Share

Chapter 44

Penulis: Nursindahliana
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-10 10:00:00

AUTHOR POV

Setelah makan malam, Riri, Haikal, Akhdan, Nisa', dan Malik memilih duduk santai bersama di ruang keluarga. Mereka masih ingin menghabiskan waktu bersama untuk bercengkrama dengan Riri agar dapat melepaskan rasa rindu pada diri mereka.

Saat ini posisi duduk Riri tengah di apit oleh Nisa' dan Malik. Mereka duduk pada sebuah sofa panjang berwarna hitam. Sedangkan Haikal dan Akhdan, kedua orang itu seakan tersingkir dan duduk berseberangan dengan ketiga orang yang sedang asyik berbincang dan bercanda.

Malik juga sempat menanyakan di mana Riri tinggal selama hampir dua bulan ini. Dan Riri menjawab kalau selama ini ia tinggal di villa keluarga Fikri yang berada di luar kota. Dan masih banyak lagi yang mereka bicarakan hingga tanpa mereka sadari, malam semakin larut.

Riri dan Haikal pamit pergi ke kamar pada Nisa' dan Malik. Sedangkan Akhdan sudah beranjak dari sana sedari ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 45

    RIRI POVSuara kicauan burung samar-samar terdengar olehku. Kicauan yang sangat merdu layaknya sebuah nyanyian penuh semangat dan penyambutan sang sinar mentari. Sepertinya burung-burung itu ingin membangunkanku dan mengatakan jika hari telah pagi.Sedikit demi sedikit aku membuka mataku. Mengerjapkannya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina mataku dan berusaha mengumpulkan seluruh nyawaku. Menggeliat pelan untuk meregangkan otot-otot tubuhku yang terasa sakit di beberapa bagian.Di depan wajahku, terlihat sebuah raut wajah seorang pria tampan yang sedang menutup matanya menandakan jika orang tersebut masih tidur. Kuperhatikan wajahnya yang tenang.Mata indahnya yang pernah menatapku setajam elang. Namun mata indah itu juga pernah menatapku dengan teduh. Memberikan rasa nyaman dan hangat secara bersamaan. Hidungnya yang mancung khas orang Indonesia. Rahangnya y

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 46

    AUTHOR POVRiri dan Haikal berjalan di lorong rumah sakit dengan tangan yang saling bergandengan. Bukan. Lebih tepatnya Haikal yang menggandeng tangan Riri. Ya. Saat ini mereka memang sedang berada di rumah sakit. Setelah sarapan tadi, mereka memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Mereka ingin memeriksakan kandungan Riri.Ingin mengetahui perkembangan janin yang Riri kandung.Mereka berjalan menuju ruangan Dokter Andini dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibir mereka setelah mengambil nomor antrian di bagian resepsionis. Sesekali mereka juga mengobrol mengenai calon anak-anak mereka. Hingga tidak terasa mereka telah sampai di depan ruangan Dokter Andini.Sekitar lima belas menit kemudian giliran nomor antrian Riri dan Haikal yang dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan Dokter Andini."Selamat pagi, Dok!" sapa Riri begitu masuk ke dalam ruangan Dokter Andini."

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 47

    AUTHOR POV"Jadi, apa kesempatan saya untuk sembuh ada?" tanya Riri lagi dengan penuh harapan jika Dokter Arya akan menjawab 'masih ada kesempatan untuknya sembuh'."Jika Ibu Rifqah melakukan operasi dan kemoterapi secepatnya, kemungkinan kesempatan Ibu Rifqah untuk sembuh itu ada. Meskipun tidak seratus persen. Tapi, kesempatan itu masih ada. Hanya saja, Ibu Rifqah harus segera melakukan operasi dan kemoterapi tersebut. Jika terlalu lama, saya khawatir penyakit Ibu akan semakin memburuk dan akan memasuki stadium akhir. Dan penyembuhannya akan semakin sulit nantinya," jawab Dokter Arya panjang lebar."Tapi, Dokter tau sendiri, 'kan? Saya sedang hamil. Nggak mungkin saya menjalani operasi dan kemoterapi sebelum saya melahirkan. Saya takut akan berdampak buruk terhadap janin saya. Kalau misalnya, saya menjalani operasi dan kemoterapi beberapa bulan lagi, apa kesempatan itu masih ada, Dok?" Riri kembali berta

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 48

    AUTHOR POVRiri tampak mengerjap karena terkejut. Riri benar-benar tidak menyadari kedatangan Haikal yang sekarang sudah bersimpuh di hadapannya. Dan tingkah polos Riri yang seperti orang yang sedang bingung sambil mengerjap-ngerjapkan matanya, terlihat lucu di mata Haikal. Pria itu terkekeh kecil, lalu menarik hidung Riri gemas. Membuat si empunya memberengut lucu."Kamu kapan sampe? Kok aku nggak tau?" tanya Riri bingung."Gimana kamu bisa tau? Kamu 'kan lagi asyik ngelamun. Emang lagi ngelamunin apaan, sih?" tanya Haikal kembali karena masih merasa penasaran setelah menjawab pertanyaan Riri yang tampak kebingungan dengan kehadiran Haikal tadi."Siapa yang ngelamun?" Riri balas bertanya, berusaha untuk mengelak."Kamu," jawab Haikal singkat."Aku nggak lagi ngelamun. Tadi itu aku lagi mikir," balas Riri setelah mendapatkan alasan yang tepat.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 49

    AUTHOR POVKarena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Riri, Haikal kembali menyibukkan dirinya dengan berkas-berkasnya seperti sebelumnya. Sedangkan Riri memilih untuk kembali duduk di sofa dan mulai mencorat-coret kertas kosong yang tadi dimintanya dari Haikal. Sesekali ia akan melirik pada Haikal yang benar-benar terfokus pada pekerjaannya. Seakan lupa jika di ruangan itu bukan hanya ada dirinya seorang. Melainkan juga ada istrinya.Setelah selesai dengan apa yang dikerjakannya, Riri meneliti sekali lagi hasil pekerjaannya itu. Kemudian ia tersenyum puas dengan hasil karyanya. Diangkatnya kertas yang berada di tangannya dan disejajarkannya dengan wajah Haikal yang masih fokus pada laptop dan berkas-berkasnya hingga terlihat seperti bersisian.Ternyata kertas itu berisi gambar Haikal yang terlihat serius dan sedang sibuk di meja kerjanya. Riri tersenyum sekali lagi melihat lukisan sederhananya i

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 50

    AUTHOR POVTanpa sepengetahuan Riri, Haikal juga memposting foto Riri. Foto di mana Riri yang tampak sedang serius melukis gambar wajah Haikal, yang juga diambil oleh Haikal tadi secara diam-diam.Sebenarnya tadi Haikal tidak benar-benar terlalu fokus pada pekerjaannya. Sesekali ia juga memperhatikan kegiatan istrinya itu. Ia juga tahu jika Riri sesekali akan melirik ke arahnya. Haikal hanya berpura-pura tidak tahu. Tetapi, ketika Riri mengambil foto dirinya tadi, Haikal memang benar-benar tidak tahu. Dan di saat Riri benar-benar tengah fokus pada kegiatannya, Haikal diam-diam memfoto Riri.Dan juga, sebenarnya sudah banyak foto Riri yang diambil oleh Haikal. Hanya saja, Riri tidak pernah menyadarinya atau mengetahuinya. Ya, tentu saja itu karena Haikal selalu mengambilnya secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi, atau di saat Riri sedang tidur. Tetapi, baru kali ini dirinya memposting foto Riri di akun Inst

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 51

    AUTHOR POV"Aku keluar sebentar. Kamu tunggu aku di sini. Kita bakalan lanjutin," katanya pada Riri kemudian melangkah keluar dengan senyum genitnya yang ditujukannya kepada Riri.Riri hanya memandangi Haikal yang melangkah keluar dari kamar tersebut diiringi dengan senyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.Sementara Haikal terus melangkah menuju pintu ruangan kantornya. Dibukanya pintu yang memisahkan antara ruangannya dan meja sekretarisnya. Begitu Haikal sudah berada di depan meja sekretarisnya, sekretarisnya yang menyadari bahwa atasannya sedang menghampirinya dan berada di depan meja kerjanya, langsung bangkit."Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya sekretaris Haikal dengan hormat."Hari ini saya tidak ingin diganggu. Jika ada yang ingin bertemu, katakan jika saya sedang sibuk. Dan jika hal itu adalah hal yang sangat penting, kamu tangani saja dulu. Kamu mengerti?" t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 52

    Riri dan Haikal keluar dari ruangan Haikal ketika jam menunjukkan pukul tiga sore. Sudah sangat terlambat dari waktu makan siang yang seharusnya."Ratna, saya ingin pergi keluar. Jika ada berkas penting, kirimkan saja ke e-mail saya. Kemungkinan saya akan langsung pulang," ucap Haikal memberitahukan kepada sekretarisnya."Baik, Pak," jawab Ratna patuh.Setelah mengatakan itu Haikal dan Riri berjalan menuju lift dengan Haikal yang merangkul pinggang Riri mesra. Tangan Haikal masih setia merangkul pinggang Riri selama di dalam lift serta di lobby. Mereka tiba-tiba menjadi bahan tontonan. Haikal sama sekali tidak merasa risih menjadi tontonan para karyawannya. Ia tetap berjalan santai dan bertampang datar.Begitu juga dengan Riri. Ia tampak tidak peduli dengan sekitarnya. Ia terlalu kesal dengan Haikal yang terus menerus menahannya tadi. Menahannya dengan hasrat bercinta Haikal yang besar. Padahal tadi Haikal berjanji kalau hanya akan sebentar saja. Tetapi n

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18

Bab terbaru

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Extra Part 5

    Setelah hampir dua tahun kemudian. Riri membuka mata dan menjadi kebingungan karena mendapati dirinya berada di suatu tempat yang asing baginya. Bagaimana tidak? Saat ini dirinya tengah berada di suatu taman bunga yang luas dan indah. Padahal seingatnya, dirinya tadi sedang duduk di kasur Asahy dan tengah memeluk boneka panda kesukaan almarhumah anaknya itu. Tetapi sekarang? Dirinya bahkan tidak tahu sedang berada di mana ia saat ini. Di saat Riri tengah sibuk memperhatikan sekelilingnya, tiba-tiba seseorang menghampiri dan memanggilnya. "Mi ...." Riri menoleh dan berbalik. Detik berikutnya matanya terbelalak lebar melihat sosok di hadapannya yang tadi memanggilnya. Matanya memburam karena buliran bening yang menumpuk di pelupuk matanya. Sosok di hadapan Riri tersenyum manis. "Apa kabar, Mi?" tanyanya pada Riri. Riri tidak langsung menjawab. Ia langsung berjalan cepat dan memeluk soso

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Extra Part 4

    Saat Asahy siuman, gadis itu sempat marah pada 'Adnan karena mengingkari janjinya pada gadis itu. "Dek, jujur sama Mami. Kenapa kamu tutupin tentang penyakit kamu ini? Kenapa kamu nggak kasih tau dari awal? Biar kita bisa obatin? Mami, Papi, Kakak-kakak kamu semua bersedia dan dengan senang hati jadi pendonor untuk kamu." Nada suara Riri yang kecewa terdengar jelas oleh Asahy. "Pi, cepet cari Dokter Arya. Minta dia untuk tes darah kita semua. Pasti salah satu dari kita ada yang cocok untuk jadi pendonor," lanjutnya, beralih pada Haikal. "Mi ...," panggil Asahy sambi balas menggenggam jemari Riri yang sedari tadi tidak lepas menggenggam tangannya. Riri menoleh. Air matanya tidak berhenti mengalir sedari tadi. "Nggak perlu lakuin tes. Karena itu percuma. Waktu itu Dokter Arya udah bilang, penyakit Adek ini udah stadium akhir dan termasuk golongan yang lebih berbahaya dan sulit untuk diobatin walaupun udah ngejalani pencangkokan. Jadi, kalau pun Adek ngejalani pencangko

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Extra Part 3

    Hari ini adalah hari ulang tahun Asahy yang tidak lain adalah anak bungsu Riri dan Haikal. Sedari pagi Riri sudah menyeret Asahy ke sana kemari untuk berbelanja dan melakukan perawatan tubuh serta wajah. Meskipun Asahy terlihat kesal dan bosan, namun sepertinya gadis itu tidak dapat berbuat apa pun. Ia hanya terpaksa mengikuti keinginan Riri karena ingin menyenangkan hati ibunya itu. Sebab untuk ke depannya, dirinya tidak tahu apakah dirinya masih diberi kesempatan untuk melakukan hal-hal seperti hari ini lagi.Pada malam harinya, tepat sebelum acara ulang tahunnya dimulai, Asahy meminta Riri dan Haikal berkumpul bersama dengan orang tua dari Arkhai, yang merupakan sahabat Asahy. Mereka sempat merasa bingung mengapa gadis itu meminta mereka berkumpul. Sedangkan para tamu undangan sudah berdatangan dan acara akan segera dimulai.Namun, para orang tua dan juga Arkhai terkejut mendengar penuturan Asahy. Gadis itu menyatakan perasaannya pada A

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Extra Part 2

    Setelah kelahiran anak ketiga, semakin hari, Riri dibuat semakin repot dan pusing oleh tingkah anak-anaknya dan juga Haikal. Si kembar dan suaminya itu tidak mau kalah dari si bungsu yang mereka beri nama Asahy Tsurayya' Zahirah Perdana, yang usianya baru beberapa bulan. Mereka merasa cemburu karena Riri lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengurus si bungsu daripada mengurus mereka. Padahal menurut Riri, ia sudah berusaha membagi waktu untuk mereka semua dengan adil. Tetapi tetap saja, si kembar dan Haikal tetap melakukan protes dan mengatakan jika Riri tidak adil membagi waktu untuk mereka. Mereka selalu saja melakukan hal-hal yang membuat Riri marah agar dapat menarik dan mendapatkan perhatian dari Riri. "Haikal! Ayo, bangun!" Riri mengguncang tubuh Haikal dengan sedikit kuat. Kesal melihat Haikal yang masih memejamkan matanya erat dan terlihat nyaman, walaupun Riri sedari tadi sudah membangunkanny

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Extra Part 1

    Setelah beberapa bulan kembali dari Amerika, kehidupan Riri-Haikal dan kedua anak kembarnya berjalan penuh dengan kebahagian setiap harinya. Ada saja hal-hal yang membuat hari-hari mereka seakan-akan penuh warna."Devran, Devni! Jangan lari-lari, nanti jatuh!" peringat Riri kepada kedua anaknya yang sedang berkejar-kejaran.Sore ini, Riri sedang duduk santai di halaman belakang rumah. Menikmati suasana sore hari sambil mengawasi Devran dan Devni yang sedang bermain."Mami ...," Devni memanggil Riri dengan sedikit merengek."Kenapa, Sayang?" tanya Riri sembari mengelus pipi putrinya."Liat, Kak Devlan jahat! Dia bikin boneka Devni jadi jolok pake cat!" adu Devni sambil menunjukkan bonekanya yang belepotan cat."Bo'ong, Mi! Bukan Devlan yang bikin!" Devran menyanggah tuduhan adiknya."Devni nggak bo'ong! Kak Devlan yang tadi colet-colet boneka Devni!" Devni

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 62

    Setelah diwajibkan untuk berpuasa selama sehari, Riri akhirnya dibawa ke ruang operasi untuk menjalani operasi pengangkatan sel kanker di otaknya. Selama beberapa jam Haikal menunggu dengan cemas.Kenapa hanya Haikal yang menunggu Riri ketika proses operasi? Sudah jelas, itu karena Mawarni dan Nisa' harus tinggal di apartemen untuk menjaga Devran dan Devni selama Riri dan Haikal berada di rumah sakit. Ya. Selama Riri berobat di sana, Haikal memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen.Saat proses operasi, keadaan Riri sempat menurun. Namun, jantungnya tidak sampai berhenti berdetak seperti ketika proses operasi caesar waktu itu. Selesai operasi dan dipindahkan ke ruang ICU, Riri dinyatakan koma oleh Dokter Gilbert. Haikal hanya dapat menghembuskan napas pasrah dan menahan rasa sesak di dadanya. Karena lagi-lagi dirinya harus menghadapi kenyataan bahwa Riri mengalami keadaan koma dan menunggunya terbangun entah sampai berapa

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 61

    Hari ini Haikal tidak berangkat ke kantor. Ia sedang sibuk berkemas. Riri juga terlihat sibuk berkemas. Ia sibuk mengemasi perlengkapan untuk Devran dan Devni. Dan Haikal membantu Riri agar pekerjaannya cepat selesai. Mereka berencana akan pergi ke Baltimore, Amerika. Haikal yang mengajukan usulan tersebut dengan mengatakan jika ia mengajak Riri, Devran dan Devni, Mawarni dan Nisa' pergi ke Amerika hanya untuk berlibur.Walaupun sebenarnya Riri merasa sedikit ganjil dengan Haikal yang tiba-tiba mengajak mereka berlibur ke Amerika, namun Haikal dapat meyakinkan Riri. Haikal meminta Riri menganggap kepergian mereka ini sebagai bulan madu mereka yang dulu tidak pernah mereka lakukan. Dan Riri hanya mencoba untuk berpikir positif.Riri menghembuskan napas lega ketika ia menyelesaikan acara mengemasnya. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di kasur. Merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Setiap bagian tubuhnya benar-benar terasa seperti akan terlepas dari sendi-sendi

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 60

    Waktu terus bergulir. Hari demi hari pun berlalu. Perkembangan si kembar sungguh membuat Riri dan Haikal kerepotan. Selain perkembangan mereka yang semakin menggemaskan, si kembar juga semakin rewel. Hingga tak jarang mereka meminta bantuan kepada Mawarni dan Nisa' dalam mengurus Devran dan Devni.Seperti pagi ini, Mawarni dan Nisa' sudah berada di kediaman Haikal dan Riri. Haikal dan Riri sengaja meminta mereka datang untuk membantunya menjaga si kembar. Dan seperti biasa, walaupun Mawarni dan Nisa' merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama si kembar, namun tidak jarang juga mereka menggerutu."Kalian ini pandainya cuma bikin anak doang, ya? Giliran jagain anaknya minta bantuan Mama sama Bunda," itulah gerutuan Mawarni setiap kali Haikal memintanya datang untuk membantu Riri mengasuh bayi kembar mereka."Ah, Mama. Namanya kita masih Pakmahmud. Jadi wajar dong, kalau kita minta bantuan," elak Haikal."

  • Biarkan Aku Bahagia Meski Sekejap   Chapter 59

    Seminggu setelah kepulangan Riri dari rumah sakit, mereka mengadakan acara syukuran Aqiqahan serta pemberian nama untuk si kembar. Semua terlihat sibuk dari dua hari sebelum acara.Halaman sudah dipasang tenda pesta. Tak lupa pula dekorasi tambahan seperti bunga dan poster foto si kembar beserta namanya telah terpajang. Juga ucapan selamat datang telah terpampang dengan indahnya menggunakan rangkaian bunga. Di dalam rumah juga sudah dihias dengan begitu indah.Devran Arlen Rasyad Perdana dan Devni Ranaa Adhwaa' Perdana. Itulah nama yang tertera di poster foto si kembar. Kedua nama itu adalah gabungan dari beberapa ide nama yang diusulkan oleh Riri, Haikal, keluarga, dan para sahabat Riri. Setelah perdebatan yang alot dalam menentukan nama si kembar, akhirnya kedua nama itu yang menjadi keputusan akhir.Acara berlangsung dan berakhir dengan lancar. Tidak ada kendala yang b

DMCA.com Protection Status