Masih kembali ke masa lalu,Panti asuhan xxxxxxxx,Pinggiran kota.Sepasang suami istri terlihat melangkah kan kaki mereka masuk kedalam panti asuhan yang ada dihadapan mereka, bola mata kedua orang tersebut terlihat menetap ke arah bocah perempuan yang ada di ujung sana yang tampak menyendiri dan memilih untuk memisahkan diri dengan teman-temannya, gadis kecil cantik dengan senyum yang begitu menawan dan juga hangat, membuat sepasang suami istri itu begitu menyukai.Mereka sudah cukup lama menginginkan gadis kecil tersebut, menjadikannya sebagai Putri mereka di tengah kesulitan mereka mendapatkan anak kembali setelah kelahiran bayi kembar mereka berdua. Sudah mengelilingi beberapa panti asuhan dan juga mencoba untuk mendekati diri dengan beberapa anak, dan pilihan hati mereka jatuh pada bocah kecil perempuan tersebut, mereka benar-benar jatuh cinta dan menginginkannya berharap bocah kecil itu menjadi bagian daripada keluarga mereka.Tidak gampang untuk melewati segala prosesnya kare
kembali ke masa kini,Masih di kediaman Hector.Tuan Orlando menatap kearah Jessica untuk beberapa waktu, dia menelisik wajah perempuan tersebut dengan seksama, mencari kesamaan dengan anggota keluarga mereka. Posisi duduk mereka saat ini saling berhadapan antara satu dengan yang lainnya di mana tuan Orlando ingin sekali rasanya menggenggam telapak tangan perempuan di hadapan tersebut tapi dia takut salah melangkah dan itu malah akan membuat Jessica takut. Karena itu dia memutuskan untuk tidak menyentuh telapak tangan perempuan tersebut atau bahkan melakukan pergerakan yang membuat perempuan itu bergerak pergi dari dirinya atau cukup panik dengan keadaan.Laki-laki tersebut terus menatap wajah Jessica di mana dia memastikan jika hidung, mata, bentuk rahang, rambut, postur tubuh nyaris menyerupai ibu nya dan istrinya. Mereka ber tiga memiliki beberapa kemiripan antara satu dengan yang lainnya Meskipun tidak terjadi pungki Jika Jessica memiliki warna rambut yang sama dengan dirinya dan
Disisi lain,Dalam perjalanan.Yavuz bergerak membawa mobil nya menuju ke arah sisi pinggiran kota Swiss, tujuannya kali ini jelas bergerak menuju ke kediaman rahasia Hector. Malam ini bisa dirasakan semua tidak baik-baik saja dan laki-laki itu siap berperang juga bertempur menghabisi musuh utamanya karena baginya berani-beraninya Hector mencari gara-gara pada dirinya.Mencelakai istrinya sama saja ingin cari mati, siap berperang dan siap untuk menumpahkan darah masing-masing. Yavuz terlihat mengeratkan rahangnya sembari dia melajukan mobilnya menuju ke arah depan, jangan ditanya bagaimana perasaannya saat ini kemarahan menggebu dibalik wajah tampannya dan di mana bola matanya tampak memerah karena tapi kemarahan dan kebencian menjadi satu di dalam sana."Bergerak menuju ke lokasi dan hancurkan mereka semua tanpa sisa," Yavuz bicara dari arah balik headset bluetooth-nya, memberikan perintah pada sang anak buah untuk menyelesaikan segalanya."Pastikan istri dan calon penerus kejayaan
Mansion utama keluarga Gao Han Hillatop,Swiss."Aku tidak bisa menghubungi Jessica sejak kemarin." Wanita bertubuh kecil dan imut-imut tersebut yang usianya meskipun tidak muda lagi masih memiliki wajah cantik dan penuh kehangatan bicara dengan sang suaminya.Nyonya Ayana Abimanyu terlihat menatap ke arah layar handphonenya untuk beberapa waktu di mana dia sudah berkali-kali hari ini mencoba menghubungi putrinya lagi namun nyatanya dia sama sekali tidak bisa menghubungi Jessica.Mengingat kehamilan putrinya yang sudah cukup membesar mereka memutuskan untuk mengambil waktu liburan ke Swiss beberapa waktu ini, meminta putra mereka yang mengurus perusahaan untuk mewakili suaminya, dengan begitu mereka akan cukup tenang mengambil waktu liburan ke Swiss saat ini hingga menunggu kelahiran cucu pertama mereka.Tapi nyatanya sejak semalam kedatangan mereka, dia sama sekali tidak bisa menghubungi Jessica. Ingin memberikan kabar jika mereka ingin berkunjung ke rumah Putri mereka."Aku akan men
Kediaman tersembunyi Hector.Tuan Gao Han menatap bangunan yang ada di sisi kanannya tersebut untuk beberapa waktu di mana ia masih membelokkan mobilnya menuju ke arah dalam bangunan tersebut secara perlahan dan juga beberapa orang lainnya membuka gerbang besar dihadapan nya tersebut.Bola mata laki-laki tersebut tidak melepaskan pandangannya di mana fokus tangannya masih tetap pada setir mobil nya, begitu dia menepikan mobilnya pada sisi di bagian depan bangunan tersebut laki-laki itu secara perlahan mematikan mesin mobilnya kemudian dia mulai keluar dari sana secara perlahan.Nyonya Ayana terlihat begitu khawatir sejak tadi duduk disamping suaminya, dia menyentuh tangan suaminya secara perlahan dimana pada akhirnya tuan Gao Han menoleh kearah dirinya dan perlahan mengembangkan senyumannya pada wanita tersebut."Jangan khawatir soal apapun." Ucap laki-laki tersebut pelan sambil menyentuh lembut wajah istrinya tersebut, dia berusaha terus bicara dan memenangkan istrinya berkata tidak
Jessica yang melihat kedua orang tua nya baru saja tiba di depan sana jelas saja terkejut setengah mati, dia jelas bergegas keluar dari rumah dimana dia ditahan sejak kemarin, mencoba lari berhamburan ke depan sana."Nona bergerak lah hati-hati." Pelayan berkata dengan nada khawatir, menatap kearah Jessica dalam ke khawatiran penuh."Cukup tidak baik berlarian dalam keadaan hamil, nona." Kembali pelayan tersebut bicara, mencoba untuk memperingati Jessica.Mendengar hal tersebut membuat Jessica mencoba untuk memperlahan langkanya, benar, tidak baik untukmu berlarian bukan hal buruk mungkin bisa terjadi dan tiba-tiba dia ingat pesan seperti itu selalu disampaikan oleh Yavuz, dan tiba-tiba saja dia merindukan laki-laki tersebut.Jessica terus melangkahkan kakinya dengan cepat karena depan bisa dilihat kedua orang tuanya ada di depan sana, dan daddy dan mommy nya berlarian menuju ke arah dirinya dalam kerinduan.Mereka bertiga sering berpelukan, melepaskan kerinduan karena sudah cukup lam
Dan saat Yavuz bersiap dengan perintah nya satu hal terjadi, seseorang terdengar bicara dari balik headset bluetooth nya."Turunkan senjata mu, Yav." Ucap seseorang di ujung sana.Dan mendengar suara di ujung sana seketika membuat Yavuz mengerutkan keningnya, seolah-olah dia tahu betul siapa sang pemilik suara tersebut."Apa?," "Turunkan senjata mu dan jangan gegabah." Lagi suara berbeda terdengar di balik headset bluetooth-nya."Kau? Kenapa kau bisa ada disini, Khan?," Entahlah Yavuz bertanya, tepat nya dia cukup bingung dengan pertanyaan nya sendiri saat ini. Dia pikir bagaimana bisa kakak iparnya tersebut menghubungi nya.Khan king's 👑 Hillatop, siapa yang tidak mengenal nya, putra tertua Hillatop yang memiliki kekuasaan penuh untuk menundukkan sebagian besar dunia mafia di prancis. Laki-laki tersebut memiliki julukan raja di atas raja mafia di wilayah nya, tatapan mata membunuh dalam balutan usia yang masih sangat muda. Dan mereka selalu berkata, tidak ada Khan maka tidak ada N
Di bagian dalam kediaman rahasia Hector,Halaman depan.Ketika suara senjata saling menghantam dan suara gerbang besi yang menjulang tinggi didepan memecah keheningan malam atas hantaman tembakan yang menembus keadaan dimana api 🔥 menyambar bagian gerbang tersebut dan berhasil menjebol bagian sisi kanan gerbang, membuat semua orang menundukkan kepala mereka.Tuan Gao Han langsung menyambar tubuh Jessica dan istrinya, memeluk mereka erat dan menundukkan diri mereka hingga ke lantai.Bayangkan bagaimana terkejut nya semua orang, bahkan tuan Orlando langsung tiarap saking kagetnya di ikuti oleh para pelayan dan anak buahnya nya juga anak buah Hector."Oh shit, apa-apaan ini." Hector berlarian dengan cepat kearah depan dari dalam kediaman nya, laki-laki tersebut membawa sebuah senjata besar Laras panjang, seolah-olah siap berperang saat ini juga."Brengsek." Umpat nya lagi."Turunkan senjata mu dan berhenti di sana." Tuan Hector memberikan perintah, berdiri dari posisi nya sambil mengera
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di