“Menurutlah. Ini adalah momen yang luar biasa dalam hidup kita. Ini demi anak-anak kesayangan kita.” Shaun mengangkatnya dan membantunya memakai pembalut. Selama seluruh proses, Catherine ingin menghancurkan kepalanya dan bunuh diri. Ketika dia kembali ke tempat tidur, seluruh wajahnya semerah buah di atas meja. Dia menjadi kesal dengan pemandangan itu dan ingin memakan buah tersebut, tetapi Shaun segera bangkit lagi, ketika Catherine mengambil pisau untuk memotong buah. "Duduk. Aku yang akan memotongnya." Singkatnya, Shaun berada di bangsal sepanjang sore dan malam. Catherine tidak diizinkan menyentuh apa pun. Yang boleh dia lakukan hanyalah berbaring, bersandar, dan tidur. Akibat terlalu banyak tidur, Catherine terbangun pada pukul 6 keesokan harinya. Ketika dia membuka matanya, dia melihat bahwa Shaun sedang tidur di bantal yang sama dengannya. Dia tidak tahu kapan Shaun naik ke ranjangnya tadi malam. Kemarahan Catherine berkobar, ketika dia mengingat kejadian bagaiman
“Baiklah, Shaun, tenanglah. Dokter Lyles adalah ahli terbaik di bidang ini di negara ini,” ucap Chester. “Bagaimana aku bisa tenang? Aku bahkan tidak ingat kalau istriku sedang hamil. Mungkinkah aku tidak akan mengenali istriku besok?” Wajah Shaun menunjukkan kekesalannya. Bibir dokter Lyles bergerak, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa untuk waktu yang lama. Meski begitu, Shaun bisa menebak bahwa dia benar. Dia duduk dengan marah dan menghancurkan barang-barang di meja samping tempat tidur. "Shaun, tenanglah." Chester dan dokter Lyles maju untuk mencoba menghentikannya, tetapi Shaun mendorong mereka. Catherine menggigit bibirnya dan maju. "Shaun Hill, apakah kamu mencoba menakut-nakuti kedua anak di perutku?" Shaun membeku dan melihat ke perut Catherine, mengepalkan tangannya kesakitan. "Aku sakit. Mungkin aku bahkan tidak akan mengenali mereka, jika mereka berdiri di depanku di masa depan.” “Itu tidak akan terjadi. Aku sudah mendapat kabar tentang Nyasia di luar neger
“Apakah kamu di rumah hari ini? Anggur di kediaman Hill sudah matang, jadi aku akan mengirimkan beberapa kepadamu dan ingin bertemu denganmu juga. Kamu tidak akan datang menemui wanita tua sepertiku, jika aku tidak pergi menemuimu lebih dulu.” “Anggur itu bagus. Jika wanita hamil makan banyak anggur, mungkin bayinya akan memiliki mata yang lebih besar di masa depan,” renung Shaun sambil berpikir. "Apa ... Apa yang kamu katakan?" Nyonya Besar Hill tergagap karena terkejut. “Ini persis seperti apa kedengarannya. Aku akan menjadi seorang ayah.” Sudut mulut Shaun melengkung. Nada suaranya segembira mungkin saat dia melanjutkan, "Mereka kembar." "Shaun Hill, mengapa kamu tidak mengumumkan kabar penting seperti itu tadi?" Suara Nyonya Besar Hill hampir membuat Shaun tuli. Anak kembar! Ya, Tuhan! Keluarga Hill tidak pernah memiliki anak kembar sebelumnya. Tuan Besar Hill yang sedang membaca koran dengan kacamata rabun dekat, juga duduk dan menegakkan telinganya. “Kenapa aku ha
Shaun menolak untuk tidur di kamar terpisah. Dia tidak tahan, meskipun itu hanya untuk sehari. Catherine awalnya ingin menjelaskan, tetapi hatinya sedikit tersentuh oleh kata-kata Nyonya Besar Hill. Dia mengangguk setuju. “Aku bersedia pindah ke kediaman Hill. Nenek adalah orang yang berpengalaman dan telah melahirkan beberapa anak, jadi aku pikir Nenek benar.” "Betul sekali." Nyonya Besar Hill memberinya pandangan setuju. Untuk pertama kalinya, dia sedikit puas dengan Catherine. Mata berat Shaun tertuju pada wajah mungil Catherine. Shaun tahu apa yang Catherine pikirkan. Catherine ingin menghindarinya dan tidak ingin tidur dengannya. “Aku tidak setuju.” "Tidak ada gunanya bagimu untuk tidak setuju," perintah Tuan Besar Hill, "Bagaimana pun, kembar pertama dari keluarga Hill harus dilahirkan dengan sehat." Shaun, “…” Sial! Dia seharusnya tidak memberi tahu keduanya tentang kehamilan ini. Ketika kedua sesepuh pulang, Shaun memelototi Catherine dengan sedih. “Kamu sen
Valerie membenci Catherine. Itu semua salah Catherine bahwa Shaun mencopotnya dari posisi direktur jenderal Perusahaan Hill setelah dia menjabat, menyebabkan dia diturunkan menjadi orang yang tidak punya kewenangan. Giginya sakit karena kebencian setiap kali dia memikirkan Catherine Jones. “Bibi, kenapa aku tidak boleh berada di sini? Aku istrinya Shaun.” Catherine mengangkat alis dan tersenyum. “Cih, jangan panggil aku 'Bibi'! Kamu tidak pantas. Kamu hanya membuatku sakit.” Valerie menjadi gelisah. “Itu benar, kamu hanya anak haram. Kami tidak mengakuimu sama sekali.” Queenie juga memandang rendah dirinya. "Jangan membuatku kesal," ucap Catherine lembut, sama sekali tidak terdengar mengancam. Valerie tertawa mendengarnya. “Memangnya kenapa, jika aku membuatmu kesal? Memangnya kenapa, jika aku memukulmu?” Valerie mengangkat tangannya saat dia berbicara, tetapi Queenie dengan cepat meraih tangan ibunya. “Ibu, Nenek …” Valerie berhenti dan berbalik, dia melihat Nyonya Bes
Queenie juga menjadi cemas. “Nenek, maafkan Ibu. Ibu tidak bermaksud—" “Kakekmu dan aku sudah tua. Kami hanya ingin hidup sederhana. Kami tidak bisa menolerir pikiran jahat seperti itu. Queenie, jika kamu seperti Ibumu, maka kamu tidak usah ke sini lagi di masa depan.” Nyonya Besar Hill benar-benar muak. Dia mengibaskan tangannya dan menyuruh pengurus rumah 'mengawal' Valerie dan Queenie keluar. “Nenek, maafkan aku …” Catherine tampak menyesal. “Jangan meminta maaf. Aku bisa melihat dengan sangat jelas bahwa dialah yang menargetkanmu. Memang benar aku tidak terlalu menyukaimu, tapi aku masih bisa membedakan antara yang benar dan yang salah.” Nyonya Besar Hill sangat lugas. Catherine tidak merasa kesal. Sebaliknya, sikap Nyonya Besar itu membuatnya merasa lebih nyaman. “Jika ada yang menggertak mu di masa depan, katakan saja padaku. Kamu juga istrinya Shaun. Di masa depan, kamu akan bertanggung jawab atas rumah ini, maka kamu dapat menjelajahi tempat ini, ketika kamu ada
"Silakan. Nenek sudah mematikan ponselnya pada jam ini untuk tidur.” Shaun dengan dominan menarik Catherine ke dalam pelukannya, dan tangan kirinya mengarah ke perut Catherine. "Biarkan aku melihat apakah dua bayi kecil kita telah tumbuh sedikit hari ini." “Sekarang mereka baru berumur satu bulan. Tidak akan ada perubahan.” Catherine mendorong tangan Shaun tanpa berkata-kata. "Pergilah. Aku ingin tidur." “Kamu belum menjawab pertanyaanku.” Shaun menatapnya tajam. “Siapa yang ingin menjadi ibu baptis anak-anak? Kalau Freya Lynch, aku tidak setuju karena IQ-nya mengkhawatirkan. Jika itu Charity Neeson, aku lebih tidak setuju …” "Shaun Hill, apakah kamu datang di tengah malam untuk berdebat denganku?" Catherine menjadi marah dan memukulnya dengan bantal. “Anak-anak adalah milikku. Ini keputusanku tentang siapa yang akan menjadi ibu baptis mereka. Jika kamu tidak berhenti mengomel, aku tidak akan melahirkan mereka.” "Apa katamu?" Wajah Shaun tiba-tiba menjadi gelap. “Catherine Jone
"Freya Lynch, itu kamu!" Ketika jendela diturunkan, wajah jalang Linda Shelby muncul. Dia terlihat sangat senang melihat Freya. Namun, Freya ingin muntah darah. Sial! Dia baru saja kembali ke Melbourne selama beberapa hari, tetapi akhirnya bertemu dengan orang yang paling menyebalkan. “Freya, kenapa kamu kembali ke Melbourne? Aku mendengar bahwa kamu menemukan pacar baru di Canberra. Bagaimana kamu bisa melakukan itu pada Patrick?” ujar Linda dan tiba-tiba mengerutkan kening. "Itu bukan urusanmu. Apakah kamu tuli? Apakah kamu tidak mendengarku ketika aku mengatakan bahwa kamu hampir menabrak mobilku?” Suara Freya penuh dengan ketidaksabaran. Mata Linda memerah karena merasa sedih. “Maaf, aku ...” "Aku meminta maaf atas namanya ..." Pintu penumpang tiba-tiba terbuka dan Patrick keluar dari mobil. Sosoknya yang dulu tenang dan tampan sekarang sedikit tertunduk, dan wajah serta bibirnya yang menawan sepucat kertas. Kedua alisnya berkerut rapat. Freya bisa melihat sekilas