Share

Bab 798

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-28 18:00:00
"Kamu benar. Aku selalu memprioritaskan anak-anak. Orang egois sepertiku nggak punya hak menilai hidupmu," kata Anisa.

"Anisa, tidak ada yang perlu ditangisi. Kamu nggak pernah menderita, kamu selalu bahagia," jawab Sania dengan ketus.

"Benar. Semua yang aku alami tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kalian." Anisa mengangguk.

Sania tidak ingin membahas masalah ini, tetapi begitu mendengar ucapan Anisa, hatinya pun terasa berkecamuk.

Hubungan Anisa dan Sania telah berubah. Intinya, Sania masih belum bisa berdamai dengan keadaan.

Meskipun di mulut Sania mengatakan bahwa semua kemalangan yang dialami tidak ada kaitannya dengan Anisa, sebenarnya Sania masih belum bisa menerima kenyataan ini.

Jika Sania tidak mengenal Anisa, Sania tidak akan diculik.

Jelas-jelas Vanzoe bersedia menerima Sania apa adanya, tapi Sania malah memilih berpisah dan menyakiti Vanzoe.

Sania meninggalkan rumah Anisa dan masuk ke dalam mobil.

Sania merasa sangat tersiksa. Dia sudah memutuskan untuk membuka lembar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 799

    Sabai mengetuk pintu ruangan Theo dan masuk."Theo, beberapa hari lagi Festival Musim Semi, kamu tidak ada acara?" tanya Sabai."Di rumah saja," Theo menjawab tanpa mengangkat kepalanya."Kalau begitu aku menginap di rumahmu, ya! Tahun ini aku tidak pulang kampung." Sabai duduk di depan Theo. "Eden pintar masak, nanti suruh dia yang menyiapkan makanan.""Kalian tidak perlu menemani aku." Theo mengerti tujuan Sabai.Sabai mengusap kepalanya dengan canggung. "Bukan sengaja mau menemani kamu, tapi di kampungku lagi dingin banget. Ayah dan ibuku sedang berlibur ke luar negeri, aku tidak mau mengganggu mereka.""Ayah dan ibumu begitu harmonis. Kenapa kamu tidak cari pacar dan menikah?" tanya Theo.Sabai menghela napas. "Menikah adalah tanggung jawab yang besar. Aku lebih senang sendiri. Bebas dan tidak ada yang mengatur.""Kamu belum melupakan Clara?" Theo meliriknya, lalu berkata, "Wajah Clara rusak. Sekarang dia masih di rumah sakit.""Aku tahu. Aku mau menjenguknya, tapi aku takut dia ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 800

    Setelah melihat wajahnya yang hancur, Clara terdiam selama beberapa saat, lalu diikuti dengan tawa keras yang memenuhi seluruh ruangan.Wajah di sisi kanan tampak menawan, sedangkan wajah di sisi kiri hancur seperti sebongkah daging yang busuk.Perasaan ini beratus-ratus kali lipat lebih sakit daripada dibunuh. Harga diri Clara terasa hancur berkeping-keping.Wajah Clara memang sangat menjijikkan, pantas saja sikap Nial terhadapnya juga berubah 180 derajat. Tak hanya Nial sebagai kakak tiri, ibu kandung Clara sendiri pun mual melihat wajah putrinya."Nial, kita pulang duluan," kata Nyonya Tangsa. Dia tidak ingin berlama-lama di sini. "Kalau dia tidak mau pulang, biarkan saja dia membusuk di sini. Tidak usah pedulikan dia.""Bu, teganya Ibu berbicara seperti itu di depan Clara, dia pasti sedih. Meskipun wajahnya hancur, aku tidak akan pernah lupa bahwa dia pernah memiliki wajah secantik bidadari." Nial menatap Nyonya Tangsa sambil tersenyum.Setelah Nial dan Nyonya Tangsa pergi, dokter

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 801

    "Wilona, apa harapanmu untuk tahun ini?" tanya wartawan."Aku ingin hadiah yang paling cantik. Selain itu, aku mau keluargaku sehat dan nggak ada yang sakit," jawab Wilona."Wilona, kamu pintar banget. Hmm, setiap hari selalu kelihatan senang. Kamu tidak pernah ada masalah, ya?" Wartawan memperlakukan Wilona seperti bintang besar."Aku juga punya masalah, tapi aku nggak bisa cerita ke kalian." Wilona menghela napas."Kalau begitu, apakah akhir-akhir ini ada hal yang membuatmu senang? Apakah boleh dibagikan kepada teman-teman sekalian?""Dulu hubungan aku dengan Ayah kurang bagus, tapi akhir-akhir ini kami makin akrab. Aku senang punya Ayah."Mata Theo berkaca-kaca saat mendengar jawaban Wilona. Dia tidak menyangka bahwa Wilona akan membahas dirinya di sesi wawancara. Bagi Wilona, Theo adalah salah satu orang yang paling berharga."Apakah ayahmu adalah artis? Apakah malam ini dia datang menemanimu?"Wilona menggelengkan kepala. "Bukan artis. Dia juga nggak tahu aku lagi syuting. Hmm, ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 802

    Anisa mengira kalau dirinya salah dengar. Untuk apa Mike menanyakan pertanyaan mengenai Theo?"Mike, kenapa tiba-tiba kamu menanyakan ini? Apakah Theo melakukan sesuatu yang berbahaya?" tanya Anisa.Mike menggelengkan kepala. "Aku nggak akrab dengan dia, makanya aku tanya kamu.""Kalau nggak akrab, untuk apa kamu menanyakan kondisi kejiwaannya? Kamu senang seandainya ada yang mempertanyakan kejiwaanmu?" Meskipun Anisa bertengkar dengan Theo, Anisa tidak terima jika ada yang merendahkan Theo.Mike sudah berjanji kepada Theo untuk menjaga rahasianya. "Theo dan Thea adalah kembar. Aku penasaran, apakah mereka mengidap penyakit yang sama?""Walaupun kembar, mereka adalah dua orang yang berbeda. Golongan darah mereka pun tidak sama," Anisa menjelaskan.Sebenarnya Mike hanya penasaran bagaimana Theo bisa disembuhkan? Dokter tersebut tidak hanya mengobati Theo, tapi juga menyembuhkannya tanpa meninggalkan efek samping.Dengan melihat kesuksesan Theo, berarti dia memiliki kecerdasan yang luar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 803

    Tadi Theo menelepon Mike, tapi Mike tidak menjawab panggilannya.Karena mencemaskan keadaan anak-anak, akhirnya Theo mengirimkan pesan kepada Anisa.Anisa membalas.[ Sudah. ]Setelah mengirimkan pesan tersebut, Anisa meletakkan ponselnya dan melepaskan pakaian Wilson yang hendak dimandikan.Anisa ingin berpura-pura tidak memedulikan Theo, tapi setelah melepaskan pakaian Wilson, Anisa tidak sabar mengambil ponselnya untuk melihat apakah Theo telah membalas pesannya.Alhasil Theo tidak membalas pesan Anisa.Dengan sedikit kecewa, Anisa meletakkan ponselnya dan menggendong Wilson masuk ke dalam kamar mandi.Sekitar 1 jam kemudian, Bibi Wina datang untuk menggantikan Anisa mengasuh Wilson. Setelah menyerahkan Wilson kepada Bibi Wina, Anisa kembali membuka aplikasi pesan yang ada di ponsel. Ketika membaca riwayat pesan yang pernah dikirim Theo, perasaan Anisa terasa berkecamuk. Anisa merasa bahwa dirinya memang egois dan gegabah.Kematian Thea merupakan sebuah pukulan yang berat bagi Theo

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 804

    Begitu panggilan tersambung, Theo langsung menjawab telepon dari Anisa."Wilona?" Terdengar suara Theo yang serak."Ini aku," jawab Anisa dengan canggung. "Kenapa mengirimkan aku uang?""Itu angpau untuk anak-anak," jawab Theo."Memang kamu tidak bisa memberikannya secara langsung? Kenapa harus mengirimkannya ke rekeningku?" Anisa menjawab dengan ketus."Kamu tidak melihat pesan suara yang Wilona kirimkan? Dia menggunakan ponselmu untuk mengirimkan pesan kepadaku," Theo menjelaskan.Anisa tersentak mendengarnya, rasanya dia ingin memutar ulang waktu dan menghilang saja.Anisa hanya melihat pesan transaksi, dia tidak mengecek percakapan di atasnya.Anisa membuka pengeras suara sambil mengecek riwayat pesan yang dikirimkan Wilona. Ternyata benar, Wilona mengirimkan pesan kepada Theo.Anisa menarik napas panjang, wajahnya tampak memerah karena malu."Bu." Wilona membuka pintu kamar dan berlari masuk. Begitu melihat Anisa yang memegang ponselnya, Wilona langsung menutup mulutnya."Ayahmu."

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 805

    "Hmm, repot banget ke taman. Jauh dan dingin." Wilona mengurungkan niatnya. "Aku lihat kembang api di tempat Ayah saja.""Em." Anisa mengarahkan layar ponsel ke hadapan Wilona.Setelah Anisa pergi, cahaya di mata Theo pun ikut sirna....."Mike, tolong telepon Sania." Anisa beranjak ke kamar Mike."Sudah, kok." Mike menjawab dengan bangga, seolah dia dapat membaca isi pikiran Anisa, "Aku suruh William yang telepon. Katanya nanti dia datang.""Ada-ada saja kelakuanmu," kata Anisa."Hahaha. Sania marah sama kamu, tapi dia nggak mungkin marah dengan anak-anak." Mike berbicara sambil memperhatikan penampilan Anisa, "Kok kalian semua memakai baju merah, sedangkan aku tidak? Kalian tidak menganggapku keluarga, ya?""Bukannya kamu tidak suka warna merah?" Anisa membalas sindiran Mike. "Justru karena menganggapmu keluarga, makanya aku mengingat semua yang kamu suka dan tidak suka."Anisa menang, Mike tidak bisa membantah ucapannya.Selang beberapa jam, Sania datang seorang diri."Di mana Tante

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 806

    Negara Hamok.Mike dan Sania menikmati beberapa botol bir sambil meluapkan emosi.Sania menceritakan kepedihannya. Jelas-jelas dia dan Vanzoe sudah tidak bisa kembali bersama, tetapi sampai sekarang Sania masih belum bisa melupakannya.Setelah mendengar cerita Sania, Mike menyeka rambutnya dan menunjukkan luka yang ada di kepala. "Dulu pernah hampir meninggal. Saat aku sedang sakit keras, pacarku mencampakkan aku. Kayaknya kisahku lebih menyedihkan daripada kamu. Bagaimanapun kamu bukan dicampakkan, tapi mencampakkan.""Hmm, kedengarannya kisahmu memang lebih menyedihkan. Aku tidak dicampakkan, aku juga tidak pernah menderita penyakit yang hampir merenggut nyawaku." Sania mengajak Mike bersulang. "Lalu bagaimana kamu bisa sembuh dan bangkit kembali?"Mike meneguk birnya dan berkata, "Aku bisa bilang aku nggak takut mati, tapi sebenarnya aku lumayan takut, hehe. Anisa yang menyelamatkanku, dia yang membuatku kembali bersemangat untuk melanjutkan hidup. Meskipun dicampakkan, setidaknya a

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status