“Tuan Akion, ada utusan dari Tuan Marquis Kingston.”
“Baiklah.”
Aku meletakan sendok dan garpu. Saat ini baru saja aku akan menyantap makan siangku. Dalam etika bangsawan, datang ketika makan siang adalah hal yang tidak sopan, tapi ini bukanlah kesalahannya, aku telah melewatkan jam makan siangku dan baru bisa untuk makan sekarang.
Bahkan ini pun baru suapan pertamaku. Tapi, aku buru-buru menemuinya dibandingkan memakan makananku hingga habis.
“Salam hormat pada Tuan Akion Naal Sanktessy.” Dia langsung mengucapkan salam saat melihatku datang. Aku membalas ucapan itu secara sederhana.
Kami duduk berhadapan. Dia tampak seperti orang lugu yang mudah untuk dibodohi. Namun jika
Levian telah melaporkan kejadian pagi ini. Semua kesatria heboh sendiri. Mendengar laporannya, aku hanya bersenandung cerah. Levian menatapku dengan lega, mengetahui aku dalam suasana sangat baik hari ini.Aku telah menunggunya cukup lama. Telah kubayarkan secara lunas kepada tuan Marquis Kingston.Levian juga meletakan beberapa pakaian di kasurku. Itu adalah bahan terbaik. Kemeja sutra kualitas tinggi berwarna putih, sutera terluarnya juga berwarna putih. Ini adalah warna yang tidak biasa digunakan oleh Akion.Kurasa, bahkan jika dia menggunakan kombinasi warna aneh sekalipun, Akion tetap menawan.Dua pakaian lagi berwarna lebih gelap. Hitam pekat seperti malam memang sangat cocok pada Akion, dan biru benhur yang lembut dan elegan juga cocok pada
Bam! Bam! Bam!Sesekali aku mengibaskan tanganku agar debu dari pertarungan mereka tidak mengganggu pernapasan dan pemandanganku.Bahkan Renia ternyata lebih tangguh. Gadis kecil ini terlihat menikmati pertarungan ini.Bam!Air itu meluncur dengan cepat, kemudian Verion menghindarinya. Dia tampak kelelahan, tapi matanya tetap tajam.Api berpusat padanya, dia terlihat membutuhkan konsentrasi tinggi untuk mengolahnya menjadi bola api. Itu bola yang cukup besar, Verion melemparkannya pada Harzem.PYAS!Dinding air besar muncul di depan Harzem, bola api itu menghilang dengan cepat. Perbedaan kekuatan mereka sangat t
Saat kami pulang, ayahku sedang menerima tamu di ruangannya. Aku melihat kereta kuda di halaman depan. Kereta kuda itu berwarna hitam, dan mewah. Pada bagian pintunya, terdapat lambang ular dan tombak yang seolah ular itu melingkar untuk melindungi tombak. Itu adalah lambang dari keluarga pamanku—Count Invit. Tampaknya dia ingin menyebarkan taringnya pada kami lagi. Pasti berat untuk kehilangan hal sebagus Akion, entah apa yang akan dia lakukan kali ini. Aku masuk begitu saja ke dalam ruangan ayahku. Ayahku memandangku terkejut, tapi dia tidak marah. Mata itu, dia hanya merasa khawatir. Aku melihat wajah sombong Count invit dan Alec. Mereka tidak menyentuh minuman sedikit pun, mungkin karena merasa dia tak pantas menerima minuman dari keluarga miski
Pada pagi hari, koran telah mengabarkan tentang kematian Count Invit dan Alec yang mati dengan menyeramkan.Tertulis disana bahwa semua Ksatrianya tidak terluka sedikitpun. Orang-orang menyimpulkan Count Invit memang diincar karena dia memang mempunyai banyak musuh.Ayahku menutup koran itu dengan tidak peduli. Dia memandangku sekilas lalu beralih melakukan hal lainnya.Setelah itu dia berjalan ke lorong utama. Aku tahu bahwa ayah akan memandangi potret ibu yang besar itu. Biasanya dia memandang dengan belas kasih, dan rasa rindu yang besar. Sesekali dia akan memegang wajah ibu yang ada di potret seakan dia sedang secara nyata menyentuhnya.Tidak ada satu pun yang akan mengganggu ayah saat dia menikmati waktu berdua bersama ibu. Kebanyakan dari ka
Verion duduk di taman, wajahnya menghadap matahari, tapi wajah itu tertutup oleh buku. Dia sedang berjemur atau sedang meratapi rasa bersalahnya. Tanpa menyadari keberadaanku, dia masih bersikap begitu. Aku juga tidak mengatakan apa pun, hanya duduk di taman dan menikmati waktu yang tenang. Ketenangan di sini cukup sulit didapatkan. Jarak kami hanya dua meter, aku sengaja menjaga jarak karena kami butuh waktu sendirian walaupun ada di tempat yang sama? Seorang Pelayan perempuan mendatangiku, untuk memberitahu jika Eli mencariku. Sebelum pelayan perempuan itu pergi, Eli menampakan wujudnya dari arah sebaliknya. Dia melambaikan tangan padaku dengan ringan dan senyum secerah matahari. “Akion!” teriakannya sangat kuat, hingga beberapa prajurit yang sedang berpatrol
Tiga hari kemudianSebentar lagi waktuku untuk berangkat Kekaisaran. Masalah pembukuan di Sanktessy, aku telah menyuruh ayahku merekrut dengan cara menyebarkan berita. Dua minggu, berita itu telah tersebar.Aku mengatakan pada ayahku agar membuat informasi itu dan waktu ujian cukup lama, agar mereka mempersiapkan diri dan benar-benar berusaha.Tidak ada syarat khusus di dalamnya. Kau hanya perlu pintar dalam pembukuan, jujur, pekerja keras bahkan ketika kau sakit jika kami membutuhkanmu, maka dia harus siap.Tidak heran, pada hari ini mansion Sanktessy sangat berisik karena mereka antusias untuk mengikuti ujiannya. Kami telah menjanjikan 1000 keping emas dalam setahun. Itu bayaran yang besar.Mereka ya
Grace menggigil, mulutnya bergumam hal apa pun yang bisa membuatnya selamat.Willian seseorang yang hebat mengontrol mimik wajahnya, jika aku tidak mendengar detak jantungnya yang keras, aku tidak menyadari bahwa sebenarnya dia juga merasakan takut di situasi ini.Dia berusaha keras untuk menenangkan detail jantungnya, apalagi saat mataku bertemu dengan matanya yang tenang. Siapapun akan takut bertemu pria dengan aura sekuat Akion.Kalau dipikir-pikir, apa pekerjaannya sebelumnya? Ini sangat menarik untuk di telusuri.Dia berumur 25 tahun, pria dewasa yang berusaha keras untuk menyembunyikan kegentaran hatinya.“Kalian tidak menjawab?”Di sebela
Berita telah tersebar. Dari pelayan, kesatria, bahkan masyarakat, berita itu telah diketahui oleh mereka. Bisnis baru keluarga Sanktessy. Itu adalah bisnis yang mengejutkan bagi semuanya—sekekaisaran. Mereka membicarakan skeptis, tapi mengagumi dari celah mata mereka ini ladang uang mereka. Keluarga yang rendah hati, ramah, lurus, dan selalu mengatakan iya demi kepentingan bersama. Bukankah itu buruan yang mudah? Bisnis baru ini juga membuat mereka takut dan tersaingi. Kenapa bisa keluargaku seberuntung ini di ujung tanduk kehancuran? Terima
Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru
Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel
Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba
Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan
Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku
Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk
Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c
Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi
Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya