Share

23. Bukan Akhir

Penulis: Ryoum ei
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-04 00:02:09

Dorr!

Suara tembakan yang diarahkan ke atas membuat semua orang yang berada di dalam rumah bergegas keluar untuk mengetahui hal apa yang sebenarnya terjadi. Kini, Alexander telah berada di atas puncak rencananya. Tidak ada lagi kata menunggu apalagi membiatkan waktunya terbuang sia-sia. Alexander tidak akan menunggu keputusan apapun selain hanya berfokus dengan rencananya dan semua usahanya yang sebentar lagi akan berhasil. Ia tidak peduli apa yang akan terjadi dengannya setelah ini, yang jelas ia sangat ingin melihat Jeremy bertekuk lutut meminta maaf padanya dan nyawa pria tua itu yang akan melayang setelahnya.

Apapun yang terjadi, Jeremy harus terbunuh!

Alexander tersenyum sinis kala Jeremy dan Victoria keluar dari rumahnya dengan tatapan bingung dan terkejut. Tak lama, Edward juga menyusul dari bagian samping rumah yang merupakan jalan menuju taman belakang rumah. Alexander semakin menyunggingkan senyumannya sebab merasa puas semua orang berkumpul dengan menakjubkan. Benar-benar s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Balas Dendam Dalam Cinta    24. Past Time

    Brak!Gebrakan meja yang baru saja terdengar memperlihatkan dengan jelas bahwa seseorang tersebut tengah berada diambang batas kesabarannya. Perasaan kecewa mendalam dan kemarahannya tidka bisa dibendung lagi melihat semua data di depan mejanya yang benar adanya. Mata itu menatap tajam pada satu orang kepercayaannya yang berdiri tegak di depan meja dengan wajah menunduk.“Andre … ini tidak benar, bukan?”Pria yang tengha berdiri di depan meja sang ketua itu hanya bisa diam. Tidak ada lagi kebohongan dan tidak ada yang bisa disembunyikan atau semuanya akan semakin rumit. Akhirnya, ia hanya menanggapi dengan gelengan kepala sebagai penjelas bahwa itu semua adalah kenyataan yang harus diterima oleh pria di sana.Jeremy Libason, pria itu terduduk lemas dengan ketidakpercayaan yang memenuhi otak dan hatinya. Ia mengusap wajahnya kasar dengan mencoba menyadarkan diri bahwa semua ini bisa diatasi dengan cara lain. Ia kembali menatap asisten pribadinya yang masih menundukkan kepala.“Kau suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Balas Dendam Dalam Cinta    25. Mencari Cara

    “Elyana diamlah. Dengan kau yang tidak bisa diam dan terus menampakkan wajah khawatit akan semakin membuat banyak orang berpikir aneh terhadap kita. Aku tahu kau cemas jika kita ketahuan memanipulasi keuangan perusahaan demi urusan pribadi, tetapi tetaplah tenang seolah kita tidak melakukannya. Ini semua demi kehidupan kita, oke?”Elyana mengangguk meski raut wajahnya masih belum bisa terlihat tenang seperti biasa. Rasa ketakutan itu terus menyiksanya dengan bayangan buruk yang terus saja berputar dalam kepalanya. ia tahu ini semua adalah jalan yang salah, tetapi semua ini mereka lakukan demi kehidupan mereka menjadi lebih baik dan membawa anak mereka dalam kehidupan yang nyaman tanpa harus memikirkan keuangan. Namun, sebelum semua impian mereka terwujud Jeremy dan Andre justru sudah tahu penghianatan yang mereka lakukan. Dengan begitu, Elyana tidak mungkin tidak merasa cemas akan keamanan mereka terlebih untuk anak mereka yang berusia kecil.Sementara itu, Marco berusaha mencari cara

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Balas Dendam Dalam Cinta    26. Kacau

    Bukannya selesai permasalahan dengan Marco dan Elyana setelah Jeremy memberikan kesempatan untuk kedua orang tersebut membuktikan ketidakbersalahan mereka, keadaan perusahaan justru semakin kacau dan beberapa saham yang diambil kembali oleh rekan kontrak Jeremy. Hal itu semakin membuat kegaduhan dengan banyak berita yang menyebar di internet tentang perusahaan Jeremy yang akan mengalami kebangkrutan. Semua karyawan yang selama dua bulan ini belum mendapatkan gaji mulai berpikir buruk dan mulai melakukan demo ke perusahaan agar segera membayar hak mereka.Andre berusaha penuh mengendalikan semua meski sangat kuwalahan. Semua orang diperusahaan tidak ada yang mempercayai Jeremy dan Andre saat ini untuk bisa menyelesaikan masalah dan klien- klien yang sebelumnya memiliki janji membatalkan begitu saja tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Keadaan semakin kacau dan Marco yang bahkan tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali setelah keluar dari ruangan Jeremy sebelumnya.“Tuan … perusa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Balas Dendam Dalam Cinta    27. Tidak Menemukan Jejak Apapun

    “Kau sudah melacaknya?”Andre menoleh dan mengangguk. “Sepertinya Marco benar-benar sudah merencanakan hal ini sebelum pergi. Semua alamat dan apapun yang berkaitan dengannya tiba-tiba hilang tanpa jejak apapun. Aku khawatir pada tuan Jeremy. Kesehatannya menurun drastis dan semalam ia baru saja mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan semua berita dan rekan yang tidak mau membantu.”Jhon, Robert, Reino dan tiga orang kepercayaan Jeremy menghembuskan napas panjang. mereka berkumpul untuk mengambil rencana demi menemukan keberadaan Marco dan Elyana yang tiba-tiba menghilang. Jeremy telah berkorban banyak hal untuk mereka bertujuh dan kini saatnya mereka bersatu untuk membantu Jeremy sebagai balasan terimakasih mereka atas semua yang telah Jeremy lakukan.“Pasti ada jejak meski sulit. Marco tidak sepandai itu dalam teknologi apalagi dia bekerja dibagian keuangan. Aku yakin kita bisa menemukan satu titik agar bisa mendapatkannya, tetapi sekali lagi meski itu sulit. Di dunia ini tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Balas Dendam Dalam Cinta    28. Tidak Seharusnya

    Suara ketukan pintu membuat Elyana menoleh. Marco sedang berada dikamar dan Elyana takut jika ia membuka pintu sembarangan. Elyana ingin memanggil Marco saat sebuah suara langsung membuatnya segera membuka pintu.“Halo … apakah ini rumah, Tuan Marco? Anda memesan tiket pesawat, bukan?”Elyana membuka pintu dengan senyuman lebar. Namun begitu melihat siapa orang yang sedang berada di hadapannya membuat Elyana mematung. Berbeda dengan Elyana, orang tersebut justru menampakkan senyuman tipis dan masuk ke rumah begitu saja.Marco yang baru saja keluar dari kamar mematung ditempat setelah melihat siapa orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya. Orang tersebut menampakkan senyuman dan mendudukkan diri di kursi.“Rumah yang sederhana dengan keluarga yang harmonis. Aku iri sekali.”Marco melihat Elyana yang terlihat ketakutan dan bahkan tidak kunjung masuk kembali ke dalam. Marco menghembuskan napas panjang lalu berjalan mendekat. Mendudukkan diri di kursi lain dengan pandangan menunduk.“

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Balas Dendam Dalam Cinta    29. Napas Terakhir

    Baru saja membuka pintu rumah dan keluar untuk segera membawa Alex kembali, Marco ditodong pistol tepat di depan wajah dan membuatnya diam seketika. Sorot matanya mulai menatap siapa orang yang telah lancang menodongkan senjata api tersebut kepadanya, sedikit tersentak lalu sebuah senyuman tersungging dari bibirnya.Orang-orang Jeremy telah datang.“Akhirnya kami menemukanmu, Marco si penghianat!”Marco menajamkan matanya menatap orang yang baru saja bicara. Kebencian semakin mendarah daging dalam benaknya melihat semua orang ini. Beraninya mereka ikut mengganggu kehidupannya setelah ia mengakhiri dengan Jeremy dan semua keluarga Libason. Mereka tidak berhak dalam apapun kecuali rekan Marco dalam bekerja, selebihnya mereka tidak harus ikut campur seperti ini.“Hei! Hei! Hei! Ada apa dengan tatapan itu?”“Marco … siapa yang datang?”Robert menatap ke dalam rumah dan tersenyum menyapa Elyana yang terdiam membisu ditempatnya setelah melihat mereka. Jhon masuk ke dalam rumah dan disusul

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Balas Dendam Dalam Cinta    30. Kehidupan Yang Pahit

    Kehidupan baru setelah kehilangan kedua orang tuanya. Hanya hidup bersama dengan paman dan sepupunya sampai usianya menginjak remaja dan usahanya yang tidak pernah berhenti setelah kehilangan kedua orang yang ia cintai. Alex sudah tumbuh menjadi pria remaja sekarang dan sedang bekerja keras dengan tujuannya yang semakin pasti. Sudah sepuluh tahun lalu sejak kepergian kedua orang tuanya, akhirnya Alex memiliki sesuatu yang pasti untuk mempertahankan kehidupannya. Hidup dalam kepastian dan tentu saja dengan segudang harapan.“Alex makanlah lebih dahulu. Sudah dua jam kau berolahraga tanpa berhenti.”Alex menoleh pada Velena yang datang dan membawakan nampan yang penuh dengan makanan dan minuman serta buah segar. Alex tersenyum dan menuruti permintaaan Velena untuk segera mendekat dan makan.“Kau tidak lelah, hm? Kau tidak pernah berhenti melakukan kegiatan meski hanya beberapa menit. Apa yang membuatmu begitu bersemangat dalam melakukan semua pekerjaan, huh? Aku iri sekali.”Alex hanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Balas Dendam Dalam Cinta    31. Kembali Sendiri

    Hari yang berganti dengan bulan lalu berganti pula dengan tahun hingga sampai pada waktu dimana Alex kini benar-benar sendiri. Menjalani kehidupannya sendiri sebab tahun ini Velena telah menikah dan hidup bersama dengan suaminya dan demi kebahagiaan Velena Alex rela ditinggal. Paman Terros yang juga telah lama pergi juga masih membekas dalam benak Alex. Semua orang yang ia kasihi telah pergi dan hanya meninggalkan Alex seorang diri.Ya … hanya Alex sendiri.“Baik-baiklah di rumah. Jaga dirimu dengan baik. Aku akan sering memberimu kabar meski aku harus sibuk dengan kegiatanku setelah menjadi istri orang. Kau harus berjanji padaku jangan terus memaksakan diri, okey?”“Kau tidak bosan mengatakannya?”“Tentu saja tidak sebab kau tidak pernah mau mengerti bukan? Maka aku akan mengingatkan terus menerus sampai kau bosan. Aku sungguh tidak berharap kita berpisah tetapi ini pilihanku. Aku ingin membangun sebuah keluarga dan berbahagia dengan priaku. Maafkan aku, Alex.”“Berhentilah dan cepat

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29

Bab terbaru

  • Balas Dendam Dalam Cinta    114. Akhir Kisah Kita

    Dua tahun telah berlalu begitu cepat. Usia yang sebelumnya muda semakin bertambah tua dan bayi yang bari saja lahir kini sudah pandai bicara dengan kakinya yang mulai berjalan tertatih sebab belum benar-benar bisa mengendalikannya. Kejadian demi kejadian terus berganti dan tawa serta tangis juga mengimbangi. Semua telah dilalui dengan suka dan duka yang bergantian. Menerjang orang-orang dan menyadarkan bahwa waktu memang secepat itu berlalu serta meninggalkan kenangan tiada akhir.Hari ini, di tempat yang amat sejuk serta terpaan angin menyapa dengan lembut pada dua keluarga yang sedang melakukan camping. Suasan ramai dengan tawa yang terdengar menandakan bagaimana mereka merasakan kebahagiaan saat ini dan melupakan semua kejadian yang terjadi sebelumnya. semua orang tersenyum, saling bercanda dan keempat anak yang bermain dibagian berbeda dengan keempat orang dewasa. Ya … mereka adalah keluarga Alexander dan Velena. Dua keluarga dengan kehidupan berbeda yang menyatu menjalin hubungan

  • Balas Dendam Dalam Cinta    113. Bukan Akhir

    Keadaan Valerie semakin membaik dan anak itu yang mulai mengingat dengan perlahan setelah lima bulan lamanya mengalami amnesia sejak kecelakaan. Begitu juga dengan Johaan, pria itu sudah kembali dengan rutinitas pekerjaannya dan kabar yang menggembirakan datang dari Velena yang hamil dua bulan saat ini. Tentu saja ini dijalani tidak mudah. Banyak kesedihan dan juga kebahagiaan yang tercampur menjadi satu dan itu semua juga mendapatkan banyak banyuan dari Alexander serta Kimbeerly yang merawat mereka dengan baik.“Gabriel letakkan mainanmu. Panggilkan ibumu untuk Arthur.”Gabriel segera beranjak atas perintah ayahnya yang duduk di sofa dengan dirinya yang bermain di lantai. Ia pergi ke kamar untuk melihat Arthur dan memanggil ibunya untuk segera datang. Bayi Arthur kini semakin tumbuh sehat dengan tubuh berisi nan juga terlihat semakin tampan. Tidak berbeda dengan Gabriel dulu, Arthur begitu mempesona bagi mata siapa saja yang melihatnya.“Awh … kau sangat menjijikkan, Arthur. Harusnya

  • Balas Dendam Dalam Cinta    112. Keadaan Edward

    Berada dipenjara sejak dirinya dinyatakan bersalah atas semua tuduhan dengan bukti yang ada, kini kehidupan Edward begitu menyedihkan berada disel tahanan. Pria itu hampir tidak pernah tidak depresi satu hari saja sebab pikirannya yang terlalu ricuh memikirkan cara agar dirinya tidak disalahkan. Gangguan otaknya sungguh menyita perhatiannya dengan tubuhnya yang perlahan semakin mengurus karena ia yang juga tidak mau makan dengan baik. Tidak ada yang menjenguk atau bahkan menanyakan kabarnya selama berada disel tahanan dan hal itu semakin memperjelas Edward bahwa Kimbeerly satu-satunya keluarga yang ia miliki benar-benar memutuskan hubungan keluarga dengannya.Seperti saat ini, Edward sesekali akan berteriak histeris dengan depresi yang ia alami. Ia bahkan dipindahkan ke sel tahanan khusus sebab dengan depresi yang ia alami membuat tahanan yang lain merasa terganggu dan hal itu malah membuat Edward babak belur karena dipukuli oleh tahanan yang lain. Hal itu juga telah diminta jauh sebe

  • Balas Dendam Dalam Cinta    111. Rutinitas Semula

    Bolak-balik datang dan pergi antara rumah Velena, rumah sendiri dan kantor yang dilakukan Alexander selama beberapa hari ini membuat pria itu terlihat amat lelah. Kimbeerly bahkan harus menyiapkan vitamin tambahan untuk Alexander sebab tidak mau pria itu tiba-tiba jatuh sakit akibat kelelahan. Arthur juga perlahan pulih setelah tiga hari lamanya masih demam meski suhunya tidak setinggi hari pertama.“Kau tidak pergi bekerja?” tanya Kimbeerly yang baru kembali dari lantai bawah dan berpikir Alexander sudah siap lalu akan segera pergi, tetapi yang ia lihat saat ini justru hal sebaliknya. dimana Alexander justru sedang rebahan dengan Arthur yang berada di samping tubuh pria itu.“Aku mengambil cutie dua hari.”Kimbeerly mendekat dan menaruh susu dan vitamin berbentuk pill itu di atas nakas. “Kau merasa tak enak badan? Kita bisa ke dokter.”Kimbeerly mencoba memegang kening Alexander, tetapi pria itu segera menggeleng dan menampakkan senyuman. “Aku tidak mau melihatmu sakit, Al. Jadi kata

  • Balas Dendam Dalam Cinta    110. Merawat Arthur

    Sejak kepulangan Alexander dan Kimbeerly dari rumah Velena, kini berganti dengan mereka yang harus merawat Arthur yang mengalami demam tinggi. Apalagi Alexander juga harus bolak-balik dari rumah ke kantor lalu kembali ke rumah Velena untuk memastikan semuanya. Hal itu membuat tubuh Alexander benar-benar lelah dan ia juga tidak dapat berkeluh kesah sebab semua tanggungjawab ada padanya. Bagaimanapun ia harus menghandle semuanya sebaik mungkin dan tidak memiliki kesalahan.“Apakah masih panas?” tanya Alexander pada Kimbeerly lewat telepon video yang mereka lakukan saat ini.“Masih. Suhunya semakin panas.”“Aku akan segera kembali,” ujar Alexander kemudian memutuskan telepon video mereka. Ia juga bisa mendengar sendiri bahwa Arthur masih terus menangis di sana.Alexander menghembuskan napas pelan. Ia kini berada disebuah apotek untuk membelikan vitamin bayi dan beberapa asupan susu untuk Arthur. Meski telah diperiksa oleh dokter, tetapi suhu tubuh Arthur belum juga menurun dan anak itu y

  • Balas Dendam Dalam Cinta    109. Kembali Ke Rumah

    Hari ini Velena, Johann serta Valerie sudah diperbolehkan pulang setelah beberapa hari menerima menanganan baik di rumah sakit. Alexander juga turut andil dalam hal ini untuk menjemput mereka dan kembali ke rumah, ditemani dengan Kimbeerly yang memang sudah pulang lebih dahulu setelah persalinan. Hanya Alexander dan Kimbeerly, sebab Gabriel dan Arthur tetap di rumah dan Alexander sudah menyewa orang untuk menjaga mereka sampai Alexander dan Kimbeerly kembali.“Terimakasih sudah mau kami repotkan, Alexander. Aku minta maaf karena malah membuatmu bolak-balik rumah sakit menjaga kami sekaligus Kimbeerly. Kau pasti lelah.”Alexander tersenyum tipis mendengar Johann yang berujar. Mereka sudah berada di mobil menuju ke rumah dengan Valerie yang terus berada dipangkuan Velena sebab hanya Velena dan Alexander yang diingat oleh anak itu.“Jangan seperti orang lain, Johann. Kami keluarga dan bantuan seperti ini seharusnya memang ada. Lain kali, jangan sungkan jika memang butuh bantuan. Aku akan

  • Balas Dendam Dalam Cinta    108. Kesedihan Tiada Akhir

    Alexander menghentikan dorongan kursi rodanya begitu sampai di depan sebuah ruangan operasi Johann yang tertutup rapat. Velena diam ditempat dengan sorot mata menatap pintu ruangan tersebut. Harapannya untuk terus merasakan kebahagiaan pupus begitu melihat kenyataan bahwa dua orang yang ia cintai bahkan belum bisa ia temui. Dua orang yang menjadi sumber kekuatannya justru sedang menagalami masa kritis dan harus mendapatkan penanganan lebih banyak untuk bertahan hidup. Ini menyakitkan tetapi mau tak mau Velena harus menerimanya.Velena menoleh, menatap Alexander yang berada di sampingnya, seakan menunggu permintaan apalagi yang akan Velena katakan.“Katakan saja,” ujar Alexander yang mengetahui bahwa Velena tidak berani mengatakan apa yang ia inginkan.Wanita itu terdiam dan kembali menatap perut ratanya. “Aku tidak siap mengatakan semua ini kepada mereka.”Alexander mengusap puncak kepala Velena dan mengangguk mengerti. “Aku yang akan mengatakan pada mereka.”Velena menatap Alexander

  • Balas Dendam Dalam Cinta    107. Keguguran

    Velena mendapatkan ruang inap lebih dahulu sebelum Valerie dan Johann yang masih ditangani oleh dokter. Alexander segera menemani sepupunya itu setelah ia berhasil menenangkan diri dan memberitahukan kabar kepada semua orang. Kelurga Johann akan segera datang dan Kimbeerly yang terus meminta maaf karena tidak bisa datang sekaligus karena itu permintaan Kimbeerly agar Velena dan keluarga datang menjenguknya.“Al … kenapa perutku seperti ini?” tanya Velena yang baru sadar dan melihat perutnya yang kembali rata.Alexander mendekat dan menatap sedih melihat keadaan Velena saat ini. Sepupunya itu terlihat jelas sedang kebingungan tetapi Alexander bahkan tidak tega mengatakan kebenarannya kepada wanita itu. Itu terlalu menyakitkan untuk diberikan sebagai jawaban untuk Velena yang begitu menginginkan seorang anak setelah Valerie.Velena menatap Alexander yang tidak kunjung menjawab pertanyaannya dan malah diam saja dengan mengalihkan pandangan. “Al … katakan sesuatu padaku. Kenapa perutku se

  • Balas Dendam Dalam Cinta    106. Keadaan Buruk

    kecelakaan yang terjadi kepada Johann, Velena serta Valerie membuat Alexander tidak bisa berhenti berpikir. Ketiga orang itu sedang dirawat di rumah sakit terdekat dengan tempat kecelakaan dan sekarang Alexander tengah menunggu dokter keluar dari ruangan setelah beberapa saat masuk untuk memeriksa keadaan mereka. Alexander terus mencoba berpikir baik tetapi setelah melihat keadaan ketiga orang itu membuatnya tidak bisa berpikir dengan tenang.Velena mengalami pendarahan dengan beberapa bagian tubuhnya terluka karena kaca mobil yang pecah, Johann memuntahkan banyak darah sebab bagian dadanya yang berpental bagian setir dengan amat keras dan membuatnya terus terbatuk dan tidak bisa bersuara dengan jelas, terakhir adalah Valerie yang mendapatkan beberapa luka dan tidak sadarkan diri setelah kepalanya terantuk bagian kursi depan. Melihat semua keadaan buruk ketiga orang itu tentu saja membuat harapan Alexander semakin rendah.Alexander tidak bisa tenang. Ia berdiri dan melangkah ke sana k

DMCA.com Protection Status