“Tidak ada pilihan lain,” ucap Satria sambil mengakses slot tas miliknya untuk mengeluarkan beberapa senjata.‘Sretz’Hanya dalam sekejap mata saja Glace berhasil menebas leher Satria hingga cukup dalam, tapi berkat phoenix healing milik Satria lukanya dengan cepat bisa sembuh. Satria berhasil mengeluarkan dua pisau dan satu pedang yang sudah di enchant dengan elemen cahaya. Glace kembali melesat menggunakan skill assassin miliknya. kali ini Satria menahan serangan Glace dengan skill swordman miliknya.Suara dentuman keras kembali terdengar saat skill swordman Satria menghantam skill assassin Glace. Tanah kembali berguncang kuat hingga angin mulai bertiup kencang kembali. Tubuh Glace terhempas karena dampak serangan swordman yang jelas lebih kuat dibandingkan serangan tipe critical yang digunakan assassin.“Eastern wall!” ucap Satria di saat yang sama setelah menggunakan skill swordman miliknya.Tanah lagi-lagi berguncang kuat ketika Satria menggunakan skill guardian level 90 miliknya
‘Dhoomrrr’Suara dentuman keras terdengar jelas ketika serangan Glace dengan telak menghantam tubuh Satria. semua armor yang dipakai oleh Satria langsung hancur berkeping-keping. Luka-luka yang ditimbulkan serangan Glace langsung sembuh berkat efek skill phoenix healing yang Satria gunakan.Tidak ada pilihan lain baginya selain membiarkan serangan Glace mengenai tubuhnya sebab efek skill unlimited mana miliknya sudah lama habis. dia tidak bebas lagi menggunakan skill terutama skill tingkat tinggi sesuka hatinya untuk menghemat mananya. Tubuh Satria yang diselimuti api biru terus melesat dengan pedang yang membara di tangannya.Hanya sekejap saja Satria sudah berada di dekat tiga Carmilla dan langsung menebaskan skill swordman miliknya mengenai mereka bertiga. Suara dentuman keras kembali terdengar tatkala serangan Satria dengan telak berhasil mengenai tiga Carmilla. Satu Carmilla yang paling dekat dengan Satria langsung melebur menjadi abu karena terkena skill swordman dari pedang yan
Satria dan Durrandal terus berjalan menuju ke tempat Vina, Grey, Nekora dan Heptagram berada bersama pasukan penyerang barisan belakang. Tampak di sana Raja Grimer dan beberapa petinggi Kerajaan Grimer lainnya sudah diikat dan terbaring di permukaan tanah. Sedangkan prajurit Grimer lainnya yang berada di sekitar sana tidak ada yang berani melawan, mereka seakan pasrah dan menatap rajanya yang sudah tidak berdaya.“Bagaimana kabarmu? Raja Grimer?” tanya Satria sambil berdiri tepat di depan Raja Grimer yang terikat terbaring di tanah.“Keparat! Ternyata kau menggunakan cara yang kotor Loner King!” gerutu Raja Grimer.“Kelihatannya kau sadar dengan posisimu. Bersikap baik kepadaku juga tidak akan membuatmu selamat,” tukas Satria.“Cih. Kau benar-benar orang yang licik!” gerutu Raja Grimer.“Licik? Sayang sekali, kelihatannya kau salah paham. Ini adalah strategi perang. Jika kau masih berpikiran ini kelicikan maka sebaiknya kau tidak pernah memulai perang ini,” tukas Satria.“Kau masih bi
Beberapa hari berlalu sejak perang di perbatasan Kerajaan Lunar terjadi. Kini Kerajaan Grimer telah resmi menjadi kerajaan bawahan dari Kerajaan Lunar. Raja Grimer bersama para petinggi kerajaan lainnya yang terlibat dalam perang sudah dieksekusi di tanah kelahirannya sendiri di Kerajaan Grimer dengan disaksikan oleh para penduduknya.Foxi juga telah menyampaikan pidato resminya di Kerajaan Grimer yang menjelaskan tentang status kerajaan tersebut. Semua penduduk Kerajaan Grimer sama sekali tidak protes karena mereka memang lebih suka dengan aturan-aturan dan kebijakan Kerajaan Lunar yang lebih mementingkan rakyatnya.Hanya para pejabat kota dan bangsawan Kerajaan Grimer saja yang melakukan protes. Namun semua itu berhasil diredam setelah Foxi menunjuk pejabat pemerintahan Kerajaan Grimer yang baru. Tugas pertama mereka adalah menangkap seluruh pejabat kota dan bangsawan yang selama ini telah berbuat jahat dan licik serta merugikan penduduknya.Hanya ada sedikit saja pejabat kota yang
Mendengar ucapan Satria barusan membuat semua orang yang ada di sana diam. Perhatian mereka semua tertuju kepada Satria. Hal yang akan disampaikan oleh Satria sangatlah penting, selama ini mereka hanya bisa menduga-duga seperti apa sebenarnya kekuatan para petualang legendaris, namun kini mereka akan mendengarnya secara langsung dari salah satunya. Tentunya mereka tidak ingin melewatkan momen itu sedikitpun.“Pertama adalah Forestius. Dia merupakan petualang dengan job class druid, selama ini dia belum pernah kalah berduel satu lawan satu dalam 817 pertandingan hingga saat ini. Dia berada di urutan ketujuh petualang terkuat. Skill khususnya mampu membatalkan skill khusus yang musuh gunakan, sedangkan skill ultimatenya mampu membatalkan skill ultimate milik lawannya,” tutur Satria.“Mustahil,” gumam Durrandal. Dia tidak menyangka jika ada kekuatan semacam itu di dunia ini, rasanya percuma saja mempelajari skill ultimate dari Satria jika lawannya adalah Forestius.“Bukankah hal itu akan
Semua orang yang ada di sana terlihat diam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mereka hanya bisa menatap Satria seakan menunggu Satria menyampaikan kelemahan enam petualang legendaris yang sejak tadi dia jelaskan kemampuannya.“Aku yakin tuan juga sudah menyiapkan rencana untuk mengalahkan mereka berenam bukan?” tanya pemimpin Luxurie.“Tidak. Jika mereka berenam bekerjasama dan bertarung bersama maka sangat mustahil untuk dikalahkan. Kekuatan mereka akan saling melindungi satu sama lain hingga menutupi kelemahan yang mereka miliki,” jawab Satria.“Lalu kenapa tuan menyiapkan pasukan khusus untuk menghadapi mereka?” tanya ketua asosiasi petualang Luxurie.“Aku menyiapkan mereka adalah untuk menghambat mereka berenam. Aku juga sudah punya rencana untuk menahan mereka, tapi aku tidak menjamin rencana ini bisa digunakan untuk mengalahkan mereka,” jelas Satria.“Menahan mereka? Lalu apa yang harus kita lakukan setelahnya? Bukankah jika mereka memang cerdas pasti akan sadar dengan rencana y
Tak lama kemudian puluhan orang prajurit, petualang dan termasuk anggota Heptagram memasuki ruangan tempat Satria berada. Pembicaraan Satria dengan Alexa juga terhenti. Semua orang itu terlihat sangat menghormati Satria.“Semua yang sudah tertulis tadi sekarang berada di sini tuan. Saya mohon pamit dahulu untuk mengerjakan tugas lain,” kata Toru seraya pamit setelah Satria mengangguk dan berterima kasih kepadanya.“Aku yakin kalau sebagian diantara kalian telah menduga apa tujuanku mengumpulkan kalian semuanya di sini. Tapi aku akan langsung mengatakannya saat ini, kalian semuanya yang berada di sini adalah orang yang bisa dipercaya oleh kami. Kalian akan mengemban tugas yang sangat berat dalam perang kali ini, yakni menghadapi enam petualang legendaris di medan perang,” jelas Satria.Sejenak banyak orang yang datang ke sana terlihat kaget seakan tidak percaya dengan yang dia dengar barusan. Beberapa orang mulai saling memandang dan berbisik satu sama lainnya. Sementara itu anggota He
“Tidak ada yang dapat aku katakan untuk saat ini. Aku hanya memikirkan apa yang akan terjadi jika kita bisa kembali ke dunia nyata. Akankah kehidupanku berubah? Akankah kehidupanku semakin memburuk? Akankah aku bisa memilih untuk tinggal di sini? Hanya itu yang sedang aku pikirkan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tutur Satria.“Apa maksud kak Satria?” tanya Reina sembari mengernyitkan keningnya.“Kamu akan tahu nanti jika memang kita bisa kembali ke dunia nyata dengan selamat. Aku hanya memikirkan kemungkinan terburuk yang belum tentu terjadi. Diantara ratusan kemungkinan yang aku pikirkan, hanya ada dua kemungkinan yang baik untuk diriku,” tukas Satria.“Sebaiknya kamu segera beristirahat, besok kita akan memulai perjalanan ke perbatasan Kerajaan Gigantic. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu yang ada,” sambung Satria sambil berdiri.“Baiklah,” ucap Reina agak kecewa sebab Satria tetap tidak mau menceritakan keluh kesahnya kepada dia.Reina segera keluar dari kamar Satria.
Beberapa kali bahkan serangan tak terlihat malah berhasil mengenai Beaster Master dan Whitesmith. CeukAing bahkan tidak mampu menangkis semua serangan yang mengarah kepada yang lainnya. Hanya Forestius, CND saja yang tampak belum terkena serangan sedikitpun karena kemampuan bertarung mereka yang mumpuni. Sementara itu tidak hanya serangan fisik saja yang mengincar Claudius dan CeukAing.“Mereka seakan sudah tahu kelemahan kami masing-masing. tapi apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan serangan serasa datang dari tempat yang tidak ada orangnya,” gumam Claudius tatkala tidak ada satupun serangan sihir yang mengincarnya sebab hal itu malah akan memperkuat pertahanan dirinya dan undead miliknya.“Mereka bahkan tidak terlihat menggunakan skill. Tapi serangan skill terus datang menghujani kami. Tidak hanya itu saja, mereka benar-benar paham dengan cara kerja skill khusus milikku ini. Aku tahu Loner King pasti sudah memahaminya. Tapi diluar dugaan sejak tadi dia tidak menggunakan skillnya,” gum
Tujuh undead king milik Claudius dan tujuh spirit elemental milik Forestius yang ada di sana langsung lenyap secara mendadak. Alexa yakin kalau Claudius dan Forestius kembali memanggilnya di tempat pertarungan mereka melawan pasukan khusus yang dipimpin Anniel dan archer Heptagram. Kini perhatian semua anggota regu Satria tertuju kepada serangan satu Al Dragos.Di saat yang bersamaan setiap La Fire memanggil tujuh archangel sekaligus. Kini archangel berjumlah 42 buah seketika muncul dari lingkaran sihir yang ada di sekitar La Fire. Deru angin bertiup begitu kencang bersamaan dengan kemunculan mereka. Al Dragos yang tadi membuka mulutnya juga langsung melepaskan sihir api yang begitu panas mengarah kepada regu Satria.Regu Satria yang memiliki job class guardian langsung menggunakan skill pertahanan miliknya untuk menghalau sihir api yang digunakan Al Dragos. Suara dentuman kuat terdengar dengan jelas saat skill mereka beradu. Tanah kembali bergetar dengan kuatnya seirinng dengan gemur
Forestius kali ini berusaha mengayunkan tongkat sihirnya untuk menyerang Satria, tapi dengan lincah Satria bisa menghindar sambil membalas dengan tendangannya. Forestius juga menunduk, tapi sejak awal Satria tidak berniat menyerang sebab dia tidak memiliki statistik untuk serangan saat ini hingga tidak akan memberikan damage apapun kepada lawannya.Satria hanya mengecoh saja agar Forestius menunduk dan langsung menempelkan kertas dari Sherry ke pelipis kiri Forestius. Tapi meski begitu Forestius juga berhasil menghantam kaki kiri Satria menggunakan tongkat sihirnya. Satria terlihat kesakitan seiring dengan suara benturan keras yang terjadi.Satria segera menghentakan kaki kanannya ke tubuh undead yang dinaiki Forestius. Sekejap mata saja tubuh Satria yang masih diselimuti aura kuning melesat cepat menuju CND. Namun CND tampak sudah menduga bahwa dia juga akan didekati oleh Satria. dengan cepat CND menggunakan sihir healingnya kepada Satria.Aura ungu mendadak menyelimuti tubuh Satria,
Asap hitam yang membumbung tinggi juga perlahan terlihat mulai bergerak. dari balik asap hitam itu langsung muncul tujuh naga hitam besar yang sekujur tubuhnya dilapisi oleh lava membentuk pola retakan-retakan. Tak hanya tujuh naga lava saja, diantara tujuh naga hitam itu juga terlihat ada enam sosok elf yang terbang dengan sayap api di punggungnya.“Itulah naga yang aku maksud!” ucap Grey dengan wajah cemas.“Mustahil,” ujar para elf di regu Satria.“Tidak mungkin,” kata para dragonoid di regu Satria.“Ada apa?” tanya Noir saat melihat ekspresi para elf dan dragonoid yang tergabung dalam regu Satria.“Menurut legenda, dulu kala leluhur para elf memiliki sayap api yang panasnya mampu mendidihkan sungai. Kisah itu tertuang sebagai dongeng belaka, tapi kami tidak mengira jika ternyata elf bersayap api memanglah ada,” jawab seorang elf dengan wajah pucat.“True volcanic dragon lord. Aku tidak mengira bahwa sosoknya memang ada di dunia ini,” ujar seorang dragonoid assassin.“Apa yang kali
“Sekarang!” teriak Satria dengan lantang. “Fusion!” ucap para blacksmith, semua item yang Satria lemparkan ke arah sepuluh Sliz tadi langsung menyatu dengan armor di tubuh Sliz berkat skill para blacksmith. “Explode item!” teriak para blacksmith langsung menggunakan skillnya. “Yang lain maju bersama!” tambah Satria. ‘Dhoomrr’ Suara ledakan hebat terdengar saat armor tiruan di tubuh Sliz langsung meledak terkena efek skill yang digunakan para blacksmith. Sementara itu wizard, sorcerer, archer dan ranger segera melepaskan serangan terkuat mereka secara bersamaan mengarah kepada Sliz. Para blacksmith yang dapat menggunakan skill giga impact juga seketika mengacungkan tangan kanannya ke udara. Suara dentuman demi dentuman hebat langsung terdengar saat serangan regu Satria dengan telak mengenai sepuluh Sliz. Bongkahan tanah seketika berhamburan ke udara seiring permukaan tanah yang bergetar dan riuh angin yang menderu. Sosok sepuluh Sliz langsung hancur karena pertahanan seorang alche
“Aku ingin kalian fokus kepada Glace de Rouge seperti yang direncanakan. Sisanya bantu aku menghadapi para slime yang menyerupai diriku itu, sebagai pembeda aku akan memakai kain ini di lengan kiriku,” kata Satria seraya mengikatkan kain di lengan kirinya.“Para blacksmith pinjamkan aku item milik kalian masing-masing. lemparkan saja ke permukaan tanah biar nanti aku akan mengambilnya sendiri. Jika aku meminta kalian menghancurkan itemnya maka langsung bersamaan menggunakan skill explode item. Jika ada dari kalian yang menguasai giga impact maka acungkan tangan kalian,” tambah Satria.“Baik!” jawab regu Satria serentak.Saat itu juga sepuluh peniru Satria melesat menyerang mereka semua dalam kecepatan tinggi. Namun Noir dengan cepat menggunakan skill khususnya menciptakan penghalang yang terbuat dari akar-akar dan rumput untuk mengelilingi mereka. Namun dengan mudah sepuluh Sliz menembus penghalang yang dibuat oleh Noir.Tapi ternyata ranger di regu Satria sudah menggunakan skillnya h
“Ya. Tuan Loner King selalu bilang bahwa musuh tipe yang sangat waspada. Dia mungkin sadar dengan kecerdasan tuan Loner King, karena itulah dia tidak akan berani menurunkan pasukan terkuatnya dari dungeon. Sebab dia pasti khawatir kalau tuan Loner King akan dengan bebas mengamuk di medan perang dan mengincarnya nanti,” tukas Irishviel.“Terlebih tuan Loner King telah membuktikan bahwa dirinya yang berada di urutan sepuluh petualang legendaris nyatanya mampu mengalahkan petualang legendaris yang ada di urutan kedua terkuat. Yah, sebenarnya tuan Loner King juga telah menyiapkan rencana walaupun pada akhirnya musuh menurunkan pasukan terkuatnya untuk menyerang kota lewat dungeon. Karena itu kalian tidak perlu cemas,” sambung Irishviel sambil tersenyum.Terlihat jelas bahwa Irishviel tidak ada keraguan sedikitpun terhadap Satria. melihat reaksi Irishviel seperti itu membuat pemimpin Luxurie kembali terdiam. Sementara itu Foxi tampak tidak bisa tenang dan beberapa kali terus mondar mandir
Sementara itu di sisi medan perang lain kini perang juga sudah pecah. Para petualang dan prajurit aliansi mulai melesat ke barisan monster yang datang. Suara dentuman, ledakan dan riuh angin yang bergemuruh mulai terdengar bersahutan. Percikan-percikan bunga api dan elemen lainnya mulai terlihat menyambar di berbagai titik dari skill yang mereka gunakan.Senjata-senjata pelempar batu, pelempar tombak api dan jenis senjata berat lainnya mulai digunakan untuk menghujani monster yang mendekat. Serangan sihir dan skill jarak jauh juga terus terlihat secara beruntun tanpa henti. Sesekali dentuman keras dan getaran tanah juga terasa tatkala serangan tingkat tinggi digunakan oleh mereka.Monster-monster tingkat rendah dapat dengan mudahnya dihancurkan tanpa perlawanan. Meskipun begitu, jumlah mereka yang sangat banyak tetap membuat pasukan aliansi harus waspada. Beberapa petualang dan prajurit yang ceroboh dan terlalu meremehkan lawan bahkan tewas dikepung puluhan monster tingkat rendah yang
Tak lama kemudian terdengar suara dentuman dahsyat tatkala tujuh sihir tingkat tujuh milik Carmilla beradu dengan skill pertahanan dan sihir balasan yang digunakan oleh para prajurit aliansi. Tanah mulai bergetar kuat dikala sambaran-sambaran petir menyebar ke berbagai arah. Tak lama kemudian terdengar suara lantang Durrandal yang memberikan komando untuk menyerang.“Perang telah dimulai! Angkat senjata kalian! Demi seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini, demi leluhur kita dan demi masa depan anak cucu kita. Maju! Sambutlah kematian kalian dengan penuh kebanggaan! Buktikan bahwa kebenaran tidak akan pernah tunduk kepada kejahatan!” teriak Durrandal hingga suaranya menggema di seantero hutan.“Ya!” sahut seluruh pasukan aliansi tanpa ada rasa ragu sedikitpun.Di depan regu Satria kini sudah terlihat jelas pasukan skeleton, orc, goblin dan monster level rendah lainnya melesat mengarah kepada pasukan aliansi. Jumlah mereka sangatlah banyak hingga terlihat seperti hamparan sejauh mat