Kini ia menatap rekaman yang sangat jelas, terekam wajah Ambar dan Rendra yang membicarakan tentang obat terlarang, dan jelas juga merekam di mana mobil itu melaju menuju kota Bogor, dan berada di perkampungan yang terpencil.‘Aku harus menemui Bu Ambar, ‘batin RajaSementara itu Rendra tersenyum sinis, setelah berhasil menghancurkan rekaman kamera dasbornya, ia tak menyadari jika Raja, telah menyalin rekaman itu.Di dalam klup malamya, Rendra meneguk minuman beralkohol, disampingnya Fara juga terlihat meraih gelas berkaki yang sudah terisi wiskhy.“Om Rendra, sepertinya Raja tidak terpegaruh dengan provokasiku,”ujar Fara“Tenanglah, aku sendiri yang akan memikirkan caranya, jika dengan cara halus tidak bisa, aku akan memaksanya meninggalkan Fardian dan Maya serta Nura,”jawab Rendra.Semua gerak –gerik Fara bersama Rendra dipotret oleh Axel, yang malam itu mengunjungi R Night Clup. Axel, sangat penasaran dengan Rendra yang ternyata adalah putra tunggal Bu Ambar. Detektif sewaan Fard
Keduanya terdiam didalam mobil, Rendra sangat kecewa dan sedih.“Kamu adalah penyebab kematian kedua nenekmu, kamu diam-diam menghianatiku,”cerca Rendra.“Pak Rendra juga berbohong padaku. Malam itu waktu aku bertanya apakah Anda terlibat dalam penculikan Vanesa? Anda berbohong, oleh karena itu malam itu aku memeriksa kamera dasbord dan menyalin rekaman kamera dasbord,”jawab Raja“Hemmm...”helaan napas kesal keluar dari bibir Rendra.“Aku tidak menghianatimu, aku hanya ingin menyelesaikan semuanya dengan damai, tapi ternyata Bu Ambar memilih jalanya sendiri,”lanjut RajaRendra melajukan mobilnya dengan sangat kencang“Aku bisa mengakhiri ini semua dengan sangat damai Raja, jika itu yang kamu mau,”ucap Rendra dengan nada pelan dan tegas.“Apa Pak Rendra akan bertindak konyol, seperti Bu Ambar?”Mobil semakin cepat melaju seakan Rendra sudah tidak peduli akan hidupnya. Tapi tiba-tiba ia menghentikan mobilnya, lalu menangis menengelamkan kepalanya di stir.“Pak Rendra, aku tidak akan me
Nura tersenyum bahagia, ia merasa sudah bisa mengambil hati Raja. Kini wanita muda itu duduk sendiri di sofa mulai mengingat perkataan Raja, untuk mencari kedua orang tuanya, entah mengapa keinginan itu tiba-tiba muncul, berkali-kali Nura menghempaskan keinginanya, tapi perkataan Raja, membuatnya ingin mengatahui siapa ibu yang tega meletakannya di pintu panti asuhan dan apa alasannya.Beberapa hari berlalu sejak meninggalnya Rika dan Ambar. Sedangkan Vanesa, sudah dibawa kembali ke pusat rehabilitasi untuk pengobatan. Maya dan Fardian lebih fokus pada kesehatan Vanesa.“Mas...aku rasa sudah saatnya untuk menyerahkan SRC pada Raja, beberapa bulan ini kinerjanya cukup baik,”ucap Maya“Aku setuju, Raja sudah cukup siap menjadi CEO, bagaimana proyek RSC di Bali, apa sebaiknya kita serahkan semuanya pada Raja, aku rasa dia mampu,”ucap Fardian“Aku belum membicarakan ini, minggu depan rencananya proyek pembangunan akan segera dimulai, aku akan bicara dengan Raja.”“Sebaiknya Raja, selesaik
“Pak Rendra mengenal Fara?”tanya NuraRendra menjadi salah tingkah, “Iya , Fara adalah putri temanku, jadi aku mengenalnya,”dalih Rendra“Oh...kenapa, Fara tidak bilang jika mengenal ayah, apa makssudnya menyembunyikan ini,”Raja tampak heran“Ah sudahlah , jangan kamu pikirkan, sekarang aku ingin menikmati menu hidangan yang terlihat enak ini,”jawab Rendra mengalihkan pembicaraan tentang Fara.Ketiganya mulai menyuap menu makan malam, sambil berbincang ringan, sesekali tawa terdengar, Rendra sudah terasa akrap dengan Raja dan Nura, seperti layaknya keluarga.“Aku tak menyangka, akhirnya bisa merasakan berkumpul dengan keluarga setelah puluhan tahun lamanya aku hidup sendiri, dan saat ini aku merasa bahagia, bisa makan malam bersama kalian,”ucap Rendra sebelum berpamitan pergi“Lain kali makan malam lah bersama kami lagi,”tawar Raja“Baik Raja, terima kasih atas undangan makan malamnya, dan masakanmu sungguh luar biasa Nura,”puji Rendra“Terima kasih PakRendra,”jawab Nura sambil mel
Nura mengerjabkan matanya, tak percaya dengan jawaban Raja.“Kak Raja..mau datang ke konser orkestra musik bersamaku?”“Iya, juga bersama Fara, lihat aku juga mendapat undangan dari Fara,”jawab RajaKebahagiaan Nura seketika menghilang bagai tertiup angin malam, wajah berserinya tiba-tiba muram. “Cepatlah bersiap-siap, aku akan menungumu di loby,”’suruh RajaNura hanya terdiam sambil menuju kamar mandi, ia sudah tak bersemangat lagi untuk datang ke orkestra musik, tapi ia juga tak mau jika Raja berduaan dengan Fara.“Aku tak akan biarkan Kak Raja berduaan dengan Fara,”gerutu Nura menatap wajahnya di cermin sambil menampakan wajah kesalnya.Nura keluar dari kamar mandi, lalu membuka travel bagnya,ia bingung harus memakai baju apa, pasalnya ia hanya membawa baju casual, rasanya tidak cocok jika dipakai dalam acara orkestra musik klasik yang romantis.Nura melamun manatap pakaian yang tertata rapi di travel bag, ditengah kebingungannya, suara ketukan pintu membuatnya mengalihkan tatap
duduk di depanya sambil menyesep kopi.“Irfan, kekasih Arnia?”Salma meastikanya karena ia ragu.“Betul sekali, dan gara-gara dirimu rencanaku dan Arnia berantakan,”jawab Irfan sambil tersenyum sinis“Maksudmu?”“Jangan berlagak bodoh, kamu ‘kan yang mencuri rekaman vidio kebersamaanku dengan Arnia dan memberikannya pada Maya? Apa sekarang kamu masih menjadi kaki tangan Maya?”tanya Irfan“Aku sudah tidak lagi menjadi sekertaris Maya,”sahut Salma“Oh baguslah, aku kira kamu masih bekerja dengan Maya. Tapi kamu semakin cantik Salma, tidak kusangka aku akan bertemu denganmu setelah 20 tahun berlalu, aku masih ingat bagaimana rasanya menikmati tubuhmu,”bisik IrfanPernyataan Irfan seketika membuat darah Salma mendidih.”Apa maksudmu?”tanya Salma ragu“Sayang sekali, malam di vila itu aku tidak merekam, waktu menikmati tubuhmu yang tak sadarkan diri, tapi tanda lahir di pungungmu sungguh membuatku terpesona,”jelas Irfan dengan nada pelan tapi terdengar jelas di telinga SalmaSalma terdiam, h
“Jangan beritahu ini pada Raja, aku rasa belum saatnya,”saran Salma“Tapi Bu Salma aku takut jika Fara mengelabuhi Kak Raja, apalagi saat ini kita berada di Bali, dan Fara masih saja mengikuti Kak Raja,”sahut Nura“Tapi kita ‘kan belum punya bukti, jika Fara dan Arnia berniat buruk , jika kamu mengatakan pada Raja, tanpa bukti kebusukan mereka, maka hanya akan menjadi boomerang bagimu.”Nura sesaat berpikir, hati kecilnya masih khawatir , tapi apa yang dikatakan Salma juga ada benarnya.“Lalu apa yang akan kita lakukan?”“Aku akan pikirkan Nura, sekarang kita makan dulu, siang tadi aku belum sempat makan,”ajak SalmaSementara itu di tempat lain disebuah rumah, Arnia dan Fara sedang berbincang serius.“Fara, ini kesempatanmu untuk mendekati Raja, jebaklah dia, setelah itu kalian bisa menikah, walau menikah siri, yang penting menikah, sampai Nura dan Raja, bercerai barulah menikah secara hukum!”perintah Arnia“Itu masalahnya Mah, Raja sekarang selalu mengajak Nura , dia mengatakan akan
Raja semakin serius mendengarkan penuturan Nura, ditatapnya wanita yang kini duduk di tepi ranjang dengan wajah serius.“Arnia, wanita yang menjadi penyebab perceraian Mamah Maya dan Ayah Rendra?”tanya Raja untuk memastikan pernyatatan Nura“Benar Ka Raja. Aku curiga dari awal, pada Fara, saat tak sengaja mendengar percakapannya di ponsel, dengan ibunya dan pagi tadi aku mendatangi sebuah hotel, yang aku duga milik orang tua Fara, dan kebetulan wanita yang bernama Arnia ada di sana dan menyebut nama Fara, lalu aku mengambil gambarnya dan bertanya pada Bu Salma.”“Coba lihat, aku ingin lihat fotonya,”pinta Raja“Aku akan mengirimkan ke ponsel Kak Raja,”jawab Nura lalu meraih ponsel, dan mengirimkan foto Arnia pada Raja.“Pantas saja Fara tidak pernah menceritakan tentang kedua orang tuanya,”Gumam Raja kesal sambil menatap foto Arnia.“Kak Raja lebih baik istirahat, besok kita bicarakan lagi hal ini,”suruh Nura“Kamu benar, dan terima kasih Nura, jika kamu tidak datang tepat waktu, pas
Sementara itu Fara yang berdiri tak jauh dari Raja dan Nura yang terjatuh dalam posisi berpelukan, berdecak kesal karena rencananya gagal, gara-gara Raja menyelamatkan Nura lebih dulu.‘Ck...kenapa ada Raja sih...rencanaku gagal,’batin Fara lalu melangkah mendekati keduanya.“Kalian tidak ada apa-apa ‘kan, atau aku panggilkan ambulance,”tawar Fara“Fara, kami baik-baik saja,”balas Nura , lalu berlahan bangkit berdiri, diikuti Raja“Pengendara tidak waras, ia hampir menabrakmu tadi, “ujar Raja kesal“Mungkin pengendaranya mabuk, jadi mengendalikan mobil asal-asalan,”sahut Fara“Sudahlah yang penting aku selamat,terima kasih kak Raja,”ucap NuraBaru saja berdiri beberapa menit , Nura merasakan kesakitan, dan waktu akan berjalan, ia kehilangan keseimbangan karena kaki kanannya terkilir.“Aoww,”jerit Nura menahan sakit“Apa kamu bisa berjalan,”“Kakiku sakit, mungkin terkilir,”sahut Nura sambil menahan sakitTanpa diminta Raja, langsung membopong Nura dan berjalan menuju J hotel, banyak
“Lalu bagaimana cara kita membuat Nura, gila?”Fara penasaran tatapannya serius“Heumm.. aku mengenal dokter psikiater, ia bisa diajak kerjasama, kita cari tahu dulu tentang Nura, baru kita pikirkan cara yang tepat,”suruh Nova.“Aku akan menemui Nura,”jawab Fara“Oke, kamu harus mendekati Nura, berpura-puralah kamu mulai menyadari kesalahanmu dan senang memiliki saudara Nura,”saran Nova“Walau sebenarnya aku muak dengannya,”gerutu Fara sambil cemberut.“Ingat tujuan kita Fara.”“Okelah, aku akan mencoba mendekatinya,”jawab FaraFara dan Nova tersenyum licik dibalik rencananya untuk merebut kedudukan Nura.Saat ini Nova sudah mendapatkan informasi, jika Nura tinggal di J Hotel. Tanpa membuang waktu wanita cantik keturunan indo, mencari obat jenis anti psikotik, Nova mendatangi sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter jiwa.“kamu tahu ‘kan aku sekarang dibatasi karena beberapa kasus yang aku lakukan,”ucap seorang wanita tengah baya.“Carikan aku obat yang dapat membuat gangguan jiwa,”
Langkah kaki Salma memasuki sebuah ruang kerja, setelah pintu dibukakan oleh sang resepsionis.“Silahkan Bu Salma , Bu Nura sudah menunggu di dalam,”ucap sang resepsionis, setelah Salma masuk pintu ditutup kembali.“Masuklah Bu,”suruh NuraSalma melempar senyum.”Apa kamu memaafkan ibumu ini Nur?”Salma berkata sambil duduk di sofa di mana Nura juga duduk di sana.“Ibu punya alasan yang kuat , menaruhku di Mery Gold, aku mengerti jika berada di posisi Ibu, yang tidak bisa aku maafkan adalah perbuatan Irfan, sampai kapanpun aku tak akan pernah mengkuinya sebagai ayahku,”jawab Nura“Kamu benar, pria seperti itu tidak usah diakui sebagai ayah, aku sendiri belum puas melihatnya di penjara, aku akan puas jika dia di hukum mati,”balas Salma.“Dia tidak akan tenang hidup di penjara, ibu tak usah risau,”sahut Nura“Nura, bagaimana bisa kamu menjadi pemlik J hotel, katanya kamu mengantikan, Jho?”“Iya Bu, Jho telah meninggal dan dia memberikan J hotel dan vila padaku, aku sendiri tak menya
Wanita berusia 30 tahunan itu geram, mengetahui jika Jho, mengubah surat wasiatnya, apalagi yang namanya digantikan oleh Nura, wanita yang bahkan tidak memilki hubungan apapun dengan Jho.“Brengsek, Jho, aku mantan istrinya setidaknya aku pernah menemainya selama 5 tahun dalam pernikahan, bisa-bisanya ia memberikan kekayaan pada Nura, aku tidak terima , Nura harus menyerahkannya padaku,”gerutu Nova dibalik stir mobilnya.Hari berganti malam, Nura akhirnya tinggal di vila, seperti yang diinginkan Jho, tiba-tiba ia ingin bertemu Salma, rasa sepi menyelimuti hatinya, di dalam vila yang mewah dan besar itu ia sendirian, ia membutuhkan seseorang dan yang dalam pikirannya Salma, ada yang ingin Nura bicarakan pada wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya itu.Tapi rasa kecewa membuatnya mengurungkan niatnya, akhirnya Nura memilih untuk mengetahui sisi kehidupan Jho. Ia penasaran dengan mantan istri Jho yang bernama Nova, kenapa Badi juga terkesan enggan berurusan dengan Nova. Langkah kaki
Nura dan asistennya Jho menyiapkan pemakaman, sesuai permintaan Jho, jika ia meninggal, jenazahnya dikremasi. Jenazahpun dibawa ke krematorium. Para pelayat yang kebanyakan rekan bisnis dan kolega Jho hadir, mereka berbisik-bisk, tentang kelanjutan usaha Jho dan siapa penganti Jho dalam memegang kendali dibeberapa usahanya itu.Nura tampak sedih, ia duduk bersimpuh di depan foto Jho, kremasi jenazah berlangsung beberapa jam, hingga akhirnya selesai dan abu sudah dimasukan ke dalam wadah khusus.“Aku akan menebarkan abu jenazah jho di laut sesuai permintaanya,”ucap Nura“Baik Nona, saya akan siapkan mobil untuk Nona Nura,”ucap asisten JhoHari menjelang malam ketika Nura sampai di dermaga, sebuah kapal very telah disiapkan untuk membawa Nura ke tengah lautan, Nura menaburkan abu jenazah Jho di laut lepas.“Selamat jalan Jho, semoga kamu tenang di surga, aku senang menjadi temanmu,”ucap Nura.***Beberapa hari berlalu setelah kematian Jho, Nura mulai berkemas kan meninggalkan vila, sa
Nura sampai di vila, dan langsung bertemu Jho.“Ini obatmu Jho, aku akan membuatkan sop ginseng untukmu, kata dokter kamu harus tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi ?”ucap Nura“Oke terima kasih, kenapa kau kesal?”“Apa terlihat aku kesal?”balik tanya Nura sambil menatap cermin yang tergantung di dinding kamar Jho“Iya, kamu terlihat kesal,”sahut Jho“Aku tadi pergi menemui Irfan, pria yang menjualku pada Mami Rita, aku mengumpatnya, tapi sebenarnya aku belum puas , ingin rasanya aku mematahkan kakinya.”Nura berbicara dengan sangat kesal, lalu duduk di kursi depan Jho“Aku juga kesal dengan Fara,dia masih saja percaya diri, padahal ayahnya di penjara, itu karena selama ini publik tidak pernah tahu orang tua Fara, ia begitu rapi menyembunyikan identitas orang tuanya, coba saja seandainya publik tahu, jika selegaram yang benama Fara, ternyata memiliki ayah seorang kriminal, dengan kejahatan perdagangan manusia, pasti followernya kabur , iya ‘kan?”lanjut NuraJho hanya tersenyum kec
Semuanya kembali ke hotel, Raja langsung menuju kamarnya, sementara Axel dan Topan menemui Maya dan Salma.“Ke mana Raja?”tanya Maya“Sepertinya Raja, kecewa dengan Nura,”sahut Axel“Jadi kalian sudah bertemu Nura?”tanya Salma“Kami sudah menemukan Nura, dia tinggal dengan pria asing di sebuah vila, dan tampaknya, Nura tidak mau kembali pada Raja,itulah mengapa Raja, marah dan kecewa,”jelas Axel“Ini pasti salah paham, aku mengenal Nura, tidak mungkin ia meninggalkan Raja, tanpa alasan,”timpal Maya.“Iya, Nura sangat mencintai Raja, kita harus bicara dengan Nura,”ajak Salma pada Maya“Segalanya bisa berubah, kita tahu bagaimana Raja, memperlakukan Nura ‘kan,”timpal Axel“Nura, gadis yang baik, sebelum aku mendengar langsung dari Nura, aku tetap berpikiran positif,”sahut Maya“Axel, berikan alamat vila itu, kami besok akan menemui Nura,”pinta Salma“Oke,”jawab Axel lalu memberikan alamat vila di mana Nura berada.Sementara itu Nura, sudah berada di dalam kamarnya, ia termenung memi
Keesokan harinya Raja, Axel dan Salma bertemu dengan direktur utama rumah sakit untuk meminta izin akses mencari Nura, dan akhirnya diizinkan mengechek cctv disemua bagian.“Itu Nura, walau ia memakai masker, aku yakin dia Nura, ia masuk ke ambulance bersama seorang pasien,”ucap Raja.“Aku akan bertanya di bagian informasi, siapa pasien yang dibawa itu.”Salma bergegas menunjukan rekanman cctv ke bagian informasi.“Maaf Bu...kami sangat menjaga rahasia indentitas pasien, kami tak bisa memberitahukan, apapun alasan Anda,”jawab staf membuat Salma kecewa.“Kita akan mencarinya sendiri, ini sudah cukup untuk dijadikan petunjuk,”ajak RajaLalu ketiganya kembali ke hotel, untuk membicarakan rencana berikutnya.“Kamu sudah memfoto ambulan itu,”tanya Topan“Sudah, aku akan ke kirim keponselmu,”ucap Axel“Jika begitu kita akan menelusuri ambulance ini dari semua cctv jalan, aku yakin pasti akan ketemu di mana tujuan ambulance,”suruh Topan“Baiklah, kita mulai sekarang, lebih cepat lebih b
Salma terlihat bingung,”kemana Nura pergi, kenapa ia menghindariku,”gumam Salma.Salma berjalan ke arah ruang perawat, dan meminjam charger ponsel, setelah terisi daya Salma langsung menelepon Raja.“Raja, aku melihat Nura ada di rumah sakit cepatlah datang aku akan share lokasinya,”ucap Salma“Baik Bu Selma aku akan datang,”jawab RajaSalma menutup ponsel, dan ia bertanya pada perawat, apa kamu tadi melihat wanita ini?”tanya Slam, sambil memperliahatkan foto Nura di layar ponsel.“Kami bertemu banyak orang Bu, maaf aku tidak melihatnya.”“Dia baru saja melewati lorong ini,”cerca Salma“Tapi aku tidakatahu Bu,”sahut perawatSalma bejalan mondar- mandir menuggu kedatangan Raja.’rumah sakit ini besar ada 10 lantai bagaimana aku akan mengechek seluruh ruangan ini,’batin SelmaSekitar lima belas menit Raja datang dan menemui Selma.“Bu..dimana Nura?”“Aku tadi bertabrakan dengan seorang wanita, saat aku menyebut nama Nura,ia menyangkalnya, “ucap SalmaRaja mendesah pelan,”Jadi maksud Bu