Beranda / Romansa / Beauty in the dark / Memenuhi undangan

Share

Memenuhi undangan

Penulis: Wina johana
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-18 16:04:12

 “Papi ingin kalian selamat. Jadi papi harap kamu tidak keberatan, Al.”

“Aku benar-benar tidak rela!”

Al benar-benar tidak bisa menerima keputusan yang sudah diambil Eduardo. Ia tidak bisa membayangkan saat melihat adiknya bersanding dengan Gerardo.

Saat ini Ia hanya bisa menahan amarah, memegangi pelipisnya dan menarik napas dalam. Ingin rasanya Al membantah perkataan Eduardo, tapi semua itu sangat sulit untuk Ia katakan.

“Apa papi yakin? Maksudku... Untuk merestui pernikahan mereka, apa itu akan berdampak baik?”

“Papu sudah memikirkan segalanya dengan penuh perkiraan! Meskipun papi tahu, jika adik mu akan marah saat mengetahui hal ini.”

“Setelah tahu hal itu, bahkan papi masih berniat untuk melanjutkan pernikahan ini?” nada suara Al mulai meninggi saat melihat raut wajah Eduardo yang sedikit menegang.

Eduardo “...”

Al berdiri, melihat Ed dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.

“Aku akan pergi ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Beauty in the dark   Sebuah syarat

    Rae menunjukan sikap yang sama sekali tidak pernah mereka harapkan. Tatapan Rae sangatlah dingin dan tak ada lagi cahaya yang bersinar, meskipun kecantikannya terpancar nyata. “Rae...” gumam Al pelan. Ia menatap adiknya dengan lekat, ada sesuatu yang salah dengannya. “Apa maksud mu? Tentu saja mereka datang kemari untuk menemui mu, sayang ku,” timpal Gerardo yang saat ini baru saja masuk. Tatapan Rae semakin dingin, wajahnya muram sama seperti awan hitam yang terus saja menggelung di langit tinggi. Bayangan tadi malam benar-benar membuatnya muak, dan ingin enyah sekaligus dari muka bumi karena terlalu benci dengan semua yang telah Ia lalui. “Apa para maid ku melayani kalian dengan baik? Katakan saja jika mereka berbuat tidak baik pada kalian,” pria itu berbasa-basi saat mendekati semua orang. Gerardo benar-benar menunjukan sisi yang berbeda, membuat Rae, Teo dan Aldric muak. Rae hanya menarik napas dalam dan membuang pandangannya ke lain arah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • Beauty in the dark   Tidak setujunya Alex

    Ed menatap Gerard dengan mata yang memancarkan ketenangan yang sama dengan Rae. Untuk sesaat, pria itu diam dan tersihir oleh tatapan calon mertuanya itu. Sampai akhirnya ia menyadari sesuatu. Ruangan ini, dimana mereka saat ini berada hanya berisikan para pria. Hanya Rae yang terlihat berbeda. “Gerardo! Apa kamu tidak berminat untuk bertanya pada ku?” Ed kembali bertanya. “Aku tidak akan ikut campur dengan urusan kalian para orang tua! Urusan ku hanya satu, yaitu Nona Catalina,” ia tersenyum dan menatap Rae dengan mata tajamnya. “Baiklah kalau begitu.” Rae yang duduk diantara Ed dan Al mulai merasa bosan. Ia ingin keluar dari situasi ini, tapi ia harus tetap bertahan untuk sementara waktu. Kasih sayang yang diberikan Ed padanya sudah lebih dari cukup, ini tidak akan membuat ia lemah dan jatuh kembali. Ceklek Pintu terbuka, seorang maid masuk lebih dulu dan setengah berbisik pada Gerard. Al menyadari perubahan wajah pria itu dan Ia mul

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22
  • Beauty in the dark   Terungkapnya kenyataan

    Tubuh Alex membeku di tempat saat melihat Eduardo masuk bersamaan dengan Rae. ‘Apa dia tamu yang dikatakan Gerardo?’ batin Alex. Tangannya mulai bergetar hebat saat Ia melihat sebuah kenyataan di depan matanya. Ia tidak pernah membayangkan jika akan kembali melihat sosok Edurdo. "Ke-kenapa kau ada di sini?" Ed hanya menunjukkan senyum dan berjalan mendekati sofa, dimana saat ini Alex berada. "Aku adalah seorang tamu, Tuan Alexander! Jadi seperti inilah cara mu menyambut seorang tamu?" Ed duduk dengan santai dan di sampingnya, duduk Rae yang begitu Anggun, namun tatapannya sangat membunuh. Alex sekarang tahu, mengapa Ia merasa sangat mengenal gadis yang dikenalkan Gerardo padanya. Karena ternyata dia adalah gadis kecil yang dulu pernah ia buru, namun keberadaannya sama sekali tidak pernah ditemukan. Perwujudan Rae sama persis dengan Claretta dan itu yang menjadi penyebab Alex tidak setuju jika Gerardo menikah dengan Rae. T

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Beauty in the dark   Kenyataan yang menyakitkan

    Rae tersentak, tubuhnya tiba-tiba saja goyah dan lemas saat ia di hadapkan dengan seseorang yang selama ini ia cari. Kepalanya menggeleng pelan, dadanya mulai naik turun saat amarah semakin mendominasi. Kuku-kuku panjangnya mulai menancap pada bagian sofa hitam, terdengar jelas suara gesekan kuku dan kulit asli sofa tersebut. Hatinya menjadi kacau balau. Ia tidak pernah menyangka, jika sangat mudah baginya untuk menemukan penjahat yang membuat ia harus masuk dalam dunia hitam. “Kau!!” Rae sedikit menggeram dengan mata yang mulai merah menyala. Ruangan itu benar-benar hening. Alex benar-benar gemetar saat melihat kilatan amarah di mata indah milik Rae. Dengan cepat Ia berdiri, kakinya mulai melangkah mundur saat kaki jenjang dan mulus milik Rae mulai berjalan mendekatinya. Sedangkan Ed, pria itu hanya diam dan ingin melihat sejauh mana Alex ketakutan. Eduardo sama sekali tidak akan menghabisi Alex dengan menggunakan tangan putrinya. Ia hanya ingin meli

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-03
  • Beauty in the dark   Kekacauan

    Rae saat ini hanya bisa berdiri di ambang pintu dengan tatapan kosong, sama sekali tidak menunjukkan jika ia mendengar suara Al."Rae!! Apa yang terjadi, dimana papi?" Al meremas lengan sang adik dan saat itulah kesadarannya kembali.'Papi....' batin Rae."Kemana dia?" Rae balik bertanya pada Al."Dia pergi! Seorang maid datang dan entah bicara apa dengannya. Setelah itu Ia pergi tanpa bicara apapun. Tapi yang pasti, wajahnya begitu kesal."DEGRae merasakan sesuatu yang tidak benar. Ia berbalik dan berniat untuk kembali ke ruangan dimana Ed dan Alex berada."Kau mau kemana? Wajah mu sangat pucat, Rae, apa semua baik-baik saja?" Al menahan kepergian sang adik."Lepaskan aku, Al!!"Rae menepis tangan kekar itu dan berlari sampai akhirnya bayangan hilang dibalik tembok besar.Tentu saja Al tidak bisa tinggal diam, ia dengan semua keberaniannya langsung mengikuti Rae, andai saja Teo tidak menghentikan langkahnya."Tidak! Jangan kony

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Beauty in the dark   Orang ketiga

    “Gerard! Aku ingin bicara dengan mu,” Dante menepuk pundah pria itu perlahan, sebuah tatapan dingin dan anggukan kepala terlihat sedikit aneh saat Gerardo yang melakukannya. “Bagaiman kondisi nya?” “Dia baik-baik saja. Aku sedikit bingung, dia bukan pingsan karena perkelahian atau pun penyakit. Tapi sepertinya Ia telah dibius!” seru Dante. Gerardo diam dan menatap dokter itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Pikirannya berkelana jauh. Dalam ruangan itu hanya ada Ed, Rae dan juga Alex. Jika seseorang memasukan obat bius ke dalam minuman, tidak mungkin hanya Ed yang tidak sadarkan diri, kemungkinan besar Alex pun akan tidak sadarkan diri. Tanpa berkata apa pun lagi, Gerardo bergegas menuju ruangan yang sama, yang digunakan sang ayah untuk bertemu Ed. Alex masih duduk di kursi besar miliknya, tapi ia masih terlihat bingung dengan apa yang terjadi. “Apa yang papa lakukan?” suara barithon Gerardo berhasil membuat Alex kembali pada

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • Beauty in the dark    Merindukan wangi tubuhmu

    Gerardo saat ini memilih untuk diam dalam ruangan pribadinya. Di ruangan dimana Ia pernah menikmati keindahan seorang gadis yang ingin mengambil nyawanya. Tak pernah terbersit sedikit pun rasa takut saat melihatnya, yang terjadi justru Gerardo selalu membayangkan saat Ia bisa kembali mengungkung perempuan itu di atas ranjanya. Ada sensasi yang berbeda saat membayangkan sorot matanya yang tajam bagaikan elang, maka semakin ia membayangkannya, hasratnya bagai tersulut api. Dengan cepat Ia mengusir bayangan Rae dari dalam kepalanya. Tidak ada waktu baginya untuk memikirkan kepuasan hasratnya. Saat ini Ia harus berusaha untuk menemukan siapa yang berani mengusiknya. Di ruangan yang berbeda, saat ini Rae sedang mendapatkan tatapan intimidasi dari Aldric dan Ia benar-benar tidak tahan mendapat tatapan seperti itu. "Apa maksud mu dengan tidur? Jangan bercanda, Rae. Ini tidak lucu!" Al menatap sang adik dengan kecewa, sekarang Rae terlihat berbeda dan bukan lagi adik

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • Beauty in the dark   Tidak akan pernah mundur

    Rae meremang, namun ia dengan cepat mengembalikkan kesadaran dan melepaskan diri dari desirah hasrat yang bisa saja tidak bias Ia kuasai. Tidak bisa Ia pungkiri, jika sentuhan Gerardo benar-benar melekat dalam benaknya, sekuat apapun Ia berusaha untuk menyingkirkan bayangan tersebut. “Aku bukanlah jalang mu! Dan sampai kapan pun jangan pernah bermimpi jika aku akan menerima mu.” “Aku tidak akan memintamu untuk menerima ku, Nona Catalina. Aku hanya ingin kau meminta tubuhku dengan penuh damba,” bibir dingin itu bergerak menyentuh leher jenjang Rae. Semakin lama sikap Gerardo membuat Rae muak. “Kau akan menyesal karena berani menahan ku seperti ini!” Rae menyeringai tanpa Gerardo sadari. “Penyesalan terbesarku adalah jika seorang gadis cantik seperti mu tidak tunduk padaku,” balas Gerardo dengan bibir yang sibuk mengecup kulit halus milik Rae. Rae sedikit menggeliat saat sentuhan pria itu terasa semakin berani. Tanpa Gerardo sadari, saat ini sal

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18

Bab terbaru

  • Beauty in the dark   Cinta yang abadi (TAMAT)

    Lagi, lagi dan lagi, Rae dibuat terkejut dengan kenyataan yang ia temukan malam ini. Bukan mengenai kemewahannya, namun karena jarak antara Mansion Gerardo dan kediaman di mana wanita itu berada tidaklah sejauh yang Rae bayangkan.“Jangan berusaha untuk mengecohku! Ini bukanlah tempat yang akan kau datangi bukan?” Rae menekan urat leher pria itu dengan senjata kecil. Sangat kecil, tapi dengan racun yang memastikan.“Ti-tidak! Ini adalah kediaman Nona dan aku memang diminta untuk membawamu ke tempat ini,” jelasnya. Tapi Rae tetap tidak percaya begitu saja.Diam-diam, pria itu meraih ponselnya dan berniat untuk mengabari Nona tetunya, namun Rae bukanlah wanita bodoh yang tidak mengerti mengenai trik murahan seperti ini.“Jadi kau ingin bermain-main denganku? Cepat hubungi dia dan loud speaker!”“Ba-baik …”Sikap pria di hadapannya ini sangat mencurigakan untuk sekelas penjahat. Ya, dia ter

  • Beauty in the dark   Aku menemukannya

    “Gerard! Rae berlari mengejar sebuah mobil,” beritahu Dante.Tanpa berpikir Panjang, Gerardo bergegas keluar menggunakan mobil. Ia melaju dengan kecepatan tinggi dan setelah puluhan meter ia menemukan Rae yang sedang berjalan dengan langkah gontai.“Apa yang kau lakukan di sini, Nona Catalina? Apa kau sudah gila?” Gerardo berteriak, menghakimi Rae tanpa tahu apa yang membuatnya berlari begitu jauh seperti orang bodoh. Gerardo turun dan segera menopang tubuh Rae yang hampir saja jatuh.Rae dibawa ke dalam mobil dengan cepat, napasnya tersengal-sengal, ia lelah. “Kejar dia, Tuan Gerard! Dia orangnya. Wanita itu …”“Rae, tenangkan dirimu!” Gerardo menangkup wajah Rae, membuat istrinya itu sadar di mana mereka berada saat ini. “Tenang! Jangan terpancing,” bisiknya pelan.“Aku melihatnya! Di-dia adalah …”“Sstttt … Aku tahu dia adalah wanita itu.&rd

  • Beauty in the dark   Salah memasuki gerbang

    Dua hari telah berlalu, Rae terus saja mempersiapkan diri dengan segala senjatanya yang mematikan. Ia bahkan kembali melatih tubuhnya saat malam tiba dan terlelap saat menjelang pagi. Gerardo berusaha untuk membuat Rae istirahat, namun istrinya itu tidak pernah ingin diatur.“Jangan seperti ini, Nona Catalina! Kau bisa jatuh sakit,” Gerardo mencekal tangan Rae yang berniat ingin kembali memukul samsak, dan satu tangannya mencegah benda itu agar tidak mengayun pada tubuh Rae.“Cukup! Simpan tenagamu.” Gerardo kembali melunak. “Kita tidak tahu kapan, dari mana dan bagaimana mereka menyerang.”“Itulah alasan kenapa aku tetap seperti ini. Aku harus terjaga!”Gerardo mengerti apa yang Rae maksud, namun jika terus dibiarkan Rae bisa tumbang sebelum berperang.“Pergerakan mereka terhenti! Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi ini begitu mencurigakan,” jelasnya kemudian.Rae terdiam,

  • Beauty in the dark   Tetap di sampingku

    Dua pekan kepergian Alex masih menyimpan banyak luka untuk Gerardo dan Kalia. Ada dendam yang belum terbalaskan dan ini begitu menyiksa.Kemana, di mana dan pada siapa mereka harus meluapkan semunya? Tidak ada jawaban pasti.“Jaga Mansion ini, aku mungkin kembali satu pekan lagi,” ujar Gerardo pagi ini.“Tidak! Aku tidak ingin memikul beban yang berat. Jaga sendiri Ibumu!” Rae berkata ketus. Bukan tidak ingin, namun Rae takut jika harus menjaga Kalia. Apapun bisa terjadi dan Rae tidak bisa menduga itu.“Kau tidak ingin menolongku, Nona Catalina?” suara Gerardo terdengar marah, ini bukan masalah besar untuk Rae.“Ya! Aku takut jika terjadi sesuatu dan aku harus kembali kehilangan. Aku tidak bisa!”Gerardo menarik napas dalam, apa yang Rae katakan begitu mengusiknya. Rae Catalina sudah terlalu sering merasa kehilangan dalam hidupnya dan sekarang ia menolak, hatinya takut untuk mengalami hal yang

  • Beauty in the dark   Selamat tinggal Kalia (Alex)

    Panggilan itu terputus, lebih tepatnya Alex yang mengakhiri perbincangan dengan Kalia. Posisinya sudah terlalu terjepit, artinya Alex tidak memiliki banyak waktu sekarang.“Maafkan aku, Kalia, tapi ini yang terbaik untuk menebus semua dosa-dosaku.”Alex menaikan kecepatan mobilnya dan melesat meninggalkan dua mobil yang terus berusaha untuk mencelakainya. Sampai di sebuah jalanan sepi, Alex menghentikan mobilnya. Pria tua itu berdiri di depan mobil dengan membawa senjata laras Panjang. Ia menantang mereka.‘Inilah waktunya. Selamat tinggal, Kalia.’“Kau masih punya nyali yang besar ternyata,” cibir anak buah Nona.“Aku tidak akan pernah takut! Karena ini sudah waktunya bagiku berhenti dan mati.”“Ahaha … Jika itu yang kau mau, aku akan mengabulkannya dengan senang hati pak tua.”“Tunggu! Tanyakan dulu apa keinginan terakhirnya?” ujar salah satu dari anak bu

  • Beauty in the dark   Demi kebahagiaan Gerardo

    Gerardo menuruni tangga dengan wajah yang sedikit gelisah. Apa yang Rae katakan mengenai situasi yang tiba-tiba saja berubah sepi. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi, termasuk penyerangan lebih besar dan menggila. Namun pikiran itu buyar seketika saat ia mendengar suara yang tidak asing di telinganya.“Apa kabarmu, anakku?” Alex berdiri, ia menatap putranya dengan mata yang berembun.“Aku baik-baik saja,” jawab Gerardo saat mereka berhadapan.“Gerard …” suara Alex tiba-tiba saja tertahan, rasa kecewa pada dirinya sendiri tiba-tiba menyeruak dan membuat pria tua itu sesak. “Maafkan ayah, Gerard.”Untuk pertama kalinya Gerard melihat sikap Alex selemah ini. Pria itu yang sejak lama mengajarkannya untuk selalu bersikap kuat tanpa mengenal kata lelah dan menyerah. Namun hari ini, pria yang sama bahkan mengucapkan kata maaf itu dengan suara begitu pelan.“Kenapa?” tanya Gerardo. &ldquo

  • Beauty in the dark   Tidak bisa berjanji

    “Apa yang kau lakukan pada mereka?” Kalia berdiri dengan wajah penuh amarah. Sejak awal, ia mencurigai jika suaminya terlibat dengan kasus penyerangan yang terjadi pada Gerardo. “Aku sudah memintamu untuk berhenti dan menjauh dari wanita itu, tapi kenapa kau kembali?” Lanjutnya lagi. “Kau tidak akan mengerti!” sahutnya dengan melangkah pergi. Sebagai seorang ibu, Kalia tidak ingin terjadi sesuatu pada putranya, meskipun ia tahu jika Gerardo bisa melindungi dirinya sendiri. Tapi ini sudah keterlaluan, Kalia tidak bisa diam saat melihat suaminya melakukan hal yang bisa menyakiti Gerrado dan menimbulkan perang keluarga. “Tunggu, Alex!” “Apa lagi, Kalia? Apa kau ingin aku berhenti dan membiarkan hidup Gerardo hancur dengan terus bersama wanita itu?” Alex menunjukkan sikapnya saat itu. “Rae bisa saja menghabisi putra kita kapan saja. Apa kau menginginkan itu, Kalia?” “Hah … Apa yang kau ketahui tentang mereka, Alex? Apa kau tahu jika mereka sudah s

  • Beauty in the dark   Sesama Penipu

    Satu pekan telah berlalu dan Rae tetap menyimpan pesan yang tertulis dari surat kaleng itu. Namun tidak dapat dipungkiri jika Rae merasa gelisah. Ini adalah pertama kalinya ia melabuhkan hatinya pada seorang pria dan rintangan sudah lebih dulu datang mengusiknya.Tidak ada penyerangan atau teror apa pun lagi, semua berjalan seperti biasa. Bahkan gerbang utama telah selesai di perbaiki. Gerardo semakin memperketat keamanan dan memastikan jika tidak akan terjadi seperti hari itu. Saat melihat Rae terluka, Gerardo merasa separuh napasnya direnggut secara paksa dan ia tidak ingin melihat hal itu terjadi lagi.“Apa yang kau pikirkan, Nona Catalina?” Rae terkejut saat tangan kekar itu memegang pundaknya.“Kenapa mereka bisa ada di paviliun? Apa mereka pernah menikah denganmu?” Pertanyaan ini adalah hal penting untuknya, meski Rae yakin jika Gerardo sama sekali tidak memikirkan itu.Sudut bibir Gerardo sedikit terangkat, tangan kekarnya m

  • Beauty in the dark   Aku ada di sini bersamamu

    Gerardo berdiri di ambang pintu, tangannya bergerak menekan saklar dan menyalakan lampu utama kamarnya.“Keluarlah dari kegelapan, Nona Catalina.”“Aku tidak tahu cara untuk keluar dari kegelapan! Dan apa aku pantas memasuki dunia baru yang begitu terang?” Rae menatap nyalang Gerardo. Dia, pria yang ingin Rae habisi saat ini menjadi alasan terbesar baginya untuk tetap bisa bertahan.Dengan bantuan tongkat, Gerardo bisa terlihat lebih normal, meskipun seharusnya ia istirahat agar penyembuhan lukanya lebih cepat. Namun itulah Gerardo, ia tidak akan tennag sebelum memastikan jika Rae baik-baik saja.Gerardo melempar tongkatnya, duduk di tepian ranjang, tepat di samping istrinya. Tanpa memita ijin atau berbasa-basi, Gerardo menyentuh pipi Rae dan menghapus air mata yang tersisa di wajahnya.“Buka dirimu. Buka hatimu dan berdamailah dengan keadaan.”“Aku tidak bisa! A-aku, aku ….”Meli

DMCA.com Protection Status