Alana terus mencoba untuk membangunkan ibunya yang tak sadarkan diri. Namun, itu benar-benar membuat frustasi seorang gadis kecil yang harus menjadi lebih detail melihat keadaan ibunya berlumuran darah. Sebuah keberuntungan, Alana duduk di kursi belakang menggunakan seat car sehingga dia benar-bena
Rodez membuang nafas kasarnya, dia masih mencoba untuk tidak terpancing emosi karena dia harus fokus dengan keadaan adiknya yang belum jelas apakah masih bisa diselamatkan atau tidak. mengingat saat dia menemukan adiknya dalam keadaan tergeletak di pinggir jalan, hanya ada beberapa orang di sana yan
Briant terdiam menatap Deferla. Sejak tadi tangannya menggenggam erat tangan wanita yang telah menjadi istrinya selama beberapa tahun ini, menemani dalam suka dan duka. Hatinya sangat hancur, dia takut, dia juga merasa sedih melihat istrinya berbaring tak berdaya seperti sekarang. Sebenarnya, sudah
Dua hari kemudian. Briant berjalan cepat menuju ruangan di mana istrinya berada. Pagi tadi, dia meninggalkan istrinya sebentar untuk mengantarkan Alana sekolah, dan saat perjalanan menuju kesana, Briant mendapatkan kabar dari rumah sakit bahwa, Deferla mulai tersadar dan sudah melewati masa kritisn
Briant dia mendengar kabar bahwa dua orang yang telah merencanakan pembunuhan menggunakan alibi kecelakaan untuk istrinya telah ditangkap. Namun, keadaan dua orang itu benar-benar tidak baik alias memiliki luka yang cukup banyak pada sekujur tubuhnya. Naasnya, satu diantara dua orang itu kehilangan
Bugh! Satu pukulan keras mendarat di wajah Briant. Rodez, dialah orang yang melayangkan pukulan ke wajah adik iparnya itu. Tentu saja bukan karena tidak ada sebab, melainkan kekesalan yang dia rasakan atas sikap Briant yang tidak kompeten dan juga cerdik seperti dulu. Kakak mana yang tidak akan ke
"Terra, apa yang kau bicarakan? Kau, jangan bilang kau juga terlibat dalam kecelakaan itu. Apa mungkin, kau yang meminta orang untuk mencelakai istrinya Briant?" Tanya Ibunya Terra. Karena tidak mendapatkan jawaban apapun dari putrinya itu, ibunya Terra kembali bertanya sembari mencengkram kedua len
"Pergi kemana? Tolong beritahu kami, Bibi!" Pinta Briant menatap Ibunya Terra dengan tatapan memohon. Ibunya Terra menatap Briant, lalu bangkit dari duduknya dan berkata,"Tolong, jangan hentikan dia. Jangan jangan mencarinya, biarkan saja dia pergi jauh dan tidak usah datang lagi ke sini. biarkan d
Wendy benar-benar terkejut. Panti asuhan? walaupun tempat itu adalah sebuah tempat yang tidak dia ketahui, tetapi jika dia harus tinggal jauh dari ibunya, Tentu saja itu bukanlah tempat yang nyaman bukan? Wendy menatap kedua bola mata ibunya dengan tatapan memohon sembari menggelengkan kepalanya lal
"Ahhhh!" Pekik Wendy yang ketakutan karena melihat Felli dan juga Wiliam saling mencoba untuk menyakiti satu sama lain. Felli sudah berhasil melukai Wiliam karena Wiliam tak memiliki kesiapan saat Wendy tiba-tiba saja menyerang dengan pisau dan menikam dadanya. plak! Wiliam menampar wajah Felli k
Wiliam, pria itu sengaja mendekati Felli saat dia menjadi istrinya Jordan. Dengan segala upaya dan juga rayuan-rayuan mautnya, pada akhirnya William dapat meluluhkan hati Felli dan perlahan-lahan membuat wanita itu tak dapat mengendalikan perasaannya hingga akal sehatnya menjadi seakan mati. Felli t
Jordan mengeraskan rahangnya Setelah dia mengetahui sebuah kebenaran yang sangat membuatnya terkejut sekali. Photo Felli, bersama dengan sepupu Jordan, anak tunggal dari adik Ibunya Jordan. Wajahnya agak mirip dengan Jordan, dan itu membuat kemungkinan besar yang menyatakan bahwa Wendy sebenarnya ad
Felli tersenyum, mencoba untuk memasang mimik wajah yang terlihat ramah dan juga hangat. Saat itu, Felli bersama dengan Wendy tengah mendatangi rumah Ibunya Jordan dengan alasan bahwa, Wendy ingin mengunjungi neneknya karena sudah beberapa Minggu tidak bertemu. "Maafkan kedatangan kami yang benar-b
Jordan meminta bantuan dari orang yang dia kenal sebagai detektif yang terkenal. Memang benar bayarannya cukup mahal, tapi hanya dengan cara itulah Jordan bisa mencari tahu lebih banyak tentang Felli. Juga, bagaimana tentang DNA tes mereka dan memastikan benar hasil tes itu benar-benar asli atau ada
Seperti yang sudah diperintahkan oleh Jordan, pada akhirnya, Wendy bergabung di setiap sarapan, makan siang, juga makan malam. Felli juga mau tidak mau hanya bisa mengikuti Wendy untuk ikut makan disana. Selama berada di meja makan, Felli beberapa kali melihat ke arah Wendy dengan tatapan matanya y
"Sebenarnya, Apa yang kau lakukan sampai anakku keluar dari kamar dan dia pingsan, tapi kau tidak tahu sama sekali dan asik tidur dengan nyenyak?!" Tanya Jordan kesal kepada Felli. Saat Jordan bereteriak meminta Jeceline untuk menghubungi ambulans, di saat itulah Felli baru saja terbangun dengan se
Felli kembali ke rumah dengan rasa lelah yang begitu dirasa oleh tubuhnya. Yah, seharian dia pergi meninggalkan Wendy untuk memuaskan hasratnya dalam mengejar kenikmatan dan akhirnya mendapatkan kepuasan meski lelah begitu terasa. Akhirnya, setelah satu Minggu lebih dia menahan diri, akhirnya dia b