Makan malam mewah disajikan seperti biasanya. Namun, Sally melihat hidangan di atas meja dan sedang tidak nafsu makan.Atas dasar kesukaannya Farrel, sebagian besar hidangan daging berada di sisi meja Sally.Tanpa nafsu makan, dia hanya makan beberapa suap sayuran. Rasanya seperti sedang mengunyah lilin, sama sekali tidak berasa.Farrel melihat ekspresinya yang lesu dan tidak bisa menahan perasaan khawatir."Kau kenapa Sally? Apa makan malam ini tidak sesuai seleramu? Kau belum makan apa-apa."Sally menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada Farrel. "Tidak apa-apa. Mungkin karena aku lelah hari ini jadi aku tidak punya banyak nafsu makan. Aku juga merasa sedikit mual."Farrel tidak terlalu memikirkannya dan hanya berkata dengan khawatir, "Kalau kau lelah, naiklah ke atas dan istirahat. Jika kau lapar di malam hari, minta tolong kepada asisten untuk membuatkan sesuatu untukmu."Sally mengangguk, lalu dia meletakkan sumpitnya dan naik ke atas untuk beristirahat.Itu aneh. Ketik
Kabar kehamilan Sally membuat seluruh keluarga bahagia, terutama Nyonya Jahn.Membayangkan sebentar lagi dia akan segera memiliki cucu, dia menjalani harinya dengan senyuman.Keesokan harinya, Nyonya Jahn dengan penuh semangat menyarankan untuk berbelanja di toko ibu dan bayi."Sally, sebaiknya persiapkan beberapa hal lebih awal, agar kau tidak terburu-buru ketika anak itu lahir. Ayo kita lihat hari ini. Pilih apa yang kau suka. Aku akan membayarnya."Mendengar ini, Sally tersenyum. Dia juga menghubungi Sonia.Kebetulan Sonia juga tidak sibuk, jadi ketiga wanita itu dengan senang hati pergi ke pasar."Kakak Sally, lihat, bukankah ini cantik? Manis sekali!"Sonia datang dengan satu set pakaian bayi dan menarik Sally untuk melihatnya.Meskipun set pakaian itu bagus, baju itu bukan untuk anak-anak yang baru lahir.Setidaknya untuk anak berusia satu tahun, masih terlalu dini untuk membelinya sekarang.Sally mengembalikan pakaian ke rak dan berkata sambil tersenyum, "Anak-anak itu
Pancaran sinar matahari pagi yang hangat masuk ke dalam kamar melalui tirai jendela, menyinari tempat tidur besar di hotel.Zara menekan kepalanya yang sedikit sakit dan melihat pemandangan di depannya.Di sekitarnya ada perabotan elegan, tirai yang nyaman, dan pakaian yang berantakan berserakan di lantai.Ingatan tadi malam perlahan kembali padanya.Ketika dia mengetahui kehamilan Sally, dia terkejut dan marah.Dengan tidak ada lagi yang bisa dilakukan, dia pergi ke bar dan mabuk. Tanpa diduga, dia bertemu dengan Farrel ...Zara tiba-tiba berbalik dan melihat wajah Barry. Matanya dipenuhi dengan kejutan dan kepanikan saat itu.Di saat yang bersamaan, Barry sudah bangun dan berpakaian.Dengan nada meminta maaf, Barry berkata, "Kau sudah bangun? Maaf tentang kemarin, tapi aku...""Tidak, tidak ada yang terjadi tadi malam!" Zara menyela kata-kata Barry.Dia sudah dewasa. Tentu saja, dia tahu apa yang terjadi tadi malam.Ekspresinya pahit, dan dia berbalik.Meraih pakaiannya d
Di malam hari, Zhayn kembali ke rumah."Kudengar Sally sedang hamil," kata Sherry dengan tiba-tiba saat mereka sedang makan.Tangan Zhayn berhenti dan meliriknya dengan waspada. "Dia butuh kedamaian dan ketenangan saat dia hamil. Jangan ganggu dia."Sherry merasa tersinggung. "Jadi begitu pendapatmu tentangku? Tidak ada niatku untuk mengganggunya. Lagi pula, kita adalah rumah pertamanya. Sekarang karena dia sedang hamil, aku hanya ingin melihat keadaannya."Zhayn dengan ringan berkata, "Apa kau akan melihat keadaannya atau kau akan berdebat dengannya?""Old Jacob, aku sudah menyiapkan hadiah untuknya. Aku hanya menunggu kesempatan untuk pergi berkunjung. Jika kau tidak senang tentang itu, maka aku tidak akan pergi," kata Sherry dengan gusar.Zhayn dengan tenang menatapnya sebentar. Sherry tampaknya benar-benar marah, dan dia semaki merasa curiga. "Apa dia benar-benar tulus? Itu aneh, hubungan mereka sangat buruk di masa lalu." Zhayn tetap merasa skeptis."Kenapa kau tiba-tiba be
Setelah meninggalkan ruang belajar, wajah Sherry langsung berubah dan rasa dingin memenuhi matanya.Hal-hal yang dia katakan kepada Zhayn malam ini membuatnya merasa mual. "Idiot tua itu, dia benar-benar mengira aku akan berubah.""Persetan dengannya." Apa dia pikir Sherry tidak melihat foto yang dia letakan di atas meja, dengan kata-kata "Bayi berumur enam bulan" yang tertulis dengan jelasnya di belakang foto itu? Itu adalah foto Sally, dan dia pernah melihatnya sekali sebelumnya. Kata-kata di belakang telah ditulis oleh tangan Zhayn sendiri. "Sepertinya si tua bodoh ini benar-benar menyesal."Sherry tertawa dingin. "Sally, kau pantas mati!"Sementara itu, Nathalie dibungkam oleh Zara. Meskipun dia merasakan kebencian di hatinya, dia tahu dia tidak akan bisa melarikan diri. Dia tidak berusaha untuk melarikan diri dan hanya mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.Tapi dia tidak hanya duduk-duduk dengan begitu saja. Zara tidak sepenuhnya membatasi pergerakannya. Dia masih bisa m
Setelah hamil, Sally merasa lebih sering mengantuk, jadi Farrel mengatur agar dia bisa beristirahat di ruangannya. Dia menyiapkan sebuah selimut wol dan secangkir air hangat dengan sepiring buah potong.Sally sering tertidur sewaktu dia makan buah, dan begitu dia bangun, sudah waktunya untuk pulang, jadi dia meninggalkan kantor dengan Farrel."Aku sudah menyia-nyiakan waktu kerjaku hari ini." Sally memasang ekspresi menyesal saat dia berjalan di sampingnya.Dengan nada yang terdengar sangat serius, Farrel berkata, "Ini salah bayinya karena dia ingin tidur."Sally tidak tahu harus tertawa atau menangis. Sambil menatap Farrel tajam, dia berkata, "Dia masih bayi, bagaimana kau bisa berkata seperti itu?""Ini salahku karena tidak membangunkan bayi kita." Farrel segera mengikuti kata-katanya.Sally tersipu dan memalingkan wajahnya. Dua wanita bagian administrasi di belakang mereka hampir pingsan karena adegan manis yang ditampilkan oleh Sally dan Farrel. Begitu Farrel dan Sally pergi,
Kembali ke dalam mobil, Sally merasa tidak enak.Apakah dia berlaku terlalu keras?Mengapa dia merasa sangat tidak senang melihat sosok Zhayn yang sedikit bungkuk?Bahkan dia tidak tahan dengan penampilannya saat dia mencoba memikirkan hal apa dari diri Zhayn yang bisa dia sukai.Lagipula, seharusnya dia berperilaku kasar dan menyakitinya. Setelah bertahun-tahun, dia sudah lama terbiasa dengan perlakuan itu.Tapi sekarang setelah mereka berganti posisi, Sally merasa bahwa dia adalah orang jahat.Farrel dapat melihat bahwa Sally sedang kesal sehingga dia bertanya, "Sally, apa yang ayahmu katakan?"Senyum pahit tersungging di sudut bibir Sally saat dia menurunkan matanya sedikit dan berkata, "Tidak banyak. Dia hanya meminta maaf untuk masa lalu dan ingin aku memaafkannya."Matanya tertuju pada suplemen yang Zhayn paksakan padanya dan matanya yang jernih tampak sedikit menjadi suram."Tidakkah menurutmu itu lucu? Dulu, orang itu selalu memandangku rendah. Sekarang setelah aku ham
Farrel mendengar ejekan dalam nada suara adiknya dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memutar bola matanya."Kau tidak perlu merasa beruntung, kau mungkin akan lebih buruk nanti.""Bagaimana bisa!" Felix segera menyangkalnya.Menepuk dadanya, dia dengan tegas berkata, "Aku yakin bahwa aku tidak akan mengikuti jejakmu! Di masa depan, pasti Sonia yang akan menjagaku!"Merawat seseorang dimanapun itu dengan cara seperti itu bukanlah gayanya."Heh." Farrel tertawa meremehkan."Apa? Kau tidak percaya padaku? Bagaimana kalau kita bertaruh?"Felix merasa seperti sedang diremehkan dan merasa agak marah, jadi dia berjalan melangkah maju untuk berargumen dengan kakaknya."Idiot," kata itu keluar dari mulut Farrel. Dia tidak punya waktu untuk membuat taruhan yang bersifat kekanak-kanakan seperti itu.Tubuhnya yang ramping bergerak dan dia berjalan ke arah ruang kerja. Sambil memutar tangannya, dia dengan tegas menutup pintu.Di luar pintu, Felix memekik dengan marah...Keesokan