Entahlah berapa lama waktu berjalan hingga pada akhirnya setelah kegeruhan dan kesiruan terjadi tiba-tiba saja seseorang datang menyeruak di antara semua orang, mencoba memisahkan Egalita dan Katerina."Egalita kendalikan emosi mu, anak-anak melihat kelakukan mu," seseorang bicara dengan cepat, mencoba menahan gerakan tangan Egalita yang terus mencengkeram erat rambut Katerina.Mendengar kata anak-anak jelas saja membuat Egalita langsung menarik kesadaran nya, dia berusaha tersadar dari tindakan nya, mengendurkan cengkramannya dari rambut Katerina. Gadis tersebut menjelajah sekitar nya, dan Benar saja tanpa dia sadari ini seperti nya sudah masuk pada jam pulang dan bisa dilihat anak-anak didiknya berdiri di ujung sana dengan tatapan bimbingan di mana para murid berusaha untuk dilindungi oleh beberapa para guru agar tidak terlalu melihat kejadian atau adegan yang terjadi kepada Egalita dan Katerina.Mereka takut hal tersebut akan berdampak buruk pada psikolog anak-anak dan hal tersebut
"Mai?," Egalita mengernyitkan keningnya saat dia menyadari siapa sosok yang barusan bicara dengan nya.Seorang gadis terlihat berdiri di belakang nya, menatap Egalita dengan tatapan rumit."Kenapa kau ada di sini?," Alih-alih peduli ucapan gadis bernama Mai, dia lebih tertarik untuk bertanya kenapa gadis tersebut ada di sana saat ini."Liam meminta ku untuk mengantar nya menemui kamu," ucap gadis tersebut cepat.Dan saat mendengar nama Liam, membuat Egalita mengernyitkan keningnya, dia mematung untuk beberapa waktu."Aku cukup berantakan saat ini, May," dan Egalita seketika menyadari soal sesuatu, dia berusaha menoleh ke berbagai sisi, takut laki-laki bernama Liam melihat kekacauan dan juga penampilan nya saat ini."Yah kau beruntung dia masih di mobil, seseorang menghubungi dirinya dan dia masih bicara serius disana," ucap May cepat.Dan mendengar ucapan May membuat Egalita lega, gadis tersebut secepat kilat kabur dari hadapan semua orang yang tersisa, masuk ke ruang guru dan mencari
Mansion utama Nyx Zaighum,Ketika Nyx Zaighum masih berada di perusahaan nya.Prangggggg.Hantaman keras terdengar dari arah gudang atas, membuat para pelayan seketika membeku untuk beberapa waktu dan saling menoleh antara satu dengan yang lainnya."Tuah muda?,""Tuan Nyx J kecil !,"Mereka berseru panik, berlarian ke arah lantai atas dimana gudang berada, si kecil J ada di dalam sana, dan hal ini kembali terjadi setelah berbulan-bulan lama nya, ah hampir setahun tidak terjadi lagi."Ada apa?," Para pelayan jelas bertanya bingung dengan kelakuan J kecil malam ini.Setelah kembali dari sekolahan J terlihat murung, tidak mau menyapa daddy nya bahkan begitu membenci katerina, menatap nya penuh permusuhan dan mengusirnya pulang dengan cepat. Dan saat sang tuan mereka pergi karena ada sesuatu yang tertinggal di perusahaan J kecil tiba-tiba berulah."Tuan muda, bibi mohon buka pintu nya,""Tuan muda apakah ada yang anda inginkan? Aku akan membuatkan atau membelinya,"Suara rayuan demi rayua
"Aku tidak sedang memikirkan soal penikahan,Khan. Setidaknya meskipun aku ayah yang buruk, tapi bukan berarti aku harus membuat putra ku tersiksa hidup bersama ibu yang salah." Tutup nya lagi kemudian.Mendengar ucapan Nyx membuat Khan diam, dia menatap sepupunya untuk beberapa waktu, isi kepalanya berputar memikirkan bocah kecil dirumah Nyx dimana mommy mereka pasti membawa laki-laki berusia lebih dari 5 tahun tersebut datang kerumah keluarga besar Hillatop di akhir minggu atau Jum'at. Nyx Junior satu-satunya alasan kenapa Khan didesak terus menerus agar menikah selama ini oleh kedua orang tuanya apalagi mommy nya, wanita tersebut sering berkata."Kapan dirumah keluarga Gao Hillatop memiliki anak bayi yang lucu dan imut seperti Nyx J?."Tidak perlu dijabarkan dengan terlalu berlebihan, dia sudah tahu maksud dari ucapan Wanita tersebut, halus tapi penuh dengan sindiran, tidak buruk tapi memiliki arti yang begitu dalam. Mereka bilang seorang ibu dari anak-anak mereka berharap menimang
Disisi lainKediaman Egalita.Egalita melangkah gontai dalam rasa cukup lelah, dia menyempatkan diri untuk pergi mengajar les piano untuk seorang anak salah satu wali murid disekolah dimana diri nya bekerja, mengajarkan les piano secara privat dan mendatangi rumah wali murid menjadi pilihan bekerja paruh waktu untuk dirinya ditengah kemelut gaji kecil menjadi seorang guru taman kanak-kanak di sekolah nya.Tidak lama, hanya 1-2 jam dalam 3 kali pertemuan satu minggu tapi bisa menambah uang belanjaan dan mengurangi biaya anggaran lain yang dibutuhkan. jarak nya tidak terlalu jauh, hanya beberapa menit dua bisa mencapai lokasi dimana dia mengajar. Selama pulang dibawah jam 10 malam itu masih dibatas jam wajar, dia membantu orang tua untuk menidurkan anak mereka juga.Egalita masuk kedalam rumah nya, menutup pintu secara perlahan dan bergerak menuju ke arah kamar nya. Dia pikir mungkin tidur menjadi pilihan terbaik nya saat ini karena dia benar-benar lelah mengurusi semua keadaan terutama
Mansion utama Nyx Zaighum."Bagaimana bisa kalian bisa seceroboh itu menjaga seorang bocah kecil, hah?," Nyx Zaighum berteriak dengan lantang penuh kemarahan, suaranya jelas saja memecah keheningan malam, dia ingin mencoba untuk menahan amarahnya saja siang tadi kali ini pada akhirnya benar-benar meledak karena keadaan.J kecil menghilang entah kemana.Semua pekerja yang bekerja di dalam rumah tersebut seketika langsung gelagapan,Seorang pelayan tua bergerak tergopoh-gopoh mendekat ke arah Nyx Zaighum, membawa selembar surat dan membiarkan laki-laki itu membacanya.Mommy Nyx Zaighum, nyonya Hayat hillatop begitu mendapatkan kenyataan cucu kesayangan nya menghilang sudah melesat pergi lebih dulu mencari keberadaan cucunya tanpa menunggu kedatangan putra tersebut. Dia mencoba menerka-nerka siapa tahu bocah laki-laki itu pergi ke rumah putra dan putri lainnya. meskipun wanita tersebut tahu hal itu bisa jadi tidak mungkin menjadi tempat tujuan cucunya saat ini, tapi nyonya Hayat berusaha
Egalita menatap J kecil dalam balutan penuh kasih sayang, setelah menangis menemui dirinya J kecil pada akhirnya memilih untuk diam juga tapi cukup membuat Egalita bingung bocah laki-laki tersebut sama sekali tidak mau bercerita tentang kenapa dia menangis. Dan yang lebih parahnya lagi J kecil tidak ingin pulang sama sekali ke rumahnya, dia bahkan terus menangis tadinya, sesegukan dan terus terisak sembari memeluk dirinya berkata tidak ingin pulang ke rumah sama sekali.Ini jelas bukan pilihan yang baik dan bijaksana membiarkan bocah kecil itu berada di rumahnya di jam malam yang jelas sudah tidak normal apalagi harus tidur di kediamannya, Egalita pikir seharusnya dia menyimpan salah satu nomor pelayan di kediaman Nyx zaighum, agar tidak menyulitkan dirinya seperti ini. Berhadapan dengan Daddy J kecil jelas bukan pilihan yang paling tepat, karena dia tahu pada akhirnya ini akan semakin membuat dia kesulitan.J kecil berbaring di kasur butut milik Egalita, meskipun kasur garis tersebut
Egalita baru saja menyelesaikan ucapannya dengan terburu-buru menyambar handuk dan menggunakan handuknya, lantas dia keluar dari arah kamar mandi karena takut jika J kecil membuka pintu depan sebab dia mendengar seseorang menggedor pintu dari arah depan sejak tadi.Gadis tersebut dengan terburu-buru langsung keluar dari arah kamar mandi hanya menggunakan handuk mandi mendominasi berwarna putih, nyatanya begitu dia keluar dari arah kamar mandi dia tidak mendapati bocah laki-laki tersebut sama sekali di dalam kamar hingga membuat Egalita panik dan langsung buru-buru mencoba untuk keluar dari arah kamar mandi dan berjalan menuju ke arah ruang tamu sembari berkata."J di mana kamu? bukan kah mommy sudah bilang jangan ke depan dan hahhh oh god?," egalita baru saja mengeluarkan suaranya, dia mencoba untuk bicara pada Jack kecil dan meleset keluar ke depan tanpa memperhatikan area sekitarnya namun tiba-tiba dia langsung menghentikan ucapannya dan langsung menyadari tentang sesuatu.Egalita t
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di