Share

BAB 68

Author: Wijaya Kusuma
last update Last Updated: 2024-01-26 23:36:55

Daren disibukkan dengan setumpuk pekerjaan yang sedang ia tangani. Pembukaan anak cabang baru dan berbagai vendor yang bekerja sama membuatnya semakin bertambah menjadi sangat sibuk.

Tiga hari belakangan ini, pria gagah dan tampan itu kembali ke apartemennya saat malam sudah larut. Dan dia tak mendapati sang istri masih terjaga, yang berarti jika Danisa sudah terlelap.

Tak jarang saat Daren kembali, pria itu sudah mendapati sang istri tertidur pulas di kamarnya. Bahkan, semalam Danisa yang berniat menunggu suaminya datang itu tertidur di ruang tengah saat menonton televisi.

Tak sadar dirinya saat Daren mengangkatnya, karena Danisa yang sudah mendapati dirinya di atas ranjangnya saat pagi sudah mulai menyapa dirinya dan membangunkan Danisa lewat terik mentari yang sudah mulai menampakkan sinarnya.

Bagi Danisa, ini adalah pertama kali dirinya bangun kesiangan. Karena biasa dia yang sudah bangun lebih dulu, dan menyiapkan sarapan untuk Daren sebelum pria itu berangkat ke kantornya.

D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
gk nyangka y. Daren yg cuek & dingin ternyata bisa masak juga. hehehe... Dokter Christie ngapain telp? apa proses bayi tabung segera dimulai y..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 69

    “Iya.” Daren menjawab panggilan dari dokter sekaligus teman yang menjadi patner yang menangani rencananya bersama Danisa. Sebelumnya, dia memastikan jika sudah berada jarak aman dari sang mama. Dia tak ingin jika sang mama yang selalu ingin tahu urusannya itu akan bertanya. Jadi, mencari aman adalah hal yang sedang dipilihnya dari segala tanya yang akan diberikan oleh sang mama terhadap dirinya.“Darren, apa kau sedang sibuk hari ini?” Tanya Crhisty pada sang teman di ujung sambungan telepon yang sedang dilakukannya itu. “Hm. Aku ada di rumah. Hari ini aku sedang libur, apa ada hal penting yang ingin kau sampaikan padaku?” Tanya Daren langsung, karena memang dia merasa ada hal penting yang ingin Christy sampaikan padanya. Hal yang jarang dilakukan oleh teman wanita Daren lakukan, melakukan panggilan langsung pada dirinya. Terlebih, semua orang yang kenal dengan pria itu tahu. Jika Daren adalah pria yang begitu sulit tersentuh oleh makhluk yang dinamakan wanita.“Ya. Kau benar sek

    Last Updated : 2024-01-27
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 70

    MIMPI DANISADaren dan Danisa segera menuju ke rumah sakit di aman Dokter Christy melakukan praktek kerjanya. Dengan perasaan yang berdebar, atas rasa penasaran yang terjadi pada diri mereka itu mengiringi setiap menit bagi Daren dan Danisa. Rasa penasaran itu lebih jelas terjadi pada pria yang berada di balik kemudinya. Berbeda dengan Danisa, dia lebih bisa bersabar saat harus mendapati kabar jika sang dokter harus menemui mereka segera. “Daren,” panggil Danisa pada sang suami.“Hm.” “Semalam aku bermimpi. Kalau aku merasa melayang terbang begitu tinggi ke awan.” Danisa mengubah posisi duduknya, untuk lebih bisa menatap suaminya. Wajah Danisa terlalu bersemangat, ketika menatap penuh pada pria yang ada di hadapannya itu.“Apa kau tahu? Selain aku bisa mimpi terbang dengan bisa menatap banyaknya awan putih dari atas, ada sesuatu lagi yang membuatku tak ingin terbangun?”Daren menaikkan sebelah alisnya, saat wanita di sampingnya sudah mulai membuka suara dan cerita ke macam-macam y

    Last Updated : 2024-01-27
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 71

    “Lakukan saja sesuai rencana awal. Tak perlu kau tanyakan terus. Bukankah kau tau, kalau aku tak pernah merubah keputusan. Mengapa pakai tanya,” kesal Daren pada sang teman yang terus berusaha memastikan dirinya untuk. Mencoba cara alami. Mengingat usia pernikahan yang baru seumur jagung, dan keduanya bisa menunggu. Tapi, sepasang pengantin baru ini sepertinya tak sabar untuk segera memiliki keturunan. Dokter Christy menghela nafas panjangnya, saat harus menghadapi kekerasan kepalaan Daren tersebut. Sulit sekali meyakinkan pria itu, meski usaha yang dilakukannya sudah semaksimal untuk membujuk. Ternyata tidak membuahkan hasil sedikitpun.“Aku tahu, aku hanya ingin memberi kesempatan buat kalian lagi,” pasrah sang dokter pada akhirnya. Dia tak punya lagi pilihan, selain mengikuti keinginan Daren pastinya. “Dok. Kami sudah mengambil keputusan ini sejak sebelum menikah. Tolong… jangan paksa kami. Sudah kami sampaikan tujuan awal kami, ingin segera memiliki anak. Karena kami ingin memb

    Last Updated : 2024-01-28
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 72

    Setelah melewati perdebatan panjang antara Danisa pada Daren, dengan terpaksa akhirnya Daren memberikan izin pada Danisa untuk kembali bekerja. Hari ini Danisa sudah memulai aktivitasnya. Dan dia pun sedang bersiap di kamarnya. Saat keluar, ternyata bersamaan dengan Daren yang baru menutup pintu kamarnya. “Hai, kita sarapan dulu. Aku sudah niat sarapan buat kita,” kata Danisa pada sang suami. Daren yang masih kesal tidak menanggapi. Dia berlalu begitu saja menuju meja makan. Keduanya menikmati sarapan pagi bersama dalam diam. “Aku akan berangkat lebih dulu. Karena aku harus datang sebelum kau Tiba di kantor.” Danisa membuka suara pada sang suami, setelah keduanya makan dalam diam satu sama lain. “Siapa yang buat aturan seperti itu. Kita ke kantor bersama,” jawab Daren dengan nada tajam tak ingin terbantah. Danisa yang mendengar pun hanya terdiam sesaat. Dia tahu, jika suaminya tidak ingin dibantah. Maka, Danisa akan menurutnya. “Okey. Tak masalah.”Semua karyawan pun sudah tah

    Last Updated : 2024-01-28
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 73

    SEBUAH KABAR“Aku segera ke sana.”Deren segera membalas pesan balasan kepada sang teman. Dengan cepat, pria itu langsung menyambar jas kebesarannya yang ada di sandaran kursinya. Mengambil dompet dan kunci mobilnya, segera melangkah menghampiri meja kerja Danisa yang berada satu ruang bersama dengannya.“Ada yang bisa aku bantu?” Tanya Danisa, saat mendapati Daren menghampiri dirinya. “Tidak. Ayo, kita pergi sekarang,” ajak Daren tiba-tiba. Pria itu tidak mengatakan sesuatu apapun lagi, melainkan segera melangkah meninggalkan ruang kerjanya begitu saja setelah mengajak Danisa pergi bersamanya.Danisa yang mendapati ajakan tiba-tiba itu pun merasa bingung, dia mengernyitkan keningnya. Namun, kedua tangannya dengan cepat merapikan meja kerjanya dan membiarkan layar monitor yang ada di atas meja itu tetap menyala.Setelah merapikan asal beberapa dokumen di atas meja kerja, dia pun menyambar tas di sisi meja. Mengikuti langkah Daren yang sudah lebih dulu meninggalkan dirinya. Di depan

    Last Updated : 2024-01-29
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 74

    GARIS DUADaren dan Danisa bukanlah orang bodoh yang tidak paham dengan yang dimaksud oleh Dokter Cristy kepada mereka. Daren masih terdiam, begitupun dengan Danisa. Debaran dalam dadanya semakin berdetak tak karuan. Kala mendengar kalimat yang disampaikan oleh sang dokter terhadap mereka.Danisa tentu merasa lega yang begitu sangat. Saat dirinya sudah berhasil mengandung pastinya. Dengan begitu, dia tak akan mengganti uang yang sudah Daren beri padanya. Selamat. Itu satu kata yang membuat Danisa menjadi tenang. Karena setelah ini, bisa dipastikan dia akan mendapati kasih sayang penuh dari mama mertuanya. Untuk Daren, dia tak peduli. Yang penting baginya saat ini adalah sudah berhasil memberikan anak untuknya. Tugasnya adalah menjaga kandungan dan janin yang ada dalam rahimnya itu dengan sebaik mungkin. Karena itu sesuai dengan isi perjanjian yang sudah ia sepakati.Ini artinya, program yang sedang mereka jalankan itu telah berhasil. Karena, Danisa berhasil mengandung tanpa melalu

    Last Updated : 2024-01-30
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 75

    PRIA TAK PEKASontak rasa bahagia yang ditunjukkan oleh Dokter Christy itu mengundang rasa penasaran Daren dan juga Danisa. Sejak tadi, sang dokter terus fokus menatap pada layar hitam yang ada di hadapannya. Sebelumnya, dia merasakan sebuah kejanggalan yang terjadi di dalam rahim Danisa. Dia yang terlalu fokus atas pemeriksaan yang sedang dilakukannya itu, bahkan sama sekali tidak memberikan keterangan apapun seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya terhadap pasiennya tersebut.Rasa tak percaya yang terjadi pada dirinya, kala mendapati sesuatu yang berbeda pada layar monitor atas USG yang dilakukan olehnya.Rasa penasarannya itu semakin jelas terbukti kalau mendapati adanya dua kantong janin dan bulatan kecil yang ada di dalam rahim Danisa. Tentu, baginya itu adalah sebuah hal yang sangat membahagiakan. Karena memang sebelumnya, mereka sama sekali tidak pernah merencanakan program bayi kembar pada program bayi tabung yang dilakukan oleh Daren dan juga Danisa. “Apa yang terjadi,

    Last Updated : 2024-01-30
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 76

    Telak. Satu kata yang berhasil membuat Daren bungkam tak lagi mampu berkata. Dia bingung harus berbuat apa atas kalimat yang dikatakan oleh Dokter Christy kepada dirinya tersebut. Danisa memahami kecanggungan yang terjadi pada pria kaku yang menjadi suaminya. Tentu saja, Danisa pun tidak ingin berada di situasi yang menyulitkan dirinya juga. Dia dan Daren yang terpaku dengan tatapan saling tak nyaman dengan kata sang dokter itu pun berdehem pelan. Danisa harus bisa mencairkan suasana canggung yang terjadi antara dia dan juga suaminya. “Dok. Jangan seperti itu. Daren tidak mungkin melakukan itu di tempat umum.” Kalimat Danisa memecah keheningan yang terjadi di ruang pemeriksaan Danisa. Doktor Christy menghela nafas, beralih menatap Danisa kemudian kembali berkata pada pasiennya yang sudah sangat tahu bagaimana pria itu. Sedang Danisa mengulas senyum kakunya pada sang dokter. Lewat senyum yang dilakukannya, Danisa memberitahukan jika dia tidak apa-apa. “Kalian ini.” Dokter

    Last Updated : 2024-01-31

Latest chapter

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 225

    Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 224

    Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 223

    Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 222

    “Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 221

    “Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 220

    Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 219

    Pagi di kediaman rumah Daren terasa begitu berbeda seperti hari-hari biasanya. Danisa pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya membantu pelayan yang bekerja di rumah mewah Daren itu untuk menyiapkan sarapan keluarga kecilnya.Beberapa kali pelayan meminta agar Danisa beristirahat. Tentu saja mereka tahu jika pengantin baru harus memiliki banyak waktu luang dan kebersamaan terlebih rumah tangga mereka yang terpisah lumayan lama.Akan tetapi, larangan yang dilakukan oleh pelayan untuk Danisa itu diabaikan oleh Danisa. Dia ingin sekali menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya dan juga suaminya, maka dari itulah dia menyempatkan untuk pergi ke dapur dan membuatkan sarapan khusus untuk keluarga kecilnya.“Saya khawatir jika tuan dari nanti bangun akan menegur kami, Bu,” tutur wanita yang usianya jauh lebih tua dari pelayan lain yang bertugas menjadi ketua pelayan di rumah mewah itu.Indonesia menoleh, dia tersenyum hangat kepada wanita paruh baya yang begitu ramah sejak kedatangannya di rum

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 218

    “Mama pergi dulu ya, kalian lanjutkan dulu sarapannya.” Riana mengakhiri sarapan paginya, di saat anggota keluarganya yang lain pun baru saja akan memulai.Kemudian dia beralih menatap kepada Ara yang sedang menggigit roti di tangannya.“Princess, Oma. Nanti kamu berangkatnya sama Mommy saja ya. Oma minta maaf, sebab tadi sudah janji akan antar Ara ke sekolah pagi ini seperti kemarin,” lanjut Riana berkata kepada Ara sebab dirinya tak bisa mengantarkan sang cucu sebelumnya. Sejak Daren tidak ada di rumah dan tak bisa mengantarkan kedua buah hatinya untuk bersekolah. Sejak saat itulah Riana yang selalu antar jemput bersama suster Ara dan juga sopir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput kedua buah hati Daren dan Danisa tersebut.“Ara nggak mau sekolah. Ara Mau di rumah saja bersama Mommy. Ara rindu sekali dengan Mommy. Hari ini, maka Ara akan menghabiskan waktu bersama Mommy. Dan Ara tak akan membiarkan Daddy mengganggu waktu kami.”Anak perempuan itu seperti sedang balas den

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 217

    “Mommy!”Suara melengking yang Ara lakukan itu berhasil menusuk indera pendengaran Danisa dan Daren yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah dua hari mereka memutuskan untuk menginap sebab tidak ingin mendapat gangguan dari kedua buah hatinya. Ara berlari, menuju ke arah kedatangan sang Mommy dan Daddy-nya. Anak perempuan itu begitu tak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu. Bahkan, saat mobil yang Daren kendarai baru saja berhenti di area halaman rumah dan pelayan yang menyampaikan jika Daren dan Danisa telah kembali itu membuat anak perempuan yang baru saja akan menuju ke meja makan itu tak menunggu lama. Dia langsung berlari menuju ke luar rumah untuk menemui sang Mommy yang sudah sangat dia rindukan beberapa hari ini.Tanpa menunggu, Ara segera memeluk Danisa penuh Kerinduan. Sedangkan Daren hanya menggeleng dengan tingkah yang dilakukan oleh putrinya itu. “Mommy rindu sekali dengan putri mommy yang cantik ini,” kata Danisa memeluk hangat Ara dipekannya. Ara yang m

DMCA.com Protection Status