"Rena ... ayo masuk!” Nada suaranya terdengar memerintah. "Hah? Tante Mery?” Rena panik, sumpah demi apapun Rena masih trauma berhadapan dengan tante sosialita yang masih terlihat cantik walau diusianya yang tidak lagi muda itu, tapi Rena tidak bisa menolak ajakan beliau, tidak mungkin dia kabur be
"Kamu serius dengan Andra? Apa kamu benar-benar mencintai Andra dalam suka dan duka?! Bagaimana bila suatu hari perusahaan Andra mengalami kebangkrutan? Apa kamu masih mencintai Andra?" Pertanyaan tante Mery itu menorehkan luka di hati Rena sehingga membuat sorot matanya menyendu. Rena sering diren
Cukup lama Rena mematut diri di depan cermin untuk menghadiri pesta ulang tahun Whenny atas permintaan Andra, padahal beribu alasan telah Rena berikan tapi Presdir tampan itu tidak menerima penolakan. Sampai akhirnya tatapan tajam yang Andra layangkan membuat Rena menyerah dan terpaksa menyetujui p
"Hei..tunggu!" Dan belum juga Rena melangkahkan kakinya, terdengar suara Whenny yang lantang membuat Rena mengurungkan niat untuk kabur. "Eh … Whenny ya?” tanya Rena basa-basi kemudian mengulurkan tangan. “Selamat ulang tahun Whenny, kamu cantik sekali malam ini,” sambungnya dengan senyum dibuat
Andra mencari ke arah suara dering ponsel, pria itu menemukan tas jinjing Rena di diantara bunga-bunga dan tanaman yang ditata apik di taman, tanpa pikir panjang Andra melompati pagar kecil untuk menghindari tanaman dari injakan kaki manusia. Setelah mendapatkan tas dan ponsel Rena, Andra bergegas
"Kamu tuh kenapa sih minta maaf terus?" Andra membentak. Sesungguhnya dia kesal pada dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga Rena, seharusnya gadis itu memarahinya bukan malah meminta maaf. "Malam ini aku udah mempermalukan Mas Andra, mulai dari gaun yang sobek, ketumpahan minuman sampai...." Rena
Rena sedang membereskan pakainnyanya ke dalam lemari ketika Andra keluar dari kamar mandi dengan rambut masih basah menjuntai berkelompok dan hanya melingkarkan handuknya di pinggang bertelanjang dada. Bagian otot yang terletak di sepanjang leher, bahu bagian dalam, sampai ke tulang punggung terlih
Seperti biasa, Ricko membuka begitu saja pintu ruangan bos tapi sahabatnya itu. "Bro! Buruan jemput Rena!! Kerja mulu lu mah.” Ricko sengaja datang untuk mengingatkan karena tau Andra seorang workcholic, bisa-bisa hingga larut malam Presdir tampan itu berada di kantor bila tidak ada yang memaksanya