"Hentikan! Kau lupa kalau di apartemen ada Ibumu dan Herien!" Ucap Deferla seraya menyingkirkan tangan Briant yang terus saja mengusap punggungnya, dan bersiap untuk masuk kedalam celana dan meraba bagian yang dia inginkan. Bukanya mendengarkan apa yang di katakan Deferla, lalu berhenti dari kegiat
Herien mengepalkan tangannya menahan kesal yang luar biasa. Semalaman dia benar-benar tidak bisa tidur karena suara desahan Deferla dan juga Briant yang begitu tidak tahu malu. Entah mereka sengaja atau tidak, tapi saat bangun pagi tadi, Deferla memiliki bekas merah di lehernya, begitu juga dengan
Herien terdiam tak mengatakan apapun setelah Ibunya Briant memutuskan untuk tidak lagi ikut campur dalam hubungan percintaan Briant dengan Deferla. Bagi Ibunya Briant, tidak ada yang jauh lebih penting dari kebahagiaan putranya jadi, apapun keputusan Briant ia akan mencoba untuk mempercayai Briant k
"Bukankah aku sudah menawarkan beberapa pilihan? Aku juga sudah cukup bersabar bukan? Sekarang, karena anak itu sudah lahir, maka pergilah dari sini!" Ucap Jordan tatapan kesal kepada Ayahnya dan juga Felli. Sungguh, dia bisa merasa acuh untuk hal yang lain, tapi tidak untuk Jeceline. Benar, awal h
Rodez dan Fandy, kini tengah sibuk mengerjakan pekerjaan mereka. Fandy membantu Rodez dalam banyak hal. Memahami semakin dalam tentang perusahaan, dan perlahan Rodez mulai mengerti bagaimana dia menjalankan bisnis selama ini. Walaupun memang belum seratus persen seperti dirinya yang dulu, namun deng
Gozel menghela nafasnya. Kini, dia tengah duduk di sofa kamar James dan sejak tadi dia terus memandangi James yang sudah tertidur. Pikirannya melayang memikirkan segala yang di ucapan oleh Ibu Silvia. Memang benar, hingga sekarang kebimbangan dan kesedihan itu sangat terasa akan tetapi, dia cukup mu
Rodez mengecup dahi Gozel, memeluknya semakin erat. Dia benar-benar tersenyum bahagia karena pada akhirnya dia bisa menyelesaikan semua itu dengan baik. Entah, apakah dia bisa lebih hebat dari pada malam itu, atau dia hanya bisa seperti itu. Tetapi, selama mereka mendapatkan kenikmatan yang sama, Ro
"Jangan pernah mengusik keluargaku, kau adalah orang yang paling tidak pantas melakukannya! Baik itu adalah Ibuku, ataupun istriku. Jika aku mendapati perbuatan gila semacam itu yang kau tujukan kepada keluargaku maupun keluarga Tuan Rodez, aku tidak akan segan-segan mencekikmu sampai mati!" Ucap Fa
Wendy benar-benar terkejut. Panti asuhan? walaupun tempat itu adalah sebuah tempat yang tidak dia ketahui, tetapi jika dia harus tinggal jauh dari ibunya, Tentu saja itu bukanlah tempat yang nyaman bukan? Wendy menatap kedua bola mata ibunya dengan tatapan memohon sembari menggelengkan kepalanya lal
"Ahhhh!" Pekik Wendy yang ketakutan karena melihat Felli dan juga Wiliam saling mencoba untuk menyakiti satu sama lain. Felli sudah berhasil melukai Wiliam karena Wiliam tak memiliki kesiapan saat Wendy tiba-tiba saja menyerang dengan pisau dan menikam dadanya. plak! Wiliam menampar wajah Felli k
Wiliam, pria itu sengaja mendekati Felli saat dia menjadi istrinya Jordan. Dengan segala upaya dan juga rayuan-rayuan mautnya, pada akhirnya William dapat meluluhkan hati Felli dan perlahan-lahan membuat wanita itu tak dapat mengendalikan perasaannya hingga akal sehatnya menjadi seakan mati. Felli t
Jordan mengeraskan rahangnya Setelah dia mengetahui sebuah kebenaran yang sangat membuatnya terkejut sekali. Photo Felli, bersama dengan sepupu Jordan, anak tunggal dari adik Ibunya Jordan. Wajahnya agak mirip dengan Jordan, dan itu membuat kemungkinan besar yang menyatakan bahwa Wendy sebenarnya ad
Felli tersenyum, mencoba untuk memasang mimik wajah yang terlihat ramah dan juga hangat. Saat itu, Felli bersama dengan Wendy tengah mendatangi rumah Ibunya Jordan dengan alasan bahwa, Wendy ingin mengunjungi neneknya karena sudah beberapa Minggu tidak bertemu. "Maafkan kedatangan kami yang benar-b
Jordan meminta bantuan dari orang yang dia kenal sebagai detektif yang terkenal. Memang benar bayarannya cukup mahal, tapi hanya dengan cara itulah Jordan bisa mencari tahu lebih banyak tentang Felli. Juga, bagaimana tentang DNA tes mereka dan memastikan benar hasil tes itu benar-benar asli atau ada
Seperti yang sudah diperintahkan oleh Jordan, pada akhirnya, Wendy bergabung di setiap sarapan, makan siang, juga makan malam. Felli juga mau tidak mau hanya bisa mengikuti Wendy untuk ikut makan disana. Selama berada di meja makan, Felli beberapa kali melihat ke arah Wendy dengan tatapan matanya y
"Sebenarnya, Apa yang kau lakukan sampai anakku keluar dari kamar dan dia pingsan, tapi kau tidak tahu sama sekali dan asik tidur dengan nyenyak?!" Tanya Jordan kesal kepada Felli. Saat Jordan bereteriak meminta Jeceline untuk menghubungi ambulans, di saat itulah Felli baru saja terbangun dengan se
Felli kembali ke rumah dengan rasa lelah yang begitu dirasa oleh tubuhnya. Yah, seharian dia pergi meninggalkan Wendy untuk memuaskan hasratnya dalam mengejar kenikmatan dan akhirnya mendapatkan kepuasan meski lelah begitu terasa. Akhirnya, setelah satu Minggu lebih dia menahan diri, akhirnya dia b