Share

Hubungan yang Erat

Penulis: Viens Aisling
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-23 23:27:42

Aku tidak melakukan kekerasan pada Verion. Tapi dia berjalan menciut disampingku. Aku tahu apa yang dia pikirkan, bagaimana jika kesatria keluarga Kingston meremehkan, dan membully ksatriaku? 

Sepanjang dia bersamaku, Verion tahu berapa banyak orang yang memandangku dan Sankessy rendah. 

Jika saja mereka bertindak sendiri dengan merendahkan, maka mungkin Verion bahkan sanggup membungkuk  untuk mereka. 

Sebenarnya, aku tidak memikirkan hal buruk. Aku telah melihat mereka, mata mereka ramah, memperlakukan aku setara dengan tuannya. Menghormatiku seperti bangsawan lainnya. 

Jadi, jika mereka melakukan hinaan, kurasa itu hal yang tidak mungkin. Ketua Kesatria mereka adalah orang yang penuh hormat. Pastinya dia memahami bahwa dia membawa nama keluarga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Pelayanan Kekaisaran

    Sudah lama aku tidak berbicara bebas dengan Tanka. Menahan suaramu untuk tidak keluar adalah hal yang sangat sulit.“Bagaimana bentuk ke kaisaran sekarang? Siapa rajanya?”“Kau tahu, Caesar dan raja pertama berperang bersama.”“Semua orang tahu mengenai cerita itu. Tapi, cerita seorang pahlawan tergantikan menjadi keluarga yang miskin.” Aku tersenyum kecil ketika menundukkan wajah untuk melihatnya.“Dia sangat baik hati. Sejujurnya aku tidak menyukai raja pertama.”“Kenapa?”“Dia buruk. Dia menganggap Caesar adalah saingan.”“Bukankah itu bagus?&r

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-23
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Seorang Saintess

    Aku terus berjalan saja. Tapi dia menghentikanku dengan omong kosongnya. “Bukankah itu adalah Baron Sanktessy yang miskin?” Aku menatapnya. Dewa, tidak bisakah aku tenang sebentar? Kenapa terlalu banyak orang seperti ini dihidupku? “Apa kau mampu memasukkan uang di sini? Semua orang tahu betapa miskinnya kalian.” Dia menyeringai. Aku mengambil napas saat dia menjeda hinaannya. “Semua orang juga tahu bahwa aku seorang sowrdmaster dan menebas kepalamu adalah perkara mudah.” “Apakah kau tak pernah membaca berita? Itu pasti tidak mungkin, 'kan? Pantas rambutmu seperti jamur kotoran.” Aku meliriknya dengan kehinaan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-24
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Bertemu Orang Yang Dikenal

    "Apa kau tidak akan menjawabku?”Lihatlah sikapnya yang sok berkuasa.Aku menggerakkan sedikit tengkukku, rasa tegang mendatangiku. Setelah itu aku memandang sang putri dengan tersenyum.“Halo Tuan Putri Sang Saintess yang Agung, maafkan aku yang sedikit terlambat menyapamu dan menjawab pertanyaanmu. Itu karena aku begitu terpesona dengan keindahanmu”Dia terkejut, entah karena senyuman yang tidak pernah lihat sebelumnya, atau karena omong kosongku barusan.Sudut bibirnya terangkat sedikit, tapi dia bisa bersikap anggun. Seorang yang mendapatkan pendidikan terbaik, dia pasti memahami etiket bangsawanbangsawan.“Terima kasih atas puji

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Basa Basi Bangsawan

    Aku sedang memakai bajuku ketika angin bertiup dengan kencang dan masuk melalui jendela kamar yang terbuka lebar.Tanka menggigil, tapi tidak denganku.Aku merasa beruntung karena susunan otot-otot ini seperti batu bata yang menghalangi angin menembusnya. Ini sejuk.Pembuluh darah di baliknya bekerja baik, membawa darah dari jantung keseluruh tubuh, mengikat oksigen dengan baik dan menghangatkan tubuhku. Ketika aku menyentuh dadaku, pembuluh darah di dalamnya berdenyut.Aku mengancingkan kancing kemejaku.“Ayah, aku berhasil membunuh tiga ogre.”Dari hutan Kegelapan Sunny mengabariku pencapaiannya hari ini. Dia adalah anak yang rajin

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Lelucon Bangsawan

    Di depanku telah tersedia teh Earl Grey yang disediakan dengan sangat baik. Dan scone, biskuit, dan cake manis. Pelayanan pria Marquis Gallhant yang menyiapkan semua dengan baik. Semua ditata dengan baik. Kami duduk melingkar di meja bundar, seketika aku mengingat tentang kesatria meja bundar. Saat meminum teh tersebut, aku tersenyum samar sekilas. Namun Marquis Gallhant yang mempunyai mata tajam menangkapku. “Apa yang Anda senyumkan, Akion?” tanyanya tanpa basa basi. “Hanya sebuah ingatan masa lalu, Marquis Gallhant.” Dia tidak menyerah, tetap mengajukan pertanyaan lagi padaku. “Ingatan seperti apa? Apakah itu sesuatu yang lucu?” Aku tersenyum tipis

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Hidup Bukan Hanya Tentangku

    “Haaa ....” Aku mengelah napas pendek setelah mendengar berita dari Tanka barusan. Aku menyuruhnya saat aku dan Altair berjalan.“Ada apa, tuan Akion?”“Ada urusan mendadak yang merepotkan.” Mataku menajam dengan sendirinya.Aku tahu bahwa kaisar menganggap Akion dengan hina, dan dia juga pasti akan memperlakukan kesatriaku dengan buruk. Jelas saja, saat laporan Tanka datang, aku mengetahuinya bahwa mereka tidak tinggal di tempat semestinya. Mereka tinggal di gudang dengan tumpukan jerami. Itu sangat keterlaluan, apakah seorang Kaisar melupakan harga dirinya, memperlakukan rakyatnya secara tidak berharga.Bagaimana dengan makanan mereka? Tanka menjelaskan padaku mereka hanya mendapatkan bubur tidak enak dua kali sehari.&nbs

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kau Pasti Bisa Menghadapinya

    Besoknya tidak ada berita tentang pertarungan uratku bersama Marquis Gallhant. Tampaknya Earl Woodsy masih mempunyai jiwa terhormat di dirinya.Pandanganku tentangnya jadi sedikit lebih baik, jika dia menuliskan tentang kejadian kemarin maka aku akan sangat waspada dengannya.Dibandingkan dengan istana timur, istana barat sangat tenang. Satu orang yang akan kutemui saat pagi adalah Altair. Dia telah menyiapkan sarapan untuk kami berdua santap.Dia tuan muda yang selalu diurusi dalam hal kecil sekali pun. Begitulah memang seharusnya bangsawan bersikap, berbeda denganku dan Akion, kami merasa sangat tidak nyaman dibantu oleh orang lain dalam mengurusi tubuh sendiri.Bangsawan lain jika mengetahui aku sedang makan sarapan di kamar Altair, maka mereka mungk

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Transaksi di Pesta

    Tiga hari kemudian, pesta pertemuan pembukaan akan berlangsung nanti malam. Pertama adalah anjang pertunjukkan bagi bangsawan, memperlihatkan mereka dengan setelan terbaik mereka dan mencari relasi.Bagiku, Verion dan Altair, ini seperti pesta debut kami bertiga. Aku yang tidak pernah mengadakan pesta kedewasaan, Verion yang baru saja diketahui sebagai anak dari Marquis Kingston, dan Altair yang baru mengalami hal ini sebagai utusan pertama kali. Kami bertiga mengalami pertama kali.Jadi, aku tidak begitu tahu tentang jalannya pesta nanti, karna dalam ingatan Akion pun tidak ada. Aku memakai setelan berwarna hitam. Tubuh Akion sangat pantas menggunakan warna hitam, dia tampak lebih berkarisma dan hebat.“Apa aku akan tetap di kamar?”“Kau bi

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27

Bab terbaru

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Burung Orang Suci

    Ah, ini rasanya begitu nyaman. Begitu mengambang dan meragukan. Bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi karena seluruh tubuhku rasanya tidak merespons. Aku bisa merasakan kehampaan hingga aku terus memikirkan sebenarnya, apa yang sedang terjadi. Lalu, pedang dengan suhu yang lebih tinggi itu menusuk tubuhku. Darah termuntahkan dari mulutku dan mataku memerah, aku baru menyadari, iblis yang memiliki tentakel tadi telah mendekapku seolah dia adalah ibuku. “kau tidak sekuat apa yang dipikirkan. Sekarang hanya tinggal membunuhmu dan menurunkan sang kuasa di tanah ini.” Suaranya menggelegar, walaupun aku merasa begitu lemah dan seperti hampir kehilangan kesadaran, tapi aku tahu suara yang begitu percaya diri dan penuh kesombongan itu. Dia penuh dengan keburukan dan aku akan menyesali jika aku tidak mampu melakukan apa pun. Ujung-ujung jariku yang kaku akhirnya bisa bergerak walaupun gerakannya begitu samar, mirip seperti angin yang berhembus pelan dan menggerakan reru

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Sombong

    Sunny terbang sangat cepat, aku tiba di dekat mereka. Dorongan kuat langsung terasa bagi orang-orang yang ada di sana. Harzem dan Altair kehilangan banyak tenaganya. Mereka berusaha untuk tetap berdiri tapi itu terlalu sulit. Setelah aku memukul mundur tentahmkel bewarna mersha itu, aku memberikan tanda agar Harzem bisa segera pergi dari sini. “Iblis ketiga. Sungguh tidak terduga.”Aku bicara sambil bersiap, iblis ini lebih kuat dibandingkan dua iblis lainnya. Dia terbang, dia memiliki delapan ekor besar berwarna merah. Wajahnya terlihat sangat angkuh, dia bahkan melipat kedua tangannya hanya dengan gerakan mata, ekor-ekor itu bergerak seperti semak belukar yang merambat sangat cepat. Mereka melilit, berpandu dengan gerakan yang rumit. Sunny mengambil tindakan lebih dulu dibandingkan aku. Sebuah ledakan besar menghancurkan ekor merah tersebut. Lalu terbentuk dengan kecepatan yang sangat ekstrim. Aku langsung menghilang, tiba di atasnya, saat hendak mengayunkan pedang untuk membel

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Iblis Ketiga

    Aku mendekati Ierlae, napasnya terasa berat. Keringat ada di wajahnya. Tanpa sadar aku menyentuh pundaknya, memberikan tatapan khawatir padanya. “Bagaimana keadaanmu, Ierlae? Apa kau mengalami luka?” tanyaku padanya. Sunny baru saja mendarat di dekat kami hingga rambut Ierlae yang berwarna jingga berkibar. “Aku baik-baik saja. Kau memang sangat hebat seperti rumor yang tersebar“Ierlae memberikan senyuman yang manis. Cukup beberapa detik membuatku sedikit merasa aneh. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Dan di langit, aku melihat lingkaran sihir berukuran kecil muncul, dari rune berwarna biru muda mengeluarkan panah kecil. Sebelum kami masuk ke wilayah musuh, aku memberikan saintess authority. Artinya aku memberikan Harzem sedikit kekuatanku, untuk menjaga sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan saintess authority, dia bisa disembuhkan dengan cepat dan mendapatkan perlindungan seperti aku ada di sana. Saintess authority juga menjaga kekuatannya lebih seimbang. Mengeluarkan ba

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Whits Hole

    Eganor memiliki penampilan yang menekan, dia mengayunkan pedangnya sekali. Itu bukanlah ayunan pedang yang kuat, seperti mengayunkan pedang biasa tapi kekuatan yang muncul sangat besar. Angin akibat kibasan pedangnya itu membuat para iblis dan Ierlae bergerak dari tempat mereka berdiri, beberapa bangunsn yang ada di sekitarnya runtuh. Belum lagi aku mengambil pedangku, dia tiba-tiba saja muncul di depanku. Ayunan pedangnya yang tajam itu menebas tepat ke arah kepalaku. Aku menunduk sambil menarik pedang dengan sangat cepat. Walaupun pedangnya berukuran besar, dia memiliki kelincahan yang sangat luar biasa. Pedangnya telah berbalik dengan sangat cepat, berayun ke bawah, ke arahku yang menunduk. Aku mencabut pedang. Clank!Suara benturan pedang besar terdengar, hal itu membuat dia menyeringai. Energi kegelapan miliknya semakin besar, senjatanya seakan memakan senjataku. Aku mundur. “Kau memang sangat luar biasa. Pantas dia tidak menyukaimu, bahkan sebelum kau bangkit kembali.” Egan

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Eganor

    Kami akhirnya maju untuk melakukan serangan. Iblis wanita itu tidak turun dari singgasananya yang terbang. Dia memandang kami dan para iblis yang mirip seperti di menara muncul dari belakangnya. Mereka memiliki senjata besar di tangan mereka. Aku sangat mengetahui kalah Ierlae tidak bisa melawan iblis wanita di depanku. Dia seperti pengendali boneka yang memasuki jiwa dan mengambilnya dari dalam. Slash!Ierlae mendapatkan serangan dari sampingnya dan dia dengan cepat menghadapi mereka, dengan menggunakan rapier yang dia gerakan dengan cara menusuk, dia membuat serangan yang tepat sasaran. Gerakannya terlihat ringan tapi efeknya sangat besar, dia menyerang pada titik vital pasukan iblis itu, tubuh mereka menghilang ketika mereka telah mati di tangan Ierlae, sedangkan aku menghadapi serangan dari depan. Dari depan, iblis wanita yang duduk tadi mengerjakan kedua tangannya, jari telunjuk dan jempolnya mengacung, dia bagaikan membuat kurungan yang tidak terlihat karena seluruh tubuhku

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Serangan Kejutan

    Seperti yang sudah rencanakan, kami membagi dua kelompok menjadi orang yang akan mencoba menyerang secara diam-diam dan satu kelompok lagi akan menjadi pusat keributan. Kerakusan akan memecah konsentrasi dan hal sederhana itu yang aku gunakan. Tentunya yang paling cocok menjadi pusat keributan adalah aku. Saat kami sudah berada di depan wilayah yang terkontaminasi itu. Bersama dengan pasukan yang aku pimpin, aku maju. Mereka bergerak dengan sangat cepat, mencoba menyesuaikan kecepatan mereka denganku. Saat aku membelah langit dengan menggunakan Sunny, di depanku ada Ierlae yang menaiki naga untuk pertama kali, aku melihat istana besar bewarna hitam. Suasana sangat mengerikan dan beberapa iblis bersayap berukuran kecil berterbangan dan menghinggapi istana. Ini mirip film horor yang pernah aku tonton dulu, ketika kami semakin dekat, sebuah Tombang raksasa hitam melesat sangat cepat. “Sunny!” Aku berteriak dan Sunny langsung menyingkir, kecepatannya membuat guncangan. Ierlae menguatk

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Countess

    Terbang di langit yang luas, melihat sekelilingku yang berubah menjadi sangat mencekam. Semakin kami dekat dengan pusat kerajaan, itu sangat mengerikan sekali. Banyak orang yang berusaha untuk kabur, dan sepanjang perjalanan, ada pemandangan yang sangat buruk sekali. Tujuh bagian yang merupakan bagian dari Beill jelas membuat kekacauan ini. Dua di antara mereka telah lenyap, dan di depan kami adalah kawasan yang lebih buruk. Tempat itu dilingkupi kekuatan yang gelap. Langit berwarna hitam yang sangat pekat dan ada perut yang menyambar-menyambar, membuat keadaan di sana sangat mencekam sekali. Bersama sunny, aku menukik dengan sangat tajam saat melihat rombongan para ksatria yang membawa bendera lambang singa berwarna oren. Bam!Aku mendarat dan getaran serta apa yang aku lakukan tidak membuat sosok didepanku terkejut, malah akulah yang sangat terkejut. Ini sangat tidak terduga. “Luvennard,” ucapku tanpa sadar. Wanita berambut panjang indah itu melihatku sambil tersenyum. Sudah c

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kami Juga Berkembang

    Gemuruh terjadi, tanah gemetar dengan hebat. Sesuatu yang diam dan membuat orang lain berpikir ini berakhir mulai menjadi sesuatu yang lebih besar. Ekor Duke Lexier yang tajam masuk ke dalam tanah. Dia muncul di bagian belakang Harzem yang melayang di udara, ingin menyerang dan membunuhnya dalam serangan yang tajam. Harzem ternyata memiliki kepekaan yang lebih tinggi sekarang. Dengan cepat tanpa menoleh dia telah membuat tembok besar yang menghalangi ekor Duke Lexier menyentuh tubuhnya. “Apa kalian berdua membutuhkan bantuanku?” tanyaku berteriak pada Altair dan Harzem. Mereka berdua menoleh ke arahku, wajah mereka yang tadi terlihat serius malah menjadi lebih santai. Mereka tersenyum. “Tampaknya mereka menikmati pertarungan ini, Sunny.” Aku mengusap kepala Sunny yang menunduk. Aku hanya bisa bersantai sambil terus memperhatikan mereka.Altair menghembuskan napasnya dari mulut, dia melakukannya sangat baik, saat aku melihatnya, dia telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandi

  • Bangkitnya Sang Ahli Pedang   Kau Diam Saja!

    Semua tombak es yang dibuat oleh Harzem bergerak dengan sangat cepat. Lalu menusuk sasarannya yang telah dia tandai dengan sihir air, membuat titik koordinat yang tidak akan bisa membuat sasarannya meleset. Satu panah bergerak dan semuanya bergerak, tubuh mereka terjatuh ke tanah bahkan tidak terdengar sama sekali suara dari mulut mereka. Dalam hitungan detik musuh telah tumbang, dan darah merembes ke tanah dan kering dengan cepat. Sesuatu yang aneh terjadi, suara ketenangan itu telah berubah menjadi situasi yang mencekam. Sosok yang besar muncul, dia memiliki sisik yang berkilau dan berwarna hitam. Bagian atasnya masih memiliki tubuh manusia. “Menjijikan sekali!” Altair berpura-pura muntah karena melihat pemandangan di depan kami. Tubuh besar berisik itu memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang lancip. Dia adalah Duke Lexier yang berubah menjadi setengah ular. Mirip seperti Kakinya yang pernah aku kalahkan. “Itu wujud sebenarnya?” Harzem bicara dengan suara yang berat. Ekornya

DMCA.com Protection Status