“Sekarang aku mengerti mengapa semua undead itu tumbang dalam sekejap,” tukas Satria tanpa keluar dari puing-puing bangunan.Tatapan Satria tertuju kepada dua petualang yang berada tak jauh dari hadapan lima undead king miliknya. Wanita yang membawa pedang es mengenakan armor agak berat khas seorang swordman, sementara satu petualang lainnya mengenakan armor ringan dan jubah khas seorang cleric. Keduanya menutupi wajah mereka dengan pelindung kepala yang juga terbuat dari baja, hanya mata mereka saja yang terlihat jelas. Semua perlengkapan yang dipakai oleh mereka berdua memiliki kualitas SSR terbaik yang sudah di enchant.“Aku tidak pernah menyangka jika di tempat yang sama akan bertemu dengan dua player peringkat atas MW RPG yang belum pernah kalah dalam duel PvP. Aku ingin bilang ini menarik, tapi rencana Irishviel nantinya bisa hancur jika dia juga terlibat dalam situasi ini,” batin Satria seraya menggerakan tongkat sihirnya.“Mereka akan datang,” ucap Shana seraya menghunuskan pe
“Kelihatannya mereka tetap ingin menyerangmu di sini,” ucap Shana sambil mengenakan lagi armor pelindung kepalanya. Samar-samar terdengar suara derap langkah banyak orang mulai mendekat, mereka adalah para prajurit dan petualang yang tadi menjauh.“Kita sambung lagi obrolannya nanti,” kata Satria seraya mengenakan masker dan pelindung kepalanya lagi. Reina juga segera melepaskan pelukannya dan memakai lagi pelindung kepalanya.Namun suara derap langkah tersebut mendadak kembali sunyi hanya terdengar beberapa langkah saja yang datang mendekat. Tiba-tiba saja lima assassin sudah berada di dekat Satria dan menggunakan skillnya untuk menebas lehernya. Sosok Reina yang ada di dekat Satria mendadak lenyap dan sudah ada di pangkuan Shana lagi.‘Trang’‘Bhaamrrr’Suara dentingan senjata yang beradu ditambah dengan suara dentuman keras terdengar saat Satria menggunakan perisainya untuk menghalau lima serangan assassin yang datang. Dari kelimanya tidak ada satupun yang memiliki ras elf, mereka
Tak lama kemudian sosok Irishviel yang tergambar di beberapa titik langsung lenyap setelah waktu penggunaan item reflection ball habis. Tapi hanya sekejap saja mendadak wujud Ghuntiris kembali muncul tergambar di puluhan titik seperti sebelumnya, bedanya kali ini dia ditemani oleh ketua Tiagram yang merupakan elf tertua di pasukan terkuat itu.Ghuntiris menyatakan kalau tadi Irishiel pasti dalam kendali para penculik, beberapa bukti yang dia tunjukan juga pastinya merupakan rekayasa semata. Ghuntiris bahkan meminta pendapat ketua Tiagram secara langsung tentang masalah ini, dia ingin agar rakyat Kerajaan Alf tahu tindakan yang akan diambil pasukan kepercayaan Kerajaan Alf tersebut.Ketua Tiagram secara tegas menyatakan akan berpihak kepada pangeran Ghuntiris dan akan menangkap para penculik Irishviel. Dia memberikan kesempatan bagi para penculik agar menyerahkan diri dan memulangkan Irishviel dalam keadaan baik-baik saja, dia juga yakin akan mengurangi hukuman yang pastinya akan diter
Melihat pancaran api yang meledak di udara tentunya membuat semua prajurit Kerajaan Alf bersama orang-orang yang memimpinnya terkejut. Mereka mengalihkan pandangannya menuju ke arah Satria berada. Beberapa Tiagram terlihat saling memandang satu sama lain sebab mereka bingung karena Satria bertindak seakan sengaja memberitahukan lokasinya.“Aku bisa melihat nona Irishviel, satu mantan pengawal pribadinya dan sosok orang yang membawa nona Irishviel,” tutur archer Tiagram.“Apa tujuan mereka sebenarnya, mengapa mereka seakan-akan menunjukan lokasi mereka sendiri?” ujar ketua Tiagram yang merupakan seorang fighter.“Mungkinkah dia berniat mengaku kalah dan menyerahkan nona Irishviel?” tukas swordman Tiagram.“Tidak, kemungkinan besar itu adalah jebakan,” tutur Antarius.“Kalau begitu nanti kita saja yang mendekat sementara pasukan harus menjaga jarak di belakang,” usul kepala keamanan disambut dengan anggukan kepala panglima perang.“Pasukan bersiap!” teriak panglima perang kerajaan seray
“Aku malah terkejut karena kau bisa membaca pergerakanku,” ucap Satria seraya melompat mundur menjaga jarak, dia sadar kalau job class assassin kurang cocok untuk benturan secara langsung berhadapan seperti itu.Tubuh sepuluh lawan di hadapan Satria kini mulai diselimuti oleh aura gradasi berwarna kuning karena kemampuan healing pixie. Fighter muda Tiagram langsung melompat lagi mengincar Satria dengan skill pukulannya, tapi dengan tangkas Satra menggunakan kecepatannya untuk menghindari serangan musuh.“Thunder slash!” ucap Satria yang sudah ada di belakang fighter Tiagram.“Air slash!” balas swordman Tiagram yang mendadak sudah ada di dekat Satria dengan pedang berayun mengincarnya.‘Bhaammrrr’Suara ledakan terdengar saat skill assassin Satria dihalau oleh pedang swordman Tiagram. Tubuh fighter muda Tiagram langsung terpental meski tidak terluka sedikitpun. Dari atas Satria mendadak muncul puluhan tombak api yang merupakan sihir sorcerer Tiagram. Dengan lincah Satria meliuk-liukan
“Serangan berskala besar dan luas ya, terlebih rekan mereka bergerak untuk mengurungku dari berbagai sisi,” batin Satria sambil menghindari pukulan fighter Tiagram, tapi di belakangnya sudah ada archangel wind yang mengayunkan senjatanya mengincar Satria. Dengan gesit Satria menangkis serangan archangel wind sambil menghindari serangan lancer Tiagram. Sedangkan kedua kakinya langsung menendang pergelangan tangan swordman Tiagram yang hendak menebaskan pedangnya.“Rainy..” ucap Antarius yang juga menyiapkan skill lancer level 90 miliknya. Deru angin yang bergemuruh terasa semakin kencang bersamaan dengan tanah ibukota yang berguncang semakin keras, aura hitam pekat dan titik-titik air berwarna biru gelap mulai menyelimuti tombak yang dipegang oleh Antarius.“Kelihatannya tidak ada pilihan lain, dia akan menyerangku jika menghindari serangan yang datang ini. Sudah saatnya bagiku juga untuk serius,” gumam Satria seraya menyeringai. Sejak awal dia memang tidak berpikir akan menang dengan
Di sisi lain medan perang. Saat melihat ribuan panah berbagai elemen yang turun layaknya hujan dari langit, seketika itu juga para guardian diantara barisan ribuan pasukan Kerajaan Alf segera menggunakan skill mereka untuk melindungi rekan-rekannya. Sementara itu beberapa archer dan ranger juga segera membalas serangan dengan skill panah mereka.Priest, cleric dan druid segera menggunakan skill healing mereka untuk meminimalisir dampak serangan yang akan diterima rekan-rekannya. Di saat yang bersamaan puluhan sihir tingkat menengah mulai muncul menyerang mereka secara bersamaan. Lagi-lagi para guardian kembali sibuk menghalaunya bersama bantuan dari tiga job class penyembuh.“Mereka sudah mengepung kita!” teriak beberapa prajurit saat dia melihat ada beberapa orang lawan yang bergerak di sekitar tempat mereka berkumpul.“Jangan panik! Jumlah kita lebih banyak!” teriak para pemimpin pasukan yang ada di tengah-tengah pasukan.“Panglima perang dan yang lainnya sedang menahan pemimpin dar
Sementara itu para prajurit di sekitar panglima perang beserta para pemimpin pasukannya tetap bergerak maju untuk mengejar para penculik yang sudah diburu oleh assassin. Panglima perang sendiri segera menggunakan item ring of notes di tangannya untuk memanggil kepala keamanan kerajaan yang ikut dengan rombongan pasukan menuju ke arah timur laut.“Ada apa?” tanya kepala keamanan.“Semua orang yang kabur ke arah tenggara ternyata hanyalah para assassin, bagaimana di sana?” balas panglima perang.“Mustahil.. di sini juga sama, aku sudah menghentikan pasukan untuk berbalik arah ke barat laut,” jawab kepala keamanan.“Cih. Seperti dugaanku, kelihatannya kita memang sudah dijebak. Aku akan bergerak menuju arah barat daya kalau begitu,” tutur panglima perang sambil mengakhiri komunikasi.Saat itu juga panglima perang memerintahkan semua pemimpin pasukan untuk menghentikan pasukannya. Mereka segera berbalik arah menuju ke barat daya untuk memastikan keadaan di sana sebab panglima perang ataup
Beberapa kali bahkan serangan tak terlihat malah berhasil mengenai Beaster Master dan Whitesmith. CeukAing bahkan tidak mampu menangkis semua serangan yang mengarah kepada yang lainnya. Hanya Forestius, CND saja yang tampak belum terkena serangan sedikitpun karena kemampuan bertarung mereka yang mumpuni. Sementara itu tidak hanya serangan fisik saja yang mengincar Claudius dan CeukAing.“Mereka seakan sudah tahu kelemahan kami masing-masing. tapi apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan serangan serasa datang dari tempat yang tidak ada orangnya,” gumam Claudius tatkala tidak ada satupun serangan sihir yang mengincarnya sebab hal itu malah akan memperkuat pertahanan dirinya dan undead miliknya.“Mereka bahkan tidak terlihat menggunakan skill. Tapi serangan skill terus datang menghujani kami. Tidak hanya itu saja, mereka benar-benar paham dengan cara kerja skill khusus milikku ini. Aku tahu Loner King pasti sudah memahaminya. Tapi diluar dugaan sejak tadi dia tidak menggunakan skillnya,” gum
Tujuh undead king milik Claudius dan tujuh spirit elemental milik Forestius yang ada di sana langsung lenyap secara mendadak. Alexa yakin kalau Claudius dan Forestius kembali memanggilnya di tempat pertarungan mereka melawan pasukan khusus yang dipimpin Anniel dan archer Heptagram. Kini perhatian semua anggota regu Satria tertuju kepada serangan satu Al Dragos.Di saat yang bersamaan setiap La Fire memanggil tujuh archangel sekaligus. Kini archangel berjumlah 42 buah seketika muncul dari lingkaran sihir yang ada di sekitar La Fire. Deru angin bertiup begitu kencang bersamaan dengan kemunculan mereka. Al Dragos yang tadi membuka mulutnya juga langsung melepaskan sihir api yang begitu panas mengarah kepada regu Satria.Regu Satria yang memiliki job class guardian langsung menggunakan skill pertahanan miliknya untuk menghalau sihir api yang digunakan Al Dragos. Suara dentuman kuat terdengar dengan jelas saat skill mereka beradu. Tanah kembali bergetar dengan kuatnya seirinng dengan gemur
Forestius kali ini berusaha mengayunkan tongkat sihirnya untuk menyerang Satria, tapi dengan lincah Satria bisa menghindar sambil membalas dengan tendangannya. Forestius juga menunduk, tapi sejak awal Satria tidak berniat menyerang sebab dia tidak memiliki statistik untuk serangan saat ini hingga tidak akan memberikan damage apapun kepada lawannya.Satria hanya mengecoh saja agar Forestius menunduk dan langsung menempelkan kertas dari Sherry ke pelipis kiri Forestius. Tapi meski begitu Forestius juga berhasil menghantam kaki kiri Satria menggunakan tongkat sihirnya. Satria terlihat kesakitan seiring dengan suara benturan keras yang terjadi.Satria segera menghentakan kaki kanannya ke tubuh undead yang dinaiki Forestius. Sekejap mata saja tubuh Satria yang masih diselimuti aura kuning melesat cepat menuju CND. Namun CND tampak sudah menduga bahwa dia juga akan didekati oleh Satria. dengan cepat CND menggunakan sihir healingnya kepada Satria.Aura ungu mendadak menyelimuti tubuh Satria,
Asap hitam yang membumbung tinggi juga perlahan terlihat mulai bergerak. dari balik asap hitam itu langsung muncul tujuh naga hitam besar yang sekujur tubuhnya dilapisi oleh lava membentuk pola retakan-retakan. Tak hanya tujuh naga lava saja, diantara tujuh naga hitam itu juga terlihat ada enam sosok elf yang terbang dengan sayap api di punggungnya.“Itulah naga yang aku maksud!” ucap Grey dengan wajah cemas.“Mustahil,” ujar para elf di regu Satria.“Tidak mungkin,” kata para dragonoid di regu Satria.“Ada apa?” tanya Noir saat melihat ekspresi para elf dan dragonoid yang tergabung dalam regu Satria.“Menurut legenda, dulu kala leluhur para elf memiliki sayap api yang panasnya mampu mendidihkan sungai. Kisah itu tertuang sebagai dongeng belaka, tapi kami tidak mengira jika ternyata elf bersayap api memanglah ada,” jawab seorang elf dengan wajah pucat.“True volcanic dragon lord. Aku tidak mengira bahwa sosoknya memang ada di dunia ini,” ujar seorang dragonoid assassin.“Apa yang kali
“Sekarang!” teriak Satria dengan lantang. “Fusion!” ucap para blacksmith, semua item yang Satria lemparkan ke arah sepuluh Sliz tadi langsung menyatu dengan armor di tubuh Sliz berkat skill para blacksmith. “Explode item!” teriak para blacksmith langsung menggunakan skillnya. “Yang lain maju bersama!” tambah Satria. ‘Dhoomrr’ Suara ledakan hebat terdengar saat armor tiruan di tubuh Sliz langsung meledak terkena efek skill yang digunakan para blacksmith. Sementara itu wizard, sorcerer, archer dan ranger segera melepaskan serangan terkuat mereka secara bersamaan mengarah kepada Sliz. Para blacksmith yang dapat menggunakan skill giga impact juga seketika mengacungkan tangan kanannya ke udara. Suara dentuman demi dentuman hebat langsung terdengar saat serangan regu Satria dengan telak mengenai sepuluh Sliz. Bongkahan tanah seketika berhamburan ke udara seiring permukaan tanah yang bergetar dan riuh angin yang menderu. Sosok sepuluh Sliz langsung hancur karena pertahanan seorang alche
“Aku ingin kalian fokus kepada Glace de Rouge seperti yang direncanakan. Sisanya bantu aku menghadapi para slime yang menyerupai diriku itu, sebagai pembeda aku akan memakai kain ini di lengan kiriku,” kata Satria seraya mengikatkan kain di lengan kirinya.“Para blacksmith pinjamkan aku item milik kalian masing-masing. lemparkan saja ke permukaan tanah biar nanti aku akan mengambilnya sendiri. Jika aku meminta kalian menghancurkan itemnya maka langsung bersamaan menggunakan skill explode item. Jika ada dari kalian yang menguasai giga impact maka acungkan tangan kalian,” tambah Satria.“Baik!” jawab regu Satria serentak.Saat itu juga sepuluh peniru Satria melesat menyerang mereka semua dalam kecepatan tinggi. Namun Noir dengan cepat menggunakan skill khususnya menciptakan penghalang yang terbuat dari akar-akar dan rumput untuk mengelilingi mereka. Namun dengan mudah sepuluh Sliz menembus penghalang yang dibuat oleh Noir.Tapi ternyata ranger di regu Satria sudah menggunakan skillnya h
“Ya. Tuan Loner King selalu bilang bahwa musuh tipe yang sangat waspada. Dia mungkin sadar dengan kecerdasan tuan Loner King, karena itulah dia tidak akan berani menurunkan pasukan terkuatnya dari dungeon. Sebab dia pasti khawatir kalau tuan Loner King akan dengan bebas mengamuk di medan perang dan mengincarnya nanti,” tukas Irishviel.“Terlebih tuan Loner King telah membuktikan bahwa dirinya yang berada di urutan sepuluh petualang legendaris nyatanya mampu mengalahkan petualang legendaris yang ada di urutan kedua terkuat. Yah, sebenarnya tuan Loner King juga telah menyiapkan rencana walaupun pada akhirnya musuh menurunkan pasukan terkuatnya untuk menyerang kota lewat dungeon. Karena itu kalian tidak perlu cemas,” sambung Irishviel sambil tersenyum.Terlihat jelas bahwa Irishviel tidak ada keraguan sedikitpun terhadap Satria. melihat reaksi Irishviel seperti itu membuat pemimpin Luxurie kembali terdiam. Sementara itu Foxi tampak tidak bisa tenang dan beberapa kali terus mondar mandir
Sementara itu di sisi medan perang lain kini perang juga sudah pecah. Para petualang dan prajurit aliansi mulai melesat ke barisan monster yang datang. Suara dentuman, ledakan dan riuh angin yang bergemuruh mulai terdengar bersahutan. Percikan-percikan bunga api dan elemen lainnya mulai terlihat menyambar di berbagai titik dari skill yang mereka gunakan.Senjata-senjata pelempar batu, pelempar tombak api dan jenis senjata berat lainnya mulai digunakan untuk menghujani monster yang mendekat. Serangan sihir dan skill jarak jauh juga terus terlihat secara beruntun tanpa henti. Sesekali dentuman keras dan getaran tanah juga terasa tatkala serangan tingkat tinggi digunakan oleh mereka.Monster-monster tingkat rendah dapat dengan mudahnya dihancurkan tanpa perlawanan. Meskipun begitu, jumlah mereka yang sangat banyak tetap membuat pasukan aliansi harus waspada. Beberapa petualang dan prajurit yang ceroboh dan terlalu meremehkan lawan bahkan tewas dikepung puluhan monster tingkat rendah yang
Tak lama kemudian terdengar suara dentuman dahsyat tatkala tujuh sihir tingkat tujuh milik Carmilla beradu dengan skill pertahanan dan sihir balasan yang digunakan oleh para prajurit aliansi. Tanah mulai bergetar kuat dikala sambaran-sambaran petir menyebar ke berbagai arah. Tak lama kemudian terdengar suara lantang Durrandal yang memberikan komando untuk menyerang.“Perang telah dimulai! Angkat senjata kalian! Demi seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini, demi leluhur kita dan demi masa depan anak cucu kita. Maju! Sambutlah kematian kalian dengan penuh kebanggaan! Buktikan bahwa kebenaran tidak akan pernah tunduk kepada kejahatan!” teriak Durrandal hingga suaranya menggema di seantero hutan.“Ya!” sahut seluruh pasukan aliansi tanpa ada rasa ragu sedikitpun.Di depan regu Satria kini sudah terlihat jelas pasukan skeleton, orc, goblin dan monster level rendah lainnya melesat mengarah kepada pasukan aliansi. Jumlah mereka sangatlah banyak hingga terlihat seperti hamparan sejauh mat