Semuanya sudah siap. Altair yang sudah setinggi telingaku berdiri di sampingku, Harzem dan Renia ada di belakangku karena mereka baru saja sampai. Pagi ini, Verion harus kembali untuk mengurusi pekerjaannya yang perlu untuk diselesaikan, dia telah meninggalkannya cukup lama dan itu tidak baik untuk dirinya serta keluarganya. Dengan menggunakan gulungan sihir, Verion akan kembali ke kapital lalu kembali ke wilayah bagian tenggara kerajaan, itu semua karena ada pergerakan aneh di sana. Dia harus bertindak sangat cepat lalu mengirimkan informasi padaku tentang banyak hal yang telah kami bicarakan semalam. Tadi malam.Aku menggunakan Man Contact untuk menghubungi Luke di menara sihirnya. Ketika tersambung, seperti yang sering aku lihat, dia sedang duduk di kursinya yang berwarna hitam. Rambutnya yang hitam dengan tatapan dingin tanpa keinginan itu sedang menatapku. “Luke, Aku ingin meminta sesuatu lagi padamu.” Aku langsung mengatakan keinginanku dan mata Luke berpendar, dia melih
“Saya Levian dan semua kesatria di hutan kegelapan telah kembali pada Anda, Baron Akion Naal Sanktessy!” Levian berteriak saat ada di depanku, dia langsung bersimpuh dan menunduk, dan para ksatria yang mengikutinya juga melakukan hal yang sama. Mereka terlihat sangat kelelahan dan begitu jelas kalau mereka merasakan kesedihan di wajah mereka yang membuatku merasa tidak nyaman menjadi seorang ketua.“Saya August, ketua pasukan Sanktessy menghadap pada Baron Akion Naal Sanktessy! Maaf atas kedatangan kami yang lama!”August juga langsung bersimpuh dan para ksatria lainnya juga bersimpuh, mereka semua menunduk dan menggenggam tangan mereka dengan begitu erat. Kemarin aku meninggalkan mereka karena aku tidak bisa membawa mereka semua menggunakan Sunny. Aku butuh dengan cepat sampai ke Sanktessy.“Berdirilah kalian semua. Terima kasih sudah kembali ke Sanktessy dengan selamat.” Ucapanku membuat mereka langsung berdiri. Wajah mereka tampak kelelahan, terlebih dari pasukan yang August p
Aku melihatnya dengan tatapan tenang. Degup jantungnya terdengar normal. Dia telah kembali setelah mempertahankan hutan kegelapan, dia juga sering membantu di wilayah Aurus. Dia kembali dengan pasukan yang telah bertambah kuat dan beban di dadanya karena tidak bisa melindungi apa yang menurutku penting. Levian, dia tidak bisa mengatakan apa pun walaupun rahangnya telah mengeras. Dendam, dan rasa sakit itu nyata. Sama seperti yang ada di dalam diriku. Begitu besar dan membuatku ingin segera murkah pada mereka semua yang telah merencanakan ini.“Kalian telah berkembang dengan sangat baik, itu membuatku bangga.” Aku masih menatapnya dengan lurus. Dia telah menuruti semua perintahku dengan baik, tidak ada alasan bagiku untuk marah pada mereka yang sungguh telah bekerja dengan sangat baik.“Terima kasih Baron Akion. Kami akan menjadi lebih kuat agar sangat berguna untuk Tuan Baron Akion.” Suaranya yang pelan namun tegas itu membuatku senang. Kami hampir setengah tahun berpisah dan ber
Sihir Harzem selain dia bisa menciptakan keberadaan air itu sendiri, dia bisa mengendalikan air dengan sangat mudah. Itulah kenapa sebelum pertarungan tadi dia menyeringai dan begitu percaya diri. Tepat di belakangnya ada danau yang begitu besar dan Harzem sedang mengendalikan air yang begitu besar air itu melambung tinggi seperti tsunami. Dan ketika aku melihatnya aku memperkirakan tinggi dari tsunami air itu, tingginya berkisar dua belas meter dan aku senang melihat kemampuannya yang sangat luar biasa“Kau percaya diri sekali, Akion.” Harzem mencoba mendominasiku. Niatnya begitu jelas, namun Akion yang sejak sangat mudah sudah ada di medan perang membuat tubuh ini tidak ketakutan. Aku masih tetap tenang dengan pedang yang aku pegang. Setidaknya aku senang dengan kemampuannya bertahan dan mencoba mendominasi lawan, dominasi terlihat sepele tapi itu bisa membuat lawan ketakutan lebih dulu sehingga mereka akan ragu-ragu untuk menyerang.Auraku keluar dan Harzem tersenyum khawatir dan
“Baron Akion, Anda harus istirahat. Tidak masalah dengan semua pekerjaan. Ada saya dan Willian yang akan menyelesaikannya.” Bastian yang memiliki banyak keriput di wajahnya itu meneriakiku berulang kali, karena ini adalah hari kedua aku tidak tidur sama sekali, aku menggunakan waktu untuk mengurusi banyak berkas keluarga. Ya, memang Willian sangat membantu, tapi dua hari ini aku malah malas memberikan Willian pekerjaan. Pria yang kurus seperti tidak mandi sebelumnya itu tampaknya mengalami kenaikan berat badan.Dia terlihat menjadi lebih baik di bawah pengasuhan dari bastian.Dia juga jadi selalu sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Bastian. Matanya yang tajam dan wajan minim ekspresinya bersamaan dengan Bastian yang berisik, mereka berdua sedang merayuku untuk beristirahat. “Willian juga membutuhkan waktu istirahat, kan?” Aku memegang tumpukan di kiriku dengan pukulan cukup kuat hingga mengeluarkan suara yang lantang. Tubuh mereka tersentak ketika mendengar suara lantang itu. S
Aku ada di sini saat aku menerima berita buruk. Dan sekarang aku kembali ada di sini untuk mengetahui perkembangan dan laporan dari Berries, wanita berambut pendek merah yang berasal dari menara sihir. Aku memperhatikan portal sihir yang ada di depanku, itu membuatku puas, karena dengan begini kami akan berpindah ke mana pun dengan lebih cepat. Berries mendatangiku ketika dia mendengar kalau aku mengunjungi tempat portal sihir dengan sangat cepat.“Selamat datang Baron Sanktessy.” dia mengucapkan salam dengan tergesa-gesa. Tadi dia bahkan berlari untuk mendatangiku dengan segera. Di belakangnya aku bisa melihat Harzem yang berjalan dengan santai, terlihat sedikit berantakan dan tangannya sedikit terluka. Aku tahu kalau mereka berdua pastinya habis dari berlatih bersama. “Berries, apakah ada kekurangan dari portal sihir ini?” Aku menunjuk portal sihir karena aku sama sekali tidak ingin ada sesuatu yang membuat portal sihir ini lemah dan malah nantinya tidak bisa berfungsi. “Sekara
Ini sudah ketiga kalinya aku dan Altair makan bersama di cafe, dan dua kali bersama dengan Levian,dan pertama kalinya bersama dengan Harzem. Ini juga pertama kali bagiku untuk mencoba cafe yang ada di Sanktessy, ini adalah satu bukti kalau wilayah Sanktessy yang aku urus telah berkembang dengan sangat baik. Makanan yang kami pesan sudah sampai dan kami hanya memesan cake dan teh, orang-orang yang ada di sana memperhatikan kami. Seorang penguasa baru dan orang-orang yang mereka ketahui juga hebat sedang ada di cafe ini. Inilah yang membuat mata mereka melihat kami dengan begitu fokus. “Bagaimana dengan cake-nya, Altair?” Aku bertanya. Jika ada Verion di sini, maka akan sangat sesuai dengan apa yang terjadi di masa lalu dulu. Ketika Altair masih begitu sombong dan menganggap Verion adalah orang yang tidak penting. “Enak, kak. Kakak ternyata menyukai ada di tempat yang seperti ini.” Aku hanya tersenyum kecil. Aku harus mengetahui perkembangan wilayah dengan baik. Mengetahui pelayan
Pagi itu sebuah pesan datang ke mansion utama Sanktessy, yang memberikan surat itu adalah Levian. Wajahnya tidak terlalu senang dan saat aku melihat lambang resminya, aku tahu kenapa Levian tidak senang.Wajahnya yang suram itu menggambarkan semua perasaan orang-orang di mansion ini jika berurusan dengan mereka.Dia yang selalu menemani Akion sejak kecil sangat tahu tentang perlakuan tidak pantas yang diberikan oleh kekaisaran pada Akion. Karena itulah dia selalu memandang dengan rasa khawatir dan waspada jika selalu berurusan dengan kekaisaran. Surat itu sudah ada di tanganku dan aku membukanya dengan cepat. Membaca apa yang tertulis di sana dan meletakkannya di atas meja dengan wajah yang keras. Aku tahu kalau cepat atau lambat surat resmi ini akan segera datang padaku. Mereka selalu tidak memiliki perasaan dan selalu senang atas penderitaan kami.Surat ini mengatakan kalau aku harus ke istana kaisar untuk mendapatkan gelar secara resmi. Itulah yang tertulis untukku. Gelar, dan per
Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru
Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel
Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba
Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan
Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku
Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk
Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c
Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi
Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya