“Satria, apa yang terjadi?” tanya Alexa ketika melihat wajah Satria memerah pas keluar dari portal teleportasi.“Tidak apa-apa,” jawab Satria yang terlihat masih gugup, saat ini mereka sudah ada di ibukota Kerajaan Lunar lagi.“Eh?” gumam Alexa seraya mengerutkan keningnya karena bingung melihat sikap Satria. Tapi Satria segera mengenakan kembali armornya karena dia akan keluar dari ruangan tempat gate of teleportation yang ada di bangunan Balai Kota Lunar.“Aku akan menemui para gadis yang menjadi korban penculikan Ghuntiris. Sebaiknya kalian berbincang saja tanpa diriku,” tutur Satria sembari melangkah pergi meninggalkan Shana serta Alexa yang tampak masih mengernyitkan keningnya.“Aku tidak tahu sepenting apa informasi yang kalian miliki. Tapi apa kalian yakin hanya ingin menukarnya dengan alasanku pergi ke Kerajaan Alf guna membantu Reina?” tanya Shana setelah cukup lama melihat Alexa terdiam bingung.“Jika itu kemauan Satria maka aku tidak bisa menolaknya, dia telah banyak memban
“Tidak. Aku mengambil kesimpulan bahwa hanya orang yang memainkan game MW RPG dan orang di sekitarnya saja saat kejadian yang ikut terbawa masuk ke dalam dunia game ini. Jika ada temanmu yang tidak memainkan game ini dan tidak berada di dekat pemain game MW RPG maka dia tidak akan terbawa,” jelas Satria.“Oh begitu rupanya,” tukas Reina sembari terus memperhatikan Satria yang menuliskan sesuatu di lembaran bukunya. Tampak Reina penasaran, tapi dia tidak dapat melihatnya karena berada di depan Satria.“Kelihatannya bukan hanya teman sekelasmu saja yang ada di sini ya,” ucap Satria setelah selesai menulis dan menutup bukunya lagi.“Iya kak. Beberapa siswi kelas XI juga ternyata ada yang diculik oleh elf bejad itu. tapi hanya ada beberapa orang saja diantara mereka, sayangnya nggak ada teman-teman kak Satria dari siswi kelas XII ada di sini,” kata Reina seraya menatap beberapa siswi yang merupakan kakak kelasnya di SMA.“Itu benar, sangat disayangkan sekali,” ujar Satria sembari pergi la
“Kenapa dia ada di sini?” tutur seorang gadis dari kelas XI.“Kenapa? Karena tentu saja di sini adalah kebunku,” jawab Satria sembari berjalan menghampiri dua puluh enam gadis yang ada di hadapannya.“Lalu di mana orang yang ingin mempekerjakan kami?” tanya siswi kelas XI lainnya seraya menatap sekelilingnya.“Mempekerjakan kalian? jangan bercanda, Kerajaan Lunar adalah tempat orang-orang baik. Mereka tidak mungkin mempekerjakan orang-orang yang memiliki kepribadian buruk seperti kalian,” kata Satria. Saat itu juga Reina langsung tertunduk, sekarang dia sadar mengapa semua gadis yang berasal dari SMA nya berada di sana.“Apa yang terjadi? Kalian saling mengenal?” tanya Vina yang tampak masih bingung.“Seperti yang kau tahu, aku juga berasal dari dunia nyata. Dan dua puluh lima gadis yang ada di dekatmu itu adalah adik kelasku di SMA,” jawab Satria.“Eh?” gumam Vina dengan sangat terkejut.“Aku mengingat semuanya, nama kalian, wajah kalian, postur tubuh kalian dan setiap detik dalam ke
“Cih. Melihat mereka merengek seperti itu membuatku semakin kesal saja, mereka seakan-akan tidak peduli dengan kelakuan mereka di masa lalu yang mereka lakukan terhadapku. Giliran berada di posisi yang sama saja mereka baru merengek minta ampun,” gerutu Satria di dalam hatinya.“Maaf tuan. Saya bukan berarti ingin ikut campur masalah pribadi tuan, tapi apa yang akan tuan lakukan kepada mereka semua?” tanya Vina seraya menatap tajam Satria.“Aku hanya ingin melakukan apa yang mereka lakukan kepadaku, hanya itu saja,” jawab Satria.“Tapi kelihatannya aku tidak cukup jahat seperti mereka waktu dulu. Karena itulah aku akan mengurungkan niatku,” sambung Satria sambil duduk lagi di batu tempatnya duduk tadi. Mendengar ucapan Satria seperti itu membuat para gadis yang ada di sana terlihat bernafas lega, mereka seakan-akan sudah terbebas dari rasa cemasnya.“Terima kasih kak.. terima kasih banyak..” tutur beberapa gadis kelas X dengan girang.“Ya. Tapi Kerajaan Lunar tidak membutuhkan orang s
“Sejauh ini dia adalah orang yang paling bisa menentang segala keputusanku. Dia bukanlah tipe orang yang memikirkan hubungan pribadi, hutang budi, perasaan dan semacamnya. Ketika dia merasa ada yang harus dia tentang dari seseorang maka dia akan melakukannya, tidak peduli siapapun itu. Atas alasan itulah aku memilihnya menjadi wakilku,” jelas Satria.“Aku hanyalah manusia biasa, kadang aku melakukan kesalahan juga dalam mengambil keputusan. Aku juga bisa saja terbawa perasaan dan emosiku, aku harap jika saat itu terjadi maka dia akan menentangku. Setidaknya itu yang bisa aku pikirkan,” pungkas Satria.“Aku rasa kata-katamu ada benarnya juga,” tukas Alexa. Dia sendiri sadar kalau dia, Trixi, Noir dan yang lainnya mungkin tidak akan bersikeras menentang Satria andaikan dia mengambil keputusan yang salah.“Oh iya, bagaimana dengan Sherry, Raven dan squad mereka berdua?” tanya Satria mengalihkan perbincangan.“Aku sudah mengirimkan surat kepada guild White Lion pagi tadi. Mungkin mereka a
Getaran tanah terus terasa hingga rumah mereka ikut berguncang karenanya, Nekora terasa semakin erat memeluk Satria. sedangkan dari kamar lain di rumah tersebut mulai keluar para penghuninya. Tidak hanya di tempat Satria berada, namun seluruh Kerajaan Lunar ikut merasakan guncangan tanah yang terus menerus berlangsung tersebut.Sambaran-sambaran petir tak henti-hentinya terus menyambar di langit bersamaan dengan gelegar guntur yang bersahut-sahutan. Sejauh Satria memandang tampak seluruhnya dalam keadaan yang sama, bukan hanya terjadi di Kerajaan Lunar saja. Tapi situasi tersebut juga dirasakan di Kerajaan Alf, Luxurie, Grimer, Dragos dan kerajaan lainnya di seluruh dunia.Saat ini seluruh dunia dilanda gempa bumi secara serentak dengan gelegar guntur dan sambaran petir tak terhitung di langit. Semua orang mulai gelisah sebab kejadian tersebut sama seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Tidak ada satupun yang dapat tertidur, bahkan yang sudah tertidur nyenyak juga terbangun ka
Chapter 203Kekacauan di Seluruh DuniaMeski orang-orang penting di Kerajaan Lunar terlihat sibuk untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, tapi para penduduk kerajaan masih menjalani aktifitasnya seperti biasa karena kebanyakan tidak terlalu peduli dengan gempa yang terus berguncang cukup lama hingga siang hari.Pihak kerajaan belum berniat mengumumkan apa yang terjadi sebenarnya sebelum ada kepastian tentang benar tidaknya kisah peninggalan para leluhur elf itu. Walau begitu banyak rumor aneh tetap tersebar di masyarakat tentang situasi mencekam yang terjadi. Beberapa diantaranya ada yang mengatakan bahwa itu adalah ulah dari para ras raksasa yang sedang berperang di negaranya, ada juga yang bilang kalau itu adalah ulah ritual para naga di Kerajaan Dragos.Satria juga ikut melakukan persiapan, dia meminta Noir dan para alchemist lain untuk membuat banyak potion dan perlengakapan inovasi terbaru lainnya, dia juga meminta Lixia dan blacksmith lain di tokonya untuk si
Satria kemudian berjalan di jalanan menuju ke rumah Miria. Sepanjang perjalanan dia memikirkan banyak hal termasuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Tanpa terasa dia akhirnya sampai di kediaman Miria. Suasana tampak sudah cukup sepi karena semua penghuninya sudah beristirahat.Sejenak Satria merenung di ruang pandai besi tempat Lixia dan para blacksmith lainnya bekerja. Satria kemudian menyalakan tungku untuk melelehkan baja dan sejenisnya, dia kemudian mengeluarkan senjata dreamer weapon miliknya dan merubah job classnya ke blacksmith. Satria kemudian mengambil baja dengan kualitas terbaik dan mulai menempanya.Beberapa skill langsung dia gunakan untuk mempercepat proses penempaan, satu persatu baja mulai dia rangkai dan tempa hingga perlahan membentuk sebuah armor. Tapi tak lama kemudian pintu masuk ke tempat tersebut terbuka, tampak Lixia datang sendirian dan menatap tajam Satria yang tengah menempa baja.“Aku kira siapa,” tutur Lixia sembari berjalan mendekat.“Padahal aku p
Beberapa kali bahkan serangan tak terlihat malah berhasil mengenai Beaster Master dan Whitesmith. CeukAing bahkan tidak mampu menangkis semua serangan yang mengarah kepada yang lainnya. Hanya Forestius, CND saja yang tampak belum terkena serangan sedikitpun karena kemampuan bertarung mereka yang mumpuni. Sementara itu tidak hanya serangan fisik saja yang mengincar Claudius dan CeukAing.“Mereka seakan sudah tahu kelemahan kami masing-masing. tapi apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan serangan serasa datang dari tempat yang tidak ada orangnya,” gumam Claudius tatkala tidak ada satupun serangan sihir yang mengincarnya sebab hal itu malah akan memperkuat pertahanan dirinya dan undead miliknya.“Mereka bahkan tidak terlihat menggunakan skill. Tapi serangan skill terus datang menghujani kami. Tidak hanya itu saja, mereka benar-benar paham dengan cara kerja skill khusus milikku ini. Aku tahu Loner King pasti sudah memahaminya. Tapi diluar dugaan sejak tadi dia tidak menggunakan skillnya,” gum
Tujuh undead king milik Claudius dan tujuh spirit elemental milik Forestius yang ada di sana langsung lenyap secara mendadak. Alexa yakin kalau Claudius dan Forestius kembali memanggilnya di tempat pertarungan mereka melawan pasukan khusus yang dipimpin Anniel dan archer Heptagram. Kini perhatian semua anggota regu Satria tertuju kepada serangan satu Al Dragos.Di saat yang bersamaan setiap La Fire memanggil tujuh archangel sekaligus. Kini archangel berjumlah 42 buah seketika muncul dari lingkaran sihir yang ada di sekitar La Fire. Deru angin bertiup begitu kencang bersamaan dengan kemunculan mereka. Al Dragos yang tadi membuka mulutnya juga langsung melepaskan sihir api yang begitu panas mengarah kepada regu Satria.Regu Satria yang memiliki job class guardian langsung menggunakan skill pertahanan miliknya untuk menghalau sihir api yang digunakan Al Dragos. Suara dentuman kuat terdengar dengan jelas saat skill mereka beradu. Tanah kembali bergetar dengan kuatnya seirinng dengan gemur
Forestius kali ini berusaha mengayunkan tongkat sihirnya untuk menyerang Satria, tapi dengan lincah Satria bisa menghindar sambil membalas dengan tendangannya. Forestius juga menunduk, tapi sejak awal Satria tidak berniat menyerang sebab dia tidak memiliki statistik untuk serangan saat ini hingga tidak akan memberikan damage apapun kepada lawannya.Satria hanya mengecoh saja agar Forestius menunduk dan langsung menempelkan kertas dari Sherry ke pelipis kiri Forestius. Tapi meski begitu Forestius juga berhasil menghantam kaki kiri Satria menggunakan tongkat sihirnya. Satria terlihat kesakitan seiring dengan suara benturan keras yang terjadi.Satria segera menghentakan kaki kanannya ke tubuh undead yang dinaiki Forestius. Sekejap mata saja tubuh Satria yang masih diselimuti aura kuning melesat cepat menuju CND. Namun CND tampak sudah menduga bahwa dia juga akan didekati oleh Satria. dengan cepat CND menggunakan sihir healingnya kepada Satria.Aura ungu mendadak menyelimuti tubuh Satria,
Asap hitam yang membumbung tinggi juga perlahan terlihat mulai bergerak. dari balik asap hitam itu langsung muncul tujuh naga hitam besar yang sekujur tubuhnya dilapisi oleh lava membentuk pola retakan-retakan. Tak hanya tujuh naga lava saja, diantara tujuh naga hitam itu juga terlihat ada enam sosok elf yang terbang dengan sayap api di punggungnya.“Itulah naga yang aku maksud!” ucap Grey dengan wajah cemas.“Mustahil,” ujar para elf di regu Satria.“Tidak mungkin,” kata para dragonoid di regu Satria.“Ada apa?” tanya Noir saat melihat ekspresi para elf dan dragonoid yang tergabung dalam regu Satria.“Menurut legenda, dulu kala leluhur para elf memiliki sayap api yang panasnya mampu mendidihkan sungai. Kisah itu tertuang sebagai dongeng belaka, tapi kami tidak mengira jika ternyata elf bersayap api memanglah ada,” jawab seorang elf dengan wajah pucat.“True volcanic dragon lord. Aku tidak mengira bahwa sosoknya memang ada di dunia ini,” ujar seorang dragonoid assassin.“Apa yang kali
“Sekarang!” teriak Satria dengan lantang. “Fusion!” ucap para blacksmith, semua item yang Satria lemparkan ke arah sepuluh Sliz tadi langsung menyatu dengan armor di tubuh Sliz berkat skill para blacksmith. “Explode item!” teriak para blacksmith langsung menggunakan skillnya. “Yang lain maju bersama!” tambah Satria. ‘Dhoomrr’ Suara ledakan hebat terdengar saat armor tiruan di tubuh Sliz langsung meledak terkena efek skill yang digunakan para blacksmith. Sementara itu wizard, sorcerer, archer dan ranger segera melepaskan serangan terkuat mereka secara bersamaan mengarah kepada Sliz. Para blacksmith yang dapat menggunakan skill giga impact juga seketika mengacungkan tangan kanannya ke udara. Suara dentuman demi dentuman hebat langsung terdengar saat serangan regu Satria dengan telak mengenai sepuluh Sliz. Bongkahan tanah seketika berhamburan ke udara seiring permukaan tanah yang bergetar dan riuh angin yang menderu. Sosok sepuluh Sliz langsung hancur karena pertahanan seorang alche
“Aku ingin kalian fokus kepada Glace de Rouge seperti yang direncanakan. Sisanya bantu aku menghadapi para slime yang menyerupai diriku itu, sebagai pembeda aku akan memakai kain ini di lengan kiriku,” kata Satria seraya mengikatkan kain di lengan kirinya.“Para blacksmith pinjamkan aku item milik kalian masing-masing. lemparkan saja ke permukaan tanah biar nanti aku akan mengambilnya sendiri. Jika aku meminta kalian menghancurkan itemnya maka langsung bersamaan menggunakan skill explode item. Jika ada dari kalian yang menguasai giga impact maka acungkan tangan kalian,” tambah Satria.“Baik!” jawab regu Satria serentak.Saat itu juga sepuluh peniru Satria melesat menyerang mereka semua dalam kecepatan tinggi. Namun Noir dengan cepat menggunakan skill khususnya menciptakan penghalang yang terbuat dari akar-akar dan rumput untuk mengelilingi mereka. Namun dengan mudah sepuluh Sliz menembus penghalang yang dibuat oleh Noir.Tapi ternyata ranger di regu Satria sudah menggunakan skillnya h
“Ya. Tuan Loner King selalu bilang bahwa musuh tipe yang sangat waspada. Dia mungkin sadar dengan kecerdasan tuan Loner King, karena itulah dia tidak akan berani menurunkan pasukan terkuatnya dari dungeon. Sebab dia pasti khawatir kalau tuan Loner King akan dengan bebas mengamuk di medan perang dan mengincarnya nanti,” tukas Irishviel.“Terlebih tuan Loner King telah membuktikan bahwa dirinya yang berada di urutan sepuluh petualang legendaris nyatanya mampu mengalahkan petualang legendaris yang ada di urutan kedua terkuat. Yah, sebenarnya tuan Loner King juga telah menyiapkan rencana walaupun pada akhirnya musuh menurunkan pasukan terkuatnya untuk menyerang kota lewat dungeon. Karena itu kalian tidak perlu cemas,” sambung Irishviel sambil tersenyum.Terlihat jelas bahwa Irishviel tidak ada keraguan sedikitpun terhadap Satria. melihat reaksi Irishviel seperti itu membuat pemimpin Luxurie kembali terdiam. Sementara itu Foxi tampak tidak bisa tenang dan beberapa kali terus mondar mandir
Sementara itu di sisi medan perang lain kini perang juga sudah pecah. Para petualang dan prajurit aliansi mulai melesat ke barisan monster yang datang. Suara dentuman, ledakan dan riuh angin yang bergemuruh mulai terdengar bersahutan. Percikan-percikan bunga api dan elemen lainnya mulai terlihat menyambar di berbagai titik dari skill yang mereka gunakan.Senjata-senjata pelempar batu, pelempar tombak api dan jenis senjata berat lainnya mulai digunakan untuk menghujani monster yang mendekat. Serangan sihir dan skill jarak jauh juga terus terlihat secara beruntun tanpa henti. Sesekali dentuman keras dan getaran tanah juga terasa tatkala serangan tingkat tinggi digunakan oleh mereka.Monster-monster tingkat rendah dapat dengan mudahnya dihancurkan tanpa perlawanan. Meskipun begitu, jumlah mereka yang sangat banyak tetap membuat pasukan aliansi harus waspada. Beberapa petualang dan prajurit yang ceroboh dan terlalu meremehkan lawan bahkan tewas dikepung puluhan monster tingkat rendah yang
Tak lama kemudian terdengar suara dentuman dahsyat tatkala tujuh sihir tingkat tujuh milik Carmilla beradu dengan skill pertahanan dan sihir balasan yang digunakan oleh para prajurit aliansi. Tanah mulai bergetar kuat dikala sambaran-sambaran petir menyebar ke berbagai arah. Tak lama kemudian terdengar suara lantang Durrandal yang memberikan komando untuk menyerang.“Perang telah dimulai! Angkat senjata kalian! Demi seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini, demi leluhur kita dan demi masa depan anak cucu kita. Maju! Sambutlah kematian kalian dengan penuh kebanggaan! Buktikan bahwa kebenaran tidak akan pernah tunduk kepada kejahatan!” teriak Durrandal hingga suaranya menggema di seantero hutan.“Ya!” sahut seluruh pasukan aliansi tanpa ada rasa ragu sedikitpun.Di depan regu Satria kini sudah terlihat jelas pasukan skeleton, orc, goblin dan monster level rendah lainnya melesat mengarah kepada pasukan aliansi. Jumlah mereka sangatlah banyak hingga terlihat seperti hamparan sejauh mat