Beranda / Pernikahan / Bayangan Cinta / Bertahanlah karena itu pilihan

Share

Bertahanlah karena itu pilihan

Penulis: Azura One
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-17 06:03:24

Kelemahan wanita ada di telinga, kekuatannya terletak pada lidah. Pujian dan rayuan terkadang melenakan, karena kata-kata yang terbentuk oleh kelihaian lidah. Elisabeth menarik napas dalam, memulihkan kekuatan untuk meyakinkan Tina.

"Aku melihatmu bersama tuan Garvin," bisiknya perlahan, "dia tampak sekali terobsesi dengan dirimu, Tina."

"Kamu tahu akibatnya jika tuan tahu mengenai ini." Tina mengarahkan telunjuk lurus pada pertengahan leher, sambil memberi gerakan memotong.

"Tuan sekarang kemana?"

"Dia sudah pergi, aku akan memberitahu apa yang kamu lihat," ancam Tina dengan nada sombong yang sukar ia sembunyikan.

"Aku tak sengaja melihat kalian. Sungguh diluar dugaan, ketika dia menerkam tak sabar pada dirimu. Kamu memang istimewa," puji Elisabeth secara berlebihan. Padahal semua sudah tahu kelakuan Tina.

"Tentu saja. Sudah seharusnya kamu patuh padaku. Robert bahkan tak bisa menentukan nasib kalian."

"Kamu benar." 

Elis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bayangan Cinta   Rencana Reinhard

    Elisabeth sedang membersihkan teras belakang, ketika seorang petugas pengamanan kediaman Garvin menghampirinya. Pria itu menatap kedua bola mata Elisabeth penuh selidik."Tadi malam kamu kemana?""Aku, tidak kemana-kemana. Tidur di kamar, ada apa?""Rekaman cctv memperlihatkan lain, Eli."Seketika tubuh Elisabeth menegang. Dia berusaha bersikap normal, tapi suaranya mengkhianati diri. Nada gemetar keluar dari kedua bibir, menandakan ketakutan yang dirasakan."Kamu melihat nyonya Ra di ruangannya.""Tidak, aku tak mungkin ke sana.""Tuan sempat menghubungiku sebelum menyuruh mematikan kamera teras belakang, dan aku melihat kamu menyelinap masuk ke dalam ruangan nyonya""A-ku," Elisabeth merasa nyawa tinggal di ujung tanduk. Kedua bibir bergetar seakan udara dingin menyergap dari belakang."Kamu bisa membayarku sebesar." Pria itu membisikkan nominal angka yang membuat mata Elisabeth membesar. "Rahasiamu akan aman."

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • Bayangan Cinta   Kesabaran tanpa batas

    Aku pernah berada pada ketakutan, kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Menjalani hidup karena memang terlahirkan ke dunia ini. Tak tahu apa makna kehidupan, kala itu usiaku masih belia ketika menjalani pernikahan pertama. Mempercayakan semua pada seorang pria yang kusebut suami, tapi tak sudi memperlakukan sebagaimana seorang pasangan kepada istrinya. Aku berhasil keluar pada penikahan pertama yang menyiksa. Sayangnya Kedua kali aku terjebak pada kenyataan yang sama. Kebodohan dua kali, namun saat ini jauh berbeda dengan pertama. Aku lebih kuat untuk bertahan, dan menyelamatkan diri. Kalimat itu melintas dalam benak Kara. Dia berusaha memanipulasi diri pada ketakutan yang menyerang, ketika langkah kaki Garvin menghampirinya di ranjang. Jantung Kara berdebar kencang, membuat jemari tangannya mencengkram erat selimut. Suara gesekan sprei dengan tubuh Garvin semakin membuat Kara terserang panik. Dia menghela napas dalam, menghembuskan perlahan. Tidak, aku har

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • Bayangan Cinta   Awal bulan

    "President Room Prabu Paradise Hotel. Transaksi akan dilaksanakan di sana.""Benar. Pada tiga hari sebelum akhir bulan, pukul sebelas malam.""Informasi sudah akurat?""Nyawaku taruhannya, tuan."Albert membungkuk pada Reinhard. Memastikan informasi yang ia berikan akurat. Informannya sudah memastikan dengan benar, Garvin tak pernah mendatangi Jenni. Sekarang Reinhard mempercayakan kepada Alberth dan informan yang dia gunakan."Pastikan agar tidak ada perubahan.""Siap, tuan."Orang kepercayaan Reinhard memutar tubuhnya keluar dari ruang kerja Reinahrd di Diamond Mall. Pagi memasuki bulan baru, setelah bersusah payah memikirkan jalan membalas Sophia serta menyingkirkan Garvin dari persaingan bisnis. Ternyata sebuah celah terbuka untuk mendorong Garvin jatuh ke dalam.Reinhard mendengus kesal, andai Garvin mendengar saran untuk mengunjungi psikiater bertahun lalu. Kemungkinan besar penyakit menyimpangnya bisa disembu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Bayangan Cinta   Tiga hari sebelum akhir bulan

    Tak ada yang menyiksa selain menunggu. Terlebih apa yang dinantikan itu akan membelokkan kehidupan. Merubah garis yang harus dilalui seseorang. Perasaan yang membuat Reinhard menjadi gusar, tinggal menunggu dua minggu lagi. Ditambah dia tak bisa memusatkan konsentrasi penuh pada rencana yang dilakukan. Pengembangan Diamond Apartemen, yang berada dalam satu lokasi dengan Diamond Mall menyita perhatian lebih. Dia harus mempercayai pada Alberth mengurusi semuanya urusan yang menyangkut Garvin. Hari-hari Reinhard disibukkan dengan meeting, dan peninjauan lokasi. Mengamati perkembangan permintaan pasar pada hunian yang di klaim termewah saat ini. Keberlangsungan perusahaan prioritas penting dalam kehidupan profesional dirinya. Di sisi lain kehidupan pribadi juga hal yang harus ia perhatikan. Keduanya terkait menjadi satu dalam kehidupan sekarang. Konsentrasi Reinhard terpecah menjadi dua. Mengembangkan perusahaan, dan menyeret Garvin ke penjara. Dia akan memukul tel

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Bayangan Cinta   Berita yang ditunggu

    Reinhard pulang lebih awal dari acara makan malam, yang berlanjut dengan percakapan tentang peraturan tax terbaru. Mengabaikan pandangan dan keberatan teman-temannya. Dia butuh tempat untuk menghubungi Albert secara leluasa. Perasaan lelaki tampan itu sedang kacau, karena Kedatangan Garvin di Manifest Cafe. Melesat dari perkiraan tentang operasi transaksi ilegal yang akan terjadi malam ini. Jelas sekali ada kekacauan dalam operasi penangkapan Garvin. Kesalahan informasi, atau ada hal lain lagi yang membuat keluar dari rencana. Reinhard menepuk stir kemudi, kekesalan melanda menghilangkan ketenangan sesaat dari dirinya. Alberth tidak menjawab panggilan telpon, membuat kegusaran membengkak dari semula. Rasa penasaran mendorong Reinhard menuju Prabu Paradise Hotel, tapi ketika mencapai jalan menuju hotel keluarga Garvin. Dia membatalkan rencana, dan berbelok ke arah lain. Reinhard tidak boleh gegabah dan tentu saja tidak ingin nanti terkait, jika terjadi insiden d

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • Bayangan Cinta   Akhirnya hari ini datang

    Bunyi pintu kembali terdengar, terbuat dari kayu jati tua yang menimbulkan suara berat setiap terbuka. Kali ini di iringi langkah lebih dari satu orang. Menandakan bukan Tina, atau penjaga yang datang. Derap langkah dari sepatu boots, membuat hati Kara bergejolak. Dia tak sabar melihat siapa yang masuk ke ruangan, ketika berapa pria berseragam mendekat ke arah Tina dan dirinya. Tangis histeris Kara meledak. "Lapor, ada dua orang di ruangan," "Tenang, Bu. Kalian tidak apa-apa." "Kunci di mana?" "Ada pada salah satu pelayan bernama Tina," jawab Elisabeth tangkas. Setelah apa yang di alami. Perasaan Kara masih belum stabil, membuat Elisabet ber-inisiatif memegang kendali. Kekurangan gizi, sinar matahari, di dera ketakutan akan siksaan Garvin, dan segala ketidakpastian. Mengaduk semua rasa dalam diri Kara, tubuhnya bergetar hebat ketika seorang petugas wanita membuka borgol. Dia membopong Kara keluar dari ruangan. Sinar matahari meny

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • Bayangan Cinta   Awal kebebasan Kara

    Reinhard mengambil piring yang selesai digunakan Kara. Mengangsurkan gelas minuman ke wanita cantik di hadapannya. Sedikit lebih segar, di bandingkan kemarin walau bibirnya masih pucat. Reinhard berlama-lama menatap Kara, membuat wanita itu merona merah karena deraan rasa jengah."Kamu kenapa sih? Tampangku memangnya merana sekali ya, harus di tatap dengan pandangan prihatin.""Tidak apa-apa. Sekarang sudah jauh lebih baik dari kemarin. Tidak seperti mayat hidup, "kata Reinhard, "rasanya sudah berabad lamanya aku tak melihatmu, Kara.""Untung saja kamu masih ingat, meski tidak melihatku kalau tidak ...." Kalimat Kara terputus, dia menggelengkan kepala. Enggan melanjutkan kembali.Reinhard tersenyum lembut. Kara bahkan tidak meladeni candanya. Kara yang biasa akan membalas ketus, lebih baik daripada terlihat putus asa seperti saat ini."Kamu akan tinggal di mana?""Rencananya kontrakan Adam. Dia kan masih di desa bersama orangtuaku.""

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Bayangan Cinta   Kehidupan yang berbeda

    Hari ini kesehatan Kara sudah stabil, dokter sudah memberi ijin untuk pulang. Selanjutnya hanya perlu melakukan rawat jalan. Tidak banyak barang yang dibawa, karena semua yang ada tertinggal di rumah Garvin. Kepergian mendadak dari kediaman suaminya, tidak memungkinkan Kara mengemas barang pribadi."Semua Reinhard yang belikan?" tanya Kara ketika Elisabeth mengambil alih barang bawaannya."Iya," Eli diam sejenak. "Kita tunggu pak Reinhard saja untuk mengantarkan kita ke kontrakan.""Tidak perlu lebih baik pesan taksi online.""Maaf, Bu. Menurut saya mengikut saran Pak Reinhard saja.""Kamu berani membantahku?""Bukan begitu ... maaf, tunggu saja."Elisabeth bersikeras menahan Kara. Sampai ada panggilan ke handphone Eli dari Reinhard, memberitahu mobil jemputan sudah menunggu. Awalnya Kara sempat kesal karena pelayan mungil itu membantah perintah, tapi ketika keluar dari rumah sakit. Banyak wartawan yang menunggu membuat ia terpaksa me

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21

Bab terbaru

  • Bayangan Cinta   Undangan untuk mantan mertua

    Kara memandang kediaman mendiang Bastian. Ia tak menyangka akan kembali lagi ke sini. Bayangan masa lalu menghampiri kala diperlakukan bagai pembantu oleh keluarga suami pertamanya. Ibu mertua yang kerap menghina habis-habisan terlihat sedang menyapu teras rumah. Gerakan terhenti saat mobil Reinhard berhenti di depan pintu pagar rumah. "Parkir di sini saja, Sayang, kita hanya mengantarkan undangan untuk mantan mertuaku dulu," kata Kara yang diamini Reinhard yang memang tak berniat berlama-lama, tak ada kenangan yang menyenangkan bagi Kara di kediaman dengan cat yang mulai kusam.Reinhard turun pertama kali, tubuh tegap menjulang terlihat dari pagar sebatas pinggang, lantas ia membuka pintu mobil untuk Kara. Leher ibu Bastian memanjang melihat ke arah tamu yang datang, bola matanya nyaris keluar ketika melihat kedatangan mantan menantu dan calon suaminya, pria kaya yang terkenal di media. Gigi wanita itu gemertak menahan marah. Tangan ibu Bastian mengenggam sapu kuat, kebencian mengua

  • Bayangan Cinta   Di belakang layar

    Reinhard memasang kancing lengan kemejanya. Tersenyum sendiri di depan cermin. Sebentar lagi dia tidak sendirian di pagi hari. Ada seorang istri yang akan menemani. Tergiang kembali kalimat yang keluar dari bibir Kara malam tadi, ketika mereka dalam perjalanan pulang.“Rein. Kamu malu tidak menjadi suamiku?”“Kenapa harus malu?”“Aku dua kali menjanda. Kasus terakhir bahkan berapa bulan bertengger menjadi headlines media. Selain itu orang-orang masih menganggap kamu sahabat Garvin. Belum lagi gosip yang meluas.”“Hidupku tidak disetir pendapat orang lain, Kara. Secara garis besar tidak mempengaruhi kehidupan keluarga kami.”Reinhard tahu Kara tidak mempercayai sepenuhnya. Memang Reinhard mengakui ada benar kekhawatiran sang calon istri, hanya saja Reinhard dan Jemmi sudah menganalisa secara bisnis. Tidak terlalu signifikan masalah yang timbul karena urusan pribadi.Selain memperkirakan pengaruh

  • Bayangan Cinta   Persiapan penikahan

    Gosip tentang rencana pernikahan Kara dan Reinhard meluas. Pernikahan ketiga dirinya dengan bujangan sekaligus pengusaha sukses. Menjadi pembicaraan tanpa henti di kalangan banyak orang.Kara bukannya tidak tahu ketika nada-nada sumbang terdengar. Janda tanpa anak dengan dua kali kegagalan pernikahan. Begitu seksi untuk dibicarakan para wanita yang iri karena bukan mereka pendamping Reinhard. Bumbu mengenai pernikahan yang dijalankan juga menambah panas gosip. Termasuk juga kekerasan dalam rumah tangga yang dijalani.Entah darimana mereka mengetahui cerita, yang bisa Kara lakukan menggunakan kedua tangannya menutup telinga. Atau mencurahkan isi hati pada Feli ketika kekesalan mulai merambah. Seperti ketika dia membaca status di sosial media mantan iparnya, saudari Bastian.[Dua kali gagal di pernikahan dengan kasus sama. Alasan si K karena suami ringan tangan. Aduh harusnya ngaca ya, kalau sampai ke dua kali. Belum lagi tidak punya anak. Jangan-jangan dia yang m

  • Bayangan Cinta   Pertemuan dengan Carolina

    Carol mengamati Kara seksama. Sebagai wanita, dia pun mengakui Kara memang cantik. Namun dalam penilaian Carol bukan itu poin pentingnya. Kara memiliki aura berbeda dengan kebanyakan wanita cantik.Dia mempunyai kemampuan membuat orang menyediakan waktu menoleh untuk mengagumi. Sudah terbukti juga dalam hidupnya Kara mendapatkan lelaki yang secara sosial jauh diatasnya. Meski harus diakui mereka juga menghancurkan hidup Kara.Begitulah alam bekerja, terkadang ada keistimewaan diri yang membuat hidup individu lebih mudah. Entah kekayaan, keberuntungan, kecerdasan atau kecantikan. Dalam hal ini Carol menganggap Kara beruntung memiliki wajah rupawan. Mirip dengan Amanda dalam aura berbeda.Mengenai nasib pernikahan Kara sendiri. Carol tak memahami sepenuhnya. Hanya saja dia mengambil kesimpulan. Kara menilai pasangan bukan dari kepribadian. Dia mengantungkan finansial pada pendamping hidupnya. Bisa jadi itulah ihwal masalah yang dibuat Kara. Butuh dua kali untuk Ka

  • Bayangan Cinta   Semua mulai membaik

    Udara sejuk masih enggan beranjak. Berpadu matahari yang mulai menghangat. Di beranda teras sepasang suami istri dalam usia senjanya menatap ke jalanan.Mereka baru saja mendapatkan kabar mengenai keluarga calon suami putrinya. Anak pertama kebanggaan dalam keluarga.Di pundak perempuan itu harapan semua anggota keluarga berada. Bukan maksud mereka menempatkan Kara turut bertanggung jawab. Kadang keadaan memaksa seorang gadis belia berinisiatif membantu."Pak, Ibu harap kali ini suami Kara berbeda dengan Bastian dan Garvin.""Bapak juga berpikir sama, Bu. Dua kali gagal semoga kali ini yang terakhir.""Keluarga dan tetangga terus menerus membicarakan Kara. Kesal Ibu, Pak.""Sudah

  • Bayangan Cinta   Makan malam keluarga

    Sorot mata Feli berkilauan. Dia tertular kebahagiaan mendengar kabar dari Kara. Sahabatnya sekarang menjalin hubungan dengan Reinhard. Artinya Kara telah berani melangkah keluar dari masa lalu dan Reinahard tak akan merongrong Feli lagi.“Wow, selamat Kara. Aku turut senang mendengar kabar ini. Selera Reinhard memang bagus. Berlian hitamnya persis dengan warna matamu.”“Seperti itulah yang dia katakan.”“Melihat proses perjalanan kalian mencapai sekarang. Kurasa tak lama lagi kabar gembira akan didengar.”Kara meletakkan cangkir kopi di meja. Dia dan Feli sedang duduk di balkon rumah Kara. Area yang di desain asri dengan penempatan pot tanaman, ayunan gantung serta rumput sintetis menutupi lantai.Dia tahu pertanyaan Feli merujuk pada jenjang lebih serius, pernikahan. Dua hal yang pernah gagal dalam hidup Kara. Meski dia menerima Reinhard, Kara masih merasakan kegamangan di hati.Apabila menikah dengan Rei

  • Bayangan Cinta   Semua sudah usai, Garvin

    Pendingin udara gagal mengatasi aura panas di ruangan. Dua orang yang pernah sepakat menjalani komitmen saling tatap. Tidak seorang pun memulai percakapan. Ada riak keterkejutan di mata lelaki melihat lawannya tidak memalingkan wajah seperti biasa.Sudut mulut Garvin terangkat. Di luar dugaan Kara berani membalasnya. Sorot mata mantan istrinya jauh lebih tegas dari terakhir mereka bertemu. Garvin tahu dia harus menggunakan muslihat lain."Kara, aku paham kalau kamu membenciku atau mungkin tidak mau bertemu lagi."Deheman Kara lebih awal menjawab. "Diluar dugaan kamu menebak dengan baik apa yang kurasakan. Meski begitu aku akan meralat untuk bagian 'membencimu' ....""Jadi kamu tidak membenciku?" Sambar Garvin memotong pembicaraan."Benar semua kebencianku sudah hilang. Bagiku benci sama dengan toksin dan aku tidak tertarik menyimpannya.""Benar Kara ... kamu benar." Mata Garvin berkilat senang. Dia menatap liar wanita di hadapannya. Lebih be

  • Bayangan Cinta   Dia datang

    “Tunggu … Papa rasanya pernah mendengar nama ‘Kara Garvita.” Pria dengan guratan ketampanan masa muda yang masih tersirat memejamkan mata. Menggali ingatan mendengar nama keluar dari mulut putranya.“Kara yang itu. Mantan istri Garvin Paraduta Group?” Lanjutnya setelah teringat pemberitaan yang ramai berapa bulan lalu. Aku semakin lekas lupa karena tua, batinnya dalam hati.“Benar, Papa. Dia lah pilihan putra tampanmu.”“Wajahnya mengingatkan pada Amanda.”“Papa berpikir karena itulah aku menaruh hati pada Kara?”“Coba katakan berapa alasan yang membuat Papa akan berubah pikiran.”Reinhard mencondongkan tubuh ke arah Jemmy, Papanya. Sejenak otak Reinhard berpikir memilah informasi yang akan diberikan.“Pertama iya pada awalnya karena kemiripan wajah dan keinginan melindungi. Papa tahu aku mencintai Amanda. Sempat terpuruk ketika dia meninggalkan

  • Bayangan Cinta   Jawaban untuk Reinhard

    Reinhard mencoba membaca mimik Kara. Dia sudah terlatih memperhatikan perubahan setiap gerakan wajah. Hal tersebut memberinya gambaran perasaan lawan bisnis, kolega atau orang-orang terkait hubungan dengan dirinya.Dalam hal ini Reinhard hampir selalu bisa memperkirakan kepribadian orang lain. Membuatnya dapat menentukan sikap memperlakukan mereka. Hanya segelintir orang yang melesat atau tak bisa dia tebak, dan Kara merupakan segelintir orang tersebut.Jemari lentik Kara mengambil kotak cincin di atas meja. Menimang dengan senyuman menawan. Semua gerakannya dalam pengawasan Reinhard. Detak jantung pria itu berkali lipat lebih kencang. Mengalahkan kecepatan ketika maratahon.“Aku akan menyimpan cincin pemberianmu dan menggunakan setelah siap. Kamu tidak keberatan, kan?”“Ti-dak Kara … aku akan menunggu.”Kara menarik napas dalam. Meraih pouch hitam miliknya lalu menyimpan cincin berlian hitam. Dia memperlakukan dengan

DMCA.com Protection Status