“Bagaimana Ghuntiris? Apakah kau mau menerima tantangan dariku?” tanya Satria sembari menyeringai.“Kau jangan harap aku akan terperangkap ke dalam jebakanmu. Aku yakin kau sudah menyiapkan sesuatu di sana untuk membuat para prajurit yang melihatnya berbalik membenciku. Apakah aku salah?” tukas Ghuntiris yang tetap tidak menyerah. Tapi tangan kanannya tampak sudah menggenggam erat busur panah yang dia letakan di dekat kursinya.“Kelihatannya lagi-lagi kau meremehkan kesetiaan dan kemampuan para prajuritmu sendiri. Kau pikir aku dapat mudah masuk ke dalam istana hanya untuk membuat jebakan rumit untukmu? Waktu menyelamatkan Irishviel saja aku sudah kewalahan, bagaimana bisa saat ini aku menyusup ke sana membawa banyak gadis manuisa untuk menjebakmu?” balas Satria.“Dan untuk kalian para prajurit Kerajaan Alf yang terhormat. Jika kalian tetap ingin berpihak kepada Ghuntiris maka dipastikan kalian akan berakhir hina sebab dia tidak berada di posisi yang benar saat ini. Buktinya anggota T
Satria sengaja mengulur waktu dengan melayani debat Ghuntiris sampai semua persiapannya selesai, semua itu dia perlukan demi menyelamatkan gadis yang dijadikan sandera oleh Ghuntiris. Sebab dia tidak mau mengorbankan siapapun selagi dia masih punya kesempatan untuk membuat rencana menyelamatkannya, terlebih ada kemungkinan gadis tersebut juga seorang player dari dunia nyata.“Habisi wanita itu!” perintah Ghuntiris yang langsung melompat dari kursinya dan menarik busur panahnya untuk menyerang Satria.“Autumn solaris!” ucap Ghuntiris hendak menggunakan skill archer level 90 miliknya. Sementara itu prajurit yang menghunuskan pedangnya di leher sandera segera mengayunkan pedangnya untuk memenggal gadis tersebut. Seakan pasrah gadis yang menjadi sandera hanya menutup matanya saja dengan airmata terus mengalir di kedua pipinya.“Assassin,” gumam Satria mengubah job classnya hingga pedang hitam di tangannya berubah bentuk menjadi dua pisau hitam.“Reina, kendalikan archangel milikku untuk m
“Jika saja Irishviel tidak memiliki permintaan agar jangan menghabisimu maka saat ini aku sudah melakukannya!” tegas Satria.“Kak Satria,” panggil Reina sambil berlari mendekat.“Apa kau baik-baik saja?” tanya Satria.“Aku baik-baik saja kak,” jawab Reina, tatapannya tertuju ke luka-luka yang ada di tubuh Satria. Reina langsung menggunakan sihir healing untuk menyembuhkan Satria, cahaya berwarna kuning terang seketika menyelimuti Satria tapi luka-lukanya tidak pulih sama sekali.“Itu percuma saja, kau tidak akan bisa menyembuhkannya,” tukas Satria sambil berjalan menuju lubang menganga dan dalam yang dia buat dengan kemampuan gnome.“Eh? Tapi kenapa?” tanya Reina yang bingung sebab baru kali ini dia menemukan luka yang tidak bisa disembuhkan di dunia ini.“Luka ini tidak aku dapatkan di dunia ini, luka ini sudah ada sejak aku datang ke dunia ini. Singkatnya ini adalah luka-luka yang aku dapatkan selama dua tahun lebih bersekolah di SMA,” jawab Satria seraya merubah job classnya ke ran
Tiba-tiba saja beberapa gadis yang ada di sana segera menghampiri Vina dan memeluknya dengan erat, mereka terlihat menangis tersedu-sedu. Melihat hal itu para gadis yang diculik oleh Ghuntiris lainnya ikut menghampiri Vina. Di lain sisi, Reina juga segera berlari menuju teman-teman sekelasnya yang diculik oleh Ghuntiris. Suasana haru mulai menyeruak di aula kedua istana Kerajaan Alf, para pelayan yang hendak membawa para gadis untuk berganti pakaian juga tampak kebingungan.“Apakah mereka adalah teman-temannya?” gumam Satria saat melihat banyak gadis yang saling memeluk Vina, tapi yang membuat bingung adalah teman-teman Reina juga ikut memeluknya seakan sudah saling mengenal.“Satria,” sapa Alexa menggunakan cincin ring of notes.“Sebentar nona,” tukas Satria kepada Anniel dan Irishviel.“Apakah kamu baik-baik saja?” tukas Satria.“Aku baik-baik saja. Bagaimana keadaanmu?” balas Alexa.“Semuanya berjalan sesuai dengan rencana, kami berhasil menyelamatkan para gadis yang diculik, semua
“Ya. Bagaimana dengan tujuanmu sendiri?” balas Satria.“Sangat disayangkan karena tidak berjalan sesuai dengan harapan. Tapi setidaknya aku terhibur dengan tindakan konyol para elf yang bermulut besar itu,” jawab Shana sambil melihat area di sekelilingnya.“Kalau begitu apa kau mau membantuku lagi? Anggap saja ini sebagai permintaan maafmu karena sudah mengganggu pertarunganku,” tanya Satria.“Cih. Apakah itu caramu untuk meminta bantuan?” gerutu Shana dengan kesal.“Jika kau menolak maka akan aku anggap sebagai musuh, kita bisa melanjutkan pertarungan kita yang tertunda sekarang juga,” tantang Satria sambil menyeringai.“Kau pikir aku akan takut melawanmu apa?” balas Shana.“Ya. Tanpa skill ultimatemu maka kesempatanmu menang melawanku hanyalah satu persen saja. aku bisa menggunakan job class assassin untuk mengalahkanmu, sepuluh detik cooldown skill khususmu itu sudah sangat cukup untuk ku mengalahkanmu,” tutur Satria. Sementara itu Irishviel dan Anniel terlihat mulai cemas karena d
“Apakah ada yang masih meragukan nona Irishviel di sini?” tanya Satria dengan lantang. Sosoknya langsung terlihat di beberapa titik di dalam maupun di luar wilayah ibukota karena efek item reflection ball. Suaranya juga menggema di seluruh titik ibukota dan luar ibukota karena efek item voice maker.Tapi tidak ada satupun yang menjawabnya, hanya terdengar saja beberapa orang mulai berbisik-bisik. Mungkin kebanyakan penduduk masih sangat percaya kepada Irishviel, tapi para prajurit yang selalu mendapatkan pengaruh Ghuntiris pastinya akan sulit mempercayainya, terlebih mereka sudah terlalu percaya dengan skill khusus Ghuntiris dan keberadaan Antarius bersamanya.“Jika ada yang masih tidak percaya dengan kebenaran yang dipegang oleh Irishviel, maka aku sendiri yang akan menjadi jaminannya. Aku yakin diantara kalian masih ada yang lebih percaya kepada Ghuntiris karena dia di dukung oleh Antarius Dragonus. Namun, nyatanya dia tetap kalah, begitu juga dengan Tiagram yang sangat dibanggakan
Hari itu semua prajurit kerajaan di kerahkan untuk membereskan kerusakan yang terjadi di ibukota akibat perang, pemimpin pasukan Irishviel ditugaskan untuk mengawasi semuanya. Para penduduk hanya diperkenankan melakukan bantuan ringan saja sebab itu semua wujud hukuman awal bagi para prajurit yang berpihak kepada Ghuntiris, panglima perang kerajaan bahkan menjadi salah satu diantaranya.Sementara itu beberapa petualang elf pilihan ditugaskan untuk menjemput paksa semua keluarga bangsawan yang terlibat dengan kejahatan Ghuntiris, Anniel menjadi orang yang mengawasi pergerakan mereka secara langsung. Sedangkan Satria, Shana, Alexa dan beberapa petualang yang membantu Irishviel dikumpulkan di aula utama istana kerajaan. Sementara itu Heptagram ditugaskan untuk membawa para gadis yang diculik Ghuntiris menuju Kerajaan Lunar menggunakan item gate of teleportation milik Satria, Nekora sendiri sudah kembali ke Kerajaan Lunar untuk beristirahat bersama dengan Noir.Semua petualang langsung di
“Tapi apakah tidak apa-apa tuan?” tanya Irishviel seraya menatap Alexa.“Tidak masalah, Alexa juga sama sepertiku. Kamu bisa mengatakan semuanya tanpa ragu di sini,” jawab Satria yang paham apa yang dikhawatirkan Irishviel.“Eh? Apakah itu benar?” tukas Irishviel seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.“Ya. Kami berasal dari dunia yang sama,” balas Satria.“Begitu rupanya. Pantas, ternyata Kerajaan Lunar sangat beruntung,” tutur Irishviel seraya tersenyum.“Jadi, bagaimana nona bisa tahu tentang manusia dari dunia lain?” tanya Alexa.“Hmm.. dari mana memulainya ya,” ujar Irishviel seraya menghela nafas dalam.Irishviel kemudian mulai mengisahkan semuanya. Beberapa bulan yang lalu, tepatnya seminggu sebelum kedatangan Satria ke dunia ini. Seluruh kerajaan di dunia dilanda gempa bumi yang begitu kuat selama satu hari satu malam, bahkan matahari tidak bersinar hari tersebut karena tertutup awan mendung yang muncul di seluruh langit dunia.Menurut buku yang diwariskan o
Beberapa kali bahkan serangan tak terlihat malah berhasil mengenai Beaster Master dan Whitesmith. CeukAing bahkan tidak mampu menangkis semua serangan yang mengarah kepada yang lainnya. Hanya Forestius, CND saja yang tampak belum terkena serangan sedikitpun karena kemampuan bertarung mereka yang mumpuni. Sementara itu tidak hanya serangan fisik saja yang mengincar Claudius dan CeukAing.“Mereka seakan sudah tahu kelemahan kami masing-masing. tapi apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan serangan serasa datang dari tempat yang tidak ada orangnya,” gumam Claudius tatkala tidak ada satupun serangan sihir yang mengincarnya sebab hal itu malah akan memperkuat pertahanan dirinya dan undead miliknya.“Mereka bahkan tidak terlihat menggunakan skill. Tapi serangan skill terus datang menghujani kami. Tidak hanya itu saja, mereka benar-benar paham dengan cara kerja skill khusus milikku ini. Aku tahu Loner King pasti sudah memahaminya. Tapi diluar dugaan sejak tadi dia tidak menggunakan skillnya,” gum
Tujuh undead king milik Claudius dan tujuh spirit elemental milik Forestius yang ada di sana langsung lenyap secara mendadak. Alexa yakin kalau Claudius dan Forestius kembali memanggilnya di tempat pertarungan mereka melawan pasukan khusus yang dipimpin Anniel dan archer Heptagram. Kini perhatian semua anggota regu Satria tertuju kepada serangan satu Al Dragos.Di saat yang bersamaan setiap La Fire memanggil tujuh archangel sekaligus. Kini archangel berjumlah 42 buah seketika muncul dari lingkaran sihir yang ada di sekitar La Fire. Deru angin bertiup begitu kencang bersamaan dengan kemunculan mereka. Al Dragos yang tadi membuka mulutnya juga langsung melepaskan sihir api yang begitu panas mengarah kepada regu Satria.Regu Satria yang memiliki job class guardian langsung menggunakan skill pertahanan miliknya untuk menghalau sihir api yang digunakan Al Dragos. Suara dentuman kuat terdengar dengan jelas saat skill mereka beradu. Tanah kembali bergetar dengan kuatnya seirinng dengan gemur
Forestius kali ini berusaha mengayunkan tongkat sihirnya untuk menyerang Satria, tapi dengan lincah Satria bisa menghindar sambil membalas dengan tendangannya. Forestius juga menunduk, tapi sejak awal Satria tidak berniat menyerang sebab dia tidak memiliki statistik untuk serangan saat ini hingga tidak akan memberikan damage apapun kepada lawannya.Satria hanya mengecoh saja agar Forestius menunduk dan langsung menempelkan kertas dari Sherry ke pelipis kiri Forestius. Tapi meski begitu Forestius juga berhasil menghantam kaki kiri Satria menggunakan tongkat sihirnya. Satria terlihat kesakitan seiring dengan suara benturan keras yang terjadi.Satria segera menghentakan kaki kanannya ke tubuh undead yang dinaiki Forestius. Sekejap mata saja tubuh Satria yang masih diselimuti aura kuning melesat cepat menuju CND. Namun CND tampak sudah menduga bahwa dia juga akan didekati oleh Satria. dengan cepat CND menggunakan sihir healingnya kepada Satria.Aura ungu mendadak menyelimuti tubuh Satria,
Asap hitam yang membumbung tinggi juga perlahan terlihat mulai bergerak. dari balik asap hitam itu langsung muncul tujuh naga hitam besar yang sekujur tubuhnya dilapisi oleh lava membentuk pola retakan-retakan. Tak hanya tujuh naga lava saja, diantara tujuh naga hitam itu juga terlihat ada enam sosok elf yang terbang dengan sayap api di punggungnya.“Itulah naga yang aku maksud!” ucap Grey dengan wajah cemas.“Mustahil,” ujar para elf di regu Satria.“Tidak mungkin,” kata para dragonoid di regu Satria.“Ada apa?” tanya Noir saat melihat ekspresi para elf dan dragonoid yang tergabung dalam regu Satria.“Menurut legenda, dulu kala leluhur para elf memiliki sayap api yang panasnya mampu mendidihkan sungai. Kisah itu tertuang sebagai dongeng belaka, tapi kami tidak mengira jika ternyata elf bersayap api memanglah ada,” jawab seorang elf dengan wajah pucat.“True volcanic dragon lord. Aku tidak mengira bahwa sosoknya memang ada di dunia ini,” ujar seorang dragonoid assassin.“Apa yang kali
“Sekarang!” teriak Satria dengan lantang. “Fusion!” ucap para blacksmith, semua item yang Satria lemparkan ke arah sepuluh Sliz tadi langsung menyatu dengan armor di tubuh Sliz berkat skill para blacksmith. “Explode item!” teriak para blacksmith langsung menggunakan skillnya. “Yang lain maju bersama!” tambah Satria. ‘Dhoomrr’ Suara ledakan hebat terdengar saat armor tiruan di tubuh Sliz langsung meledak terkena efek skill yang digunakan para blacksmith. Sementara itu wizard, sorcerer, archer dan ranger segera melepaskan serangan terkuat mereka secara bersamaan mengarah kepada Sliz. Para blacksmith yang dapat menggunakan skill giga impact juga seketika mengacungkan tangan kanannya ke udara. Suara dentuman demi dentuman hebat langsung terdengar saat serangan regu Satria dengan telak mengenai sepuluh Sliz. Bongkahan tanah seketika berhamburan ke udara seiring permukaan tanah yang bergetar dan riuh angin yang menderu. Sosok sepuluh Sliz langsung hancur karena pertahanan seorang alche
“Aku ingin kalian fokus kepada Glace de Rouge seperti yang direncanakan. Sisanya bantu aku menghadapi para slime yang menyerupai diriku itu, sebagai pembeda aku akan memakai kain ini di lengan kiriku,” kata Satria seraya mengikatkan kain di lengan kirinya.“Para blacksmith pinjamkan aku item milik kalian masing-masing. lemparkan saja ke permukaan tanah biar nanti aku akan mengambilnya sendiri. Jika aku meminta kalian menghancurkan itemnya maka langsung bersamaan menggunakan skill explode item. Jika ada dari kalian yang menguasai giga impact maka acungkan tangan kalian,” tambah Satria.“Baik!” jawab regu Satria serentak.Saat itu juga sepuluh peniru Satria melesat menyerang mereka semua dalam kecepatan tinggi. Namun Noir dengan cepat menggunakan skill khususnya menciptakan penghalang yang terbuat dari akar-akar dan rumput untuk mengelilingi mereka. Namun dengan mudah sepuluh Sliz menembus penghalang yang dibuat oleh Noir.Tapi ternyata ranger di regu Satria sudah menggunakan skillnya h
“Ya. Tuan Loner King selalu bilang bahwa musuh tipe yang sangat waspada. Dia mungkin sadar dengan kecerdasan tuan Loner King, karena itulah dia tidak akan berani menurunkan pasukan terkuatnya dari dungeon. Sebab dia pasti khawatir kalau tuan Loner King akan dengan bebas mengamuk di medan perang dan mengincarnya nanti,” tukas Irishviel.“Terlebih tuan Loner King telah membuktikan bahwa dirinya yang berada di urutan sepuluh petualang legendaris nyatanya mampu mengalahkan petualang legendaris yang ada di urutan kedua terkuat. Yah, sebenarnya tuan Loner King juga telah menyiapkan rencana walaupun pada akhirnya musuh menurunkan pasukan terkuatnya untuk menyerang kota lewat dungeon. Karena itu kalian tidak perlu cemas,” sambung Irishviel sambil tersenyum.Terlihat jelas bahwa Irishviel tidak ada keraguan sedikitpun terhadap Satria. melihat reaksi Irishviel seperti itu membuat pemimpin Luxurie kembali terdiam. Sementara itu Foxi tampak tidak bisa tenang dan beberapa kali terus mondar mandir
Sementara itu di sisi medan perang lain kini perang juga sudah pecah. Para petualang dan prajurit aliansi mulai melesat ke barisan monster yang datang. Suara dentuman, ledakan dan riuh angin yang bergemuruh mulai terdengar bersahutan. Percikan-percikan bunga api dan elemen lainnya mulai terlihat menyambar di berbagai titik dari skill yang mereka gunakan.Senjata-senjata pelempar batu, pelempar tombak api dan jenis senjata berat lainnya mulai digunakan untuk menghujani monster yang mendekat. Serangan sihir dan skill jarak jauh juga terus terlihat secara beruntun tanpa henti. Sesekali dentuman keras dan getaran tanah juga terasa tatkala serangan tingkat tinggi digunakan oleh mereka.Monster-monster tingkat rendah dapat dengan mudahnya dihancurkan tanpa perlawanan. Meskipun begitu, jumlah mereka yang sangat banyak tetap membuat pasukan aliansi harus waspada. Beberapa petualang dan prajurit yang ceroboh dan terlalu meremehkan lawan bahkan tewas dikepung puluhan monster tingkat rendah yang
Tak lama kemudian terdengar suara dentuman dahsyat tatkala tujuh sihir tingkat tujuh milik Carmilla beradu dengan skill pertahanan dan sihir balasan yang digunakan oleh para prajurit aliansi. Tanah mulai bergetar kuat dikala sambaran-sambaran petir menyebar ke berbagai arah. Tak lama kemudian terdengar suara lantang Durrandal yang memberikan komando untuk menyerang.“Perang telah dimulai! Angkat senjata kalian! Demi seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini, demi leluhur kita dan demi masa depan anak cucu kita. Maju! Sambutlah kematian kalian dengan penuh kebanggaan! Buktikan bahwa kebenaran tidak akan pernah tunduk kepada kejahatan!” teriak Durrandal hingga suaranya menggema di seantero hutan.“Ya!” sahut seluruh pasukan aliansi tanpa ada rasa ragu sedikitpun.Di depan regu Satria kini sudah terlihat jelas pasukan skeleton, orc, goblin dan monster level rendah lainnya melesat mengarah kepada pasukan aliansi. Jumlah mereka sangatlah banyak hingga terlihat seperti hamparan sejauh mat