Home / Romansa / Bella & Bos Gila / Kisah si 'Rumah'

Share

Kisah si 'Rumah'

Author: Mayus
last update Last Updated: 2023-04-28 13:42:39

Prolog

Di daerah pinggiran kota, berdiri sebuah rumah tua yang pandai menyembunyikan isi hatinya. Bangunan itu kosong. Dia disebut ‘rumah berhantu’ oleh bangunan lain karena sudah lama tidak ada yang menempatinya.

Di siang hari, si rumah selalu terlihat senang karena memiliki banyak waktu luang dan tidak perlu repot-repot melindungan siapa pun. Namun tiap malam, dia merengek dan menangis diam-diam. Sebenarnya rumah itu kesepian dan begitu merindukan pemiliknya. Dia masih setia menunggu.

Suatu hari, hati kecilnya bertanya, ‘Kenapa kau tidak mencari penghuni baru?’ Lalu dia menjawab, ‘karena berada jauh dalam kenangan masa lalu, aku sulit menerima penghuni baru.

•••

Sebuah rumah yang sebenarnya lebih cocok disebut istana karena kemegahannya, hari ini tampak sepi layaknya bangunan kosong tak berpenghuni. Tidak seperti biasanya, mengingat kediaman Keluarga Pradipta selalu diramaikan oleh aktivitas pemilik maupun rombongan besar pekerja yang melakukan tugas. Situasi ini sangatlah tidak lazim, terlebih di mata para pelayan yang sudah lama bekerja di sana. Seingat mereka, hari yang mewajibkan setiap pekerja—dengan kata lain tanpa terkecuali—untuk cuti dan tidak berkeliaran di area gedung utama adalah hari peringatan meninggalnya Nyonya Amadora. Mereka lantas bertanya-tanya, hal darurat apa yang membuat keganjilan ini sampai terjadi?

Berbeda dengan suasana di dalam servants' hall yang menyenangkan dipenuhi pembicaraan hangat alias kegiatan menggosip sesama pelayan, ruangan luas ala kantor pemerintahan modern di bagian utara lantai dua malah sebaliknya. Menegangkan, sidang anggota Keluarga Pradipta yang diadakan secara mendadak tersebut harus berlangsung demikian. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan ialah putri bungsu dari pasangan Ethelberto dan Roseanne yang terancam menjadi perawan tua.

"Aku gak suka laki-laki pilihan Ayah!" suaranya penuh ketegasan.

Delikan dari puluhan pasang mata langsung tertuju pada orang yang melontarkan pernyataan tadi, Dhea Isabella. Untuk ukuran perempuan yang masih menjadi beban pikiran keluarga di usianya yang sudah dewasa, kalimat berupa penolakan tersebut sangat tidak enak di pendengaran. Merasa kesal, jari mereka sudah gatal ingin mencubit pipi yang lagi-lagi menggembung cemberut itu.

"Kamu bahkan belum ketemu orangnya. Namanya Ben. Gak cuma baik, orangnya juga tampan dan mapan. Dia bahkan mengaku tertarik sama kamu." erang Ethelberto, panggil saja Pak Ili. Beliau betul-betul tidak habis pikir pada pola pikir dan tingkah laku putrinya. "Kali ini apa lagi alasanmu menolak?"

"Itu karena es tiga." kata Bella sembari memandang ayahnya waspada.

"Apa hubungannya?" rengek Pak Ili merasa frustasi. "Kamu jangan ngerjain ayah, ya!"

"Itu loh, es tiga. Masa sih Ayah gak tahu?"

"Memangnya es tiga itu apa?" Usai berpikir sejenak, Pak Ili tampak terkejut dengan isi kepalanya sendiri. Beliau bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya. "Jadi, itu sebabnya kamu gak mau dijodohkan?"

Isabella ikut berdiri menyusul sang ayah penuh semangat. "Betul, Yah! Jadi gak masalah 'kan kalau tahun ini Bella gak nikah dulu?"

Raut muka Isabella yang awalnya terlihat tak tertolong nampaknya sudah mendapatkan pertolongan. Senyum kuda seribu watt yang lupa dipoles sedemikian rupa pun terpatri pada wajahnya. Dia mengangkat kedua tangan, menunjukkan ekspresi kemenangan kepada anggota keluarga terlebih pada saudara-saudarinya yang duduk berjejer di sisi kiri meja. Bella bersikap pongah bukan tanpa alasan. Jikalau Bapak Ethelberto yang terhormat sudah berpikir tenang sambil manggut-manggut, itu berarti kedepannya hanya hal-hal baik yang akan terjadi.

Di sisi lain, orang-orang sekitar yang melihat gelagat keduanya tidak berhenti menerka-nerka apa dan ke mana arah pembicaraan ayah dan anak tersebut.

"Ayah tidak pernah menduga hal ini." ujar Pak Ili setelah membuat sebuah kesimpulan. "Rupanya putri ayah sudah punya pilihan sendiri. Begini... kamu yakin suka dengan orang itu?"

"Ya sukalah! Kalau nggak, mana mungkin aku...” Bella berhenti bicara saat menyadari ada yang aneh dengan ucapan sang ayah. “Sebentar! Yah, ma—maksud yang tadi," Kini fokus Bella beralih pada keluarganya yang mulai berbisik-bisik. Ada yang menatapnya prihatin, ada pula yang memandang Bella dengan raut kecewa. Sebetulnya apa yang sedang terjadi?

"Bella, jangan khawatir! Ayah tidak keberatan.” ucap Pak Ili ketika menangkap ekspresi gelisah putrinya. “Wajar kamu tertarik saking seringnya dia lewat di depan rumah kita."

“Dia, siapa?” tanya Bella meminta penjelasan. “Wait! Kayaknya kalian semua salah paham.”

“Bel, restu ayah bersamamu,” Pak Ili menyentuh lengan istrinya yang masih terlihat syok kemudian mencoba menenangkan yang lain lewat tatapan lembutnya. "Menurut kami, penjual keliling es tiga rasa itu tidak terlalu buruk."

What? Ada apa dengan pedagang asongan yang kemungkinan besar sedang mencari rezeki tersebut? Kenapa si abang malah disebut-sebut? Apa jangan-jangan... mampus!

Mata Isabella melotot, dia jatuh terduduk dengan dramatis. Ternyata hampir mati lemas itu rasanya begini. Perasaan tidak senang muncul bertubi-tubi atas kesalahtafsiran yang dilakukan si ayah. Jika tidak salah, baru saja terjadi letusan gunung berapi berkekuatan delapan Volcanic Explosivity Index tepat di pusat jantungnya. Apa mungkin Ethelberto sudah kehilangan akal sehat karena terlalu mencemaskan putrinya yang tidak kunjung kawin-kawin? Memang wajar-wajar saja jika daya tanggap orang tua semakin melemah seiring bertambahnya usia, tapi jangan separah ini juga.

"Ayah kenapa sih? Maksud Bella bukan es yang itu," seru Bella kesal bukan main. "Es ti—strata tiga, Yah! Aku pengen ngambil gelar doktor di luar negeri."

Keterkejutan sebelumnya belum juga reda, Bella kembali melontarkan serangan panik yang tidak kalah mengguncang kewarasan keluarganya. Barangkali keluarga ini punya kelakuan aneh yang mirip, yaitu mengagetkan orang-orang dengan cara tak terduga dan di luar nalar manusia normal.

"Strata tiga? Gelar doktor? Kenapa kamu jadi gak waras begini?" bentak Pak Ili setelah memahami keinginan tak masuk akal putrinya.

Isabella susah payah menelan ludahnya. Dia tak ayal merasa gentar. Setelah sekian lama, untuk kedua kalinya dia melihat ayahnya dalam keadaan marah. "Aku waras kok, buktinya—"

"Dasar anak bandel! Kamu masih berani ngejawab di saat seperti ini?" ucap Roseanne, Ibu Ili sarat kesedihan. "Bunda kecewa sama kamu,"

Bella tertegun. Sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan, ayahnya sedang menitikkan air mata di ujung sana. Ethelberto benar-benar menangis dalam pelukan istrinya. Rasa bersalah pun dengan cepat menggerogoti hati Bella. Sungguh, dia tidak berniat membuat siapa pun menaruh keresahan besar atas hidupnya. Tidak benar kalau Bella enggan untuk menikah. Isabella yakin dia juga ingin berada di momen tersebut. Hanya saja sekarang bukan waktu yang tepat.

"Lihat, kamu nyakitin hati Ayah. Pokoknya bunda gak mau tahu. Sebelum kamu perbaiki sikap, jangan pernah temui kami." putus Bu Ili final.

"Yah, Bun!" panggil Bella panik. Bingung dengan situasi tersebut, air mata Bella hampir tumpah ketika menyaksikan orang tuanya bergerak meninggalkan ruang pertemuan. Tentu saja, saat ini dia tidak baik-baik saja.

"Nak, dengerin mami!” Ameline atau Mami Alvin, adik perempuan Pak Ili meminta perhatian Bella. “Keluarga ini sangat mencintaimu dan kamu tahu itu. Mami bukan bermaksud menyudutkan, tapi abang dan adik-adik sepupumu yang sudah berumur, sekarang mereka punya pasangan, berkeluarga bahkan punya anak. Apa sedikitpun hati kecil kamu tidak tergerak untuk menikah?"

“Mi, aku pasti akan menikah. Tapi dalam waktu dekat Bella belum siap.”

"Sayang, sebenarnya apa lagi yang kamu tunggu?" tanya Mami Alvin memohon.

Mendengarnya, Bella merasa tertampar. Menunggu, apa kata itu cukup untuk menyimpulkan segala sesuatu yang dia lakukan selama ini? Pertanyaan tersebut terus-menerus bergema dalam pikirannya. Bella bingung, apa yang terjadi pada dirinya dan apa yang harus dia perbuat ke depannya?

“Bella, siapa yang sedang kamu tunggu?” gumamnya pelan.

Related chapters

  • Bella & Bos Gila   Kaisar dan Gadis Lonceng

    Dahulu kala, hiduplah seorang kaisar di kastel yang megah beserta permaisurinya. Kaisar itu merasa sedih dan ketakutan karena belum memiliki keturunan. Dia menjadi sangat pemarah dan sering kali berdebat dengan permaisuri.Pada suatu hari, kaisar menyamar lalu pergi ke taman untuk menenangkan diri. Namun bukannya mendapat kedamaian, dia malah bertemu dengan pengganggu yang selalu diabaikan oleh penduduk di wilayah tersebut. Mereka menyebutnya si ‘gadis lonceng’ karena dia terus-menerus membunyikan lonceng sama seperti mulutnya yang tidak berhenti bersuara.Anak perempuan itu mengajaknya bicara. Kaisar yang tidak tahan, akhirnya memberikan sekeping koin kemudian memintanya segera pergi. Akan tetapi, gadis lonceng justru memeluknya dan berkata, ‘Kesabaran, harapan dan kebaikan. Orang yang hidup bersama semua hal itu, akan menjadi lebih kuat, bersemangat dan menemukan kebahagiaan.’ Gadis itu pun mengembalikan koin dan mengubahnya menjadi sebuah lonceng kecil. •••Rapat keluarga Pradipta

    Last Updated : 2023-04-28
  • Bella & Bos Gila   Tikus dalam Perangkap

    Pada suatu malam di musim kemarau berkepanjangan, seekor tikus mengendap-endap di rumah seorang petani. Dia sangat kesulitan karena tidak memiliki makanan untuk meredakan rasa laparnya. Tak lama tikus itu berkeliling, dia akhirnya menemukan sepotong keju di sudut dapur. Namun malangnya keju tersebut dikuasai oleh jebakan tikus yang jahat. Merasa terancam, dia kembali ke tempat persembunyian dan hanya bisa menahan rasa sakit di dalam perutnya semalaman. Keesokan harinya, si tikus benar-benar sekarat. Tidak sanggup lagi menderita, tanpa pikir panjang dia berlari semampunya lalu berakhir menyerahkan diri kepada jebakan. Dia dengan pilu menikmati keju basi itu. Jebakan tikus menertawakannya kemudian bertanya, ‘Mengapa kau begitu bodoh?’ Tikus itu membalas sebelum napas terakhirnya, ‘Aku kelaparan.’ Ya, dia tidak punya pilihan lain. ••• Keluarga Pradipta tidak pernah melarang atau membatasi keturunannya dalam hal pendidikan dan karir. Baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang bebas un

    Last Updated : 2023-04-28
  • Bella & Bos Gila   Iblis dan Malaikat Penjaga Gerbang

    Secara tidak langsung, yang paling dekat dengan iblis ialah malaikat penjaga gerbang itu sendiri. ••• Selama perjalanan melelahkan dan penuh rintangan dengan ruangan presiden direktur sebagai tujuan, Bella tak henti-hentinya mengeluh sekaligus merapalkan doa supaya diberikan kekuatan teleportasi. Demi langit dan bumi, dia harus berlari sampai ke lantai atas lewat tangga darurat karena terus-menerus mendapati lift terisi penuh. Mengandalkan kecepatan kakinya dan energi dari sepotong roti serta segelas susu yang dia konsumsi pagi tadi, alhasil Bella berhasil menginjakkan kaki di lantai eksekutif tersebut. "Bu Bella mau ketemu pak presdir, ya?" tanya Yoshi, sekretaris Pak Aksa. Sudut bibirnya tertarik ke atas, matanya seolah ikut tersenyum. "Kebetulan beliau—" "Cut!" sela Bella, napasnya masih tersengal-sengal. Butuh sedikit waktu bagi Bella mengatasi sesak di dadanya. "Bukan mau ketemu, ini lebih tepatnya diperintah, dipaksa, dianiaya!" ralatnya tidak terima. 'Mampus! Salah lagi,' r

    Last Updated : 2023-05-29
  • Bella & Bos Gila   Sepasang 'atasan-bawahan'

    Perihal pakaian. Jika atasannya memang tidak cocok dengan bawahannya, sampai kapan pun keduanya akan terlihat aneh saat dipadukan. ••• Di detik Pak Aksa meletakkan ponselnya, Bella memutuskan untuk melapangkan dada seluas samudera fasifik. Dia akan bersiap-siap menerima segala cacian dan makian yang tidak diragukan lagi akan segera keluar dari mulut atasannya. "Oke, kita mulai." Sebuah kalimat opening khas Pangeran Naberius yang kejam. Berdiri di jarak dua meter dari meja Aksa, tubuh Bella seolah-olah membeku lantaran situasi menegangkan yang sedang berlangsung. Dia susah payah menelan ludah. Jantungnya berdegup kencang terlebih ketika mendapati laki-laki itu mulai membuka sebuah map yang berada di atas meja. Adegan yang sudah terjadi berulang kali dan menjadi awal dari ceramah panjang tak berujung—selalu bersambung dan belum ada titik terang menuju tamat. Layaknya film yang diputar berulang-ulang, demikian keseharian Bella yang monoton dan membosankan terisi oleh bacotan tidak ber

    Last Updated : 2023-06-25
  • Bella & Bos Gila   Blurb

    Di hari pertama Dhea Isabella bekerja sebagai staf di sebuah perusahaan, tak disangka sosok iblis berkedok presiden direktur menampakkan diri di hadapannya. Pangeran Aksa Rajadhiraja, nama yang terlampau berbelit-belit untuk ukuran orang yang gemar memperpendek umur orang lain.Sikap dingin, galak dan menyebalkan pria itu selalu berhasil membuat Bella pusing tujuh keliling. Aksa benar-benar tampak seperti makhluk bertanduk merah di mata Bella. Ini bukan hiperbola, tapi realita. Meskipun Aksa terlihat sempurna, tampan, kaya raya dan cerdas, bagi Bella dia tidak lebih dari iblis yang datang ke dunia untuk mencobai hidupnya.Bella lantas bertanya-tanya, berapa lama dia sanggup bertahan dalam pencobaan itu?

    Last Updated : 2023-04-28

Latest chapter

  • Bella & Bos Gila   Sepasang 'atasan-bawahan'

    Perihal pakaian. Jika atasannya memang tidak cocok dengan bawahannya, sampai kapan pun keduanya akan terlihat aneh saat dipadukan. ••• Di detik Pak Aksa meletakkan ponselnya, Bella memutuskan untuk melapangkan dada seluas samudera fasifik. Dia akan bersiap-siap menerima segala cacian dan makian yang tidak diragukan lagi akan segera keluar dari mulut atasannya. "Oke, kita mulai." Sebuah kalimat opening khas Pangeran Naberius yang kejam. Berdiri di jarak dua meter dari meja Aksa, tubuh Bella seolah-olah membeku lantaran situasi menegangkan yang sedang berlangsung. Dia susah payah menelan ludah. Jantungnya berdegup kencang terlebih ketika mendapati laki-laki itu mulai membuka sebuah map yang berada di atas meja. Adegan yang sudah terjadi berulang kali dan menjadi awal dari ceramah panjang tak berujung—selalu bersambung dan belum ada titik terang menuju tamat. Layaknya film yang diputar berulang-ulang, demikian keseharian Bella yang monoton dan membosankan terisi oleh bacotan tidak ber

  • Bella & Bos Gila   Iblis dan Malaikat Penjaga Gerbang

    Secara tidak langsung, yang paling dekat dengan iblis ialah malaikat penjaga gerbang itu sendiri. ••• Selama perjalanan melelahkan dan penuh rintangan dengan ruangan presiden direktur sebagai tujuan, Bella tak henti-hentinya mengeluh sekaligus merapalkan doa supaya diberikan kekuatan teleportasi. Demi langit dan bumi, dia harus berlari sampai ke lantai atas lewat tangga darurat karena terus-menerus mendapati lift terisi penuh. Mengandalkan kecepatan kakinya dan energi dari sepotong roti serta segelas susu yang dia konsumsi pagi tadi, alhasil Bella berhasil menginjakkan kaki di lantai eksekutif tersebut. "Bu Bella mau ketemu pak presdir, ya?" tanya Yoshi, sekretaris Pak Aksa. Sudut bibirnya tertarik ke atas, matanya seolah ikut tersenyum. "Kebetulan beliau—" "Cut!" sela Bella, napasnya masih tersengal-sengal. Butuh sedikit waktu bagi Bella mengatasi sesak di dadanya. "Bukan mau ketemu, ini lebih tepatnya diperintah, dipaksa, dianiaya!" ralatnya tidak terima. 'Mampus! Salah lagi,' r

  • Bella & Bos Gila   Tikus dalam Perangkap

    Pada suatu malam di musim kemarau berkepanjangan, seekor tikus mengendap-endap di rumah seorang petani. Dia sangat kesulitan karena tidak memiliki makanan untuk meredakan rasa laparnya. Tak lama tikus itu berkeliling, dia akhirnya menemukan sepotong keju di sudut dapur. Namun malangnya keju tersebut dikuasai oleh jebakan tikus yang jahat. Merasa terancam, dia kembali ke tempat persembunyian dan hanya bisa menahan rasa sakit di dalam perutnya semalaman. Keesokan harinya, si tikus benar-benar sekarat. Tidak sanggup lagi menderita, tanpa pikir panjang dia berlari semampunya lalu berakhir menyerahkan diri kepada jebakan. Dia dengan pilu menikmati keju basi itu. Jebakan tikus menertawakannya kemudian bertanya, ‘Mengapa kau begitu bodoh?’ Tikus itu membalas sebelum napas terakhirnya, ‘Aku kelaparan.’ Ya, dia tidak punya pilihan lain. ••• Keluarga Pradipta tidak pernah melarang atau membatasi keturunannya dalam hal pendidikan dan karir. Baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang bebas un

  • Bella & Bos Gila   Kaisar dan Gadis Lonceng

    Dahulu kala, hiduplah seorang kaisar di kastel yang megah beserta permaisurinya. Kaisar itu merasa sedih dan ketakutan karena belum memiliki keturunan. Dia menjadi sangat pemarah dan sering kali berdebat dengan permaisuri.Pada suatu hari, kaisar menyamar lalu pergi ke taman untuk menenangkan diri. Namun bukannya mendapat kedamaian, dia malah bertemu dengan pengganggu yang selalu diabaikan oleh penduduk di wilayah tersebut. Mereka menyebutnya si ‘gadis lonceng’ karena dia terus-menerus membunyikan lonceng sama seperti mulutnya yang tidak berhenti bersuara.Anak perempuan itu mengajaknya bicara. Kaisar yang tidak tahan, akhirnya memberikan sekeping koin kemudian memintanya segera pergi. Akan tetapi, gadis lonceng justru memeluknya dan berkata, ‘Kesabaran, harapan dan kebaikan. Orang yang hidup bersama semua hal itu, akan menjadi lebih kuat, bersemangat dan menemukan kebahagiaan.’ Gadis itu pun mengembalikan koin dan mengubahnya menjadi sebuah lonceng kecil. •••Rapat keluarga Pradipta

  • Bella & Bos Gila   Kisah si 'Rumah'

    Prolog Di daerah pinggiran kota, berdiri sebuah rumah tua yang pandai menyembunyikan isi hatinya. Bangunan itu kosong. Dia disebut ‘rumah berhantu’ oleh bangunan lain karena sudah lama tidak ada yang menempatinya. Di siang hari, si rumah selalu terlihat senang karena memiliki banyak waktu luang dan tidak perlu repot-repot melindungan siapa pun. Namun tiap malam, dia merengek dan menangis diam-diam. Sebenarnya rumah itu kesepian dan begitu merindukan pemiliknya. Dia masih setia menunggu.Suatu hari, hati kecilnya bertanya, ‘Kenapa kau tidak mencari penghuni baru?’ Lalu dia menjawab, ‘karena berada jauh dalam kenangan masa lalu, aku sulit menerima penghuni baru. ••• Sebuah rumah yang sebenarnya lebih cocok disebut istana karena kemegahannya, hari ini tampak sepi layaknya bangunan kosong tak berpenghuni. Tidak seperti biasanya, mengingat kediaman Keluarga Pradipta selalu diramaikan oleh aktivitas pemilik maupun rombongan besar pekerja yang melakukan tugas. Situasi ini sangatlah tidak

  • Bella & Bos Gila   Blurb

    Di hari pertama Dhea Isabella bekerja sebagai staf di sebuah perusahaan, tak disangka sosok iblis berkedok presiden direktur menampakkan diri di hadapannya. Pangeran Aksa Rajadhiraja, nama yang terlampau berbelit-belit untuk ukuran orang yang gemar memperpendek umur orang lain.Sikap dingin, galak dan menyebalkan pria itu selalu berhasil membuat Bella pusing tujuh keliling. Aksa benar-benar tampak seperti makhluk bertanduk merah di mata Bella. Ini bukan hiperbola, tapi realita. Meskipun Aksa terlihat sempurna, tampan, kaya raya dan cerdas, bagi Bella dia tidak lebih dari iblis yang datang ke dunia untuk mencobai hidupnya.Bella lantas bertanya-tanya, berapa lama dia sanggup bertahan dalam pencobaan itu?

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status