Share

Bab 327

Author: Cahaya Suci
last update Last Updated: 2023-07-10 18:00:00
Entah ke mana perginya Anisa, tetapi ponselnya ada di meja.

Tanpa pikir panjang, Mike mengambil ponsel Anisa dan bergegas membuka daftar blokirnya.

"Hmm? Nggak ada nama Theo di daftar blokirnya," Mike bergumam kecil.

Tak berapa lama Mike mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Dia buru-buru menaruh kembali ponsel Anisa ke atas meja dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Anisa membuka pintu ruangan dan beranjak masuk. "Sudah ada kabar dari Tera Group?"

Anisa menuang segelas air dan meneguknya.

"Mereka nggak mau retur. Kamu nggak akan memaksa merek retur, 'kan?" Mike bertanya dengan hati-hati.

Anisa meletakkan gelasnya, lalu menatap Mike dan berkata, "Kamu memang paling mengerti aku. Tapi kalaupun aku memaksa mereka retur, mereka pasti bakal menolak. Jadi lebih baik nggak usah dibesar-besarin."

Mike mengacungkan kedua jempolnya.

"Hmm, langsung transfer uangnya ke mereka," kata Anisa.

"Hah? Kamu mau mengembalikan semua dana pembayaran mereka?" Mike membelalak.

Hanya dalam beberapa de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 328

    Setelah makan malam, Theo pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Thea.Seiring kepergian Theo, yang lain juga mulai membubarkan diri. Begitu Sabrina masuk ke kamarnya, Leo pergi ke kamar Nara dan mengetuk pintunya.Sejak hamil, Sabrina mengajak Nara untuk tinggal bersama."Dokter Nara, kamu hebat banget!" Leo masuk ke dalam kamar Nara, lalu bergegas menutup pintunya. "Pamanku bukan orang yang mudah ditaklukkan. Aku nggak nyangka kamu bisa menundukkannya. Berarti nanti aku harus memanggilmu Bibi?"Nara tersenyum elegan. "Dengan bertunangan, aku otomatis menjadi calon istrinya. Apa bedanya calon istri dan istri sah? Benar, nggak?""Selamat! Tapi ...." Raut wajah Leo terlihat cemas. "Apakah ada cara biar Paman nggak mencurigai anak yang ada di kandunganmu? Untuk mendapatkan semua harta Paman, semua bergantung pada anak ini.""Anak ini ...." Ekspresi Nara langsung berubah. "Aku nggak akan membiarkannya hidup."Dalam sekejap, wajah Leo langsung berubah menjadi murung. "Apa maksudmu?""Kalau a

    Last Updated : 2023-07-10
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 329

    "Bukannya ada pelayan dan pengawal yang menjaga Thea? Kita sudah lama nggak minum-minum." Sabai berjalan ke samping Theo, lalu berisik, "Hari ini Anisa pergi ke luar negeri."Theo melirik Sabai, tatapannya terlihat masam. Tiba-tiba Theo berubah pikiran dan menemani Sabai minum.Sabai mereservasi tempat di sebuah restoran rooftop. Mereka berdua berdiri sambil memegang segelas anggur dan memandang langit yang berbintang.Angin malam yang sejuk berembus menyentuh kulitnya.Setelah meneguk anggurnya, Sabai bertanya kepada Theo, "Kamu bersedia bertunangan dengan Nara karena dia berhasil mengoperasi Thea?""Ibuku yang menyuruhku, Anisa juga mendoakan kami hidup bahagia. Penyakit Thea hanya salah satu alasannya." Theo mengangkat kepala, tenggorokannya tampak bergulir dan suaranya terdengar serak. "Anisa ingin memutuskan hubungan kami. Jadi, aku akan mengabulkan keinginannya."Anisa pasti senang setelah mengetahui rencana pertunangan Nara dan Theo."Tidak perlu sedih, cuma tunangan, bukan nika

    Last Updated : 2023-07-10
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 330

    Di Vila Starbay.Di kamar utama.Sepulangnya dari luar negeri, Anisa masih jetlag karena perbedaan waktu di dalam dan di luar negeri. Begitu sampai di rumah, dia langsung masuk ke kamar dan tidur.Wilona membuka kamar Anisa, lalu menggenggam tangannya dan berkata, "Bu, bangun! Ada masalah penting."Sesaat mendengar suara Wilona, Anisa pun membuka matanya secara perlahan-lahan."Bu, katanya Thea dia bakalan mati. Bu, selamatkan Thea!" Wilona memohon sambil menangis.Thea bakalan mati? Anisa langsung membuka kedua matanya, lalu bangkit dari tempat tidur dan menatap Wilona serta Thea yang berdiri di depan pintu kamar.Anisa menarik napas panjang. Dia ingin menolak permintaan Wilona, tetapi hatinya tidak tega. "Thea, kenapa kamu berbicara kayak gitu?"Bibi Nini yang menjawab, "Sejak dioperasi, Nona Thea sering ngantuk dan tidak bersemangat. Walaupun sudah tidur semalaman, dia bersikap seperti orang linglung.""Sudah diperiksa ke rumah sakit?" tanya Anisa.Bibi Nini menggelengkan kepala. "K

    Last Updated : 2023-07-10
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 331

    Satu minggu lagi Theo dan Nara akan bertunangan.Sebagai seorang mantan istri, Anisa tidak ingin terlalu banyak mencampuri urusan pribadi Theo.Pukul 3 sore.Bibi Nini dan Thea pulang setelah mendapatkan hasil medis, sedangkan Anisa pergi ke kantor untuk memeriksa perkembangan ganti rugi drone yang diretur.Insiden kali ini membuat para calon klien membatalkan pesanan mereka. Kintara Group mengalami kerugian yang tidak sedikit, mereka harus mengganti rugi dan kehilangan pesanan dalam jumlah yang besar.Bagi sebuah perusahaan, ini merupakan pukulan yang sangat besar. Jika perusahaan tidak memiliki dana yang besar, mereka pasti tidak akan bertahan lama dan bangkrut.Sekarang perusahaan berada di dalam situasi yang kurang bagus. Para karyawan mulai berwanti-wanti, mereka takut kehilangan pekerjaan.Begitu Anisa sampai di kantor, beberapa petinggi perusahaan langsung mencarinya."Bu Anisa, apa rencana selanjutnya?""Sekarang tidak ada pesanan sehingga produksi pabrik harus dihentikan. Seti

    Last Updated : 2023-07-11
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 332

    Raut wajah Theo terlihat mengerikan, dia menutup telepon dan bergegas pulang.Obat tidur tidak bisa dibeli sembarangan. Siapa yang memberikan Thea obat tidur?Di rumahnya Theo.Begitu Theo sampai di rumah, Bibi Wina langsung membawa Thea ke kamar. Sesampainya Theo di ruang tamu, Bibi Nini langsung memberikan hasil pemeriksaannya kepada Theo."Kamu membawa Thea ke rumah sakit?" Theo melirik Bibi Nini.Bibi Nini terlihat gelisah, dia tidak berani menatap Theo. Anisa sudah berpesan, kalau Theo tidak bertanya, Bibi Nini tidak perlu mengatakannya."Nona Anisa." Bibi Nini takut menghadapi aura Theo yang begitu mengintimidasi. "Hari ini Thea merengek minta diantar ke sekolahnya William dan Wilona ....""Anisa sudah pulang?" Theo memotong ucapan Bibi Nini."Katanya baru pulang tadi pagi. Awalnya Anisa tidak mau ikut campur, aku yang memohon kepada Nona Anisa untuk membawa Thea ke rumah sakit. Sejak tadi pagi Thea mengatakan dia mau mati, aku sangat cemas." Bibi Nini menceritakan semuanya."Ken

    Last Updated : 2023-07-11
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 333

    Bibi Wina sedang membantu Thea untuk merapikan meja belajarnya.Ketika masuk ke kamar Thea, Theo terlihat sangat merasa bersalah. Beberapa hari lalu Thea mengeluh sakit kepala, tetapi Theo hanya menyuruhnya istirahat. Tidak disangka, ternyata Thea pusing karena mengonsumsi obat tidur.Kalau Anisa tidak membawa Thea ke rumah sakit, mungkin Thea akan mengonsumsi obat tidurnya sampai habis. Theo sangat berterima kasih kepada Anisa, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengungkapkannya.Keesokan hari.Bibi Wina muncul di depan rumah Anisa. Awalnya Anisa terkejut, tetapi dia bergegas mempersilahkan Bibi Wina masuk ke dalam rumah."Anisa, maaf mengganggumu pagi-pagi." Bibi Wina memberikan dua kotak makanan kepadanya. "Ini asinan yang aku buat. Dulu kamu sangat menyukai asinan buatanku. Jadi aku membawakannya untukmu.""Ah, terima kasih. Maaf merepotkan Bibi. Oh iya, ada apa mencariku?" Anisa menuangkan segelas air untuk Bibi Wina.Bibi Wina berusaha menjelaskan dengan hati-hati, "Sebenarnya Tuan

    Last Updated : 2023-07-11
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 334

    Lima hari kemudian.Di Tera Group. Theo datang seperti biasa, dia tiba di kantor pada pukul 10 pagi."Pak Theo, Anda tidak istirahat di rumah? Bukannya besok Anda bertunangan?" Eden menyapa Theo."Tidak perlu." Theo membuka pintu ruangannya dan masuk.Eden mengikuti Theo sambil melaporkan, "Pak Theo, aku dengar dari Mike, mereka dan Perusahaan Bora sudah sepakat. Perusahaan Bora akan membuka perusahaan di sini untuk menyediakan lensa premium kepada Kintara Group.""Kalau aku tidak salah ingat, Perusahaan Bora bekerja sama dengan Asta Technology, 'kan?" tanya Theo."Benar. Aku baru menyadari 1 hal, berarti Anisa lumayan akrab dengan pemilik Perusahaan Bora. Kalau tidak dekat, untuk apa Perusahaan Bora repot-repot membantu Kintara Group dan membuka perusahaan di sini?" Eden menjelaskan analisanya. "Oh iya, aku juga menemukan sesuatu yang menarik.""Apa?" Theo penasaran."Presdir Perusahaan Bora yang sekarang adalah putranya dari sepupu Profesor Carmen." Setelah menyelidiki selama beberap

    Last Updated : 2023-07-11
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 335

    "Wilona agak pusing, dia lagi tidur. Ibu tidak perlu khawatir," jawab William."Oh, baiklah. Temani Wilo, ya!" kata Anisa."Hmm." William menutup telepon Anisa.Setelah menyimpan ponselnya, Anisa tidak kembali ke kantor, melainkan pulang ke rumah.Anisa yakin, kedua anaknya pasti tidak di rumah. Kalau tadi Anisa bilang mau pulang, William dan Wilona pasti juga bergegas pulang.Sekarang Anisa pulang diam-diam. Jika tidak menemukan William dan Wilona, Anisa baru kembali menelepon William.Anisa merasa kedua anaknya terlalu sering izin sekolah. Entah apa yang sedang mereka rencanakan.Wilona masih polos dan jalan pikirannya cenderung sederhana. Satu-satunya kekurangan Wilona adalah terlalu mematuhi William.Mengingat ulah-ulah William sebelumnya, Anisa memiliki firasat yang buruk.Di Vila Starbay.Anisa memarkir mobilnya, lalu bergegas keluar dari mobil dan membuka pintu rumah. Sesaat mendengar pergerakan, William pun keluar dari kamarnya.Suasana terasa agak canggung, William dan Anisa b

    Last Updated : 2023-07-11

Latest chapter

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status