Share

Dilema

Author: Ajeng padmi
last update Last Updated: 2023-07-27 16:41:33

“Kamu itu ingin anak perempuan boleh saja, tapi jangan dengan sembarangan perempuan. Sudah punya istri yang bibit bebet bobotnya bagus kok malah orang gila kamu suruh melahirkan anakmu.”

Tiara hanya menunduk saat mama mertuanya mengomel tak henti setelah Farhan terbangus setelah setengah hari hanya tertidur pada operasi.

Seharusnya dia iba pada sang suami yang diomeli seperti anak kecil, tapi kalau ingat ini juga kesalahan farhan rasa itu langsung menguap sudah.

“Apa kamu tidak berpikir kalau anakmu nanti mewarisi sikap kedua orang tuanya yang keras kepala dan mau menang sendiri.”

Farhan makin menundukkan kepalanya dalam, bahkan ditubuhnya yang harus berseliweran kabel untuk menunjang hidupnya tak membuat Sang ibu mengasihani.

Ruangan VIP yang menjadi tempatnya dirawat memiliki letak yang terpisah dengan rumah sakit induk, jadi meski ibunya berkata dengan kencang hal itu tidak akan membuat mereka menjadi bahan tontonan orang lain.

Liburan yang dia kira akan dia jadikan momen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Tak ada Kata Sepakat

    Tiara selama ini adalah istri yang patuh pada suami. Dia tidak pernah berbicara kasar, satu dua kali memang mereka sering berbeda pendapat dan berdebat, akan tetapi sejak masalah Karin ini mencuat, Tiara berubah. Yah berubah menjadi wonder woman. Farhan yang tidak peka dan kadang sangat labil membuatnya sebagai istri harus bisa mendorong sang suami untuk memberikan keputusan yang tepat untuk kelangsungan keluarga mereka, jika mulai saat ini dia menjadi pembangkang dan keras kepala, bukankah itu wajar. “Bailkah jika mas memutuskan untuk tidak memperpanjang kasus ini,” kata Tiara dengan tenang, sekarang Farhan yang begitu terkejut menatap istrinya. “Kenapa ada yang salah dengan ucapanku?” tantangnya saat melihat keterkejutan di wajah sang suami. “Kamu yakin, maksudku aku memang memikirkan masa depan Alena, bagaiamanapun Karin ibu kandungnya-“ “Dan kalau kalian berjodoh mungkin akan sangat memalukan beristrikan narapidana,” kata Tiara yang makin membuat Farhan bingung dengan sikap

    Last Updated : 2023-07-28
  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Kita Berbeda

    Tiara baru saja membelikan makanan untuk Farhan yang begitu rewel tidak mau makan makanan rumah sakit, sedangkan Tiara juga tidak mungkin pulang untuk memasak makanan. "Kenapa mas Farhan menghalangiku!" Tiara langsung menghentikan langkahnya di luar kamar, tentu saja dia mengenali suara mantan madunya itu. Jadi sejak awal wanita itu ingin membunuhnya. Betapa picik dan keji wanita itu, dia yang menyakiti dan menorehkan luka tapi dia juga merasa menjadi korban di sini. Luar biasa. Lama Tiara menunggu tapi tidak ada jawaban dari sang suami, atau dia tidak bisa mendengar suara suaminya? Tiara sudah akan masuk, tapi tangannya mengambang di udara saat mendengar suara Farhan. "Aku tidak menghalangimu," kata Farhan dengan tenang. "Kamu berani muncul di sini pasti sudah punya rencana lain." Tiara diam terpaku mendengar jawaban sang suami. Tawa merdu Karin terdengar di telinganya. "Mas Farhan memang yang paling memahamiku," katanya dengan riang. "Tentu saja siapapun yang berani mengha

    Last Updated : 2023-08-01
  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Rencana

    "Kamu masih ingat dengan Aya?" tanya Tiara pada Keysa yang hari ini menjenguk suaminya yang sedang dirawat. "Oh adik kelas kita yang sekarang menjadi jurnalis itu," kata Keysa lupa-lupa ingat. "Yup siapa lagi, menurutmu apa dia bisa dipercaya?" Keysa langsung mengerutkan keningnya dengan bingung. "Kamu mau apa? mantan madumu itu bukan artis jadi tidak akan menarik perhatian Aya, lagi pula dia itu jurnalis untuk televisi lokal." "Aku tahu, aku bukan ingin dia menulis tentang Karin untuk tempat kerjanya." "Lalu, aku hanya ingin dia membantuku memuat berita di media onine." Keysa makin terbelalak dengan ide gila Tiara. Seingatnya Tiara bukan orang yang suka dengan publlikasi, bahkan saat sekolah dulu Tiara jarang sekali ikut kegiatan, yah karena dia lebih suka menekuri buku-buku yang dia punya dari pada mengikuti kegiatan sekolah yang membuatnya dikenal banyak orang. "Kamu yakin? maksudku setahuku Aya cukup handal dalam menulis sebuah berita dan namanya juga dikenal sebagai ju

    Last Updated : 2023-09-24
  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Gangguan

    "Mungkin aku akan memakai ide itu jika memang aku sudah tidak mampu untuk bertindak lebih," kata Tiara akhirnya. "Tapi sebelum itu aku ingin menemui Aya dulu dan meminta bantuannya untuk menulis ceritaku, dulu dia cukup feminis dan aku harap sampai sekarang, ini untuk berjaga-jaga saja." Keysa menatap Tiara sejenak, dia memang belum pernah menikah dan belum tahu rumitnya pemikiran sahabatnya ini, tapi yang dia tahu Tiara sangat tidak ingin kehilangan suami dan anak-anaknya, meski dia telah disakiti. "Ra, andai saja Farhan kali ini tetap kukuh dengan pendapatnya dan lebih condong pada wanita itu dan anak mereka, apa kamu akan tetap bertahan?" tanya Keysa sendu. "Aku memang mencintai mas Farhan dan anak-anak tapi aku juga tidak buta, Key. aku bertahan untuk kebahagiaanku dan anak-anak, jika itu tidak bisa aku dapatkan aku akan memilih melepaskan." Tanpa sadar Keysa menghela napas  lega. Terlibat diantara o

    Last Updated : 2023-09-24
  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Pilihan Terbaik

    Tiara hanya diam menatap ponselnya yang sudah berdering dua kali. “Kamu tidak mau mengangkatnya?” tanya Keysa  yang ikut menatap panggilan yang lagi-lagi tak terangkat. Tiara menghela napas dan menatap Keysa. “Dia menawarkan bantuan tapi membuatku ketakutan.” “Atasan yang kamu ceritakan itu?” Tiara mengangguk. “Tapi aku juga tidak yakin mau menerima bantuannya, orang kaya seperti mereka-“ “Jangan terlalu berburuk sangka dulu, siapa tahu tujuannya memang bukan untuk meminta imbalan darimu tapi memang ada dendam dengan si Karin itu.” Tiara yang dari tadi menatap ponselnya mengangkat kepala, belum ada panggilan lagi dari Ilham setelah panggilan kedua tidak dia angkat. “Apa kamu tahu sesuatu?” tanyanya. Keysa bukan orang kuper seperti dirinya yang hanya berteman dengan buku saja, apalagi sekarang dia punya keluarga yang harus dia urusi. “Enggak sih tapi aku hanya menebak saja, aku setuju dengan kamu kalau di

    Last Updated : 2023-09-24
  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Bersama

    “Pak Ilham, maaf tadi saya tidak bisa mengangkat telepon dari bapak,” kata Tiara setelah mengucap salam. “Bukan masalah, saya tahu anda pasti menghubungi saya kalau sudah senggang. Ini memang sudah malam tapi apa bisa kita berbicara secara langsung?” Tepat seperti yang diinginkan Tiara. “Tentu, tapi saya tidak bisa meninggalkan rumah sakit terlalu lama.” Tiara menunggu dengan jantung berdebar saat Ilham di ujung sana terdiam, ada rasa takut dan juga harapan saat dia berbicara dengan laki-laki ini. “Baiklah setau saya di depan rumah sakit ada cafe, kurasa kita bertemu di sana, saya akan datang lima belas menit lagi.” Tanpa sadar Tiara mengangguk, antara lega juga takut. Tapi dia sadar kalau Ilham sama sekali tidak bisa melihat anggukannya. “Baiik, Pak.” Begitu telepon dimatikan Tiara bersandar lemas di dinding, pandangannya tertuju pada lorong yang menghubungkannya dengan kamar sang suami, entah bagaimana keadaan F

    Last Updated : 2023-09-24
  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Partner

    Untuk ukuran cafe yang letaknya berada di depan rumah sakit dan kemungkinan besar para pelanggannya adalah para pegawai rumah sakit juga para penunggu pasien cafe ini cukup untuk melepas lelah. Dekorasi di tata dengan sangat elok, banyak tanaman hidup yang mengisi ruangan, meski begitu tak membuat cafe ini terlihat sumpek. “Bu Tiara mau pesan apa?” tanya Ilham sambil membuka buku menu. Tiara sedang tidak ingin makan apapun, siapa juga yang bisa makan dengan tenang kalau suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja, belum lagi keselamatannya dan anak-anak juga terancam, tapi tak enak juga jika menolak kebaikan Ilham. “Saya jus alpukat saja terima kasih.” Ilham mengangguk dan menuliskan pesanan mereka. Makan berdua ditemani dengan music lembut mendayu membuat Tiara merasa sedang melakukan dosa besar, apalagi dia meninggalkan suaminya yang sama sekali keberatan dia melakukan hal ini. Tiara hanya bisa berdo’a semua langkahnya ini benar adanya, banyak konsekuensi yang harus dia tanggu

    Last Updated : 2023-10-11
  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Bagai Orang Asing

    “Jadi kamu lebih memilih makan malam dengan laki-laki itu dari pada menemani suamimu yang sakit.” Kata sambutan itu diucapkan Farhan saat Tiara membuka pintu ruang rawat suaminya, tidak ada dua orang perawat yang tadi dia minta untuk menjaga suaminya. “Perawat yang aku minta bantu, Mas tadi kemana?” tanya Tiara tanpa mengacuhkan pertanyaan suaminya. Seingatnya ini bukan jam pergantian perawat yang biasanya mereka infokan. “Mereka bukan istriku jadi untuk apa mereka disini,” kata Farhan ketus.Bayi besarnya ngambek ternyata dan mengusir dua orang perawat itu. Kalau ingin menuruti emosi Tiara akan berteriak kalau ini juga salah Farhan yang tidak pernah mempercayainya dan selalu main rahasia, tapi nyatanya dia malah menghancurkan kedamaian keluarga mereka, jadi jangan salahkan Tiara kalau mencari solusi lain. “Oh baiklah, apa kamu menginginkan sesuatu, ke kamar mandi atau makan?” tan

    Last Updated : 2023-10-11

Latest chapter

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Pulang

    “Sebaiknya kita pulang, Mbak ini sudah sore kasihan anak-anak.” Tiara langsung mendongak mendengar suara Fariz, dia menatap mata kelam pemuda itu, meski ditutupi dengan baik ada sebersit rasa duka yang dia temukan di sana. Dipalingkannya pandangan pada Farhan yang masih memeluk batu nisan itu, sesekali terdengar sedu sedannya yang mendalam, lalu terakhir pandangannya jatuh pada gundukan merah yang bertabur bunga. Gadis kecil manja yang selalu berbinar saat melihatnya kini telah tiada, rasa bersalah itu terus bercokol di hatinya andai saja dia bersikeras membawa Alena ikut serta dengannya, bersama anak-anaknya yang lain ini semua tidak akan terjadi, dan andai saja dia berhasil membujuk Farhan untuk melupakan semua balas dendam konyol ini, tentu anak itu akan tetap hidup dan... astaga apa dia sudah berdosa karena mempertanyakan takdir Tuhan? “Mbak,” panggil Fariz sekali lagi para pelayat sudah meninggalkan area pemakaman ini,

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Korban

    “ Apa maksud kakakmu menculik Alena bukankah kita sudah sepakat kamu akan melepaskan hak atas anak itu jika aku membantumu!” Farhan mencengkeram kemudi dengan kencang sampai buku-buku tangannya memutih, tak ada suara dari seberang sana, Farhan sedikit melirik ponsel di dasboardnya, kalau-kalau sambungan itu terputus, tapi tak lama kemudian terdengar helaan napas. “Aku tidak tahu menahu tentang rencana kakakku, sepertinya dia bertekad membuatmu menghentikan semuanya,” kata suara dari seberang sana. “Benarkah?” tanya Farhan dengan sinis. Rasa kagum yang pernah dia miliki pada wanita yang telah melahirkan putrinya itu kini sirna sudah, dia sudah terpelosok terlalu dalam demi ambisinya untuk membalas dendam, tapi tentu saja sudah sejauih ini Farhan tidak bisa mundur begitu saja, dengan berbagai cara Farhan akhirnya menemukan beberapa kecurangan yang didalangi Andreas. Meski itu sama sekali tidak liear dengan tujuannya, tapi itu cukup me

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Tak Bisa Tinggal Diam

    “Bu Tiara mau kemana?” Seorang penjual sayur berperawakan kecil yang memang belum lama ini sering mangkal di depan rumah Tiara, menyapanya dengan ramah, dan Tiara tahu kalau orang ini juga salah satu orang yang diminta Ilham untuk menjaganya, meski sampai sekarang Tiara sama sekali tidak paham, kenapa Ilham malah meminta orang yang terlihat lemah untuk menjaganya, padahal yang lain terlihat jago bela diri. “Ah saya mau keluar sebentar,” kata Tiara berusaha senatural mungkin agar jika ada salah satu orang yang melihat interaksi mereka tidak menimbulkan kecurigaan. “Sayur pesanan ibu sudah ada apa ibu mau mengambilnya sekarang.” Laki-laki itu tak menunggu tanggapan Tiara dia langsung berjalan ke balik gerobak dan mengambil sepaket besar sayuran yang tentu saja bukan pesanan Tiara. “Sebaiknya anda di rumah saja, sepertinya keadaan semakin genting, pak Ilham khawatir mereka juga mengincar anda dan anak-anak.” Tiara mendongak setelah memb

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Alena Diculik

    “Bu Tiara sebaiknya dalam minggu ini anda dan anak-anak lebih berhati-hati lagi.” Pesan itu sampai satu jam yang lalu, beberapa kali Tiara menghubungi Ilham untuk menanyakan apa maksudnya? Tapi laki-laki itu sama sekali tidak mengangkat panggilannya membuat Tiara dilanda kekhawatiran. Tiara berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, hari sudah mulai pagi dan biasanya dia akan membantu anak-anaknya untuk bersiap ke sekolah, tapi karena pesan yang dikirim Ilham ini dia jadi dilema, apa dia dan anak-anak akan aman kalau meninggalkan rumah? Satu kali dua kali, tak juga ada jawaban dari ujung sana dan Tiara mulai resah, sejenak dia ingin menghubungi anak buah Ilham yang menjaganya, tapi dia ingat kalau hanya melihat wajah mereka sana, tanpa tahu nama apalagi nomer telepon. “Ah apa yang harus aku lakukan sekarang?” Tiara terus membuka dan menutup ponselnya, khwatir kalau Ilham menghubunginya dan terlewatkan, tapi lagi-lagi dia tidak mendapa

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Tak Goyah

    “Ada apa ini? kenapa ayah dengar ada yang bertengkar?” Ya ampun Tiara merasa seperti bocah baru gede yang ketahuan pacarnya diapelin cowok lain dan membuat keributan sehingga sang ayah harus turun tangan. Akan tetapi kali ini sedikit berbeda, bukan hanya soal remeh seperti itu yang dia hadapi tapi juga soal hidup dan matinya dan anak-anak.Ilham yang berdiri dengan tangan bersidekap langsung menurunkan tangannya dan menunduk dengan sopan, sedangkan Andreas sudah lebih dulu pergi dari rumah orang tua Tiara sambil memberikan senyum sinis penuh ancaman.“Ada apa Tiara?” tanya sang ayah dengan pandangan tajam pada dua orang di ruang tamu rumahnya. “Lho tamunya tadi sudah pulang?” sang ibu yang baru muncul bertanya heran saat menatap Ilham. “Bukannya mas ini atasanmu yang kamu bilang banyak membantumu itu, Tiara?” lanjut sang ibu lagi. Tiara hanya bisa mengangguk dengan pasrah saat sang ayah sudah mem

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Di antara Dua

    "Kamu kenal dia?" Tiara sedikit terlonjak saat tiba-tiba sang ibu sudah ada di sampingnya dan berbisik lirih. Tiara berdiri diam mengamati laki-laki yang duduk membelakanginya di sofa ruang tamu rumah kedua orang tuanya. Dia menggeleng dengan samar, dia merasa tidak mengenali laki-laki ini, apa dia salah satu orang yang ditempatkan Ilham untuk menjaganya? tapi dia sama sekali tidak ingat kalau Ilham meminta orang baru untuk menjaganya, meskipun dia juga tidak terlalu kenal dengan orang-,orang yang bertugas menjaganya itu. Akan tetapi satu hal yang dia tahu, orang-orang itu bekerja dalam bayangan, bukan malah bertamu terang-terangan dan membelikannya makanan mewah. "Entahlah, Bu. Aku merasa tidak mengenalnya.""Apa ibu minta dia pergi saja?" kata sang ibu yang menampakkan wajah khawatir. Tiara terdiam, dia sangat ingin tahu siapa dan apa yang diinginkan laki-laki itu. 

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Curiga

    Bagaimana mungkin ayahnya mengatakan hal semenyakitkan itu? Tiara hanya bisa berdiri mematung menatap kedua orang tuanya dengan pandangan bingung dan kesakitan, dia memang tidak terlalu dekat dengan ayahnya yang kaku dan kolot itu, tapi bagaimanapun dia sangat menyayangi kedua orang tuanya. Hampir saja Tiara tersungkur karena kakinya begitu lemas hanya untuk melangkah ke kursi di depan orang tuanya, syukurlah ibunya bertindak cukup bijak dengan membimbingnya untuk duduk dan meremas tangannya dengan lembut. Itu memang hanya hal kecil, tapi bagi Tiara itu punya banyak arti, dia merasa mendapat tempat untuk berlindung. "A-apa maksud ayah?" tanya Tiara tergagap. jAyahnya memang tidak pernah membentak apalagi memukul, hanya dengan tatapan dan ucapannya yang tajam saja semua anak-anaknya sudah keder duluan termasuk Tiara. "Apa maksudnya laki-laki datang kemari mengantarkan makanan untukmu? Dia juga b

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Lelaki Lain

    Sore itu Tiara mengendarai motornya ke pusat perbelanjaan, sesekali dia menoleh ke belakang dan melihat beberapa orang yang ditugaskan Ilham untuk melindunginya mengikuti dari jarak aman. Duh sudah seperti artis saja aku, gerutu Tiara. Jika biasanya dia bisa nongkrog  di gerobak kang cilok atau kang es dawet berlama-lama hanya untuk menikmati waktu sendirinya, sekarang Tiara tak akan mungkin melakukan hal ini. dia tidak akan sok-sokan dengan memanfaatkan orang-orang yang menjaga dengan pergi sekehendak hatinya. Kali ini saja dia terpaksa pergi ke sebuah toko buku sendiri karena ada beberapa buku yang harus dia beli sekalian membeli pensil warna yang baru untuk Araz. Selama lebih dari satu bulan Tiara tinggal di sini bersama anak-anak memang tidak ada kejadian yang membuat khawatir. Pun dengan orang-orang yang ditugaskan untuk menjaganya bertindak seperti bayangan yang tak terlihat, bahkan Tiara tak yakin kalau orang tuanya tahu kalau mereka te

  • Bayi Asing itu Milik Suamiku   Orang Misterius

    “itu namanya kamu tidak tanggung jawab pada pekerjaan hanya karena masalah pribadi.” Tiara langsung menunduk saat sang ayah mengatakan hal itu. Araz dan Arkan sedangdiantar ibunya bermain bersama bude Ningsih, asisten rumah tangga yang sudah bekerja pada keluarganya sejak dia masih kecil. Wajah Tiara bagai terbakar saat mendengar perkataan ayahnya. Malu. Dia akui dia memang sangat tidak bertanggung jawab pada pekerjaannya. Ayahnya adalah sosok yang kaku dan disiplin, membuat Tiara ataupun saudaranya yang lain sama sekali tidak bisa dekat dengan laki-laki yang menjadi alasannya terlahir di dunia ini. Tiara bahkan tak pernah tahu bagaiaman rasanya dipeluk oleh sang ayah, meski ibunya meyakinkan dia bahwa waktu kecil ayahnya sering melakukan hal itu pada mereka, dan membantu sang ibu jika tidak bisa menghandle anak-anaknya, ucapan yang selalu diragukan oleh Tiara karena dia tahu benar sejak adiknya lahir sang ayah tidak pernah menggendongnya, bah

DMCA.com Protection Status