Bandara internasional Incheon,Korea Selatan.Egalita menghela nafasnya kasar saat mereka tiba di bandara internasional Incheon, Korea. Perasaan nya sebenarnya cukup bahagia, bisa pergi ke Korea dan melihat secara langsung keindahan bandara internasional Incheon yang selalu dia lihat di layar televisi atau handphonenya, di mana di drama-drama yang biasanya dia tonton mereka menampilkan keindahan bandara tersebut dan menampilkan bagian-bagian daripada negara Korea yang terkadang membuat dia berpikir kapan dia bisa berkunjung dan jalan-jalan ke sana. Tapi meskipun dia pada akhirnya benar-benar bisa berkunjung ke negara tersebut tapi bukan berarti harus pergi dengan laki-laki bernama Nyx zaighum itu bukan?.Bayangkan bagaimana perasaan Egalita saat ini, rasanya jelas saja bercampur aduk menjadi satu dan membuat kepalanya terkadang ingin pecah tiap kali berhadapan dengan laki-laki yang menyebalkan tersebut.Belum lagi Nyx zaighum benar-benar memaksa nya untuk bisa ikut dengan laki-laki it
Hotel xxxxxxxx,Pusat kota."Apa lagi ini coba?," Egalita jelas saja langsung membulatkan bola matanya, dia mengernyitkan dahi nya dan menatap tajam kearah Nyx Zaighum. Gadis itu tercekat, bertanya didalam hati nya saat dia mendengar apa yang dikatakan sang pelayan hotel yang memberikan kunci pada Nyx Zaighum."Satu kamar?," Dia bertanya cepat ke arah Nyx zaighum yang terlihat menggendong J kecil sambil menerima id card dari petugas hotel."Kami akan membawa tas dan koper anda, nyonya Zaighum." Dan salah satu petugas bicara dengan bahasa Inggris, menundukkan kepalanya sambil meraih koper dan tas mereka.Egalita jelas saja terkejut mendengar apa yang dikatakan laki-laki tersebut."What? Nyonya Zaighum? Tunggu dulu, maksudnya bagaimana?," Gadis itu jelas gelagapan, cukup tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.Jika orang itu memanggilnya dengan nama nyonya Nyx Zaighum, itu artinya daddy J mengklaim dia sebagai istrinya."Mister," Egalita jelas saja langsung mengejar langkah N
Restoran xxxxxxxx,Seoul, Korea."Mommy apa aku boleh mengambil ice cleam 🍨." Nyx Junior bertanya pada gadis yang dia panggil mommy, itu adalah ibu guru sekolah nya yang terus dia inginkan, menatap gadis yang dia panggil mommy dengan penuh harap."No, J berhenti meminta sesuatu yang tidak jelas." Oceh Nyx pada putra nya.Mereka berada di sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari tempat mereka menginap, duduk mengelilingi meja bulat bersama. Nyx, Nyx J, gadis yang Nyx bawa Egalita, Wiraditya dan Queen W."Bukan masalah, syarat nya harus rajin gosok gigi agar terhindar dari gigi berlubang." Egalita menjawab cepat, mengabaikan ocehan Nyx soal J."What?." Nyx harus punya stok kesabaran ekstra menghadapi Egalita, dia pikir gadis tersebut selalu ada diluar batas pemikiran nya.Siapa yang berani membantah ucapan nya?, tidak ada satupun, karyawan nya, bawahan nya, adik-adik nya bahkan mommy J sekalipun tidak pernah, lalu dia pikir bagaimana bisa Egalita selalu membantah ucapan nya dan be
Kamar hotel xxxxxxxx,Pusat kota,Seoul, Korea.Egalita menatap kearah atas kasur mendominasi berwarna putih yang ada di hadapannya, bola mata gadis itu membulat dengan sempurna saat dia menyadari siapa yang ada di sana saat ini."Oh ya ampun, apa-apaan ini?," Egalita jelas saja mengernyitkan keningnya, menatap kearah Nyx Zaighum yang enak-enakan tidur di atas kasur."Mister, aku pikir pasti ada sebuah kesalahpahaman di sini." Pada akhirnya gadis tersebut bicara, bergerak mendekati Nyx zaighum yang berbaring nyaman di atas kasur hotel.J kecil terlihat senang menyadari jika kedua orang yang di sayangi nya ada di kamar yang sama, dia jelas melonjak kegirangan."Mommy, duduk di sini, ayo bacakan aku buku dongeng, lalu kita tidul berlsama." J kecil berlarian mendekati Egalita, menarik tangan gadis cantik tersebut dengan cepat.Dia jelas begitu antusias, sangat senang dengan keadaan saat ini, sesuai dengan impian dan harapan nya, akhirnya semua bisa tercapai hari ini.Egalita cukup bingun
Catatan ada part yang tertinggal kemarin mak, kirain udah di up ternyata belum, masih jadi draf. Jadi terpaksa di revisi dan masuk ke part bawah yah Mak, maafkan lah sebab ga bisa mundur lagi Mak, di revisi malah lama proses nya.*****Dan pada akhirnya seorang Egalita terpaksa menekan seluruh sikap egoisme nya demi seorang J kecil yang begitu dia sayangi. Tanpa banyak bicara, dia menerima uluran tangan J kecil, mengembang kan senyuman nya dan naik ke atas kasur secara perlahan."Mommy, daddy, berikan aku dongeng sebelum tidul." J kecil jelas saja langsung bicara dengan sangat antusias, dia bahagia, saking bahagianya sangat sulit sekali untuk di ungkapkan dengan kata-kata.Egalita benar-benar naik ke atas kasur, dia menganggukkan kepalanya secara perlahan, meraih buku yang tergeletak di atas kasur, sepertinya memang sudah di persiapkan untuk J kecil sebelum nya.Nyx Zaighum boleh bahagia, rasanya ini untuk pertama kalinya Egalita patuh dan menuruti ucapan nya meskipun sebenarnya kesan
Gelanggang Ice skating xxxxxxx,Seoul city hall Plasa skate ⛸️🛼.Wiraditya memundurkan sejenak langkah kakinya saat melihat arena permainan ice skating di depannya, dia pikir bermain disana pasti membuat dia tidak baik-baik saja."Jangan katakan jika kamu takut W." Egalita terlihat terkekeh, dia menyentuh pundak Wiraditya sambil mereka menunggu Nyx dan Queen W selesai menggunakan sepatu ice skating mereka.J terlihat begitu bersemangat untuk bisa segera bermain ice skating saat ini juga namun dia harus menahan rasa inginnya karena para orang dewasa belum mengizinkannya untuk beranjak pergi ke arah depan, Egalita menggenggam erat telapak tangan J agar belum bergerak kemana-mana di tangan kirinya."Aku belum pernah bermain seperti ini sama sekali jadi aku pikir apa tidak sebaiknya kita cari permainan lain misalnya, yang mungkin tidak terlalu ekstrem?." Wiraditya bicara dengan cepat ke arah Egalita, dia jadi ciut untuk ikut bermain di sana.Mendengar apa yang diucapkan Wiraditya seketik
Dan melihat kedekatan Egalita dan Wiraditya jelas saja membuat Nyx Zaighum cukup kesal berbalut kecemburuan yang luar biasa, dia pikir kehadiran Wiraditya benar-benar seperti sebuah musibah untuk nya."Kau benar-benar," Nyx mengeram kesal.Dan kini Nyx Zaighum menyeret langkah Egalita agar gadis tersebut segera menjauh dari Wiraditya sang adik ipar nya. Dan percayalah, Egalita cukup terkejut saat Nyx zaighum membawa langkah nya dengan cepat saat ini dan menjauh dari Wiraditya.J hanya tertawa bahagia melihat tingkah daddy nya yang terlihat lebih kekanakan dibandingkan dirinya saat menghadapi mommy Egalita nya.Laki-laki tua tersebut terlalu pencemburu dan manja, dia bahkan tidak mengizinkan Egalita mendekati Wiraditya dan Queen W."Kamu mengganggu pasangan pengantin baru." Laki-laki tersebut pura-pura baru bisa menggunakan sepatu ice skating nya, memeluk Egalita dan berbisik di balik telinga."Mereka itu pengantin baru, biarkan mereka menikmati bulan madu mereka berdua." Sengaja Nyx Z
Bayangkan bagaimana perasaan Egalita, sejak awal hingga akhir laki-laki tersebut terus saja menempel pada nya, sangat menyebalkan tentu nya, membuat Egalita tidak bisa bernafas dengan baik.Meskipun berkali-kali Egalita berusaha lepas dari Nyx zaighum, laki-laki tersebut terus saja memiliki banyak akal bulus untuk membuat dia kehilangan kata-kata nya, bahkan J kecil menjadi senjata utama nya untuk membuat Egalita terpaksa menuruti tiap ucapan yang di katakan oleh laki-laki tersebut.Sungguh picik dan sangat pintar sekali."Mommy, bolehkah J kecil duduk disana?," J kecil bertanya pada Egalita, menunjuk ke arah sebuah kursi di ujung gelanggang.Seperti nya bocah laki-laki itu cukup lelah dengan keadaan, bermain ice skating sejak tadi. J kecil cukup pintar dan mandiri, di banding kan Nyx zaighum jelas saja bocah kecil itu pintar dan ahli bermain ice skating. Sepertinya memang sudah terlatih sejak lama sedangkan Nyx zaighum....Egalita langsung menoleh ke arah Nyx zaighum."Cihhhh dia pas
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di