Home / Romansa / Baby Triplets Milik Om Tampan / (TIANA STORY) PELUKAN ALDRICH DAN BUNGA TULIP

Share

(TIANA STORY) PELUKAN ALDRICH DAN BUNGA TULIP

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2024-04-18 15:06:36

"Hari ini Sarah ingin mengajakmu fitting baju pengantin, Al."

Suara Emma membuka pintu kamar Aldrich, wanita itu menatap putranya yang kini duduk di sofa sembari membaca untuk berkali-kali semua surat milik Tiana.

"Aldrich," panggil Emma lagi, apa itu? Apa yang kau baca?"

Emma mendekat dan wanita itu bertemu tatap dengan sang putra. Aldrich menyergah napasnya berat.

"Aku tidak bisa melanjutkan pertunanganku dengan Sarah, Ma," ujar Aldrich.

"Apa maksudmu hah?! Jangan aneh-aneh, Al!" seru Emma seraya menyahut kertas di tangan Aldrich.

Wanita itu membacanya, semuanya. Satu persatu dan ia menatap Aldrich dengan tatapan bingung.

Putranya pun hanya diam dengan wajah datar penuh kekecewa. Sebuah kebohongan yang tertutup dengan rapi dan bersih seperti sesuatu yang suci, tersembunyi dan seolah sampai kapanpun tidak akan bisa terbongkar.

"Al, i-ini milik Tiana?" tanya Emma menunjuk kertas di tangannya.

"Heem. Tiano yang memberikan ini padaku." Aldrich beranjak dari duduknya dan menatap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   (TIANA STORY) HUBUNGAN YANG TERJALIN LAGI

    "Apa yang kau lakukan dengan calon suamiku, hah?!" Sarah berteriak hendak menyerang Tiana. Namun Aldrich lebih dulu berdiri di hadapan Tiana dan memberikan tatapan tajam pada Sarah. Keduanya diselimuti amarah yang hebat, Sarah dan Aldrich begitu emosi satu sama lain. Situasi ini tidak memungkinkan, semua orang menatap mereka dengan tatapan bingung. "Mau apa kau, hah?! Kenapa kau tidak pernah sadar siapa dirimu di dalam hidupku," desis Aldrich pada Sarah. Gadis itu berkaca-kaca."Aku... Aku ini calon istrimu Al!" "Itu bagimu, tapi tidak bagiku." Dengan penuh penekanan Aldrich berucap. "Apa kau pernah mendengar kalau aku menyebutmu sebagai calon istriku?!" "Aldrich..." Sarah seperti orang yang paling tersakiti di sana. Dia kembali menatap Tiana. Tiana yang terdiam antara takut dan sekujur tubuhnya menjadi sangat gemetar hebat dengan pertengkaran mereka yang ditonton banyak orang. "Sa-Sarah, jangan salah paham. Aku tadi hanya-""Apa?!" teriak Sarah menuding wajah Tiana. "Turunk

    Last Updated : 2024-04-19
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   (TIANA STORY) MENCURI KECUPAN DI BIBIRMU

    Sore ini tidak biasanya kedua orang tua Aldrich datang ke rumah Sebastian. Momen ini seperti Dejavu saat si kembar masih anak-anak. Tiana pun tidak mengerti dengan kedatangan mereka, hingga dia memutuskan untuk bersembunyi di dalam kamarnya dan tidak mau keluar sama sekali. "Tiana di mana? Kenapa tidak kelihatan sama sekali?" tanya Emma menatap Shela. "Iya. Ke mana anak itu?" gumam Shela menoleh ke lantai atas. Mau tidak mau kini Shela berjalan naik ke lantai dua dan mencari Tiana di dalam kamarnya. Shela mengetuk pintu kamar sang putri. Beberapa kali meskipun tidak ada jawaban, mungkin putrinya itu takut kalau ada masalah lagi antara keluarga Morgan dan keluarga Hubert."Sayang, Tiana... Buka pintunya dulu, nak," panggil Shela mengetuk pintu kamar sang putri. "Iya Mami, sebentar!" Pintu kamar itu terbuka, muncullah Tiana yang kini memeluk boneka besarnya dan menatap Shela penuh tanda tanya. "Ada apa, Mi?" tanya gadis itu bingung. Shela tersenyum manis. "Ayo Sayang, ada Tante

    Last Updated : 2024-04-20
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   (TIANA STORY) MENIKAH DALAM WAKTU DEKAT

    Makan malam berdua dengan Tiana membuat Aldrich merasakan malamnya kini jauh berbeda. Apalagi gadis itu lebih banyak bercerita, tersenyum dan menceritakan tentang kehidupannya selama di Prancis. Aldrich memperhatikan Tiana dalam-dalam. Ada sesuatu pertanyaan yang terbesit di hatinya. "Siapa laki-laki yang waktu itu bersamamu, Sayang? Dia bukan kekasihmu, kan?" tanya Aldrich menatap Tiana yang tengah memakan daging panggangnya. "Legolas yang kau maksud?" tanya Tiana tersenyum tipis. "Dia adalah pengawal yang diberikan Kakek untuk menjagaku. Aku tidak terlalu tahu tentang seluk-beluk Prancis, jadi Kakek memberikan aku seorang bodyguard. Dia bernama Legolas." "Dia yang mengajakmu pergi ke Jerman setelah awalanya kau pikir aku menikah dengan Sarah, bukan? Legolas, Legolas itu!" Tiana menggigit ujung sendoknya dan menatap Aldrich sebelum dia cemberut. Hal itu membuat Aldrich terkekeh karena ekspresi tidak senangnya Tiana akibat dia tahu kalau Aldrich membaca semua surat-surat rahasia

    Last Updated : 2024-04-20
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   (TIANA STORY) MARAH DAN SANGAT PERHATIAN

    "Apa?! Aldrich sakit?!" Suara pekikan itu berasal dari Tiana, gadis yang kini terbaring di atas ranjang kamarnya. Tiana terkejut saat kekasihnya pagi hari menghubunginya dan mengatakan kalau dia sedang sakit. "Ya ampun... Kalau begitu aku ke sana!""Jangan berangkat sendiri ya, Sayang. Maaf tidak bisa menjemputmu," ujar Aldrich dari balik panggilan itu. "Iya, iya, sekarang matikan telfonnya!" pekik Tiana panik. Gadis itu langsung beranjak dari atas ranjang. Tiana membuka lemari pakaiannya dan memilih baju yang tepat. Tiana tidak bisa mendengar seseorang yang dia sayangi tengah sakit, gadis itu akan merasa cemas dan panik berlebihan. "Bagaimana bisa sakit, kemarin denganku juga masih biasa-biasa saja. Dasar Aldrich!" omel Tiana seraya masuk ke dalam kamar mandi. Gadis itu bersiap untuk beberapa menit, sebenarnya hari ini Tiana ada janji dengan Midi dan Rosse untuk menyiapkan dekorasi baru di beberapa kedainya, namun mungkin akan di undur sampai besok. Tiana berjalan turun ke l

    Last Updated : 2024-04-21
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   (TIANA STORY) ALDRICH DAN SEMUA KASIH SAYANGNYA

    Aldrich tertidur sampai siang hari setelah dia meminum obat yang Tiana siapkan. Laki-laki itu terbangun pukul satu siang. Tubuhnya kembali vit dan nyeri di kepalanya pun sudah reda. Aldrich menoleh ke samping di mana Tiana tertidur meringkuk di sampingnya. "Tiana, sampai tertidur begini," lirih Aldrich tersenyum tipis. Laki-laki itu meletakkan bantal di samping kepala Tiana, ia beranjak bangun gegas melangkah ke kamar mandi dan segera membersihkan tubuhnya. Aldrich merasa nyaman hari ini meskipun dirinya sakit, namun ia diperhatikan lebih oleh Tiana. Dari mengompresnya, memijit lengannya, bahkan Tiana setiap jam selalu membujuk Aldrich untuk diajak ke rumah sakit sampai-sampai mereka tertidur dengan sendirinya. "Gadis ini, lucu sekali," ucap Aldrich menatap ke arah kaca di kamar mandi saat menyadari ada perekat penurun panas yang melekat di keningnya. Dia tertawa gemas. "Lucu sekali dia. Secemas itu kalau aku sakit..." Beberapa menit kemudian Aldrich keluar dari dalam kamar ma

    Last Updated : 2024-04-21
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   (TIANA STORY) TINO DAN SEMUA RASA CEMASNYA

    "Jangan bertengkar lagi, malu dilihat semua orang... Kemejamu juga jadi kotor." Tiana mengelap kemeja Aldrich yang kotor karena jus jeruk menyumpahinya. Laki-laki itu diam tidak menjawab. Dia masih marah dan kesal, namun hanya diam saat bersama Tiana belum lagi gadis itu kini mengomelinya habis-habisan. "Sudah-sudah, jangan marah lagi." Tiana memeluk tubuh Aldrich dan tidak peduli kemeja basah itu akan mengotori jaketnya. "Kemejaku kotor Sayang," bisik Aldrich tertunduk mengusap pucuk kepala Tiana. Gadisnya tetap diam dan tidak mengatakan apapun. Namun detak jantung Tiana yang berpacu mampu Aldrich rasakan saat ini. Ia pun memeluk Tiana dengan erat, mengusap punggungnya lembut. "Tidak papa. Semuanya sudah berakhir dan tidak ada keributan lagi, jangan takut," bisik Aldrich mengecup pucuk kepala Tiana. "Jangan seperti itu lagi ya, kau bisa menegurnya hati-hati, bukan malah marah seperti tadi, Aldrich..." Tiana meremas kemeja yang Aldrich pakai. "Maafkan aku, Tiana." Laki-laki i

    Last Updated : 2024-04-22
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   (TIANA STORY) MOMEN YANG HANGAT

    "Aldrich ngapain ke sini tidak bilang-bilang sih, Tiana belum dandan!" Gadis cantik itu menatap kekasihnya yang baru saja datang dan sudah rapi dengan pakaian formalnya. Dia hanya tersenyum melihat Tiana yang nampak tengah kebingungan dan heboh sendiri. "Tidak berdandan pun kau masih tetap cantik, Sayang..." Aldrich mengusak gemas pucuk kepala Tiana. "Ihhh... Ya jelas tidak! Kalau tidak pakai make up pasti Tiana jelek sekali." "Sudah ayo masuk," ajak Aldrich mengajak Tiana masuk ke dalam rumahnya. Di dalam rumah ada Sebastian yang hendak berangkat ke kantor, laki-laki itu melihat Tiana yang nampak digodain oleh Aldrich saat ini. Nampak Aldrich yang begitu hangat dan sangat perhatian, dia menggoda Tiana menarik pipinya, mengacak rambutnya, dan membuat Tiana cemberut sebelum Aldrich itu pula yang memberikannya sebuah pelukan agar tidak marah. "Cepat masuk ke dalam rumah dan mandi, aku akan mengajakmu ke suatu tempat," ujar Aldrich pada Tiana. "Memangnya mau mengajakku ke mana?"

    Last Updated : 2024-04-22
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   (TIANA STORY) MENGGODA TIANA

    Suara bell pintu rumah Aldrich berbunyi, sampai sore pun Tiana masih di sana menemani Aldrich yang baru saja kembali dari kantor setelah berangkat sedikit lebih siang. Tiana membuka pintu rumah itu dan melihat dua orang wanita dewasa kini menatapnya seraya membawa beberapa tas."Selamat sore, ini kediaman Tuan Aldrich, kan?" tanya salah satu wanita berambut pirang itu. "Ya, benar. Ada perlu apa ya?" tanya Tiana bingung. "Oh maaf mengganggu waktu Nona, apa Kakak Nona ada? Saya sudah membuat janji dengan Tuan Aldrich sore ini," jelas wanita itu. Tiana masih bingung. Mereka membuat janji apa dengan Aldrich, dua wanita dewasa dan modis, belum lagi mereka menganggap kalau Tiana adalah adik dari Aldrich. Sungguh menjengkelkan sekali baginya. Ia membuka pintu lebar-lebar dan meminta mereka untuk masuk ke dalam rumah. "Silakan masuk, biar saya panggilkan Aldrich," pamit Tiana. "Baik Nona, terima kasih." Tiana pun bergegas naik ke lantai dua, ia membuka pintu kamar dan melihat Aldrich

    Last Updated : 2024-04-23

Latest chapter

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   AKHIR KISAH KITA YANG SANGAT BAHAGIA

    Sebuah acara makan malam yang begitu yang begitu menyenangkan di musim dingin di kediaman keluarga Morgan. Meskipun hanya dengan anak dan menantunya yang berkumpul di sana, namun kebersamaan ini membuat Shela merasa senang dan bahagia. "Kalau seperti ini setiap hari, Mami akan senang sekali. Andai saja kalian mau membeli rumah di sekitar sini," ujar Shela mantap para anak-anaknya. "Kakak kan sudah tinggal sama Mami," jawab Tiana membantu Shela menyiapkan makanan di meja. "Kami akan sering-sering ke sini, Mi," sahut Irish. Shela mengangguk, wanita itu tersenyum manis pada mereka. Sadari mereka semua memiliki keputusan yang tepat untuk kehidupannya masing-masing. Meskipun para anak-anaknya sudah dewasa, namun di mata Shela mereka adalah anak kecil yang dulu dia asuh dan ditimang ke mana-mana sendirian. "Mamimu sangat takut kalian jarang berkunjung," ujar Sebastian yang duduk berhadapan dengan Shela. "Tentu saja! Mami kan sayang sama kita, Pi. Dari bayi juga cuma Mami yang merawa

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- WAKTU BAHAGIA BERSAMA KELUARGA

    Beberapa Bulan Kemudian...Waktu berjalan dengan sangat cepat, hari-hari yang dilalui penuh dengan kebahagiaan untuk Irish dan Tino. Apalagi kini mereka telah menjadi orang tua, setelah kemarin Irish melahirkan anak pertama mereka. Doa-doa yang setiap harinya dia panjatkan ternyata dikabulkan oleh Tuhan. Dia memiliki seorang anak perempuan yang sangat-sangat cantik. "Mereka bertiga seperti anak kembar, ya?" Irish terkekeh melihat putri kecilnya dibaringkan bersama dua anak Sora dan Tiano. Sora dan Tiano memiliki anak kembar laki-laki yang lahir dua minggu lebih dulu dari Irish. "Seperti aku dan Kakak dulu ini, aku perempuan sendiri, dua saudara kembarku laki-laki!" seru Tiana sembari duduk di samping Irish. "Tapi tetap saja! Yang nangisnya paling kenceng seperti Mamanya, tetap Arabelle!" sahut Tino kini menggendong Arabelle yang memeluk botol susu cokelat miliknya. Anak manis berusia hampir satu tahunan itu merengek-rengek ingin turun setelah dibuat menangis oleh Tino. Irish me

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KEHAMILAN YANG DINANTI-NANTI

    Kabar kehamilan Irish sudah diketahui oleh semua keluarga, tentu saja mereka semua bahagia. Bahkan di kemungkinan besar Irish dan Sora akan memiliki anak yang seumuran nantinya, hanya selisih satu bulan saja. Kini Irish berada di rumahnya, gadis itu baru saja menghubungi Sora dan Tiana, untuk memberikan kabar bahagia pada saudarinya kalau dia hamil. "Rish, kau sudah makan?" tanya Tino mendekati istrinya yang tengah rebahan di sofa yang berada ruang keluarga di lantai satu. Gadis itu menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Tino... Aku tidak lapar, aku nanti bisa mual kalau makan terlalu banyak. Aku tidak mau," seru gadis itu menggelengkan kepalanya lagi. Tino pun tersenyum tipis dan menarik lengan gadis itu dengan pelan. "Makan sekarang, Sayang!" serunya dengan nada menekan dan memaksa. "Pemaksaan sekali, Tino..." gerutu Irish dengan wajah cemberutnya. "Aku mau makan, tapi suapi aku, ya!" "Iya! Aku akan menyuapimu. Sekarang ayo makan dulu," seru Tino lagi. Irish duduk dengan pel

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KABAR YANG MEMBAHAGIAKAN

    Hari dengan hari berjalan jemu, Irish sering kali merasa kesepian beberapa waktu ini. Suaminya rupanya sangat sibuk, selalu pulang terlambat, dan pergi saat Irish masih tertidur. Bahkan di minggu ketiga di mana Tino selalu sibuk dengan pekerjaan di kantor milik Sebastian kini, Irish merasa benar-benar membutuhkannya di saat dia tidak sehat kondisi tubuhnya. Irish bangun pukul delapan pagi, dan hari ini Tino masih di rumah. Kesempatan yang baik untuk Irish berbincang dengannya. "Sayang..." Suara Irish memanggil dari luar di lantai dasar. Gadis itu mencari-cari, dia menuruni anak tangga dan memperhatikan sekitar yang sepi. Sampai akhirnya langkah Irish benar-benar terhenti di penghujung tangga. "Hari ini jadwal saya akan padat Pak Kyle, boleh diundur sampai hari Senin besok? Tidak ada waktu luang sama sekali, Minggu ini saya juga akan ke luar kota untuk mengecek proyek. Satu jam dari sekarang saya ada meeting!" Suara penuh riuh kesibukan itu membuat Irish kembali menelan kesediha

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- DOA DAN HARAPAN TERBESAR IRISH

    Keesokan paginya, Irish dan Tino asik menghabiskan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di kawasan Salzburg. Mereka menikmati momen berdua di sebuah taman yang sangat indah. "Andai saja liburannya bisa diperpanjang," ujar Irish menyandarkan kepalanya di pundak Tino. "Aku juga tidak ingin pulang," jawab laki-laki itu mengecup pucuk kepala Irish. "Heem, kita menikmati momen yang indah di sini." Irish mengembuskan napasnya pelan, ia beranjak dari duduknya dan berdiri di hadapan Tino, memegangi satu tangan Tino dan menatap sekitar. Sedangkan Tino masih selalu memperhatikan istrinya dengan tatapan kagum, ia yang selalu mencintai dan menyayangi Irish, tak mungkin bisa berpaling darinya. Sampai tiba-tiba sebuah bole menggelinding di bawah kaki Irish. Gadis itu menatap bola merah di bawah kakinya, sebelum ada seorang anak kecil perempuan yang baru saja bisa berjalan, menuju ke arahnya. "Wahhh, ini bola mi-milikmu ya?" Irish menekuk kedua lututnya dan mengulurkan tangannya me

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- INGIN TERUS MENYEMPURNAKANMU

    Hari sudah malam, Tino kali ini bersama dengan Paman Caesar di sebuah rumah kaca setelah ia meninggalkan istrinya yang sibuk berjalan-jalan dengan Bibi Alpen dan juga sopirnya ke kota. Kini Tino berdua saja dengan Paman Caesar, laki-laki itu menuangkan sebuah minuman ke gelas berukuran kecil di hadapan Tino. "Huffttt... Aku tidak pernah menyangka kalau Irish akan memiliki suami sepertimu," ujar Paman Caesar tiba-tiba. "Kenapa begitu, Paman?" tanya Tino menatap laki-laki di depannya itu dengan tatapan tak biasa. Caesar menghela napasnya pelan. "Irish anak yang sangat aneh, Tino. Tidak mudah baginya untuk dekat dengan sembarang orang, Irish... Irish punya masa lalu yang buruk sekalipun dia anak orang terpandang. Makanya aku mengajukanmu, dari keluarga Morgan untuk menjadi suaminya. Aku tahu kau tidak akan menyakitinya." Tino sedikit tercubit dengan kata-kata Caesar barusan, karena pada awalnya dia tidak sebaik ini pada Irish. "Irish tidak gagap, Tino," ujar Caesar lagi. Detak jan

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- BERLIBUR DAN HANYA BERDUA

    Tino dan Irish benar-benar bepergian bersama ke Salzburg. Mereka berdua sudah sampai di sana beberapa jam yang lalu, dan Paman Caesar lah orang yang menjemput mereka berdua saat ini. Sembari menunggu Paman Caesar, Irish melihat pemandangan sekitar yang memang sangat indah dan jauh dari hiruk pikuk seperti di kota asalnya. "Bagus ya, di sa-sana pegunungan kelihatan," ujar gadis itu menunjuk-nunjuk ke sana dan ke sini."Kau tidak pernah ke sini sama sekali, Sayang?" tanya Tino menatapnya. "Tidak, Mama dan Pa-papa yang sering ke sini. A-aku harus belajar yang gi-giat di rumah. Ja-jadi tidak pernah pergi ke ma-manapun." Tino yang mendengar itu merasa kasihan. Irish memang anak orang sangat terpandang, namun kehidupannya tidak seindah seperti yang Tino bayangkan. "Sekarang kan aku sudah mengajakmu ke sini," ujar laki-laki itu tersenyum. "Heem, tempat yang indah. Rasanya aku tidak mau pulang." Irish mengatakan tanpa gagap sedikitpun seraya memeluk Tino. Perasaan Tino menjadi sedikit

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KEINGINAN IRISH, MENJADI SEORANG IBU

    Pagi-pagi sekali Tino datang ke kediaman Sebastian. Ia ingin mengabari Papanya kalau dia ingin liburan beberapa hari di Austria. Sebelumnya Irish terlihat sangat cemas, sepanjang perjalanan mengunjungi kediaman mertuanya, gadis itu terus mengoceh panik kalau Sebastian diam mengizinkan Tino. "Tumben datang ke sini? Biasanya juga sibuk sendiri-sendiri, sampai istri dikurung di rumah!" Kalimat sarkastik itu terucap dari bibir Tiano, yang ternyata sedang datang berkunjung. "Apa kau tidak punya cermin?! Kau sendiri juga tidak akan datang ke sini kalau tidak ditelfon dulu! Memang kau ini tipe-tipe seleb!" maki Tino duduk di sofa bersama istrinya. Irish nampak begitu senang akhirnya ia bertemu lagi dengan Sora, mereka berdua seolah mempunyai dunia sendiri dan berbincang kesenangan menceritakan banyak hal. "Tino, Irish, sebentar lagi kalian akan punya keponakan baru," ujar Shela menatap Tino. "Ke-keponakan baru?" Irish mengerjap bingung. "Iya Sayang, Irish sedang hamil sekarang." Shela

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- SUAMIKU YANG SANGAT MENCINTAIKU

    Beberapa hari berlalu, Irish sangat bekerja keras untuk mempersiapkan penampilannya dalam acara sebuah pertunjukan. Hari yang dia tunggu-tunggu pun akhirnya datang. Gadis itu sangat gugup, ia berada di belakang panggung pertunjukan sendirian. Irish perlu menenangkan diri sebelum keluar bersama beberapa temannya. "Huufffttt... Rasanya gu-gugup sekali!" Irish menepuk dadanya berkali-kali dan menarik napasnya dalam-dalam. "Bagaimana ini, bagaimana nanti kalau aku jatuh tiba-tiba?" Wajah Irish menjadi cemberut, gadis itu memainkan jemarinya di lantai sebelum ia merasakan seseorang menyentuh pipinya dari belakang. "Eh..." Irish mendongakkan kepalanya menatap siapa seseorang itu. Ternyata suaminya yang datang, Tino memberikan sebotol air mineral padanya. "Kenapa malah diam di sini, hem?" Tino ikut menekuk lututnya di samping Irish. "Aku masih mengumpulkan keberanian," jawab gadis itu. "Hemm? Mengumpulkan keberanian, kenapa? Kau tidak tampil sendirian. Ada beberapa temanmu yang ikut

DMCA.com Protection Status