Beranda / Urban / Bangkitnya Menantu Tertindas / Bab 257 - Menjadi Istri Presdir

Share

Bab 257 - Menjadi Istri Presdir

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 22:32:08

Tuan Besar Arya memperbaiki posisi duduk, menghadap Aliando. "Oh ya...denger-denger...Dion dan Dimas membuat masalah, cari gara-gara sama kamu waktu di pestamu, Al?" Tanya Tuan Besar Arya dengan rahang mengeras, mengganti topik pembicaraan.

Aliando menghela napas berat seraya mengangguk. Membenarkan.

Tuan Besar Arya terbeliak begitu mendapati hal itu, mencerna dalam sepersekian detik, kemudian mukanya berubah merah padam -seketika.

"Kurang ajar!!!" Geram Tuan Besar Arya.

"Masih punya nyali juga ternyata anggota keluarga Sadewa? Sehingga masih berani mencari gara-gara denganmu, Al?!" Kata Tuan Besar Arya lagi, dengan dengusan napas kasar, juga dengan suara meninggi dan wajah mengeras.

"Mereka sudah sangat kelewatan kali ini, Pa...aku benar-benar marah besar sama mereka...karena rencana mereka itu...nyaris saja membuat aku dan Nadine jadi ribut!" Aliando berseru jengkel. Mendadak emosi lagi.

Tuan Besar Arya menoleh sebentar ke arah Aliando demi memastikan ucapannya barusan sebelum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 258 - Bertemu Atta

    "Jangan coba-coba kamu lirik sana lirik sini entar pas di kantor loh, Mas...mentang-mentang kamu udah jadi Presdir sekarang...Boss besar...terus bisa seenaknya lirik sana lirik sini dan tebar pesona." Nadine memperingati sang suami dengan wajah tertekuk. Aliando geleng-geleng kepala seraya tergelak. "Ya enggak lah, sayang...ngapain coba aku lirik sana sini...tebar pesona...udah enggak waktunya...udah enggak jaman." Kata Aliando. "Sementara...aku sudah punya istri yang kayak bidadari ini..." Lanjut Aliando sambil mendoel hidung sang istri sembari menyunggingkan senyum. Mendapatkan perlakuan demikian dari sang suami, Nadine pun mengulas senyum dan pipinya langsung bersemu merah. Aliando menghela napas pelan, menatap Nadine lekat. "Ingat...apa yang sebelumnya aku katakan soal perempuan lain sama kamu?!" Aliando mengangkat sebelah alisnya, hendak mengetes Nadine masih ingat atau tidak.Seketika Nadine berpikir, mencoba mengingat-ngingat sembari bergumam. "Kamu enggak akan pernah be

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 259 - Berurusan Dengan Atta

    Atta mangguk-mangguk. Memang benar 'kan?"Iya. Kamu pasti mau melamar kerja, 'kan?!" Atta mengulangi pertanyaannya. Aliando tergelak, nyaris saja ia mau ketawa, tapi buru-buru menahan tawanya supaya tidak meledak saat itu juga. Atta tak terlalu memperhatikan respon Aliando, kemudian dia berseru sembari menjentikan jarinya. "Kebetulan sekali lowongan pekerjaan office boy dan satpam masih ada di sini, Al.""Dan...kebetulan sekali kita bertemu di sini. Jadi, aku akan membantumu." Jelas Atta sambil tersenyum. Lagi dan lagi, Aliando harus tergelak mendengar hal itu keluar dari mulut Atta selagi ia memasukan tangan ke dalam saku celana. Atta menebak jika ia hendak melamar kerja di sini? Melamar sebagai office boy atau satpam?Sungguh hal itu meruapakan penghinaan baginya! Sepertinya Atta hendak mencari masalah dengannya ... hendak menguji kesabarannya ... mungkin saja juga hendak menghinanya! Tiba-tiba terbit senyum tipis di bibir Aliando. Atta belum tahu saja kalau ia adalah calon

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 260 - Penghinaan Basi

    Berani sekali Aliando meremehkan posisi dirinya di Prasaja Group? Asal Aliando tahu ... posisi kepala devisi di Prasaja Group itu sudah termasuk sangat-sangat hebat!Bahkan, lebih hebat daripada posisi direktur, CEO di perusahaan lain.Bahkan, posisi rendahan seperti OB dan satpam saja, sudah dianggap keren.Dan orang-orang yang bekerja di kantor Prasaja Group benar-benar memiliki privilege tersendiri. Kini Atta benar-benar marah dengan Aliando.Awalnya, ia ingin memanggil satpam untuk segera mendepak Aliando dari sini. Akan tetapi, ia mengurungkan niatnya ketika teringat posisi dirinya di perusahaan itu dan nasib Aliando yang sungguh mengenaskan. Atta tergelak, tiba-tiba terbit senyum licik di bibirnya.Beberapa detik kemudian, ekspresi wajah Atta berubah serius lagi, lantas menatap Aliando tajam."Yakin? Kamu enggak butuh bantuan dariku?" Tanya Atta sekali lagi dengan kedua alis terangkat tinggi, hendak memastikan. "Iya ... aku enggak butuh bantuan dari kamu!" Jawab Aliando p

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 261 - Dendam Masa Lalu

    "Ngomong apa sih, kamu, Al! Stress kamu ya ... makanya omonganmu jadi ngawur begini!" Ucap Atta sambil berdecak, geleng-geleng kepala. Atta lalu menghela napas berat, pandangannya mengedar ke sekeliling, kemudian kembali menatap Aliando seraya berkacak pinggang. "Astaga ... lucu sekali kamu, Al!" "Kepalamu habis kejedot tembok atau bagimana sih?!" "Atau ... kamu mengalami gagar otak?!" Segala cercaan pun keluar dari mulut Atta. Namun Aliando tak peduli, hanya mengangkat kedua bahunya dengan santai. Kemudian, Aliando berdecih dan berujar. "Percuma aku berusaha meyakinkan kamu ... buang-buang waktuku saja tau enggak!" Atta melotot mendengar hal itu, jelas tersinggung. Selagi Atta terdiam karena geram, Aliando melangkahkan kakinya menuju meja Resepsionis, meninggalkan Atta yang langsung gelagapan.Apa yang akan Aliando lakukan? "Selamat pagi, Pak ... ada yang bisa saya bantu?" Sapa Resepsionis wanita dengan ramah begitu Aliando tiba di hadapannya. "Saya ... mau bertemu deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 262 - Taruhan

    Aliando sudah menangkap tangan Atta lebih dulu, lantas mencengkram pergelangan tangannya dengan kuat. Sontak, Atta melotot, mencerna apa yang tengah Aliando lakukan dalam sepersekian detik. Berani sekali Aliando melakukan hal itu terhadapnya?Detik berikutnya, Atta langsung berusaha meggerakan tangannya, hendak mencoba melepaskan cengkraman. Akan tetapi ... kenapa susah sekali? Kenapa kuat sekali? Detik berikutnya lagi, Atta sudah merintih kesakitan karena Aliando menambah kekuatan pada cengkramannya. Selagi merasakan rasa sakit luar biasa pada pergelangan tangannya, Atta sempat dibuat heran ketika mendapati ekspresi wajah Aliando yang dingin ... juga muncul kilat tajam di kedua matanya. Namun Atta buru-buru mensugesti diri, bodoh sekali jika ia takut kepada Aliando.Siapa pula Aliando itu? Kenapa pula dia harus ditakuti? Cuma menang badan dan kekuatan saja, selebihnya, dia bisa ditindas dengan uang dan kekuasaan. Atta akui memang kalau soal berkelahi dia kalah telak denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 263 - Kedatangan Wakil Presdir

    Mendengar taruhan Aditama, membuat Atta kembali tertawa terbahak-bahak. Apa Aliando mau menggali lubangnya sendiri? Atta tak menanggapi taruhan Aliando sama sekali, menganggap hal itu sebuah lelucon belaka.Ucapan Aliando terdengar begitu lucu pake banget dan menggelitik. "Kayaknya kamu emang beneran setres deh, Al ... gila ... " Bahkan, karena saking lucu dan menggelitiknya, Atta sampai memegangi perutnya. Atta menganggap Aliando sudah setres dan gila. Bagimana ia tidak menganggap teman kuliahnya dulu itu setres dan gila? Aliando berlagak seperti seorang Boss saja dan mengatakan kalau Pak Rahardjo adalah bawahannya."Aku serius. Lagi an, aku enggak sudi kalau harus bercanda sama orang kayak kamu, Ta ... " Ucap Aliando.Aliando sudah tidak memanggil Atta dengan panggilan 'Bang' lagi. Ngapain juga ia harus bersikap sopan padanya? Atta saja tidak bersikap sopan padanya, malah menghina-hina dan menganggapnya gila!Lagi-lagi Atta masih tidak menghiraukan Aliando, ia masih asik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 264 - Identitas Terbongkar

    Kepala-kepala langsung tertoleh ke arah Aliando, mulut-mulut pun terbuka lebar, mengamati lelaki yang katanya akan menjadi Presiden Direktur itu dengan saksama. Kini Aliando menjadi pusat perhatian oleh semua orang yang ada di sana dalam sekejab setelah ucapan Pak Rahardjo. Atta geleng-geleng kepala dengan mulut terbuka lebar, tak mempercayai fakta itu. 'Enggak mungkin! Ini enggak mungkin! Bagimana bisa ... Aliando adalah seorang calon Presdir?' Pikir Atta. Lelucon macam apa ini? Ini ... pasti ... prank kan? Mendadak, berbagai macam pertanyaan langsung memenuhi benak Atta. Sementara Resepsionis dan Satpam tadi juga tertegun untuk waktu yang agak lama.Dua orang itu langsung merasa ketar ketir mengingat perlakukan mereka kepada Aliando tadi.Dengan perasaan tak karu-karuan, Atta berkata sambil menunjuk Aliando. "D-ia adalah calon Presiden Direktur di perusahaan ini, Pak Rahardjo?" Tanya Atta dengan hati-hati, hendak memastikan. Suaranya berhasil memecah hening yang sedang terjad

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 265 - Nasib Atta

    Atta langsung meminta maaf atas sikap dan perlakukannya tadi kepada Aliando. Ia juga memohon-mohon dengan ketakutan yang tengah melanda dirinya. Kemudian, disusul oleh resepsionis dan satpam yang berbegas menghampiri Aliando dan melakukan hal yang sama seperti apa yang baru saja dilakukan oleh Atta. Kini mereka bertiga merasa takdirnya sudah berada di ujung tanduk. Apa mungkin mereka akan dipecat?Seketika orang-orang yang sedang berlalu lalang di lobby juga mendadak menghentikan langkah, menyaksikan kejadian tersebut sambil bertanya-tanya. Aliando menghela napas, terdiam sesaat seraya menatap resepsionis dan satpam itu bergantian. "Saya tidak akan memecat kalian berdua. Ini juga bukan sepenuhnya salah kalian. Tapi, saya harap, kejadian tadi bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya!" Kata Aliando tegas kepada resepsionis dan satpam tersebut.Tak ayal, mendengar hal itu, resepsionis dan satpam langsung menghela napas lega."Terima kasih, Presdir. Terima kasih. Terima kasih banya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15

Bab terbaru

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 274 - Bertindak Tegas!

    Pukul empat sore, mobil yang ditumpangi Aliando dan Nadine berhenti di depan halaman rumah mereka. Di dalam mobil, mereka melihat ada mobil yang tak asing terparkir di halaman rumah. Itu adalah mobilnya Lidya. Aliando dan Nadine sudah tahu jika kakaknya itu datang ke rumah sore ini karena Lidya memberitahu Nadine sebelumnya. Ditambah mendapat laporan dari satpam rumah pula. Akan tetapi, Nadine tidak tahu apa tujuan sang kakak ke rumahnya. Lidya tidak memberitahukannya di telepon. Namun keduanya menduga jika Lidya hendak memohon supaya sang suami dibebaskan dari penjara, memohon supaya keduanya mencabut laporannya. Lalu, keduanya turun dari mobil, segera membawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya satpam rumah sempat melapor perihal kedatangan Lidya. Tiba di ruang tamu, Aliando dan Nadine langsung disambut Lidya dan kedua anaknya. Melihat kedatangan Aliando dan Nadine, mereka bertiga refleks berdiri. "Al ... Nadine ... " panggil Lidya dengan suara lirih, me

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 273 - Pembalasan Terhadap Keluarga Sadewa, Dimulai!

    Pagi hari. Di rumah keluarga Aryprasaja ruangan kerja sang kepala keluarga... Tampak Pak Irawan memasuki ruangan tersebut, berjalan mendekat ke arah Tuan Besar Arya yang saat ini sedang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa menit yang lalu, ia mendapat pesan dari Tuan Besar Arya yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakan atau ada tugas yang akan diberikan kepadanya. Tiba di hadapan sang Tuan Besarnya, Pak Irawan langsung membungkukan badan dengan hormat lebih dulu sebelum kemudian menegapkan tubuhnya kembali. Kemudian, Tuan Besar Arya menyuruh Pak Irawan untuk duduk. Mendapati hal itu, Pak Irawan pun segera menjatuhkan diri di kursi dihadapan sang tuan besar dan duduk di sana. Memperbaiki posisi duduk lebih dulu, telah siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh majikannya itu. Tuan Besar Arya menatap Pak Irawan untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik punggung dari sandaran kursi. Di saat bersamaan, rahangnya men

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 272 - Benar-Benar Sudah Tidak Ada Kata Maaf

    "Asal Kak Lidya tau aja ya ... aku itu masih kecewa sama Kakak karna tindakan Kakak yang waktu itu enggak langsung memihakku ... dan tindakan Kakak waktu itu ... keputusan Kakak waktu itu ... menandakan ... kalau Kakak sepertinya senang melihat aku dan Mas Al ribut." Lidya buru-buru menggeleng dengan isak tangis yang terdengar semakin keras begitu mendengar hal itu, kini ia benar-benar menyesal dengan tindakannya waktu di pesta itu. Seharusnya ia bersikap semestinya. Bukannya malah ikut mengompor-ngompori. Selagi Lidya bungkam, Nadine lanjut berkata. "Dan soal masalah yang sedang terjadi ... semua keputusan ada di tangan Mas Al."Mendengar itu, semua orang langsung memasang wajah tak berdaya. Begitu juga dengan Lidya. "Kami akan melakukan apa saja, Al ... asalkan kamu mau memaafkan Dion dan Dimas ... asalkan kamu mau mencabut tuntutanmu." Reno kembali bersuara setelah agak lama terdiam. Ternyata dia belum menyerah juga. Aliando menoleh dan menatap Reno. Tertarik mendengar ucapa

DMCA.com Protection Status