Share

Bab 550

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-27 18:00:00
Tatapan Theo memancarkan niat membunuh.

Melihat Theo yang tampak mengerikan, dokter langsung menjelaskan, "Maaf, dia tidak mati. Maksudku, dia seperti tidak bernapas, makanya aku mengecek denyut nadinya. Dia kehilangan banyak darah dan pingsan karena syok berlebihan."

Theo memeluk Anisa dengan erat, napasnya terdengar sangat berat. Tak berapa lama, mereka pun sampai di sebuah rumah sakit dan Anisa bergegas dibawa ke ruang unit gawat darurat.

Theo menunggu di lorong rumah sakit, jantungnya berdegup sangat kencang. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada Anisa?

Di saat Theo melamun, tiba-tiba ponselnya berdering. Theo mengeluarkan ponselnya dan menjawab panggilan tersebut.

"Bagaimana kondisi Anisa? Aku sudah membereskan Mort." Mike berbicara dengan bangga, "Aku sudah tebak, bajingan itu pasti bakal melarikan diri dari pintu belakang. Begitu dia mau kabur, aku langsung menghentikannya."

Tenggorokan Theo bergulir tegang. "Lengannya tertembak, sekarang sedang di rumah sakit."

"Kalian ada di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 551

    Tentu saja Theo lebih memilih Anisa. Meskipun Theo tidak ingin kehilangan anaknya, dia tidak memiliki pilihan lain.Sebentar lagi kandungan Anisa akan memasuki usia 4 bulan. Kalau semuanya lancar, mereka bisa melihat wajah bayinya saat melakukan pemeriksaan selanjutnya."Baiklah, tolong tandatangani surat pernyataan ini." Dokter memberikan sebuah dokumen kepada Theo. "Apakah Anda mengizinkan kami untuk membius pasien saat dilakukan pengangkatan peluru? Obat bius memberikan dampak yang besar terhadap kesehatan janin. Kalau Anda ingin mempertahankan anak itu, kami akan menjalani operasi tanpa membius pasien.""Mengoperasi tanpa membius? Bukankah akan sangat sakit?" Theo ingin mempertahan anaknya, tetapi dia juga tidak tega mengetahui Anisa yang harus menjalani operasi tanpa dibius."Benar, akan sangat sakit. Paling pasien harus menahannya," jawab dokter."Sekarang Anisa sangat lemah, aku tidak mau dia semakin menderita." Bahkan untuk bernapas pun dada Theo terasa sangat sakit. "Bius saja

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 552

    Anisa merasa sangat terpukul!Kalau lengannya tidak terluka, mungkin Anisa sudah melompat dari tempat tidur."Suamiku? Aku belum menikah. Siapa pun tidak berhak merenggut nyawa anakku!" bentak Anisa.Begitu melihat Anisa yang emosi, dokter pun buru-buru meminta maaf, "Maaf, maafkan aku. Pak Theo memang tidak mengatakan bahwa Beliau adalah suamimu. Pak Theo hanya mengatakan bahwa Beliau adalah ayah dari anak yang dikandungmu.""Walaupun dia adalah ayah dari anakku, dia tidak punya hak untuk merenggut nyawa anakku!" Anisa emosi sampai menangis.Theo menjaga Anisa semalaman. Pagi ini Bibi Nini datang untuk menggantikan Theo agar Theo bisa pulang untuk beristirahat.Awalnya Bibi Nini tidak mau mengganggu istirahat Theo, tetapi Bibi Nini terpaksa harus memberi tahu Theo mengenai keadaan Anisa.Setelah Bibi Nini menelepon Theo, Mike masuk ke dalam ruangan Anisa."Anisa, akhirnya kamu bangun!" Mike mengambil selembar tisu untuk menyeka air mata Anisa. "Jangan menangis lagi. Aku sependapat den

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 553

    "Aku mau pulang," kata Anisa sambil terisak.Theo tidak ingin melihat Anisa emosi. Jadi Theo segera bangkit berdiri dan pergi menemui dokter yang merawat Anisa."Anisa, sebelum pulang, sebaiknya kamu melakukan pemeriksaan sekali lagi. Kalau hasilnya bagus, aku akan segera mengurus prosedur agar kamu bisa pulang," kata dokter.Tak berapa, hasil pemeriksaan keluar dan Anisa diizinkan pulang.Sesampainya di rumah, Anisa langsung mengurung diri di kamar. Sebelum pulang dari rumah sakit, Anisa sempat menjalani pemeriksaan USG. Hasil USG menunjukkan bahwa janin Anisa tidak mengalami perkembangan, ini bukanlah pertanda yang baik.Dokter menyarankan untuk mengaborsi kandungan, tetapi Anisa menolaknya."Bagaimana kalau kita mencarikannya psikolog?" Mike dan Theo sedang berdiskusi di ruang tamu. "Kata dokter, Anisa sangat sangat terpukul. Bukan hanya karena anak yang dikandung, tapi juga karena semua yang dialaminya sejak diculik Mort."Theo melirik ke arah kamar Anisa dan berkata, "Berikan dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 554

    "Theo hanya diam saja saat dokter menyuruhku aborsi, berarti dia menyetujui saran dokter untuk mengorbankan anak ini." Anisa menarik napas panjang sambil berusaha menahan rasa sakit. "Dia adalah ayah dari anak ini, kenapa dia begitu kejam?"Mike mengumpulkan semua keberaniannya dan berkata, "Mungkin dia terbiasa mendengarkan semua saran dokter.""Dia tidak pernah mendengarkan saran dokter. Waktu sakit, dia merokok dan minum semaunya. Di dunia ini tak ada seorang pun yang bisa memaksanya. Dia akan melakukan sesuatu hanya kalau dia mau." Bulu mata Anisa tampak bergetar. "Dia tidak menginginkan anak ini.""Anisa, Theo nggak sejahat itu. Aku melihat sendiri semua pengorbanan dan usahanya." Mike berusaha mengalihkan topik pembicaraan."Aku tahu." Anisa menarik napas panjang. "Kalau dia tidak mencintai aku, dia tidak mungkin menyelamatkan aku."Mike mengangguk."Mike, aku juga sangat mencintai Theo," kata Anisa dengan terisak-isak."Aku tahu, aku bisa melihat kalian saling mencintai. Kalau n

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 555

    Mike telah mencari Anisa ke seluruh penjuru rumah sakit, tetapi Mike tak dapat menemukannya.Akhirnya Mike putus asa, lalu menelepon Theo. "Theo, cepat ke rumah sakit! Anisa hilang!"Theo langsung bangkit berdiri dan beranjak keluar. "Bagaimana Anisa bisa hilang?""Ibunya Grey mengajak Anisa bicara. Aku yakin, ibunya Grey pasti melontarkan ucapan yang menyakitkan." Mike berdiri di tengah lobi rumah sakit sambil mengamati sekelilingnya. "Aku yang teledor. Sewaktu Anisa berbicara dengan ibunya Grey, aku malah masuk ke ruangan dan mengobrol dengan Grey.""Anisa masih lemah, dia tidak bisa berjalan terlalu jauh. Sekarang yang harus kamu lakukan adalah berjaga di depan rumah sakit." Theo mengerutkan alis.....Setelah keluar dari lift, Anisa berjalan sambil melamun dan tanpa arah. Tanpa disadari, dia tiba di gedung rawat jalan yang di seberang. Lobi gedung rawat jalan memiliki banyak kursi. Karena lelah, Anisa pun mencari tempat kosong dan duduk.Anisa dikelilingi para pasien yang datang be

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 556

    Ketika melihat mata Theo yang berkaca-kaca, Anisa ingin membantah ucapan Theo. Namun Anisa mengurungkan niat tersebut dan memalingkan wajah."Boom!" Theo menutup pintu mobil. Hanya saja dia tidak masuk ke dalam mobil, dia malah mengeluarkan ponsel untuk menelepon seseorang.Anisa memperhatikan sosok Theo. Meskipun hanya dibatasi sebuah pintu mobil, Anisa merasa jarak mereka sangatlah jauh.Theo mengatakan bahwa Anisa lebih mencintai anaknya. Nilai Theo dan anak-anak tidak bisa dibandingkan. Bagaimanapun, anak-anak masih tak berdaya, mereka perlu dibimbing dan dilindungi.Theo mengatakan bahwa Anisa tidak memercayainya. Sebenarnya, bukannya Anisa tidak memercayai Theo, tetapi Anisa tidak memercayai dirinya sendiri.Tak berapa lama Mike berlari ke arah parkiran mobil. Tanpa banyak bertanya, Mike langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi.Anisa bisa melihat otot-otot tubuh Theo yang tampak menegang. Ketika Mike masuk ke dalam mobil, Anisa baru terbangun dari lamunannya."

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 557

    Keesokan pagi.Thea beranjak ke kamar Anisa untuk berpamitan. "Anisa, aku pulang dulu. Kamu harus istirahat biar cepat sembuh. Setelah sembuh, kamu bisa pulang ke Negara Legia."Thea berbisik karena takut membangunkan Anisa. Setelah Thea pergi, Anisa membuka matanya dan menatap langit-langit kamar.Pukul 8 pagi, pesawat Gulfstream G650 meninggalkan bandara ibu kota Negara Hamok dan terbang menuju bandara ibu kota Negara Legia.Setelah 10 jam penerbangan, akhirnya Theo dan Thea mendarat di bandara.Sekarang masih pukul 6 pagi di Negara Legia.Grey beserta keluarganya pulang bersama Theo."Pak Theo, terima kasih atas tumpangan pesawatnya," kata Nyonya Aristo."Sama-sama," jawab Theo."Kami pulang dulu," kata Nyonya Aristo.Theo berpikir sebentar, lalu berkata dengan hati-hati, "Bu Aristo, bukan Anisa yang menyebabkan Grey seperti ini. Anisa bahkan tidak memberi tahu aku bahwa dia adalah murid intinya Profesor Carmen. Grey diculik karena dia adalah mantan asistennya Profesor Carmen. Bukan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 558

    Theo tidak mau pulang, tapi dia juga tidak mau pergi ke acara makan malam para karyawan.Melihat Theo yang begitu tersiksa, Eden pun memberikan saran. "Apakah Anda mau liburan? Anda mau ke mana? Biar aku pesankan tiket pesawat dan hotelnya.""Aku mau minum-minum," jawab Theo.Eden terdiam ....Ternyata ini adalah alasan kenapa Theo mengajak kliennya untuk makan bersama.Satu jam kemudian, Theo mabuk seperti yang sudah diduga. Alkohol memang tidak bagus bagi kesehatan, tetapi Theo tidak bisa tidur kalau tidak mabuk.Setelah mengantar Theo pulang, Eden langsung menelepon Mike. "Anisa nggak punya hati nurani, ya? Pak Theo menghabiskan uang dan tenaga untuk menyelamatkannya, tapi dia malah menyakiti Pak Theo."Sekarang di Negara Hamok sudah larut malam.Mike mengusap keningnya sambil menguap. "Omong kosong apa lagi ini?""Anisa yang mencampakkan Pak Theo, 'kan? Wanita nggak punya hati!" kata Eden."Eden, kamu menganggap dirimu sebagai ayahnya Theo? Atau anaknya Theo? Itu urusan mereka, nga

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status