Share

Bab 824

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-03 18:00:00
Tentu saja Clara senang. Ini merupakan salah satu momen paling membahagiakan di dalam hidupnya. Namun semua kebahagiaan ini adalah palsu, jauh di dalam lubuk hati, dia merasa sangat tersiksa.

Nial memberi tahu alasan kenapa dia memaksa Theo untuk menikahi Clara. Selama ini Clara hidup layaknya seorang tuan putri. Sekarang, Tuan Putri telah kehilangan kecantikannya.

Bagi Nial, Clara sudah tidak ada nilainya. Oleh sebab itu, dia ingin menggunakan wajah Clara untuk mempermalukan Theo.

Theo memiliki reputasi dan status yang terpandang. Nial menyuruh Theo untuk mengumumkan pernikahannya dengan Clara kepada publik.

Nial ingin semua orang melihat bahwa Theo menikahi seorang wanita buruk rupa yang bahkan ditolak pria biasa.

Clara sangat amat membenci Nial.

"Clara, sekarang kamu adalah pionku. Aku bisa memberikanmu kehidupan yang mewah, tapi kamu harus mematuhi semua perintahku." Nial mengancam dan berbisik di telinga Clara, "Kalau kamu mengkhianati aku, aku tidak akan segan-segan membunuhmu. W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 825

    Di sebuah kota yang terletak di Negara Legia.Eden terkejut, panik, dan bingung melihat Mike yang tiba-tiba muncul di rumahnya.Mike datang dengan membawa berbagai hadiah mahal. Dia menyapa kedua orang tua Eden dengan ramah. Kedua orang tua Eden juga menyambut Mike dengan hangat.Setelah saling berkenalan, Eden memaksa Mike pergi, tapi Mike menolak."Di mana wanita yang dijodohkan dengan kamu?" Mike menyeringai sinis. "Selagi aku nggak ada, kamu berkencan dengan wanita lain? Hebat juga.""Kamu datang gara-gara ini?" Eden membalas tatapan sinis Mike. "Kekanak-kanakan banget. Kami hanya berkenalan, terus pisah. Kami bahkan tidak bertukar kontak.""Siapa yang kekanak-kanakan? Kapan kamu mau memberi tahu orang tuamu? Dasar pengecut! Aku sampai datang jauh-jauh untuk membantumu," kata Mike."Jangan gila! Ibuku darah tinggi, aku sudah bilang." Karena Mike menolak pergi, Eden terpaksa menyeretnya ke kamar."Aku tahu ibumu darah tinggi, tapi penyakitnya juga nggak bisa disembuhkan? Kamu mau me

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 826

    Satu menit kemudian, Mike menghentikan mobilnya di tepi jalan.Eden membuka pintu mobil, lalu berlari pulang ke rumahnya.Mike tidak ingin menyerah, tapi dia juga tidak ingin menjadi pihak yang dicampakkan. Mike merasa sangat sedih, dia mengeluarkan ponsel dan hendak menelepon Anisa.Sebelum menelepon Anisa, Mike menghitung perbedaan jam antara Negara Legia dan Negara Hamok. Anisa pasti sudah tidur.Mike tidak ingin mengganggu tidur Anisa. Akhirnya Mike mengirimkan pesan kepada Theo.Satu jam kemudian, Theo menelepon Mike."Anisa sudah tidur?" tanya Mike."Baru tidur, kenapa?" Theo menelepon Mike di dalam kamar mandi."Tensi ibunya Mike kambuh. Aku membuatnya marah. Eden pasti sangat membenci aku," kata Mike sambil menyalakan sebatang rokok."Eden sudah memberitahumu kondisi ibunya," jawab Theo."Iya, tapi dia mau merahasiakan hubungan kami sampai kapan? Ini nggak adil untuk aku. Dia nggak mau menjawab dan membalas pesanku. Apa maksudnya? Mau berpisah?""Berikan dia sedikit waktu. Mung

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 827

    Melihat buku-buku yang menumpuk di atas meja, Anisa pasti sering lembur.Meja kerjanya tertata dengan rapi, ada buku-buku, dokumen, laptop, dan beberapa catatan medis.Karena penasaran, Theo mengambil setumpuk catatan medis dan mengeluarkannya."Theo ...." Tiba-tiba terdengar suara Anisa yang memanggilnya. "Kamu ngapain?"Ketika membuka mata, Anisa melihat sebuah sosok tinggi yang berdiri di samping meja kerja. Awalnya Anisa mengira kalau semua hanyalah mimpi, tapi begitu melihat sosok familier tersebut, Anisa sontak bangkit dari tempat tidur untuk memastikannya.Theo refleks meletakkan kembali semua dokumen Anisa dan menjawab, "Aku membangunkanmu? Barusan aku menelepon Mike, ibunya Eden pingsan.""Separah itu?" Anisa menarik napas panjang, lalu lanjut bertanya, "Kok ibunya Eden bisa pingsan?""Ibunya Eden darah tinggi, dia pernah dirawat di rumah sakit," jawab Theo."Mike terlalu gegabah, aku harus meneleponnya." Anisa panik dan bergegas mengambil ponselnya.Namun Theo menarik tangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 828

    Anisa mengerutkan alis, kenapa Theo tidak menjawab pertanyaannya?Ketika Theo mengulurkan tangan dan memeluknya, Anisa mendorong tangan Theo dan bertanya, "Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku? Kalau kamu tidak bisa melakukannya, jangan peluk aku!"Anisa merasa tidak ada yang salah dengan permintaannya. Sebagai seorang ayah, Theo wajib menemani anak-anaknya. Lagi pula Anisa hanya meminta sesekali, bukan setiap hari.Kalau permintaan sesepele ini saja tidak bisa dipenuhi, bagaimana Theo bisa menjadi ayah yang baik?"Tentu saja aku rela melakukan apa pun demi anak-anakku. Pertanyaanmu sangat konyol." Theo memeluk pinggang Anisa.Anisa pun lega mendengar jawaban Theo."Theo, kalau kamu tidak menjawab pertanyaanku, aku jadi berasumsi sendiri. Aku bisa menggunakan akal sehat untuk menghadapi orang lain, tapi tidak denganmu. Aku sering kehilangan kendali dan panik sendiri. Theo, kalau lain kali aku tanya, tolong jawab pertanyaanku.""Em." Theo mengangkat tangan dan hendak memadamkan lampu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 829

    "Hanya karena dia tidak mengerti, bukan berarti kamu bebas berbicara seenaknya. Memangnya kamu nggak malu?" jawab Anisa dengan ketus."Kalau aku malu, Wilson tidak akan ada di dunia ini." Jawaban Theo sontak membuat wajah Anisa tersipu malu.Anisa beranjak ke kamar mandi, lalu mengganti pakaian dan beranjak ke ruang tamu."Ayahmu nggak menyukai kedatanganku, ya? Sejak aku datang, aku nggak melihatnya keluar dari kamar," Sania bergumam.Wilona menggelengkan kepala. "Ayahku pasti senang melihat kedatangan Tante Anisa. Ayah pasti sedang melihat Ibu tidur.""Ngapain melihat ibumu tidur? Dia nggak takut membangunkan ibumu?" tanya Sania.Wilona menggaruk kepalanya sambil memikirkan alasan untuk membela Theo.Tak berapa lama Anisa turun dan menghampirinya. "Sania, kamu kapan datang? Kemarin aku kelelahan, makanya bangun sesiang ini.""Bukannya kalian pergi melihat kembang api? Masa sampai secapek ini?" Sania tersenyum menggoda. "Ada apa dengan Theo? Dia sengaja menghindari aku?""Dia di kamar

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 830

    Anisa bergegas menepuk pundak Theo. "Pelan-pelan, jangan sampai tersedak."Theo mengambil segelas air dan meneguknya.Sania menatap Theo dengan curiga, dia merasa ada yang janggal. Kata orang, firasat wanita tidak pernah salah."Theo, aku merasa sikapmu sangat aneh. Jangan-jangan kamu yang menjodohkan Vanzoe dengan calon istrinya yang baru?" tanya Sania.Sesaat mendengar pertanyaan Sania, Anisa langsung berhenti menepuk pundak Theo.Ucapan Anisa membuat Theo sangat terkejut, dia tidak menyangka Anisa akan berpikir sejauh itu.Setelah meneguk air, Theo menjawab sambil batuk-batuk, "Aku .... Uhuk, uhuk, aku tidak kenal ....""Oh, terus kenapa kamu kelihatan gugup banget?" Sania menatap Anisa dan berkata, "Kalau Theo menikah dengan wanita lain, aku bakal menghancurkan pestanya!""Sudah, sudah. Sekarang kamu mengerti kan kenapa aku nggak mungkin menghadiri pesta pernikahan Vanzoe? Sania, jangan mendesakku." Anisa berusaha membujuk sahabatnya."Vanzoe dan Theo berbeda. Vanzoe menikah dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 831

    "Mau bawa anak-anak?" Theo bertanya secara santai."Kamu bertanya seperti ini karena mau bawa anak-anak atau karena keberatan mengajak anak-anak?" Anisa tidak bisa menebak isi pikiran Theo."Mau bawa." Meskipun melelahkan, Theo merasa sangat bahagia.Pantas saja orang-orang mengatakan bahwa memiliki anak adalah beban yang indah."Tapi hari ini aku tidak mau membawa anak-anak. Aku ingin membawamu ke suatu tempat," kata Anisa."Kamu mau ke mana? Tapi kamu tetap harus berpamitan dengan anak-anak. Kalau mereka nggak mau ikut, kita tidak perlu bawa. Tapi bagaimana kalau mereka mau ikut?""Ke kampusku. Kamu tunggu sebentar, aku pamit dulu sama anak-anak." Anisa bangkit berdiri dan pergi ke kamar anaknya. Tak berapa lama, dia kembali dan merangkul lengan Theo. "Wilona hanya minta dibawakan makanan."Anisa mengajak Theo ke universitasnya. Universitas ini merupakan universitas yang terkenal di dunia."Saat kamu melanjutkan pendidikanmu dalam keadaan hamil?" Theo dan Anisa melangkah masuk ke ger

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 832

    Mata Anisa berkaca-kaca saat melihat cincin yang ada di jari manisnya.Perasaan Anisa terasa campur aduk, dia menatap Theo dan langsung memeluknya dengan erat."Kapan kamu membeli cincin ini? Setiap hari kita selalu bersama, kamu juga tidak pernah keluar selain bersama aku." Anisa mengira kalau Theo tidak pernah merayakan Valentine.Meskipun sejak tadi pagi Anisa sudah memberikan isyarat, Theo tidak melakukan gerak-gerik yang mencurigakan."Saat membelikanmu kalung, aku sekalian membeli cincin ini. Tanpa kamu memberikan kode, aku sudah tahu hari ini adalah hari Valentine."Sejak beberapa hari lalu, media dipenuhi dengan pemberitaan hari kasih sayang. Saat tadi pagi membuka ponsel, Theo melihat banyak rekomendasi berita yang berkaitan dengan hari Valentine."Kalau hari ini aku tidak mengajakmu keluar, kamu berencana kapan memberikan cincin ini?" Anisa melepaskan pelukan Theo."Kamu pasti akan memberikanku kode, aku yakin. Aku sudah menunggunya sejak tadi siang kamu membuka kalender." Th

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status