Home / All / Bangkitnya Sang Ahli Pedang / Perjalanan Ke Utara

Share

Perjalanan Ke Utara

Author: Viens Aisling
last update Last Updated: 2022-04-30 18:44:25

“Tulangku!”

Teriakan itu nyaring sekali, aku minum teh bunga liar ujung karang dari Theo yang kubeli dengan tujuh keping emas untuk menghargai kerja kerasnya.

“Panas!”

Aku mendengar lagi suara teriakan itu, diikuti dengan langkah kaki yang ramai dan cepat.

Lalu suara auman milik Sunny terdengar.

“Teh ini memang enak. Untungnya aku mengirim teh ini juga ke Sanktessy.” Aku twrsenyum saat menemukan harta berharga seperti ini.

“Salam terhadap penguasa hutan kegelapan, Baron Muda Akion Naal Saktessy.”

August menemuiku.

Kali ini dia tidak ikut berlatih karena aku menyuruhnya untuk menyembuhkan diri, karena dominasi dari Sunny, bagian dalam August mengalami luka cukup serius.

“Ada apa, August?”

“Tuan Akion, dengan menggunakan kecap ini masakan apa yang akan kita buat?” tanya Augus sambil menunjukkan kecap di tangan kanannya.

“Daging panggang juga boleh, atau daging tumis.”

Aku memikirkan wujud kedua makanan itu, tampaknya keduanya sangat enak.

“Baiklah, Tuan Akion. Saya akan mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Phoenix

    “Baiklah, tenang dulu. Aku tidak mau merugikan siapa pun di sini.” Aku tahu dari buku bahwa keberadaannya sangat langka dan dua makhluk di dekatku ini ingin sekali memilikinya. “Kalian berdua tenanglah, dan duduk.” Mereka berdua menurutku dengan mata yang menatap sambil mengubah. Di depanku, dia menatap dengan sangat, lalu semburan api terjadi. Aku menggunakan auraku untuk mengelakkan apinya. Karena apa yang dilakukannya, membuat Sunny menatapnya tajam dengan penuh kewaspadaan.Phoenix, dia adalah burung yang sangat indah yang memiliki warna bulu yang membuatku terpukau. “Sunny.” Aku melihatnya dan membuatnya duduk kembali dengan tenang. Phoenix itu merasa terancam, karena dia dan naga, sudah jelas bahwa naga akan menang melawannya. Walaupun naga ini belum berumur satu tahun. Kenyataannya, tentang kekuatan di antara mereka sangat berbeda. Aku memperhatikan Phoenix itu, di bawah tubuhnya aku melihat dua telur yang indah. “Tenanglah, kami tidak menginginkan telurmu.”Aku ber

    Last Updated : 2022-05-01
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Sampai Iblis Takut Melihatku

    Dia terbang dengan sangat cepat, serbuk perinya itu sampai memenuhi lintasan terbangnya. Aku tahu bahwa dia sangat bahagia karena mendapatkan apa yang dia idaman. Saat di melihat aku membaca buku Phoenix, dia langsung memasang senyum terbaiknya, dia bahkan memuji-mujiku seperti penjilat. Aku diam mendengarkan pujiannya. Jika aku menyuruhnya untuk membuat nyanyian dari pujian yang dia ucapkan, mungkin bisa mencapai sepuluh lembar. “Kau memang Tuan terbaik, Akion.”“Oh! Lihatlah! Betapa tampannya kau! Pantas saja kebaikan selalu mengikutimu.” Dia selalu memujiku tapi tangan dan matanya sibuk dengan bulu Phoenix itu. Dia memang makhluk yang kuat biasa. “Aku akan tidur bersamamu malam ini, sayangku.” Tanka mengecup bulu Phoenix yang ada di sebelahnya, seolah itu adalah kekasihnya. “Tanka buatlah ramuan dengan jejak iblis itu. Harga yang sangat mahal, kita bisa menyuruh Marquis Kingston untuk itu.” Aku tersenyum membayangkannya. Satu bulu phoening cukup besar, kurasa kami bisa me

    Last Updated : 2022-05-03
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Permintaan Dari Eigar

    Beberapa hari kemudian apa yang kuinginkan terjadi. Telur itu menetas dan menunjukkan kedua anak mungil Pyukkan yang sangat menawan. “Indah sekali ....” Mata Tanka tidak bisa lepas dari dua anak Pyukkan. Aku tahu dia ingin membawa dua anak itu dan merawatnya. Sama seperti Sunny, dia memandang dengan keinginan yang besar. “Anak-anakku memang indah.” Dia memeluk kedua anaknya dengan sayapnya yang besar. “Dan tahanlah liurmu itu.” Pyukkan melihat ke Sunny yang ada di depannya dengan mulut berliur. Mengajaknya memang kesalahan kecilku. Setelah Pyukkan memeluk anaknya dengan penuh kasih, dia memandangku. Matanya yang berkilat tapi hangat. “sesuai dengan janjiku, Akion. Kau boleh mendapatkan cangkang telur anakku.” “Terima kasih, Pyukkan. Aku akan memanfaatkannya dengan baik.” Aku memandang cangkang telur itu sebagai benda yang sangat berharga. “Akion! Aku tidak menduganya kau bisa berpikir dengan baik untuk mengambil cangkang ini!” Tanka memandangku dengan terkesima.“Aku bisa

    Last Updated : 2022-05-03
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Bukit Yang Mencurigakan

    Sepasang suami istri itu bernama Gerald dan Denise, mereka sudah menikah lama dan belum mempunyai keturunan. Keduanya memang memiliki wajah yang terkesan jahat dan suka menyiksa, kalau kita hanya menilai dari penampilannya saja sudah pasti mereka akan di cap sebagai orang jahat.Tapi, setelah aku mengikuti mereka dengan baik, dan aku mengutus Tanka untuk menilai mereka, keduanya adalah orang yang baik. Secara diam-diam Denise sering kali meletakkan makanan di depan panti atau di depan anak jalanan yang tertidur. Karena itulah aku memutuskan mereka yang menjadi wali dari semua anak ini.“Tuan Akion, saya merasa tidak pantas mendapatkan kepercayaan seperti ini.” Gerald bahkan bersujud di hadapanku. Aku tidak menyukai itu karena itulah aku langsung mengangkat tubuhnya agar berdiri. “Itu tidak pantas kalau ternyata kau menyelewengkan dana yang aku beri untuk mereka.” Aku melihat matanya bergetar, di sebelahnya Denise memegang tangan Gerald untuk membuat Gerald tenang. “Kami tidak aka

    Last Updated : 2022-05-06
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Sekte Penyembah Iblis

    “Tuan Akion, saya harus ikut kali ini.” Aku melihat August yang memohon padaku. Aku hanya tidak mau mengusahakannya, karena tugas yang telah kuberikan itu sangat banyak. Saat aku mau pergi tadi, August memergoki apa yang akan kulakukan. Karena itulah dia sedang memohon padaku untuk ikut.“Saya adalah kesatria Anda bagaimana bisa Tuan yang saya layani selalu pergi sendirian?” Aku menatap matanya yang mengiba itu. “August, aku ini ahli pedang terbaik, lalu punya Tanka dan Sunny. Kurasa ini komposisi yang sangat bagus, bukan?” Aku menatap matanya ,memberikannya keyakinan. Tapi tatapannya semakin tegas. Dia berdiri dengan tegap layaknya seorang kesatria. “Tapi saya adalah kesatria Tuan Akion. Untuk musuh rendahan saya yang akan maju, Anda tidak perlu mengotori tangan Anda, Tuan Akion.” Mata tuanya itu berharap padaku, hatiku goyah. “Akion, bawah saja August.”Sekarang Tanka yang membela August. Aku menghela napas dan mengangguk. “Baiklah. Tapi aku hanya membawamu dan tidak yan

    Last Updated : 2022-05-06
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Black Ring

    Aku berjongkok di depannya. Aku sudah menyuruh Tanka menghentikan pendarahannya, karena tidak seru kalau dia langsung mati begitu saja. Hukuman yang terlalu ringan baginya.Beberapa yang masih hidup juga telah diikat oleh August. Kami membuka semua topeng mereka, agar bisa melihat wajah pendosa yang menjijikan itu.Jumlah mereka semua yang masih hidup hanya sebelas orang. Aku memperhatikan wajah mereka satu persatu, tidak ada yang kukenal. Wajah mereka sangat asing sekali, memang mereka berasal dari jauh, bukan berasal dari wilayah ini. Aku melihat August dan Tanka secara bergantian. “Apa ada yang kalian kenal?” tanyaku untuk memastikan. August menggelengkan kepalanya sedangkan Tanka memperhatikan wajah mereka satu persatu dengan kening yang mengkerut. Dia berhenti ke wajah satu orang lainnya lebih lama. Orang itu menunduk, dan dengan sihir Tanka dia mengangkat wajah pria itu. “Aku sepertinya tahu pria ini.” Aku menatap Tanka dengan sangat tajam. “Siapa dia?”“Saat kita memas

    Last Updated : 2022-05-06
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Pedang Berkarat

    Batu itu besar, dan melihat dari sinarnya aku tahu ada yang aneh dari batu ini. Seluruh batu itu memiliki cahaya yang seperti tulisan di atasnya.Tanka yang tadi kupanggil sudah datang,dan dia langsung melihat batu yang Ku sentuh itu. “Sihir.”Tanka melihatnya dengan saksama, sinar itu muncul dari puncak batunya, kemudian berjalan ke bawah secara perlahan. Saat menyentuh bagian bawah, batu tersebut tenggelam begitu saja di dalam tanah. Apa yang sebenarnya aku temukan?Aku waspada, begitu juga dengan Tanka. Lalu suara seperti gemuruh terdengar dari arah air terjun, kamu melihatnya. Air terjun itu berhenti jatuh dan dari balik air terjun muncul gua yang cukup besar. “Tanka, kita masuk.” Tanka mengikutiku ketika aku melompat di sana, suasana lembab karena air terjun selalu mengalir di sini aku rasakan dengan jelas. Aku berjalan bersama Tanka, tetesan air dari rambutku jatuh mengenai bahuku. Tapi kami terus melihat dengan waspada jika terjadi sesuatu yang berbahaya. Ini menginga

    Last Updated : 2022-05-08
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Duchy Rakkalan

    Aku mendengar suara keributan. Penguasa lainnya datang ke wilayah penguasa lainnya itu selalu membuat gosip yang hebat. Kerjasama, bisnis, kesepakatan, atau permusuhan. Semuanya selalu menjadi sorotan tajam semua mata. Aku tahu para prajurit yang berjaga terkejut saat melihat lambang kereta kudaku. “Maaf jika ini terkesan lancang, tapi bolehkah sayang melihat tanda pengenal.” Seorang prajurit berkata sopan padaku untuk membuktikan diriku adalah keluarga Baron Sanktessy. Dia ragu, tapi menjalankan pekerjaannya dengan baik. Setelah aku memberikan tanda pengenalku, dia dengan sopan mengizinkanku masuk. Wilayah Duke Rakkalan memang sangat dingin seperti dikabarkan oleh rumor. Wajar saja saat aku melihat Duke Rakkalan di ibukota, dia lebih menyukai berpakaian tipis.Untungnya semua kesatriaku sudah menggunakan mantel tebal yang bisa melindungi mereka. Napas berasap keluar dari pernapasan mereka. Mereka sesekali menangkap salju yang terjatuh dari langit. Hal yang sangat langkah

    Last Updated : 2022-05-12

Latest chapter

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Burung Orang Suci

    Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Sombong

    Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Ketiga

    Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Whits Hole

    Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Eganor

    Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Serangan Kejutan

    Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Countess

    Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kami Juga Berkembang

    Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kau Diam Saja!

    Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya

DMCA.com Protection Status