Setelah tur singkat ke tempat perencanaan pesta, Farrel berkomentar, "Xander sangat menyukai apa yang kau lakukan dengan tempat itu. Kerja yang bagus. Semua yang ada di sini sangat menjadi perhatian bagimu dalam menyiapkan pesta ulang tahun Xander. Terima kasih banyak untuk usahamu."“Ya, Bibi Sally! Aku sangat menyukai apa yang kau lakukan di sini! "Xander terlihat sangat senang saat dia menarik tangan Sally dengan malu-malu. "Ikutlah denganku, Bibi Sally. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu."Tatapan yang dia berikan padanya membuat Sally penasaran sehingga dia tertarik untuk mencari tahu apa itu.Xander menyeretnya ke deretan model robot yang berbaris dalam formasi rapi, lalu dia mengeluarkan remote control dan menekan tombol. Salah satu robot hidup menyala dan mulai berjalan!‘Wow! Ini obot sungguhan, bukan hanya beberapa model kit robot!’Sally takjub melihatnya.Robot yang bergerak itu berjalan mendekati Sally dan melengkungkan punggungnya menjadi busur yang jelas
Sally tidak tahu apa yang salah dengannya. Setiap kali dia mencoba untuk menenangkan dirinya, dia berharap untuk menjaga jarak dari Farrel. Namun, jantungnya berdetak kencang saat dia melihatnya.Apakah dia benar-benar jatuh cinta padanya?Sally memikirkan hal ini beberapa saat sebelum dia tertidur....Keesokan harinya, mereka bertiga duduk di meja untuk sarapan.Kejadian semalam masih terngiang di pikiran Sally. Dia sedikit malu, dan tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik Farrel.Namun, sepertinya tidak terjadi apa-apa pada pria yang memakan makanannya dengan santai.Sally tidak dapat menahan diri untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri karena tidak berguna. ‘Ini hanya ciuman. Kenapa pikiranku kemana-mana?’Dia minum terlalu banyak terakhir kali, juga kali ini.Ini sudah akhir pekan. Setelah sarapan, Xander tidak harus pergi ke kelas. Namun, Sally masih memiliki urusan yang harus diselesaikan di tempat kerja, jadi Farrel memberinya tumpangan.Sepanjang jalan, keduany
"Tidak," Farrel menjawab dengan dingin.Mendengar ini, Charlotte tidak mengatakan apa-apa lagi.Di saat yang bersamaan, di sudut pesta berdiri seorang pria dan seorang wanita yang menandingi Charlotte dan Farrel, sedang mengobrol.Keduanya adalah Nathalie dan Landom.Keluarga Sack dan keluarga Jacob berada dalam situasi genting. Oleh karena itu, Landom mencoba banyak cara dan menemukan beberapa koneksi untuk mendapatkan undangan ke pesta, sehingga dapat mengembangkan hubungan persahabatan dengan keluarga Stewart.Bahkan jika mereka tidak dapat menghubungi keluarga Stewart, hubungan atau kenalan dengan beberapa orang akan membantu. Namun, mereka tidak mengira akan melihat Farrel di sana.Melihat Charlotte dan Farrel berdua, membuatnya berpikir hubungannya dengan Charlotte tidak biasa.Mata Landom menunjukkan ekspresi yang membingungkan. ‘Apa Farrel sudah tidak peduli lagi tentang Sally, si wanita sial itu?’Farrel bahkan telah mematahkan tangan Landom. Tetapi tampaknya tidak
Orang-orang bertepuk tangan ketika Charlotte mengangkat sedikit gaunnya untuk memudahkannya berjalan ke atas panggung sambil tersenyum. Dengan cahaya yang menyinari dirinya, dia tampak seperti seorang putri yang menarik perhatian semua orang.Charlotte berada di atas panggung sekarang, dan dia memandang penonton dengan senyuman yang elegan dan percaya diri. Kemudian dia mulai memperkenalkan dirinya."Halo semuanya, aku Charlotte."Dia menarik perhatian semua orang. Para pemuda dari keluarga kaya menatapnya dengan kagum begitu pun dengan para tetua yang melihatnya kagum.Sementara itu, Sally yang berdiri di antara penonton, merasa canggung berada di pesta semacam ini. Dia merasa ada jarak yang terpisahkan sangat jauh antara dia dan Charlotte.‘Dia seperti seorang putri, dengan pendidikan yang baik dan keluarga yang kaya. Apa kabar denganku... aku cuma seorang yang hidup sebatang kara dan melahirkan seorang anak demi uang.’Sally sedikit menundukkan kepala. Dia baru saja tahu dari
"Satu-satunya langkah kaki saat menari yang aku bisa lakukan hanyalah menginjak jari kakinya. Tuan Muda Kedua Jahn meringis kesakitan. Kau yakin dengan ini?"Sally menganggap semua ini sangat lucu ketika dia membicarakannya. Dia curiga bahwa Felix bertukar pasangan karena dia tidak ingin jari kakinya terinjak lagi.Farrel membalasnya dengan senyuman yang dalam. Dia berkata, "Itu adikku. Dia memang aneh. Aku bisa menjadi guru yang lebih baik."Farrel melingkarkan kembali lengannya di pinggang Sally. Dengan suaranya yang dalam dan karismatik, dia berkata, "Berikan tanganmu padaku."Sally, dengan sedikit tersipu, meletakkan salah satu tangannya di pundaknya dan yang satunya lagi memegang tangannya."Pertama kiri, lalu kanan ..."Mereka begitu dekat hingga hampir bertukar nafas. Mendengar setiap aba-abanya justru membuat Sally tersipu hingga dia merasakan hangat di dekat telinganya.Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Charlotte memperhatikan mereka berdua. Sesekali dia mengalihkan p
"Aku senang mendengarnya. Farrel, tolong awasi dia agar aku bisa tenang saat menyerahkan Stewart Group kepadanya suatu hari nanti.""Ya, Kakek Stewart."Mereka terus berbicara lebih banyak tentang bisnis. Kemudian Kakek Stewart mengubah topik pembicaraan secara tiba-tiba. "Grup Jahn telah berkembang pesat di tangan kalian berdua. Satu-satunya masalah yang aku lihat adalah kalian berdua masih lajang."Sally berdiri di samping mereka selama ini. Matanya berkelip redup ketika dia mendengar apa yang dikatakan Kakek Stewart, dan dia tahu bahwa ada maksud lain yang ditujukan pada Farrel karena dialah satu-satunya yang tak lepas dari pandangan Old Stewart ketika dia mengatakan itu.Farrel menggigit bibirnya. "Perusahaan membutuhkan lebih banyak waktu untuk berkembang dan aku hanya punya sedikit waktu untuk membangunnya.""Ya! Kakek, kakakku adalah orang yang sangat sibuk. Dia hampir tidak punya waktu untuk dirinya sendiri."Felix bertindak sebagai malaikat terbaik sekarang karena di
Tiba-tiba, Charlotte muncul di hadapan mereka."Farrel, aku mencarimu kemana-mana." Mata Charlotte menemukan Farrel lebih dulu. Namun, ketika dia melihat Sally, dia tampak heran. "Nona Jacob, kau juga di sini ternyata. Kalian berdua ...""Oh, kebetulan aku bertemu dengan Tuan Jahn dan mengobrol sedikit dengannya. Aku akan pergi," Sally menjelaskan apa yang merupakan kebenaran.Ekspresi Charlotte tidak menunjukkan apa-apa, tetapi dia merasa bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana itu.‘Apakah Farrel menolakku karena Sally? Apakah dia jatuh cinta pada wanita ini?’Dia segera menyingkirkan pikiran seperti itu. Charlotte berkata sambil tersenyum, "Begitu! Omong-omong, Farrel, Kakek sedang menanyakanmu. Dia ingin mengenalkanmu pada beberapa orang."Farrel mengerutkan kening. Padahal rencananya adalah menemukan Sally dan kemudian mengantarnya pulang, tapi sekarang ...Ketika dia mendengar Sally seakan-akan mempersilahkannya seraya meninggalkan mereka berdua, Farrel tak dapat m
Felix mengitari tempat tersebut dan mencari ke mana-mana, tetapi dia masih tidak dapat menemukan Sally di manapun. Dia mulai khawatir. Dia tidak punya pilihan selain bertanya pada Farrel."Kakak, apa kau melihat Nona Jacob?"Farrel kini menyingkir dari kerumunan sekarang. Ketika dia mendengar pertanyaan adiknya, dia mengerutkan kening."Tidak. Ada apa?"Farrel telah membahas bisnis dengan tamu lain selama ini, jadi dia tidak terlalu memperhatikan Sally."Hah? Kau juga tidak melihatnya? Dia bilang dia ingin pulang, jadi aku menyuruhnya menunggu di luar. Tapi dia sekarang tidak terlihat bahkan setelah sekian lama ..."Begitu pun dengan kakaknya yang tidak melihat Sally. Mungkinkah terjadi sesuatu?Alis Farrel semakin mengerut.Mendengar percakapan mereka, Charlotte berkata, "Jangan panik. Mari kita lihat-lihat. Mungkin dia ada sesuatu yang harus dilakukan atau sedang di kamar kecil?""Mhm."Mereka bertiga mulai mencari Sally secara terpisah, tetapi masih belum ada tanda-tanda k