Home / Romansa / Benci Menjadi Cinta / Meminta Maaf Kembali

Share

Meminta Maaf Kembali

Author: RBiriR
last update Last Updated: 2021-09-18 19:32:00

“Nyantai dong jangan marah-marah terus, gua cuman pengen minta maaf lagi soal kejadian yang bakso tumpah,” Leo meminta maaf kembali kepada Sinta karena dia masih belum tenang.

“Kan lu kemarin udah minta maaf dan gua juga udah maafin lu.”

“Iya tapi lu maafinnya kaya ngga ikhlas jadi gua juga masih belum tenang, gua minta maaf lagi ya gua benar-benar minta maaf.”

“Iya gua maafin ko, udah lupain aja gua mau masuk ke kelas dulu,” ucap Sinta yang tidak tahu kenapa berubah menjadi tenang.

“Benar nih lu ikhlas maafin gua ? Kan enak gini kalau lunya tenang ngga marah-marah.”

“Rese lagi lu, iya ikhlas ko udah lupain aja ngga usah dibahas-bahas lagi lagian udah kemarin, udah ya gua duluan mau ke kelas,” Sinta langsung meninggalkan Leo sendiri di parkiran.

“Oke orang gila.”

Sinta yang belum jauh dari Leo, dia pun mendengarkan omongan yang Leo ucap. Sinta langsung balik lagi ke arah Leo dan marah-marah kepadanya.

“Lu tadi manggil gua apa ? Gua udah tenang eh lu malah cari masalah lagi,” Sinta marah-marah kepada Leo karena meledek dirinya terus.

“Ngga manggil-manggil apa kabur,” Leo langsung berlari cepat ke kelasnya.

“Dih malah kabur dasar cowo ngga jelas, ngga jadi gua maafin dah.”

Sinta pun langsung pergi ke kelasnya dengan perasaan yang kesal. Sesampainya di kelas Sinta marah-marah sendiri sampai teman-temannya melihati dirinya.

“Woyy Sin kenapa lu ngga jelas banget pagi-pagi udah marah-marah sendiri, berisik tahu,” ucap teman Sinta yang melihat Sinta masuk langsung marah-marah.

“Sorry sorry.”

Sinta pun terdiam dan merasa malu dengan teman-temannya yang sudah datang sebelum dirinya. Tidak lama kemudian, bel pun berbunyi dan guru datang ke kelasnya Sinta untuk memulai pelajaran pertama. Sinta pun berusaha fokus kepada pelajaran tersebut dan menahan kesal kepada Leo. Sinta yang sedang memperhatikan gurunya, tiba-tiba gurunya memanggil dirinya dan menyuruhnya untuk mengambil buku paket yang berada di perpustakaan.

“Sinta Hilda tolong ambilin buku paket bahasa inggris yah di perpustakaan.”

“Siap Bu, yu Hil,” Sinta pun langsung berdiri dan mengajak teman sebangkunya itu.

“Ayo Sin.”

Mereka berdua langsung keluar kelas dan pergi ke perpustakaan untuk mengambil buku paket bahasa Inggris. Setelah Sinta dan Hilda mengambil buku paketnya, dia pun meminjam terlebih dahulu kepada petugas perpustakaan dan mencatatnya di buku khusus peminjaman buku.

Mereka pun kembali lagi ke kelas dan langsung membagikan buku tersebut kepada teman-temannya yang sedang fokus mendengarkan. Setelah semuanya sudah dibagikan, dia pun duduk di kursinya untuk melanjutkan pembelajarannya. Tidak lama kemudian, bel pun berbunyi dan guru langsung keluar kelas.

Sebelum guru selanjutnya datang, Sinta dan Hilda mengembalikan buku paket bahasa Inggris terlebih dahulu ke perpustakaan karena mereka sudah janji setelah pelajaran selesai harus langsung dikembalikan. Mereka langsung memberikan buku itu ke perpustakaan dan kembali lagi ke kelas. Ternyata di saat masuk ke kelas, mereka berdua kalah cepat dengan guru pelajaran ke dua.

“Kalian abis dari mana ?” tanya guru yang memanggil tanpa nama karena masih belum begitu kenal dengan murid baru.

“Maaf Bu tadi kami berdua abis kembaliin buku paket bahasa Inggris ke perpustakaan,” Sinta pun meminta maaf kepada gurunya.

“Iya Bu benar kok kita abis kembaliin buku ke perpustakaan.”

“Oh gitu iya udah kembali lagi duduk di kursi masing-masing.”

“Siap bu.”

Lalu Sinta dan Hilda duduk di kursinya masing-masing untuk mendengarkan gurunya yang sedang menjelaskan pelajaran IPS. Di saat gurunya menjelaskan, Sinta sangat mengantuk sekali karena gurunya menceritakan sejarah Indonesia dan itu materi yang paling Sinta tidak suka. Dia ingin mencuci mukanya terlebih dahulu tetapi takut tidak diperbolehkan oleh gurunya, akhirnya Sinta pun terpaksa untuk menahan ngantuknya sampai pelajaran IPS selesai.

Kringgg...Kringgg...Kringg

Bel pun berbunyi, Sinta sangat senang sekali karena ini yang dia tunggu-tunggu sejak tadi. Sinta langsung semangat mengajak teman sebangkunya yang bernama Sinta untuk ke kantin.

“Hil ke kantin yu gua lapar nih,” ajak Sinta kepada Hilda.

“Ayo deh kebetulan gua juga pengen beli minum nih,” ucap Hilda yang langsung bangun dari kursinya.

“Tapi gua mau ke kamar mandi dulu ya Hil pengen cuci muka nih biar ngga ngantuk.”

“Oke Sin.”

Lalu mereka berdua keluar dari kelas untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu sebelum makan di kantin. Setelah dari kamar mandi, Sinta dan Hilda langsung pergi ke kantin karena sudah sama-sama lapar.

Di kantin mereka berdua memakan nasi kuning yang dijual oleh salah satu ibu kantin di sekolahnya. Nasi kuning ini sangat terkenal enak dan murah meriah. Di saat Sinta sedang makan, dia pun menengok ke arah yang lain ternyata ada laki-laki yang menyebalkan. Sinta pun terkejut dan langsung berbicara dengan Leo.

“Lah lu ngapain ada di sebelah gua ? Perasaan tadi kosong dah.”

Leo yang sedang menikmati makannya, dia pun terkejut juga karena mendengarkan suara wanita yang selalu dia dengar. Akhirnya Leo langsung menengok ke arah samping.

“Lah lu ngapain sih harus ketemu lagi, gua juga lagi makan kali emang ngga boleh gua duduk di sini ?”

“Boleh sih cuman lu kenapa sih dekat sama gua perasaan tadi aja kosong di situ,” ucap Sinta yang menahan emosinya.

“Iya suka-suka gua lah ada kursi kosong gua tempati aja, lagian ngapain lu marah gua duduk dekat lu. Asal lu tau yah ini sekolah milik bersama bukan rumah lu jadi bebas !!!” Leo sangat kesal sekali dengan Sinta yang mengganggu makannya dan malah marah-marah tidak jelas kepada dirinya.

“Iya atuh gua males apa-apa ketemu lu terus.”

Hilda yang melihat Sinta dan Leo berdebat langsung menghentikannya dan ikut berbicara juga.

“Eh lu berdua ribut mulu ngga malu apa di kantin banyak orang gini.”

“Temen lu tuh yang duluan gua lagi enak-enak makan malah marah-marah ngga jelas,” ucap Leo yang masih sangat emosi kepada Sinta.

“Lah kok gua sih lu duluan yang salah maunya deket-deket  gua terus,” Sinta yang tidak terima disalahkan oleh Leo.

“Udah-udah mending lu sini Sin kita tukeran bangku aja ribut mulu lu malu tahu banyak orang.”

Sinta dan Hilda pun tukeran tempat duduk dan melanjutkan makannya.

Related chapters

  • Benci Menjadi Cinta   Merasa Kesal

    Sekian lama di kantin, Sinta dan Hilda pun langsung kembali lagi ke kelas karena sudah bosan di kantin. Sesampainya di kelas, Hilda duduk dan bertanya kepada Sinta tentang laki-laki yang ribut dengannya karena Hilda merasa bingung mengapa di saat Sinta bertemu laki-laki itu bawaannya selalu ribut.“Sin gua mau nanya, lu kenapa sih setiap ketemu sama cowo itu selalu ribut terus memang ngga cape apa ?”“Gua cape Sin, gua juga sebenarnya ngga mau emosi terus sama dia, tapi dianya aja yang selalu cari masalah sama gua. Masa tadi pagi aja dia udah minta maaf ke gua eh dia malah ngatain gua orang gila kan gua kesel ya udah gitu di parkiran lagi,” ucap Sinta yang sangat emosi kepada Leo karena Leo selalu mencari masalah dengannya.“Haha sabar Sin, gua juga aneh sih tadi liat cowo itu kaya seneng banget ganggu lu terus ngeledek lu juga.”“Nah makannya gua aja bingung banget sama dia kaya ngga ada kerjaan lain gitu selain ngegangg

    Last Updated : 2021-09-18
  • Benci Menjadi Cinta   Mencoba Jam Baru

    Leo masih saja tertidur nyenyak, dia seperti bermimpi kalau ayahnya sudah pulang. Akhirnya ayah Leo pun membangunkannya kembali agar anaknya itu bangun.“Leo bangun nak ini ayah udah pulang.”Leo pun bermimpi kalau dia terjatuh dan dia langsung bangun dari tidurnya.“Aa...ayah ?” ucap Leo sambil mengucek-ngucek matanya.“Iya Leo ini ayah udah pulang,” ayah mengelus-elus kepala Leo.“Ayah kapan pulang ? Leo kangen banget sama ayah.” ucap Leo sambil memeluk ayahnya karena dia merasa kangen sekali dengan ayahnya itu.“Baru aja pulang, ayah juga kangen banget sama kamu makannya ayah bangunin kamu aja,” ayah pun membalas pelukan anak kesayangannya itu.“Asik ayah pulang bawa oleh-oleh ngga buat Leo ?” Leo melepaskan pelukannya dan menanyakan oleh-oleh kepada ayahnya itu.“Pasti bawa dong buat anak kesayangan ayah, itu oleh-olehnya ada di meja,” ucap

    Last Updated : 2021-09-18
  • Benci Menjadi Cinta   Memamerkan Jam Baru

    Setelah Leo memberikan nasi goreng kepada pak supirnya, Leo pun masuk kembali ke dalam rumahnya dan menikmati martabaknya sambil mengobrol-ngobrol dengan ayahnya. Di sisi lain Sinta yang sedang menonton televisi, tiba-tiba disuruh oleh ibunya untuk membelikan mentega dan gula di warung.“Sintaaa tolong beliin mentega sama gula di warung soalnya ibu mau bikin kue nih,” teriak ibu dari dapur yang sedang menyiapkan peralatan untuk membuat kue.“Iya Bu, kue apa Bu ?” ucap Sinta sambil menghampiri ibunya di dapur.“Bikin bolu kukus nih mumpung ada bahan-bahannya cuman ngga ada mentega sama gula doang.”“Wih enak tuh Bu, iya udah mana uangnya Sinta beliin sini,” jawab Sinta yang sambil meminta uang kepada ibunya.“Nih uangnya beli gula sama mentega yah di warung depan aja,” ucap ibu yang memberikan uang kepada anaknya itu.“Iya Bu Sinta beli dulu yah.”Sinta pun mengantongi uang pemb

    Last Updated : 2021-09-18
  • Benci Menjadi Cinta   Membaca Cerita

    Di saat sudah sampai rumah, Leo pun duduk di halamannya sambil mengelap keringat dengan memakai handuk kecil, sedangkan ayahnya dia langsung masuk ke dalam rumahnya. Setelah keringat Leo sudah hilang, Leo langsung pergi mandi terlebih dahulu agar dia tidak merasa gerah. Leo yang sedang mandi dia merasa sangat segar sekali sampai dia ingin mandi terus saja. Tetapi tiba-tiba ibunya mengetuk-ngetuk pintunya dan memarahinya karena Leo sangat lama sekali mandinya. Leo pun langsung cepat-cepat ke luar dari kamar mandinya dan masuk ke dalam kamar untuk memakai pakaiannya. Setelah memakai pakaiannya, Leo mengecek handphonenya ternyata temannya menchatting dirinya sejak tadi.Doni : bro nongkrong yu nantiLeo : ke mana bro ?Doni : biasalah bro di basecamp aja kesal banget gua di rumah dimarahin terusLeo : boleh deh bro gua juga rasanya pengen nongkrongDoni : oke deh bro paling nanti agak siangan ya soalnya kalau sekarang gua lagi disuruh-suruh dulu nih

    Last Updated : 2021-09-18
  • Benci Menjadi Cinta   Membeli Baju di Online Shop

    Leo : bro, lu ada di basecamp ngga sekarang ?Fikri : ada bro gua sendiri nih dari tadi malah, lu mau ke sini ngga ?Leo : mau bro bentar gua ke sana bareng DoniFikri : oke bro gua tunggu yah gua lagi main gitarLeo : oke bro“Fikri ada di basecamp bro, yu kita langsung ke basecamp aja biar cepet,” ajak Leo kepada Doni setelah menchatting temannya itu.“Oke siap bentar bro gua ambil jaket sama hp gua dulu ada di kamar.”Doni langsung berlari ke dalam kamarnya untuk mengambil handphone dan jaketnya. Setelah sudah siap semua, mereka berdua pun berjalan ke luar rumah Doni sambil mengobrol-ngobrol dan tiba-tiba Leo menanyakan tentang orang tuanya Doni.“Bro lu kaga pamit dulu sana orang tua lu ?” tanya Leo yang merasa heran dengan Doni karena tidak pamit terlebih dahulu kepada orang tuanya.“Orang tua gua juga berangkat bro pas tadi lagi beres-beres pokoknya pas sebelum lu dateng ud

    Last Updated : 2021-09-18
  • Benci Menjadi Cinta   Meminta Dibelikan PS 5

    Tidak lama kemudian, Sinta sudah sampai di rumah Dewi dan dia langsung mengetuk-ngetuk pintu rumah temannya itu.“Tokk...Tokk Dewi,” panggil Sinta kepada Dewi sambil mengetuk-ngetuk pintu rumah temannya.Dewi yang baru saja selesai mandi, dia mendengar suara Sinta di depan rumahnya. Dia pun langsung pergi ke arah pintu untuk membukakan pintu dan bertemu dengan temannya itu.“Eh lu Sin yu masuk.”Sinta pun langsung masuk ke dalam dan duduk di sofa rumah temannya itu.“Oh iya yang lainnya belum pada dateng Dew ?” ucap Sinta yang menengok-nengok kepalanya ke semua arah rumah Dewi.“Katanya masih di jalan tapi lama banget loh, padahal mereka berdua ngasih tau lagi di jalan udah dari tadi.”Baru saja mereka membicarakan dua temannya itu, tiba-tiba Sinta dan Dewi mendengar suara motor di depan rumahnya Dewi. Dewi pun langsung pergi ke luar dan ternyata itu temannya yang bernama Hilda dan Clara

    Last Updated : 2021-09-18
  • Benci Menjadi Cinta   Pergi Ke Mall

    Leo pun langsung membeli PS 5 di toko online tersebut memakai uang ayahnya. Setelah Leo membeli PS 5nya, Leo sangat senang sekali dan dia melihat toko-toko yang lainnya sambil berbicara dengan ayahnya. Tiba-tiba ibu Leo pun datang dan tidak sengaja mendengarkan percakapan anaknya dengan suaminya itu.“Kamu mau beli apa Leo ?” tanya ibu yang tiba-tiba datang menghampiri Leo.Leo pun terkejut karena ibunya tiba-tiba datang. Dia mencoba untuk berbohong saja kepada ibunya, apalagi Leo tahu kalau ibunya pasti sangat tidak suka kalau anaknya membeli mainan yang cukup mahal.“Ng-ngga beli apa-apa ko Bu,” ucap Leo yang gugup karena takut dimarahi oleh ibunya.“Ngga beli apaan tadi ibu dengar kamu sama ayah ngomong beli mainan yang mahal, ayo jangan bohong ibu ngga suka kalau anak ibu bohong,” ibu Leo marah-marah kepada anaknya itu karena sudah berbohong padahal ibunya sudah mendengar perkataan sebelumnya.“Leo ngga

    Last Updated : 2021-09-19
  • Benci Menjadi Cinta   Membeli Sepatu Baru

    Orang tua Leo dan Leo pun pergi ke tempat swalayan untuk membeli kebutuhan dapur, tetapi ayah dan Leo hanya menunggu di luarnya saja. Di saat ibu Leo sedang belanja, Leo tidak sengaja melihat sepatu yang sangat keren sekali. Leo pun langsung berbicara kepada ayahnya untuk membeli sepatu.“Ayah...ayah ?” ucap Leo yang menarik baju ayahnya karena ayahnya sedang memainkan handphonenya.“Iya ada apa Leo ?” jawab ayah yang menengok kepada anaknya.“Itu Leo lihat sepatu keren banget yah, boleh beli ngga buat Leo ?”“Coba dulu tanya ibu kamu takutnya nanti ayah izinin ibu marah lagi sama ayah.”“Iya udah Leo tanya ibu dulu ya yah.”Leo menghampiri ibunya yang sedang belanja kebutuhan dapur untuk menanyakan tentang keinginan dirinya tadi.“Ibuuuu,” teriak Leo di tempat umum dan langsung menghampiri ibunya.“Yah nak kenapa ?” ucap ibu sambil memilih-mili

    Last Updated : 2021-09-19

Latest chapter

  • Benci Menjadi Cinta   Membuat Galau

    Leo masih saja merenung di dalam kamarnya, dia memilih untuk menghibur dirinya sendiri dengan bermain games di handphonenya. Leo merasa sedikit terhibur dan dia lebih semangat dari pada sebelumnya. Di saat Leo sedang bermain games, tiba-tiba ayahnya menelepon dirinya. Tanpa perlu lama Leo langsung mengangkat telepon dari ayahnya itu.Ayah : hallo nak, ibu ada di rumah ngga ? Soalnya ayah telepon ibu ngga diangkatLeo : ada kok yah bentar Leo kasih hpnya ke ibu dulu dehLeo pun berlari keluar dari kamarnya untuk memberikan handphonenya kepada ibunya.“Ibu ayah telepon nih,” teriak Leo sambil menghampiri ibunya itu.“Coba mana Leo.”Handphone Leo sedang dipakai oleh ibunya, dia pun memilih untuk mandi terlihat dahulu saja karena udara di sini juga cukup panas.“Leo hpnya ibu taro di atas meja ya,” ucap ibunya di depan kamar mandi.“Iya bu.”Setel

  • Benci Menjadi Cinta   Diajak Jalan-jalan

    Sekian lama Sinta fokus belajar dipelajaran ke 3 dan 4, akhirnya Sinta sudah beristirahat kembali. Tetapi pada waktu istirahat ini Sinta meminta kepada teman sebangkunya untuk mengantarkan dirinya membeli buku tulis. “Hil anterin gua yuu.” “Ke mana Sin ?” tanya Hilda sambil merapikan buku. “Ke koperasi Hil beli buku soalnya buku gua abis nih.” “Iya udah yu gua anterin.” Sinta dan Hilda mereka pergi berdua ke tempat koperasi. Sesampainya di koperasi, mereka melihat koperasinya sangat ramai dan Hilda memilih untuk menunggu di luarnya saja karena apabila di dalam malah menambah penuh. Sinta yang sudah berada di dalam koperasi dia mendengar Leo menyapa dirinya. “Eh lu sin mau beli apa ?” tanya Leo yang melihat Sinta baru saja masuk ke koperasi sekolah. “Eh Leo gua mau beli buku, lu di sini lagi apa ?” balas Sinta kepada Leo. “Gua lagi foto copy buat belajar biasa disuruh fotocopy.” “Pelajaran apaan kok g

  • Benci Menjadi Cinta   Panik Akibat Ulah Sendiri

    Leo yang berdebat dengan Doni, tiba-tiba gurunya kembali lagi ke kelasnya dan meminta tugas yang dia berikan dikumpulkan di depan.“Ayo semuanya yang udah dikumpulin di meja ibu ya,” ucap guru Leo sambil mengarah ke meja guru di kelas Leo.“Iya bu.”Leo yang mendengar omongan gurunya dia pun langsung panik.“Duh gimana nih Don gua belum lagi.”“Tuh kan gua bilang makannya kalau guru ngasih tugas langsung kerjain,” ucap Doni yang merasa kesal dengan Leo.“Iya kan gua kira tuh memang ngga dikumpulin bro, gimana ya gua jadi bingung.”“Ngga tau lah lu gimana kalau gua mah udah beres jadi tenang.”“Aduh iya udah gua nyontek ke lu aja deh ya terus nanti ada jawaban yang gua ganti,” ucap Leo yang memilih untuk menyontek kepada temannya saja.“Iya udah nih bro cepet ya.”Leo pun langsung menyalin jawaban Doni

  • Benci Menjadi Cinta   Terciduk Berduaan

    Leo pun langsung berangkat ke sekolahnya dengan menaiki motor kesayangannya. Beberapa lama Leo berjalan ke sekolahnya, akhirnya dia sampai juga dan dia pun langsung memakirkan motornya tersebut di parkiran sekolah. Di saat Leo sedang memarkirkan motornya, dia melihat Sinta juga sedang memarkirkan motornya. Leo pun langsung menghampiri Sinta untuk mengobrol-ngobrol sebentar karena sekarang mereka sudah bertemu dan bukan musuh lagi.“Hallo Sinta selamat pagi,” ucap Leo yang mendekatinya Sinta.“Selamat pagi juga Leo, lu baru sampai ?” tanya Sinta yang baru saja selesai memarkirkan motornya.“Iya gua baru sampe nih, kok tumben sih lu juga baru sampai bukannya lu biasa berangkat pagi banget ya ?”“Haha ngga kok gua biasanya berangkat jam segini terus menang kemarin mah gua lagi rajin aja.”“Pasti karena takut telat kan haha gua tahu kok pas lu berangkat telat.”Di saat Leo dan Sinta sed

  • Benci Menjadi Cinta   Mulai Merasa Nyaman

    Di saat Sinta sedang chattingan dengan teman-temannya di grup, leo pun menchatting dirinya kembali.Leo : halloSinta langsung terkejut dan tiba-tiba senyum sendiri karena dia melihat ada notif dari cowo yang awalnya dia benci. Lalu Sinta pun memberi kabar kepada teman-temannya karena ada seorang cowo yang selalu menchatting dirinya sekarang.Sinta : guyss guyss masa ada yang chatting gua cowoDewi : ciee siapa tuh Sin jadi kepo gua ?Sinta : cowo yang selalu ribut sama gua itu loh inget ngga Dew ?Hilda : ciaa sejak kapan dia chatting lu terus ?Sinta : tadi sore Hil pas abis pulang sekolahClara : ciee ciee Sinta, kayanya ada tanda-tanda yang mau jadian jangan lupa nanti traktir kita yaSinta : hstt kaga lah Clar, gua aja ngga suka sama diaDewi : kan lama-lama nanti jadi suka Sin hahaSementara itu Leo yang menunggu balasan dari Sinta, dia merasa perutnya lapae dan dia pun langsung keluar dari kamarnya u

  • Benci Menjadi Cinta   Bude Datang

    Sinta yang chattingan dengan Leo dia pun tertawa sendiri sampai-sampai Sinta semakin nyaman dengan Leo. Sinta berpikir ternyata Leo tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya, dia jadi merasa bersalah selalu marah-marah kepada Leo. Di saat Sinta masih chattingan dengan Leo, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Lalu ibunya Sinta pun menyuruh anaknya untuk membukakan pintunya karena ibunya sedang mencuci baju.“Sintaa tolong itu lihat ada siapa di depan, soalnya ibu dengar kaya ada orang yang ngetuk-ngetuk pintu,” teriak ibu Sinta dari dalam kamar mandi karena dia sedang mencuci.“Iya Bu Sinta buka.”Sebelum dia membuka pintunya, Sinta meminta izin kepada Leo terlebih dahulu agar tidak dianggap sombong olehnyaSinta : Leo sebentar yah gua disuruh dulu nih sama ibu guaLeo : oke ngga apa-apa kok tenang aja kaliSinta pun langsung menaruh handphonenya itu tanpa membalas kembali chatting dari Leo. Lalu Sinta pun keluar d

  • Benci Menjadi Cinta   Chattingan Pertama

    “Assalamualaikum bu,” ucap Sinta sambil salim kepada ibunya.“Wa'alaikumsalam kamu kok baru pulang nak ?” tanya ibunya yang sedang meminum teh di teras rumah.“Iya Bu tadi kan Sinta ada latihan basket dulu latihan pertama tadi.”“Oh gitu iya udah mending kamu mandi dulu aja nak pasti lengket tuh badan kamu.”“Iya Bu ini singa mau mandi kok, Sinta masuk ke dalam rumah dulu yah Bu mau ke kamar sekalian mandi.”Sinta pun langsung masuk ke dalam kamarnya untuk menaruh tasnya terlebih dahulu sebelum mandi. Setelah menaruh tasnya, Sinta kembali lagi keluar kamarnya untuk mengambil handuk dan mandi agar badannya tidak lengket lagi. Sinta yang mandi dia merasa badannya menjadi segar sekali. Beberapa lama Sinta mandi, dia pun selesai juga dan dia langsung menanyakan kepada ibunya ada makanan apa tidak karena dia sudah merasa lapar.“Buu ada makanan ngga ?” tanya Sinta sambil berjalan ke tera

  • Benci Menjadi Cinta   Berdamai

    Leo pun berlari ke kamar mandinya, sedangkan ayahnya dia pamit terlebih dahulu kepada istrinya.“Ibu ayah berangkat dulu yah soalnya mau ada meeting di kantor,” teriak ayah Leo kepada istrinya yang sedang di dapur.“Iya ayah tapi ayah belum sarapan gimana nanti laper loh,” ucap ibu yang cepat-cepat menghampiri suaminya di ruang keluarga.“Gampang Bu nanti ayah sarapan di kantor aja, ayah buru-buru soalnya.”“Iya udah hati-hati ya yah,” kata ibu sambil salim kepada suaminya.“Iya bu.”Lalu ayah Leo langsung berangkat ke tempat kerjanya menaiki mobil yang disupirkan oleh supir pribadinya tersebut. Di sisi lain Sinta yang baru saja selesai mandi di rumah Dewi, dia lupa kalau dirinya tidak membawa baju seragamnya. Dia pun langsung menanyakan kepada Dewi tentang baju sekolahnya.“Dew lu punya seragam sekolah berapa ? Gua lupa kan ngga bawa baju seragam gimana dong ?” u

  • Benci Menjadi Cinta   Menonton Bersama Ayah

    Leo dan Doni langsung mengeluarkan motor Leo dari bengkel tersebut dan pulang ke rumahnya masing-masing. Sesampainya di rumah, Leo masuk ke dalam rumahnya dan bertemu ibunya yang sedang bersantai sambil menonton televisi.“Ibuuuu,” teriak Leo yang memanggil ibunya.“Iya nak, kamu udah pulang ?” ucap ibu yang langsung menengok ke arah anaknya.“Udah kok Bu baru aja Leo pulang, ayah ke mana Bu kok ngga keliatan ?”“Ayah lagi ke rumah temannya nak katanya ada yang mau diobrolin tentang kerjaan.”“Oh pantes aja Leo ngga liat aja Bu, iya udah Leo ke kamar dulu yah Bu pengen ganti baju.“Iya nak.”Lalu Leo pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang sudah kotor selepas jalan-jalan bersama Doni. Setelah mengganti pakaiannya, Leo langsung rebahan di kasurnya sambil memainkan handphonenya. Beberapa lama Leo di kamar, ibu Leo menyuruh anaknya untuk makan terlebih dahulu.

DMCA.com Protection Status