Share

70

Penulis: ANGELA HIKARU
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Badan babi dengan wajah babi mau tidur dengan aku, jangan pernah bermimpi terlalu tinggi. Ngaca dulu di sana," cibir Bella Saphira yang menuangkan Vodka ke dalam gelas William Randolph secara kasar.

William Randolph yang tidak terima di hina. Ia langsung meraih pinggang Bella Saphira untuk duduk di atas pangkuan.

"Lepasin," pekik Bella Saphira yang merontah-rontah di dalam dekapan William Randolph.

William Randolph memaksa kedua kaki Bella Saphira untuk terbuka lebar. Kemudian memasukkan kedua jemarinya ke dalam celah inti Bella Saphira.

"Ahh..."jerit Bella Saphira dengan suara merdu ketika bagian bawahnya di masuki oleh jemari William Randolph yang gemuk.

"Dasar jalang, begitu cepat kau terangsang oleh permainan jemari ini?" cibir William Randolph yang menambah kecepatan mengocoknya hingga Bella Saphira berulang kali mendesah merdu.

"Hentikan... Ah hentikan..." pinta Bella Saphira yang memohon pilu dengan kedua tangan menahan satu tangan William Randolph yang memainkan bagian b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Benci Berbuah Cinta   71

    Ricky yang sudah mengeringkan wajahnya dengan sapu tangan. Lalu terkekeh renyah melihat keandaan William Randolph yang tersiksa dengan wajah suram dan satu tangan mengamankan bagian yang membengkak hebat. "Sepertinya ada yang lebih sial dari aku," cibir Ricky kepada William Randolph yang berwajah hitam kelam. William Randolph mendengus kesal. Ingin sekali ia membacok orang agar perasaan di dalam hati menjadi lebih baik daripada tersiksa seperti ini. Ricky masih terkekeh renyah dengan tatapan geli melihat ke arah barang William Randolph yang masih berdiri seperti pohon. "Jadi gimana?" tanya Ricky dengan wajah bodoh yang semakin memanasi suasana hati William Randolph yang masih belum sulut. "Keparatt," umpat William Randolph dengan suara murkah. Sebenarnya William Randolph ingin menghancurkan klub malam Norm untuk melampiaskan emosinya. Tetapi William Randolph sadar kekuatan dirinya tidak cukup kuat untuk menghancurkan klub malam Norm yang di beking oleh para mafia dan orang atas.

  • Benci Berbuah Cinta   72

    Bisa di bilang klub malam Norm merupakan klub malam yang terbaik yang bisa memenuhi semua permintaan pelanggan setia dan berdompet tebal. Tidak heran banyak CEO berdompet tebal tidak berani membuat keributan atau masalah di dalam klub malam Norm. Karena yang rugi adalah mereka semua. Belum lagi dampak yang di timbulkan oleh salah satu orang akan berdampak pada semua orang. Sehingga orang yang kena akan menyingkirkan orang yang berani cari masalah di klub malam Norm. Selain itu, orang yang di belakang klub malam Norm bukan orang biasa. Kebanyakan adalah gengster, mafia dan berapa penting politik yang ikut serta mengambil bagian. Sehingga susah untuk menghancurkan klub malam Norm atau sekedar membuat masalah berat dengan ancaman yang di pastikan akan berakhir menyedihkan. Jika tidak punya kekuatan besar untuk menekan pemilik klub malam Norm.William Randolph menenguk air di dalam gelas dengan satu kali tengukkan. Setelah otaknya cukup bekerja keras seharian."Aku pulang duluan," pamit W

  • Benci Berbuah Cinta   73

    "Baiklah," balas Bella Saphira yang akhirnya mengerti situasi yang kini di hadapi oleh James Arthur dan ia juga tidak akan menuntut banyak dari James Arthur. Daripada menghadapi situasi rumit pada akhirnya yang saling merugikan satu sama lain."Terima kasih atas pergertianmu," ucap James Arthur yang meraih badan Bella Saphira untuk di peluk. Di dalam hati, James Arthur masih mengumpat Bella Saphira yang menggagalkan rencananya.Bella Saphira memeluk James Arthur dengan pelukan kuat dan terasa sesak di dalam hatinya. Karena keluarga James Arthur begitu membenci dirinya tanpa sebab yang jelas."Aku pulang dulu," pamit James Arthur yang mengurai pelukkan Bella Saphira, kemudian mengecup bibir ranum itu sesat.Bella Saphira tidak berbicara, ia segera keluar dari dalam mobil James Arthur dengan wajah sedih dan hati tertekan.James Arthur tidak langsung menjalankan mobilnya, ia masih menatapi sosok Bella Saphira. Tepatnya mengawasi Bella Saphira benaran masuk ke dalam rumah.Setelah Bella S

  • Benci Berbuah Cinta   74

    Kedua jalang agak ragu untuk menolak tawaran James Arthur yang terdengar mengiurkan.James Arthur tertawa bodoh. Ia masih menenguk alkohol di dalam botol dengan memperlihatkan wajah mencibir kepada kedua jalang yang di anggap sebagai wanita rendahan."Baiklah," balas kedua jalang yang akhirnya setuju dengan permintaan James Arthur. Karena mereka berpikir di apertemen James Arthur pasti banyak barang mahal dan juga bisa di colong di saat James Arthur tertidur lelap.James Arthur berdiri dari tempat duduknya. Ia menguap secara besar-besaran. Bahkan terlihat ogah untuk membayar tagihan minuman."Ayo," ajak James Arthur kepada kedua jalang yang terlihat siap pergi ke apertemen dan tetiba kedua jalang memutuskan menolak tawaran James Arthur karena mereka melihat ada pria kaya raya yang bisa memberikan kepastian daripada janji manis kepada mereka berdua."Maaf.... Kedua wanita ini sudah menjadi milik aku," ucap pria itu dengan nada mencibir kepada James Arthur.James Arthur hanya bisa berd

  • Benci Berbuah Cinta   75

    Hening.... Tidak ada yang menjawab pertanyaan Bella Saphira. Sehingga Bella Saphira kembali melanjutkan sarapan pagi seorang diri dengan hati teriris pilu.Di pihak lain, Ella yang sudah sampai ke hotel mewah. Ia segera mencari keberadaan Cintya. Cintya melihat kedatangan ibu tiri yang sesuai harapan. Ia segera berlari cepat ke arah Ella."Mom," ujar Cintya dengan nada sedihnya dan tidak lupa mengarang cerita sesuai dengan apa yang ada di dalam pikirannya.Ella segera meraih tubuh Cintya untuk di peluk dengan tujuan menenangkan Cintya dari rasa takut maupun trauma.Kedua mata Ella melihat banyak orang yang melirik ke arah dirinya dan Cintya. Ella merasa tempat ini tidak aman untuk Cintya bercerita apa yang di alami."Kita bahas di rumah," saran Ella yang tidak ingin Cintya mempermalukan diri sendiri di depan umum untuk kesekian kalinya.Cintya mengangguk pelan. Ia mengikuti Ella masuk ke dalam mobil.Di dalam mobil, Ella mengemudikan mobilnya cukup jauh dari hotel mewah."Ayo ceritak

  • Benci Berbuah Cinta   76

    "Aku habis di pecat dari pekerjaan," ujar Cintya dengan memasang wajah sedih dan kedua tangan meremas ujung kemeja bergambar hello Kitty.Di dalam hati, Cintya berharap ayahnya merasa iba kepada dirinya dan tidak marah lagi.Josep langsung berdiri dari tempat duduknya dengan mengebrek meja secara kasar. Kali ini ia benar-benar kehabisan kesabaran menghadapi Cintya yang selalu kena pecat dan menjadi beban keluarga."Di pecat katamu? Kau ini memang tidak berguna dan hanya jadi beban keluarga ini. Kapan kau mau kerja serius?" seru Josep dengan ocehannya yang panjang lebar kepada Cintya yang berdiri dengan kepala tertunduk ke bawah.Ella bergegas menasehati Josep untuk tidak mengoceh di hari pekan. Karena akan merusak suasana hati."Anak tidak tahu diri ini sudah merusak suasana hati aku," seru Josep yang masih memaki Cintya berulang kali.Cintya yang tidak terima di caci maki, ia segera bersuara."Semua ini salah Bella Saphira, dia yang datang ke tempat kerja aku dan membuat keributan di

  • Benci Berbuah Cinta   77

    "Jalang ini pandai juga bermain ciuman?" cibir William Randolph yang masih menatapi Bella Saphira dan James Arthur yang sibuk memadu kasih dengan berciuman di depan umum hingga menjadi tatapan orang sekitar yang hendak masuk ke dalam klub malam Norm.Berulang kali William Randolph mendengus kesal, karena ia merasa sedang melihat film romantis yang di putar di dalam bioskop.Selesai mengecupi bibir Bella Saphira, Jemari James Arthur mengusap bibir yang terlihat membengkak itu."Nanti aku datang menjemput mu," pamit James Arthur yang sengaja datang ke klub Norm untuk mencari Bella Saphira untuk meminjam uang yang akan di pakai untuk berjudi.Bella Saphira menganggukkan kepalanya, ia menatapi kepergian James Arthur dengan tatapan nanar. Kemudian memilih masuk lagi ke dalam klub malam.Sedangkan William Randolph memilih mengikuti James Arthur secara diam-diam dari arah belakang untuk mengetahui kemana James Arthur pergi setelah mendapatkan uang dari Bella Saphira."Klub malam kelas jelata

  • Benci Berbuah Cinta   78

    "Kau yakin mau menikah dengan aku?" tanya Cintya yang nafas terengah-engah. Kemudian mengunakan jemarinya untuk memegang rudal James Arthur yang masih tegang dan berulang kali masuk ke dalam celah inti tubuhnya.James Arthur mendesah kenikmatan, Saat jemari Cintya meremas badan rudalnya yang kini masuk setengah ke dalam celah tersebut."Tentu saja aku akan menikahimu setelah aku berhasil menyingkirkan Bella Saphira di hari pernikahan dengan begitu pegantin wanita akan tertukar dan pernikahan tersebut akan menjadi milik kita berdua," jelas James Arthur dengan wajah tanpa merasakan kesalahan sedikitpun akan trik jahatnya.Cintya memperlihatkan senyuman bahagia. Ia melepaskan cengkeraman tangannya dari badan rudal James Arthur.James Arthur langsung menghentakkan rudalnya masuk ke dalam tubuh Cintya dengan hentakkan kuat."Ahhhh...." pekik Cintya dengan suara nyaring, Hingga kedua tangan melingkar di leher James Arthur.James Arthur masih sibuk menghentakkan miliknya di dalam tubuh Cinty

Bab terbaru

  • Benci Berbuah Cinta   182

    Panggilan masuk itu berbunyi berulang kali. William Randolph yang sudah terkapar tidak sadar diri tidak menyadari bunyi ponsel yang tiada berhenti.Raisa Andriana yang sejak tadi menghubungi William Randolph. Wajah cantiknya kini terlihat menghitam setelah panggilan berpuluh-puluhan kali tidak di respon oleh William Randolph."Jangan bermimpi kau bisa kabur dari aku setelah mencampakkan aku seperti sampah," batin Raisa Andriana yang masih terobsesi kepada William Randolph serta kekayaan yang di miliki oleh William Randolph.Melihat hari sudah menunjukkan jam 5 pagi, Raisa Andriana memutuskan untuk makan sedikit di bandara untuk mengisi tenaga. Kemudian langsung pergi ke hotel mewah untuk istirahat.***Ujung mata Ricky menatapi kedua kembar yang keluar dari mobil mewah dan di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah Adam Levine."Daddy," seru kedua kembar yang nempel seperti prangko. Sebelum masuk ke dalam halaman sekolah."Belajar yang rajin," Adam Levine memeluk kedua kembar

  • Benci Berbuah Cinta   181

    Mendengar apa yang di katakan oleh pria tua di hadapannya, tawa Cindy semakin nyaring. Semua tamu yang hadir hanya bisa memandang satu sama lain. Mereka tanpa bersuara."Putri kata mu?" seru Cindy yang berusaha berdiri. Ia menatapi Bella dengan senyuman jahat, kemudian membuang ludah sebagai penghinaan.Erik Stephen mengerutkan dahi semakin dalam, ia tidak suka ada yang merusak acara ulang tahun kedua cucu kembar."Wanita jalang itu sudah tidur dengan banyak pria dan kini pria tua itu adalah simpan jalang itu," seru Cindy yang masih emosional dan ia tidak iklhas hidup Bella lebih baik dari dirinya.Bella yang kehabisan kesabaran, ia berjalan ke arah Cindy dengan menghadiahkan satu tamparan keras yang membuat semua tamu ternganga."Tutup mulut jahatmu, berani menghina ayah aku. Aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang."Apa yang di katakan oleh Bella mengaketkan semua tamu yang hadir. Termasuk Ricky dan Adam Leonard yang melihat Bella yang menjambak rambut pirang Cindy dengan

  • Benci Berbuah Cinta   180

    Ricky merasa apa yang dilakukan oleh Adam Levine sangat lucu."Pria sampah seperti kau hanya bisa berlindung di belakang wanita," cibir Ricky dalam hati dengan membalas tatapan ancaman dari Adam Levine.Keduanya terlihat saling memperingati satu sama lain. Ricky yang tidak ingin topeng aslinya terbongkar di depan umum, Ia segera mengikuti sang ayah ke tempat lain.Adam Leonard ingin mewancari Ricky secara detail. Tapi melihat Ricky menguap berapa kali dan memijit kepala, niatnya terundur.Untuk menutupi kecurigaan sang ayah, Ricky sengaja meminta air putih kepada salah satu pelayan yang berjalan lalu lalang."Kau kenapa?" tanya Adam Leonard yang melihat Ricky menelan satu pil obat.“Sakit kepala,” balas Ricky yang melemparkan bungkusan obat kepada Adam Leonard yang duduk di depan.Adam Leonard menatapi bungkusan obat di atas meja depan wajah dengan tidak senang.“Mengapa ada yang bau badan di pesta ini?” dusta Ricky yang menutup hidung dengan sapu tangan dan sebelah tangan memijit dahi

  • Benci Berbuah Cinta   179

    melihat sikap Erick Stephen yang posesif kepada gadis kecil itu. Emosi Roberth Randolph seketika mendidih. Ia merasa terkalahkan dalam hal untuk memiliki sesuatu.Robert Randolph berdiri dari tempat duduknya. Ia tidak ingin Erick Stephen memonopoli Lilica seorang diri.Tanpa kata-kata, Erick Stephen memilih untuk pergi dari hadapan Robert Randolph dengan tujuan menjauhkan Lilica dari Robert Randolph.Robert Randolph yang ingin melangkahkan kakinya, namun ia terhalang oleh Anton Bachrul."Jangan gegabah tuan," saran Anton Bachrul yang tidak ingin Robert Randolph kena masalah. Mengingat latar belakang Erick Stephen yang terkenal di dunia hitam."Apakah tuhan membalas apa yang aku lakukan di masa lalu dengan cara seperti ini," Robert Randolph berusaha menahan kesedihan, kemarahan dan ketakutan menjadi satu di dalam hati.Anton Bachrul tidak mengerti apa yang di katakan oleh Robert Randolph, ia segera membawa Robert Randolph untuk segera kembali ke rumah utama.Di rumah utama, Robert Rand

  • Benci Berbuah Cinta   178

    "Apa katamu tua Bangka," seru Cindy yang tidak terima atas kata-kata Deep Arthur yang merupakan ayah mertua. "Tidak sopan," Deep Arthur yang tidak tahan dengan sikap Cindy yang kian hari kian kurang kurang ajar. Ia langsung menyiramkan satu ember air ke arah Cindy. Cindy melap wajahnya yang basah, ia berdiri dari tempat duduk dengan wajah hitam. Rasa marah dan sesak bercampur jadi satu di dalam hati. "Tua Bangka sialan, aku berharap kau cepat masuk tanah." Cindy meraih tas mewah, ia berlari dari ruang tamu dengan emosi membara sembari mengumpat berulang kali. Sedangkan Anne Arthur berusaha mengejar Cindy dari arah belakang. "Sekalian saja kau ikut wanita mandul itu pergi, maka tidak perlu kembali lagi ke sini!" tegas Deep Arthur yang membanting ember ke lantai. Langkah kaki Anne Arthur terhenti, ia tidak berani mengejar langkah kaki Cindy lagi. Ketika sebuah suara berat berupa ancaman terdengar nyaring. "Aku heran kenapa James bisa menikahi wanita ini," seru Deep Arthur yang lup

  • Benci Berbuah Cinta   177

    "Aku kan bercanda, lagian Adam pasti akan marah besar. Jika tau aku bekerja," Bella tertawa pelan. Kemudian menarik Erick Stephen keluar dari rumah.Kerutan di dahi Erick Stephen terlihat semakin dalam ketika melihat tingkah Bella hari ini."Temani aku jalan-jalan! Kita sudah lama tidak berjalan bersama sebagai ayah dan anak," Bella sedikit memaksa kehendaknya kepada Erick Stephen untuk keluar dari dalam rumah.Erick Stephen yang tidak ingin Bella stres. Ia pun setuju akan permintaan Bella hari ini.Di mall, Bella melirik barang mewah keluaran terbaru."Aku mau tas ini," ucap Bella dan seorang wanita secara bersamaan.Wanita itu terlihat tidak suka ada yang mengincar barang yang ia sukai. Sedangkan Bella masa bodoh."Aku pikir siapa, ternyata kau Bella. Oops wanita jalang," Cindy sengaja menyindir Bella untuk membalas sakit hati di pameran perhiasan di Paris."Oh ada pelakor," balas Bella dengan tatapan menyindir. Ia pun melap jari-jari dengan tissue basah anti kuman di depan Cindy.T

  • Benci Berbuah Cinta   176

    Di salah satu ruangan, Adam Levine mendudukan kedua kembar. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua kembar."Mengapa kalian menagis, apa karena dad dan mom tidak ikut kalian pergi main ke pantai?" Adam Levine berusaha menghibur kedua kembar tersebut."Rumah kita terbakar habis," Shimon yang mengambil ahli untuk menjawab pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh kedua kembar yang masih sibuk menagis.Wajah Adam Levine memperlihatkan sedikit ketakutan, apa yang ia takutkan menjadi kenyataan."Itu hanya rumah sementara untuk di tempati, sekarang kita semua balik ke Italia. Liburan sudah selesai," timpal Erick Stephen yang ingin menjauhkan kedua kembar dari ayah biologis."Baiklah," kedua kembar menjawab perkataan Erick Stephen secara bersamaan. Karena mereka tahu keegoisan telah menyebabkan banyak hal terjadi. Sedangkan Adam Levine hanya bisa diam tanpa protes atau apapun.Shimon merasa semua ini tidak sederhana, ia yakin ada yang sengaja membakar rumah sebagai peringatan u

  • Benci Berbuah Cinta   175

    "Mau apa kau menghubungi aku," William Randolph menaikkan volume suara lebih tinggi dari biasanya saat berbicara dengan Ricky di balik ponsel."Dasar bodoh, apa yang kau lakukan di sana. Otak udangmu itu di pakai sedikit bisa tidak? Karena kebodohan mu itu telah menyebabkan banyak masalah di banyak pihak,"William Randolph menaikkan sebelah alisnya. Ia merasa semua ini pantas di dapatkan oleh para pecundang seperti Adam Levine dan Erick Stephen.Ricky yang di balik ponsel hanya menghela nafas panjang. Ia tidak bisa membantu banyak atas kebodohan yang di sebabkan oleh William Randolph.Seorang pria tua berdiri di hadapan Ricky. Ia menunjukkan sikap tidak senang.Sadar posisi dalam bahaya, Ricky memutuskan panggilan dengan William Randolph saat itu juga."Berapa kali aku katakan padamu untuk tidak berteman dengan bajingan itu yang bisa menghancurkan karir dan nama keluarga kita!" ucap pria tua itu yang tak lain adalah Adam Leonard.Ricky menghela nafas panjang, ia beralasan orang yang i

  • Benci Berbuah Cinta   174

    "Sial, terkutuk kau...." William Randolph melampiaskan kekesalan di dalam hati ke arah salah satu kaki meja. "Sial..sial.." tidak puas mengumpat, William Randolph membanting meja tersebut dengan sekuat tenaga untuk melampiaskan kekesalan di dalam hati yang masih ada api yang kebencian yang membara kian tinggi. Tidak puas melampiaskan kekesalannya itu, William Randolph memilih untuk keluar dari dalam rumah. Ia memutuskan untuk mencari Erick Stephen atau Adam Levine untuk membuat perhitungan karena selama ini berani menyembunyikan keberadaan Bella Saphira tanpa seizinnya. "Wanita sialan itu harus diberikan pelajaran berlipat-lipat dari sebelumnya," batin William Randolph yang masih penuh amarah kepada Adam Levine dan Erick Stephen. Sehingga melupakan nasehat Ricky. Pintu rumah di buka secara tiba-tiba oleh William Randolph. Seketika dahi William Randolph berkerut dalam saat melihat siapa yang ada di hadapannya. Wanita itu menampilkan senyuman manis dengan bagian dada yang hampir te

DMCA.com Protection Status