Share

NYAWA SEBAGAI IMBALANNYA?

Penulis: Secilia Abigail Hariono
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

NYAWA SEBAGAI IMBALANNYA?

"Maafkan aku, Clarisa. Tenanglah, aku tidak akan membiarkan apapun terjadi padamu. Maafkan aku karena sudah melibatkanmu dalam keadaan seperti ini. Bertahanlah, aku akan segera mencarikan penawar untukmu, meski taruhannya nyawaku," monolog Justin.

Justin pun pergi mencari Tuan Steven. Dia pun menggunakan taktik mengepung, dia sangat yakin itu akan menarik pengawasan para pengawal Tuan Steven. Ketika semua pengawal terkecoh dia bisa segera masuk menerobos ke dalam rumahnya.

Benar saja, rencana itu berjalan mulus. Justin berhasil menerobos pos keamanan berlapis yang sudah di jaga ketat oleh pengawal Tuan Steven. Sampai di pengamanan terakhir.

"Tuan, ada seseorang yang sedang memeriksa kita," kata pengawal Tuan Steven masuk ke dalam ruangan penelitiannya.

"Apakah kalian sudah tidak bisa mengatasi masalah ini dengan baik?" tanya Tuan Steven. Pengawal itu menggelengkan kepalanya dengan lemah.

"Bukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   CLARISSA AKHIRNYA SADAR!

    CLARISSA SADAR! "Baik kita selamatkan Clarissa dulu," kata Tuan Steven. Mereka pun segera berangkat menemui Clarissa yang masih terbaring lemah di kediaman rumah Kevin yang sudah disulap menjadi sebuah rumah sakit dadakan. Tuan Steven memeriksa keberadaan Clarissa. Kevin tak menduga sang Kakak berhasil dengan mudah dan cepat membawa Tuan Steven datang ke kediamannya. "Ini gingseng gunung, bisa membantu menstabilkan kondisi fisiknya saat ini. Kita harus menggerusnya dan memberikannya paksa kepada Clarissa," kata Tuan Steven menggerus langsung dan menyupi gingseng itu pada Clarissa. Saat dia menyuapinya, tanpa sengaja matanya melihaat benang Giok yang melingkar di leher Clarissa. Otomatis itu membuatnya terkejut, namun sebisa mungkin dia segera menguasai keadaan dan tenang. "Bagaimana bisa dia memiliki benang kalung khusus ini? Aku sangat yakin sekali benang emas ulir untuk kalung ini milik keluargaku. Pekerjaan untuk gelang ini sa

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   JUSTIN TAK SADARKAN DIRI!

    JUSTIN TAK SADARKAN DIRI! "Kenapa dia pergi tanpa mengatakan apapun padaku dan juga bagaimana keadaan Cindy?" sahut Clarissa. "Apa kamu masih cemburu?" tanya Kevin. "Kamu sudah, selama lebih dari seminggu koma dan tak sadarkan diri. Dia selalu menjagamu, bahkan meninggalkan rumahnya dan bekerja di ruangan ini bersamaku agara bisa mengawasimu dengan baik. Sungguh," ujar Kevin. "Namun kau juga harus menyadari bahwa Kak Justin memiliki banyak urusan yang tertunda selama seminggu itu karena dia sibuk menjagamu. Dia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk pergi karena urusannya hanya bisa di selesaikan olehnya. Dia harus menyelesaikan urusannya mengenai Cindy dan beberapa hal tentang masalah pribadinya," sambung Justin. "Ci...Cindy...." gumam Clarissa. "Ya, tenang saja. Dia tidak akan pernah muncul lagi di depanmu. Kak Justin sudah

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   HUTANG NYAWA KEPADA TUAN STEVEN CHAU!

    HUTANG NYAWA KEPADA TUAN STEVEN CHAU! "Sudahlah, kita tak memiliki pilihan sekarang. Tenang saja, aku akan menyelesaikannya nanti. Selain ini aku benar-benar tidak bisa menemukan cara lain untuk menenangkannya, kecuali menemukan orang yang lebih hebat dari Justin bertahan dan membuatnya segera sadar," jawab Kevin. "Tapi...." "Benar Tuan Steven," ucap Kevin menemukan solusi. Namun sepersekian detik dia mengurungkan niatnya. Rasanya untuk meminta bantuan lagi kepada Tuan Steven apakah masih mungkin. Ini sudah terlalu jauh, bahkan keluarga Chau sudah terlalu dalam ikut campur masalah keluarga Leonard. Belum lagi jika Justin sadar dan Tuan Steven mengetahui keadaan Justin sebenarnya. Namun hanya dia yang bisa menyembuhkan Justin. Setidaknya dengan berdiskusi dengan Tuan Steven dia memiliki kemungkinan menemukan penawar racun yang ada di dalam tubuh Justin. Ini akan berguna nantinya,

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   TINGGALLAH DI SINI JIKA KAU SUKA, CLARISSA!

    TINGGALLAH DI SINI JIKA KAU SUKA, CLARISSA! "Diamlah, jangan banyak bergerak. Aku sudah meletakkan jarum infus yang akan membantu mengembalikan staminamu. Diamlah, kau harus banyak istirahat dulu sebelum pulih, jangan paksa bangun karena masih belum waktunya," perintah Tuan Steven. "Terima kasih Tuan Steven, terima kasih. Kau menyelamatkanku lagi," ujar Justin. HP Kevin berdering, satu panggilan masuk dari Clarissa. DIa segeraa menyingkir ke dekat pintu dan mengangkat telpon Clarissa. "Halo Clarissa, ada apa?" tanyanya. "Kevin, apakah Tuan Justin baik-baik saja? Dia belum memberikan kabar padaku. Aku sangat khawatir, Kevin," ucap Clarissa. "Aku sangat khawatir ketika kau mengatakan ada yang terjadi sesuatu dengan Tuan Justin. Kemudian kau dan Andrea pergi begitu saja dan meninggalkanku di sini. Tapi aku tidak berbuat macam-macam kok, Kevin. Aku selalu patuh seperti apa yang kau katakan d

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   KEBAIKAN TUAN STEVEN DAN RENCANA DI BALIK SEMUANYA!

    KEBAIKAN TUAN STEVEN DAN RENCANA DI BALIK SEMUANYA! "Kenapa? Apakah kau suka tempat ini? Kalau kau menyukainya maka tinggallah di sini selama beberapa hari saat kamu ada waktu," kata Tuan Steven menyadarkan Clarissa. Clarissa memang memandangi rumah Tuan Steven dengan penuh kekaguman. Rumah itu sangat unik sekali, rumah dengan desain Tiongkok kuno membuatnya merasa nyaman. Entah mengapa dia seperti tak asing dengan tempat ini. "Tuan Steven terima kasih telah menyelamatkan ku saat aku terkena racun wanita itu. Aku sudah mendengar semuanya dari Kevin dan Andrea, sungguh aku berhutang Budi padamu," sahut Clarissa dan langsung membungkukkan badannya berkali-kali. Tuan Steven tersenyum tak sengaja matanya melihat sebuah kalung giok dengan benang emas yang melingkarinya. Itu kalung yang dia lihat saat memeriksa Clarissa. Tak di ragukan lagi, itu adalah kalung keluarga Chau. "Bagaimana benda ini bisa ada padamu, Clarissa? Kalung giok Phon

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   TITIK TERANG HUBUNGAN CLARISSA DAN TUAN STEVEN

    TITIK TERANG HUBUNGAN CLARISSA DAN TUAN STEVEN "Sudah terkonfirmasi dan sudah dikonfirmasi, Tuan Steven. Jadi tidak akan terjadi kesalahan, bahkan untuk memastikan hasilnya kami telah menguji berulang kali. Menguji darah Tuan Steven dan sampel darah Nona Clarissa dan hasilnya sama," jelas pengawal Tuan Steven. "Nona Clarissa memang memiliki hubungan darah denganmu, Tuan Steven," lanjutnya. "Seperti dugaanku. Tak salah memang, kalau kebetulan ini memang terlalu mirip sekali. Dia adalah benar-benar anak dari Yuki. Tapi mengapa adikku begitu menyayangi Jansen si sampah itu?" gumam Tuan Steven. "Di mana Nona Clarisa?" tanya Tuan Steven. Steven menghela nafas panjang. Dia harus segera memberikan kabar ini kepada keluarganya, titik terang keberadaan Yuki yang telah lama menghilang entah kemana. Setidaknya meskipun Yuki tak ketemu atau pulang dia merasa bersyukur bisa bertemu dengan keponakannya. Lega rasanya instingnya tak salah lagi kali ini. "Dia sedang istirahat di ruang tamu, Tua

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   CLARISSA, AKU HANYA TAK INGIN MEMBUATMU KHAWATIR SAJA!

    CLARISSA, AKU HANYA TAK INGIN MEMBUATMU KHAWATIR SAJA! "Iya aku tidak bisa membiarkan dia keluar dari sini sampai dia benar-benar sembuh, Andrea. Kita harus bekerja sama kali ini!" sambungnya. "Apa yang kalian bicarakan? Apakah kalian ingin merencaanakan sesuatu padaku?" sindir Justin. "Sttt! Diamlah, Tuan Justin, aku sedang berbicara dengan Andrea," sahut Clarissa. "Apakah tali ini cukup kuat?" tanya Clarissa. "Cukup kuat, Nyonya. Tenang saja, kali ini talinya menggunakan batang baja dengan kombinasi 298 karbon tinggi terbaru dari Jerman. Tali ini sangat bisa diandalkan," sahut Andrea. Clarissa mengangukkan kepalanya. "Kamu bawalah beberapa barang ini dan minta seseorang untuk memasaknya. Semua ini titipan dari Tuan Steven, aku akan menjaga Tuan Steven. Jadi kamu istirahatlah," perintah Clarisa. "Istirahat? Bukankah kondisi keluarga Justin ini tidak baik," sahut Andrea. "Bagaimana bisa aku membiarkan Nyonya menjaga Tuan Justin. Tapi bukankah ini bukan ide yang buruk? Meningga

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   KENANGAN BAIK UNTUK CLARISSA!

    KENANGAN BAIK UNTUK CLARISSA! "Ini salahku. Aku seharusnya mempercayaimu, aku juga salah karena tidak memberitahumu. Aku hanya ingin tidak membuatmu khawatir. Kau pasti akan terpikirkan jika tahu keadaanku seperti ini, setidaknya sekarang aku sudah dalam keadaan lebih baik. Jadi kau tenang saja ya," ujar Justin. Clarissa pun menghampirinya dia pun langsung mencium bibir Justin. Trenyuh hatinya melihat Justin yang selalu mengalah untuknya. Bahkan dia selalu mengalah dan mengatakan maaf untuknya. "Clarissa apa kamu terlalu banyak makan sesuatu yang membuatmu makin jadi bernafsu?" sindir Justin tak mengira bahwa Clarissa akan langsung menciumnya. "Aku hanya ingin menghentikan mulutmu saja, Tuan Justin. Kau cerewet sekali padahal sedang sakit, aku merasa tidak senang kau terlalu banyak bicara saat sakit. Jadi istirahatlah," kilah Clarissa. "Hmmm. Clarissa aku lapar," kata Justin. "Oh aku akan menyuruh mereka untuk membawakan makanan terenak," kata Clarissa sambil mengambil telpon n

Bab terbaru

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   TUAN STEVEN SAKIT!

    TUAN STEVEN SAKIT!"Apakah Tuan tidak khawatir dia akan mendatangkan masalah bagi Clarisa lagi di kemudian hari? Lagi pula dia sekarang sama sekali belum melalui pelatihan khusus sebagai standart seoraang pengawal dan asisten," tolak William,"Tenang saja, dia tidak akan berani Tuan," kata Tuan Steven diam-diam membela Yuni. Dia juga takut Yuni akan di musnahkan oleh Tuan William apalagi mengingat dia adalah keluarga Long Lion. Yuni sudah mengabdi lama padanya, meskipun akhir-akhir ini dia sangat menjengkelkan namun membayangkan dia di bunuh membuatnya kasihan juga."Tuan mengenai informasi pembunuh kemarin sudah ditemukan," kata seorang pengawal menghampiri Tuan Wiliiam dan Steven.Dia segera membaca data diri pembunuh. Orang yang melukai Clarissa sudah di amankan juga."Gila! Bagaimana bisa Clarissa hanya bernilai satu triliun," ucap Tuan Steven."Tuan bolehkah masalah ini diserahkan padaku untuk aku tangani?" tanya Wiliam memintanya."Sekarang aku masih tidak bisa menyentuh Jus

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   SIAPA PELAKU SEBENARNYA?

    SIAPA PELAKUNYA?"Tuan! Apakah Tuan baik-baik saja?" kan kata Yuni panik. "Bawa kami kembali ke rumahku," perintah Tuan Steven. Tapi tiba-tiba kaki Tuan Steven sakit sekali, dia bahkan berjalan dengan terpincang-pincang."Arggh," erang Tuan Steven perlahan."Penyakit Tuan mulai lagi. Aku juga ikut," ucap Yuni. Tuan Steven digandeng dengan pengawalnya sedangkan Yuni langsung dihadang oleh dua orang pengawal William. Tangannya langsung d gennggam."Apa yang kalian lakukan?" tanya Yuni panik."Diam dan jangan berisik. Kami akan mengamankanmu, kamulah yang mencari tempat ini. Jadi kamu harus bertanggung jawab," kata para pengawal. "Le...lepaskan! Aku tak salah, lepaskan aku," teriak Yuni, namun tak ada satu pun orang yang memperdulikannya.Di sisi lain, William menggendong Clarissa. Dia benar-benra khawatir dengan wanita itu, apalagi raut mimik muka Clarissa yang pucat pasi. Dia menoleh ke arah belakang, nampak Tuan Steven sedang berusaha menyusulnya. Dia nampak kesakitan berjalan deng

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   RENCANA PEMBUNUHAN CLARISSA!

    PEMBUNUHAN CLARISSA"Kalian naiklah ke perahu satunya," perintah Yuni dengan tegas. Kali ini Tuan Steven mengalah."Ayo naik," kata William, dia pun menggandeng lengan Clarissa dan menariknya setengah paksa.Clarissa menjadi kaget dengan sikap William yang memaksa dan kasar. Namun Clarissa tak mau juga merusak keadaan, dia tahu sudah sejak tadi tak enak suasananya."Sudahlah sebaiknya aku sedikit menjauh darinya saja," batin Carissa dalam hati. 'Duarrrr' Duarrrrrr' tiba-tiba kembang api dinyalakan. "Ternyata ada kembang api. Indah sekali," ucap Clarissa."Akan lebih baik Kalau ada Tuan Justin di sisiku saat ini. Pasti akan sempurna keindahan ini," batin Clarissa. Dia tiba-tiba menengok ke kiri dan kanan. "Entah aku merasakan perasaan apa ini, mengapa tiba-tiba perahu bergoyang? Ada apa ini?" pekik Clarissa kaget, belum sampai dia mencerna apa yang terjadi dengannya kini tiba-tiba Clarissa merasa dingin di tubuhnya, dia mulai kesusahan bernafas. "LIhat! Lihat! Ada orang jatuh ke da

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   CINTA YUNI BERTEPUK SEBELAH TANGAN!

    CINTA YUNI BERTEPUK SEBELAH TANGAN!"AWAS KAU CLARISSA!" gumam Yuni sambil mengepalkan tangannya."Oh ya, aku juga mempersiapkan sesuatu untukmu, Tuan Steven," kata William."Benarkah? Kenapa kalian repot-repot mempersiapkan ini semua? Padahal aku yang hendak menjamu kalian. Aku merasa tersanjung," sahut Tuan Steven."Kalau begitu entah hadiah apa yang telah dibawa oleh murid William untuk Tuan Steven ini. Pasti barang yang mewah," imbuh Yuni."Bukan, ini tentu bukanlah barang yang mahal. Aku hanya memberikan hadiah kecil untukmu, Tuan," sahut Tuan William mengulurkan kotak kado yang di berikan oleh pelayannya. Entah suatu kebetulan atau tidak, namun kotak kado itu begitu mirip dengan kotak yang di bawa oleh Clarissa."Wahhh kalian memang berjodoh sekali. Lihatlah, bahkan kotak yang kalian pilih juga sama. Tuan bukalah dan lihat, seharusnya ini bisa di buka juga kan?" Ujar Yuni antusias sekali.Tuan Steven pun langsung membukanya. Dia kaget juga dengan b

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   CLARISSA! AWAS KAU!

    AWAS KAU CLARISSA!"Jangan bergerak!" ucap William tiba-tiba."A..apa yang sedang dia lakukan?" tanya Clarissa menatap ke arah William kaget dan bingung.Kemudian William semakin mendekatkan wajahnya ke arah Clarissa. Suara desahannya pun sampai terdengar di telinga Clarissa, tiba-tiba tangannya mengambil sesuatu di belakang rambut Clarissa. Sebuah daun, ternyata ada sehelai daun yang menyempil di rambutnya."Terima kasih Kakak William. Aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu hari ini, tetapi..." kata Aruna menggantung kalimatnya."Tetapi kenapa?" sahut William."Semua ini rasanya tidak benar, Kak. Rasanya ini terlalu berlebihan sekali," jawab Clarissa."Kenapa memangnya?" "Kak, aku sudah menikah dan lebih lagi sekarang aku akan menjadi ibu dari anak ini. Kamu tidak perlu membuang-buang waktu dengan ku," jelas Clarissa."Kenapa? Apa maksudmu aku buang-buang waktu? Aku tidak merasa aku sedang membuang-buang waktuku," sanggah William."Kali ini aku keluar hanya untuk mencarimu," uj

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   JANGAN BERGERAK!

    JANGAN BERGERAK!"Dengan begini dia seharusnya sudah tidak ada waktu untuk mengganggu ku lagi kan?" batin Clarisa sambil menenteng belanjaannya. Tanpa dia sadari dari jauh William memperhatikannya."Ternyata dia pintar juga ya," gumamnya."Tuan muda," panggil seorang pengawal. "Telepon dari tuan besar," bisik seorang pengawalnya. William menoleh dia mengambil hp-nya. "Halo, Ya ayah. Ada apa?" tanya William."William, aku dengar kamu telah pergi ke Universitas negara sebelah dan menemukan keturunan daerah Blood gold, hanya saja terjadi sesuatu yang tidak terduga. Apa benar?" tanya Tuan besar, Ayah William."Apakah Ayah maksud adalah masalah Clarissa hamil?" sahut William."Benar, dia sedang hamil kan? Kalau benar, maka diaa benar-benar tidak bisa menjadi Nyonya dari keluarga Long Lion kita. Tapi untungnya tidak ada seorangpun di tempat keluarga besar Chau yang mengetahui identitasnya kecuali Tuan Steven dan Yuki. Aku tidak bisa menentang kalian bersama, tapi aku harap kamu bisa menga

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   TAMPARAN NARA!

    TAMPARAN NARA!"Atau karena pria itu? Kalau dia tidak kembali tentu dia tak punya pilihan lain kan? Apakah aku harus memusnahkannya juga?" batin William. Clarissa sebelum pulang ke apartemen memutuskan untuk berbelanja di tol serba terdekat. Meskipun hanya berbelanja beberapa camilan yang dia sukai namun dia cukup merasa senang, menurutnya berbelanja adalah kegiatan yang paling menyenangkan."Pakai kartu punyaku," ucap seorang wanita di belakang Aruna mengulurkan kartu pada kasir."Kak Nara, kenapa kamu datang kemari sekarang?" tanya Clarissa terkejut melihat Nara di sampingnya."Bukankah kau baru mengirim pesan singkat padaku mengatakan ada tiket khusus acara seni yang di adakan oleh suamik, Devan. Kenapa? Tidak apa-apa kan aku datang lebih cepat. Apa aku tidak boleh datang untuk melihatmu? Bagaimana bisa kau berada di sini?" Cerca Nara dengan berbagai pertanyaa."Kau bukan datang untuk mencari masalah kan, Kak?" sindir Clarissa.Nara diam, dia menunggu Clarissa menjawab semua per

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   APAKAH AKU HARUS MEMUSNAHKANNYA JUGA?

    APAKAH AKU HARUS MEMUSNAHKANNYA JUGA?"Tapi Ibu ingin mengingatkanmu beberapa kalimat, kita berada di dalam keluarga yang kaya raya. Jaga kehormatanmu, percayalah semua rumah tangga konglomerat itu kurang lebih sama. Dimanapun tempatnya semua pria sedikit suka bermain dengan wanita. Asal kamu adalah istri sah maka buka satu mata dan tutup satu mata satunya. Itu sudah cukup," pesan Nyonya Lula."Apa maksudmu, Ma?" Tanya Nara tak mengerti dengan nasehat Ibunya yang terasa aneh dan janggal itu. Nyonya Lula mengelus tangan Nara perlahan, ini kali pertama dalam hidupnya mungkin akan mengatakan perkataan dewasa dengan sang putri. Selama ini dia selalu menyembunyikan perasaannya dan bersikap baik-baik saja dengan semua perlakuan suaminya."Nara, kau harus ingat bahwa sekarang kodratmu sudah berubah menjadi istri. Jadi mulai sekarang kau tak boleh terlalu serakah untuk memainkan permainan," ucap Nyonya Lula, Nara pun hanya menghela nafas panjang. Dia pun mengangguk pasrah tak bisa berbuat b

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   HUBUNGAN SUAMI ISTRI YANG MERENGGANG?

    HUBUNGAN SUAMI ISTRI YANG MERENGGANG?"Hanya jika kalian pergi Tuan Steven baru bersedia untuk pergi. Lebih tepatnya aku mengatakan seperti itu agar Tuan Steven mau ke sana. Namun aku tak bisa mengatakannya di hadapan kalian," batin Yuni.Clarissa memandangi tiket itu, dia sudah memilikinya dari Devan. Itu artinya dia memiliki dua tiket masuk, sebenarnya Clarissa malas sekali datang ke acara seperti ini. Tapi karena Yuni mengatakan bahwa Tuan Steven datang, sebagai murid maka ia harus datang juga untuk menghormatinya."Datanglah! Meski kalian belum tentu akan menjadi aktor atau penyanyi di masa depan ada baiknya untuk pergi memahami kemampuan senior kalian kan," sambung Yuni."Clarissa, kamu pasti akan pergi kan? Toh ini hanya sebuah pesta penyambutan saja, bukan film yang mengerikan. Tidak akan menakuti anak dalam kandunganmu kan?" Lanjut Yuni."Iya aku akan pergi," ujar Clarissa menganggukkan kepalanya."Kenapa dia begitu ingin aku berpartisipasi dalam acara seperti ini? Tak hanya

DMCA.com Protection Status