Ketika Felix menyebutkan pernikahan, semua orang tiba-tiba mengalihkan perhatian mereka.Sally dan Farrel bertukar pandang dan menyilangkan jari dengan senyum manis di wajah mereka."Felix ada benarnya, pernikahan memang memiliki banyak hal untuk dipersiapkan." Nyonya Jahn, yang berdiri di samping mereka, berbinar di matanya sambil bertepuk tangan dengan antusias.Dia menoleh ke depan untuk bertanya kepada putranya, "Ini mengingatkanku akan sesuatu, Farrel, apakah kau sudah menyusun daftar tamu? Apakah semuanya sudah disiapkan dengan benar?"Farrel menganggukkan kepalanya dan bibirnya yang tipis bergerak. "Daftar tamu masih dalam persiapan. Aku akan membiarkan kau melihatnya setelah aku selesai menyiapkannya, kalau-kalau aku lupa ada beberapa kerabat jauh yang belum dimasukkan ke dalam daftar tamu."Setelah dia mengatakan itu, dia berbalik untuk melihat Sally dan ada cahaya yang bersinar di matanya.Pernikahannya akan semeriah mungkin.Keluarga Jahn tidak memiliki banyak anggota
Felix hendak mengalihkan pembicaraan ke arah lain, tapi saat itulah Farrel memutuskan untuk mengatakan sesuatu.Dia berdeham, memandang semua orang dan berkata dengan nada serius, "Kau tidak harus memilih gaun pengantin dan perhiasan sekarang."Semua orang menoleh untuk melihatnya, merasa bingung.Tiba-tiba ada bayangan kekecewaan di mata Sally yang dengan secepat kilat menghilang.Felix melepaskan Xander dan menunjuk satu jari ke Farrel, berkata dengan getir, "Kak, aku tahu kau gila, tapi aku tidak tahu kau segila ini! Bagiku itu adalah suatu hal yang sangat kejam, tapi kau tidak mungkin menyuruh istrimu untuk tidak memilih gaun pengantin dan perhiasan. Kak, kau sangat jahat! Kau bahkan tidak ingin membeli gaun pengantin atau perhiasan untuk pernikahan?"Farrel memutar bola matanya dan tidak mengambil pusing atas setiap perkataan yang diucapkan oleh Felix. Dia kemudian melanjutkan untuk menjelaskan, "Jangan terlalu berpikiran yang bukan-bukan. Aku akan melakukan perjalanan bisnis
Tepat ketika Sally dan Farrel hendak berangkat ke Afrika Selatan, Zhayn akhirnya bangun.Rumah sakit menghubungi nomor Sally. Setelah dia mendengarkan apa yang mereka katakan, dia dengan tenang menjawab, "Aku akan segera ke sana."Farrel pergi ke perusahaan pada pagi hari karena dia harus berurusan dengan beberapa masalah sehingga Sally harus naik taksi ke rumah sakit.Di bangsal, Zhayn bangkit untuk meraih gelas di meja nakas, tetapi dia malah menjatuhkan gelas itu."Tetaplah di tempatmu. Aku bisa mengatasinya." Sally bergegas ke sana untuk membantu.Zhayn terkejut dan senang melihatnya di sini dan dia tidak tahu harus berbuat apa.Sally meletakkan pecahan kaca di tempat sampah lalu dia mengambil segelas air lagi dan menyerahkannya kepada Zhayn. "Ini dia.""Oh oke." Zhayn mengambilnya dengan tangan gemetar. Sally pura-pura tidak melihatnya.Zhayn meminum segelas air dalam sekali tarikan napas dan dia masih tampak haus. Sally merasa kasihan padanya.Dia memiliki seorang istri
Perjalanan dengan pesawat memakan waktu lebih dari 10 jam, dan ketika pesawat mencapai Afrika Selatan, Sally sangat lelah dan mengantuk hingga matanya hampir terpejam saat turun dari pesawat.Farrel melingkarkan lengannya di pinggangnya sepanjang waktu, jadi tidak apa-apa baginya untuk tidak melihat ke jalan.Ketika Sally sedikit sadar, dia sudah menemukan dirinya di dalam mobil. Dia menggosok matanya dan melihat ke luar jendela. "Wah, cantik sekali!"Ketika mereka sampai di Afrika Selatan, hari sudah malam, dan membuat langit sangat indah.Farrel memeluknya erat-erat agar dia tidak melukai dirinya sendiri saking gembiranya.Sally mencoba menjauh darinya dan berjuang agar bisa dekat dengan jendela. Dan dia mengeluh karena dia terjebak di pelukan Farrel namun Farrel tidak bisa mendengar apa yang Sally katakan. Tetap saja, Farrel berkata dengan dingin, "Aku akan melepaskanmu kalau kau menjaga sikapmu."Sally segera bertindak dan dia menggunakan matanya untuk memberitahu Farrel ag
Insiden seperti ini terjadi segera setelah Farrel tiba di tambang, dan dia tidak punya waktu untuk mencari berlian sama sekali. Setelah mendengar kata-kata ini, dia hanya bisa menghiburnya dan berkata, "Aku janji kalau aku akan baik-baik saja dan tidak akan terjadi apa-apa padaku.""Itu bencana alam! Meskipun kau janji padaku, apa gunanya?" Sally mulai cemas."Sally, dengarkan aku dulu. Tambang Keluarga Jahn sangat aman. Kecelakaan itu terjadi di tambang sebelah kita dan itu tidak ada hubungannya dengan milik keluarga kita, jadi kau bisa tenang."Farrel menjelaskan padanya secara rinci. Dia berulang kali menekankan bahwa kedua tambang itu hanya memiliki nama yang mirip dan berdekatan satu sama lain, tetapi pada kenyataannya, mereka tidak terkait sama sekali.Dia menggenggam tangan Sally dan berkata dengan penuh kasih sayang, "aku ingin menemukan berlian untukmu secara pribadi."Sally terdiam. Sebenarnya, dia ingin memberi tahu Farrel bahwa tidak masalah mau dia bisa menemukan berl
"Jangan khawatir, serahkan semuanya pada suamimu. Aku akan memastikan bahwa kau terlihat menawan dalam gaun pengantinmu," kata Farrel dengan tatapan penuh kasih sayang pada Sally.Dengan caranya Farrel menatapnya seperti ini, Sally merasa sedikit malu. Meskipun dia berbalik, di dalam hatinya, dia sangat gembira.Di sisi lain, Farrel tidak terlalu senang dengan istri mungilnya ini yang membelakanginya. Ini sama sekali bukan yang dia inginkan.Dia diam-diam berdiri di sisi Sally dan menatap tepat di matanya.Tidak tahu apa yang dia lakukan, Sally memandang Farrel dengan ekspresi bingung.Melihat matanya yang berbinar, jantung Farrel berdebar.Bibirnya mendekat ke arahnya.Melihat wajahnya yang tampan dari dekat, Sally masih merasa sedikit malu meskipun mereka sudah lama bersama.Bibir mereka bersentuhan dan Farrel dengan lembut menciumnya.Perasaan Farrel ketika menciumnya membuatnya semakin bergelora hingga hasrat untuk memiliki Sally semakin kuat.Ciumannya membuat Sally sedi
Setelah berjalan beberapa saat, kaki Sally menyerah dan dia menatap Farrel dengan tatapan memelas."Farrel mari kita istirahat sejenak. Bayinya juga lelah."Melihat bagaimana dia berperilaku seperti anak kecil, Farrel menepuk kepalanya dan berkata sambil tersenyum, "Tentu. Aku akan menggendong bayi besar dan bayi kecil keluar untuk makan. Bagaimana dengan itu?""Bagus! Saatnya makan!"Begitu dia mendengar bahwa mereka akan makan malam, Sally langsung melompat.Farrel terkejut dan dengan cepat melindunginya dari sisi sebelahnya agar dia tidak sampai menabrak sesuatu.Sally akan segera menjadi seorang ibu, namun dia masih sangat tidak peka.Sebelum Farrel sempat menegurnya, Sally sudah lari jauh.Farrel mau tidak mau meletakkan tangannya di dahinya dan buru-buru mengejarnya.Sally menemukan restoran Cina terdekat dan bersemangat untuk masuk.Begitu keduanya memasuki restoran, mereka menarik perhatian banyak orang.Mereka pasangan yang cantik dan tampan sehingga semua orang men
Setelah berdiskusi detailnya, mereka meninggalkan studio Loraine.Sally masih sangat bahagia sembari memegang macaron yang diberikan oleh Loraine di tangan kanannya dan tengah mengunyahnya.Dengan Farrel menggenggam tangan yang satunya lagi, mereka berdua berjalan di sepanjang jalan dengan romantis.Daun hijau zamrud bergoyang-goyang tertiup angin, membuat suara gemerisik yang terdengar seperti nada merdu.Di saat yang bersamaan, Sally perlahan mulai membayangkan sesuatu yang indah dimana dia sedang mengenakan gaun pengantin.Sambil membayangkan bagaimana dia akan terlihat mengenakan gaun pengantin, tanpa sadar dia menyimpulkan sebuah senyuman.Tiba-tiba, suara nada dering mendesaknya untuk kembali tersadar ke kenyataan.Farrel membawa tasnya dan mengeluarkan telepon ketika dia mendengar suara itu."Siapa itu?"Sally membungkuk dan bertanya karena penasaran."Aku tidak tahu. Ini panggilan dari telpon rumah."Farrel dengan lembut menyentuh layar dengan jarinya yang ramping da