Share

Laki laki Egois

Author: Linda Ma
last update Last Updated: 2024-01-08 23:52:54

Menikah dengan laki laki yang tidak tepat sudah seperti neraka bagi Sarah. Laki laki egois yang tidak pernah memikirkan perasaannya. Tidak cukup dengan memberikan madu bagi Sarah. Kini, Sarah juga dituntut untuk mengakui telah melahirkan keturunan Andra.

Sarah tidak habis pikir dengan pemikiran Andra. Setelah memaksa dirinya menjadi baby sitter kini dirinya juga dipaksa menjadi ibu dari bayi madunya. Semuanya itu untuk menutupi pernikahan kedua suaminya. Sarah merasa dirinya benar benar sebagai korban keegoisan Andra.

"Egois," umpat Sarah dengan dada yang bergemuruh. Amarahnya semakin memuncak setelah melihat akte lahir dari bayi itu bertuliskan namanya sebagai ibu kandung.

Andra tidak menanggapi amarah Sarah. Tidak ada cara lain untuk menutupi pernikahannya dengan Gita selain menjadikan Sarah sebagai ibu kandung dari bayinya. Andaikan Gita masih hidup. Andra pasti bisa menyembunyikan pernikahan keduanya. Kini, Gita sudah tiada. Akan menjadi tanda tanya bagi pak Herlambang tentang keberadaan bayi di rumahnya. Tidak ada cara lain menyembunyikan pernikahannya dengan Gita selain menjadikan Sarah sebagai ibu kandung dari bayinya.

Selain itu Andra berpikir. Kedua orangtuanya akan senang mempunyai cucu dari dirinya. Dan tentu saja keberadaan bayi itu membuat dirinya unggul dari Indra. Jalannya mewarisi perusahaan akan berjalan mulus.

"Ceraikan aku sekarang juga pak Andra."

Mobil yang melaju kencang tiba tiba berhenti. Andra menatap wajah Sarah. Dia tidak menyangka jika Sarah menginginkan perceraian secepat ini.

Sarah tidak main main dengan perkataannya. Lebih baik berpisah saat ini juga daripada menciptakan kebohongan demi kebohongan hanya untuk menutupi pernikahan kedua suaminya. Sarah tidak tahan lagi memendam kekecewaannya terhadap Andra. Menjadikan dirinya sebagai ibu kandung di akte lahir bayi itu akan membuat dirinya terpojok. Cepat atau lambat pernikahan mereka akan berakhir. Bisa bisa dirinya dicap sebagai ibu yang buruk jika kelak tidak memperjuangkan hak asuh bayi itu.

'Kita memang akan bercerai Sarah. Tapi tidak sekarang. Tunggu aku mendapatkan apa yang aku mau."

Untuk pertama kalinya, Sarah tidak bisa menahan laju air matanya. Andra benar benar tidak mempunyai perasaan sedikit pun. Dadanya semakin sesak membayangkan dirinya tetap dalam pernikahan toxic itu.

"Dengan kehadiran bayi itu. Kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau. Kamu sudah mengaturnya sedemikian rupa kan. Aku paling tidak bisa bersandiwara pak. Jadi aku mohon lepaskan aku sekarang!.

"Apa yang aku lakukan ini sudah atas persetujuan kamu."

"Apa maksud mu?" tanya Sarah tidak mengerti.

Andra tersenyum tapi Sarah melihat senyuman itu seperti seringai licik. Andra mengeluarkan kertas dari tas kerjanya.

"Jadi kamu menipuku?" tanya Sarah marah. Dia sudah membaca isi dari kertas itu. Dia tidak menyangka jika perjanjian yang dia tandatangani beberapa hari yang lalu menyangkut tentang kesediaannya menjadi ibu kandung yang tertulis di akte lahir bayi itu.

"Salahmu sendiri tidak membaca terlebih dahulu."

Sarah merasa dirinya sangat bodoh. Wanita itu memukul kepalanya berkali kali karena keteledorannya. Dia tidak bisa mengelak lagi dari perjanjian itu. Jika dia ingkar bukan hanya pengobatan pak Burhan yang dihentikan tapi dirinya juga harus membayar tiga kali lipat uang yang dikeluarkan selama pengobatan pak Burhan.

Andra terkekeh senang. Laki laki itu merasa menang. Dengan lemas, Sarah meremas salinan surat perjanjian itu.

Lagi lagi, Sarah harus mengorbankan dirinya lagi. Jika dirinya bersikeras untuk bercerai. Bukan hanya pengobatan pak Burhan yang terhenti. Kuliahnya yang tinggal selangkah lagi juga akan terhenti. Dan bisa jadi dirinya harus mencari pinjaman supaya bisa membayar uang yang selama ini dikeluarkan Andra untuk pak Burhan.

Sekali menyelam harus basah. Tidak ingin pengorbanannya tanggung tanggung akhirnya Sarah harus setuju dengan semua skenario yang disusun oleh Andra.

Sarah dan Andra tiba di rumah. Pak Herlambang sudah menunggu mereka di ruang tamu dengan bayi di pangkuannya. Laki laki tua itu terlihat menyipitkan matanya ketika melihat Sarah. Mungkin dia bisa melihat jika Sarah bukan seperti wanita yang hitungan Minggu baru melahirkan.

"Seharusnya kamu masih di rumah Sarah. Kamu baru melahirkan tidak bagus langsung beraktivitas di luar rumah," kata pak Herlambang setelah anak dan menantunya duduk di sofa.

Sarah hanya tersenyum kemudian menundukkan kepalanya. Lebih baik diam daripada berbohong. Itu yang ada di pikiran Sarah saat ini.

"Sarah sangat mementingkan studinya pa. Dia tidak memikirkan kesehatannya sendiri. Aku sudah menyarankan supaya dia cuti dan fokus merawat bayi kami. Tapi ya itu tadi. Studi segala galanya bagi Sarah dibandingkan keluarga."

Sarah meremas ujung bajunya. Kata kata Andra menjatuhkan dirinya di hadapan pak Herlambang. Sarah mengetahui apa maksud dari perkataan suaminya. Tak lain tak bukan supaya dirinya dicap sebagai istri dan ibu yang buruk.

Related chapters

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Lapar

    Andra tersenyum senang melihat kebahagiaan di wajah pak Herlambang. Dia sangat yakin, jika pak Herlambang percaya bahwa bayi itu adalah hasil dari pernikahannya dengan Sarah. Andra benar merencanakan itu semua dengan matang. Sebelum pak Herlambang tiba di rumah itu. Andra sudah memerintahkan Bibi Inah dan baby sitter yang lain untuk tutup mulut. "Dia mirip kamu Andra. Cantik," puji pak Herlambang. Matanya tak lepas dari wajah bayi itu. "Benar pa. Dia mewarisi wajahku. Tapi matanya mirip dengan Sarah."UhukSarah terbatuk mendengar perkataan Andra. Darimana jalannya mata bayi itu mirip matanya. Dasar Andra pembohong ulung, bisa bisanya kebohongannya terencana dan sangat sempurna. Sarah tidak menanggapi perkataan mertua dan suaminya. Tenaganya seakan habis karena marah dan kecewa pada Andra. Ingin, rasanya Sarah berlalu dari tempat itu. Tapi demi menjaga kesopanan, Sarah masih tetap duduk di ruang tamu itu meskipun dirinya merasa tidak enak badan. Sejak tiba di rumah, Sarah sudah mer

    Last Updated : 2024-01-10
  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Perasaan Andra

    Andra mematung memperhatikan Sarah. Dari cara makannya. Andra dapat menyimpulkan jika Sarah kelaparan. Kejadian tadi pagi terlintas di pikirannya dimana mie instant milik Sarah tercecer di lantai. "Mungkinkah dia kelaparan?.Pertanyaan itu terlintas di pikiran Andra. Seketika, Andra tersadar. Sepanjang pernikahan mereka. Sarah tidak pernah mendapatkan nafkah lahir dari dirinya.Andra keluar dari kamar Sarah. Dia kembali ke ruang tamu. Pak Herlambang masih di sana tanpa bayi di pangkuannya."Seharusnya sebagai suami. Kamu bisa memberikan pengertian pada Sarah untuk menjaga kesehatannya.""Ya pa."Andra sengaja menjawab singkat. Karena kebohongannya. Andra merasa tidak nyaman dengan kehadiran pak Herlambang. Andra takut jika gerak geriknya di rumah itu menimbulkan kecurigaan. Apalagi dirinya dan Sarah menempati kamar yang berbeda. Pak Herlambang menghela nafas panjang. Dan Andra dapat melihat jika ada sesuatu yang mengganjal di hati papanya. "Seharusnya kamu tak membuat surprise sepe

    Last Updated : 2024-01-12
  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Penolakan Sarah

    "Cup, cup. Tuan putrinya sudah wangi."Sarah mencium wajah bayi yang baru mandi itu. Wangi khas bayi tercium di ruangan itu. Pagi ini, giliran Sarah yang menjaga bayi itu. Tadi malam, rekannya Nia yang berjaga semalaman."Saatnya minum susu."Sarah berkata seakan akan bayi itu sudah mengerti. Di tangannya sudah ada dot bayi. Meletakkan dot itu di nakas kemudian Sarah mengambil bayi itu dari boks bayi. Gerakannya sudah agak lincah. Tidak Kaku lagi saat pertama kali belajar mengurus bayi."Ayo minum, biar cepat besar."Lagi lagi Sarah mengajak bayi itu berbicara. Botol susu yang tadinya ada di nakas kini sudah berpindah ke mulut sang bayi. Mungkin karena kelaparan, bayi itu terlihat sangat lahap minum susu.Gita, Sita. Sarah menyebut nama bayi itu dan ibu kandungnya dalam hati. Nama yang sangat mirip hanya huruf awalnya yang berbeda. Tapi kini, keluarga Andra mengetahui jika bayi itu adalah bayinya. Mengingat akte lahir Sita. Sarah merasakan amarahnya kembali muncul. Bisa bisanya, Andra

    Last Updated : 2024-01-15
  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Penolakan 2

    Andra menatap Sarah dengan tatapan yang sulit diartikan. Andra semakin tidak bisa menebak jalan pikiran Sarah. Dia berpikir jika Sarah akan senang hati menerima apa yang dia tawarkan. Perkiraannya salah. Tanpa keraguan, Sarah menolak. "Kalau tidak ada yang dibicarakan lagi. Aku pamit," kata Sarah. Sarah hendak beranjak dari duduknya tapi tangan Andra menjangkau tangan Sarah. "Duduk dulu Sarah. Saya belum selesai berbicara."Sarah kembali duduk. Sekarang, Sarah yang menatap Andra yang terlihat sedikit gelisah. "Ini pegang. Pakai untuk kebutuhan mu. Nomor sandinya tanggal pernikahanku dengan Gita."Sarah hanya melirik ke arah kartu tipis yang disodorkan oleh Andra ke hadapannya. Kartu ATM itu hanya dipandang sekilas oleh Sarah. Kemudian wanita itu mengulurkan tangannya menggeser kartu itu ke hadapan Andra."Baby sitter tidak difasilitasi dengan kartu ATM pak. Tidak perlu seperti ini. Cukup berikan gaji sebagai baby sitter.""Sarah, aku memberikan ini karena kamu istriku bukan karena

    Last Updated : 2024-01-17
  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Minta Maaf

    "Arghh."Andra menyugar rambutnya frustasi. Ternyata rencana yang bersarang di otaknya tidak sesuai dengan kenyataan. Dia berpikir jika dengan uang semuanya menjadi mudah. Ternyata tidak seperti itu. Sarah tidak bisa disogok dengan kartu ATM. Entah bagaimana jika mama Mayang tiba di rumah itu nanti. Pasti, mama Mayang curiga jika Sarah tidak dinafkahi secara layak. Sarah terlalu sederhana menjadi istri calon pewaris perusahaan seperti dirinya. Pakaiannya tidak ada yang modis. Wajahnya juga tidak pernah tersentuh skincare. Andra baru sadar, ternyata menikah diam diam itu sangat rumit. Andaikan dirinya bisa menahan diri. Mungkin pikirannya tidak serumit saat ini. Dan bisa saja, Gita masih hidup. Andra berpikir keras supaya bisa terhindar dari masalah rumit itu. Seketika dia tersadar akan sikap arogan terhadap Sarah. Andra juga mengingat satu persatu sikap buruknya selama pernikahan ini. Andra menarik nafas, sudut hatinya merasa sedikit bersalah. Akankah dia minta maaf?.Pikiran itu

    Last Updated : 2024-01-19
  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Mengunjungi Pak Burhan

    Ajakan berteman dari Andra membuat Sarah berpikir keras. Bisa saja, dirinya langsung mengiyakan atau menolak. Sarah memikirkan dampak dari keputusan yang akan dia buat. Jika menolak tentu saja akan membuat interaksi diantara mereka semakin kaku. Dan jika itu terjadi, pernikahan mereka yang tak normal akan cepat tercium oleh mama Mayang. Entah apa yang terjadi dengan Andra atau pak Burhan jika kenyataan yang sesungguhnya diketahui oleh kedua mertuanya. Sarah bisa saja langsung mengiyakan ajak pertemanan itu. Itu artinya, Sarah sudah siap menjalankan sandiwara seperti yang diinginkan oleh Andra. Yang menjadi beban di hati Sarah. Apakah dirinya siap berinteraksi dengan Andra layaknya sebagai teman sementara sikap sikap Andra masih membekas di hatinya. "Aku tahu aku salah, Sarah. Aku menyadarinya. Kamu pasti sulit memaafkan aku apalagi berteman. Aku tidak meminta lama. Cukup tiga bulan ini saja sebelum kita bercerai nantinya. Jika perceraian itu tiba aku akan memberikan hak hak kamu nan

    Last Updated : 2024-01-22
  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Bertemu Di Kafe

    "Nak, jadilah istri dan menantu yang baik. Berbakti lah kepada suamimu. Ayah masih hidup karena kebaikan suamimu. Adik adik mu juga bisa sekolah karena kebaikan suamimu. Lakukan kewajibanmu sebagai istri dengan baik."Di dalam mobil, Sarah selalu teringat dengan nasehat ayahnya. Nasehat ayahnya mengingatkan Sarah bahwa dirinya bukan istri yang baik. Bukan tidak ingin. Tapi Andra yang tidak memberikan kesempatan sama sekali. Sekarang, Andra sudah mengajak dirinya berteman. Akankah Sarah memanfaatkan tiga bulan menjadi istri yang baik?. Sedangkan yang diinginkan Andra dari dirinya adalah kerjasama untuk membohongi kedua mertuanya terkait Sita dan kehidupan rumah tangga mereka. Berkali kali, Sarah menghela nafas panjang. Dan setiap itu terjadi. Andra akan menoleh kepada dirinya. Sejak keluar dari ruang perawatan pak Burhan. Andra dan Sarah tidak terlibat pembicaraan apapun. Keduanya sibuk dengan pemikiran masing-masing. Sarah baru mengetahui jika ternyata Andra bukan hanya menanggung

    Last Updated : 2024-01-24
  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Ceraikan Sarah

    Sinar matahari yang masuk lewat ventilasi menyilaukan mata Andra. Perlahan, laki laki itu mengucek matanya. Jarum jam yang menunjuk ke angka delapan tidak membuat dia langsung bergerak. Hari ini, adalah hari Minggu. Sejenak dia bisa bersantai dari rutinitas kerja dan juga dari masalah yang saat ini.Ya, Andra bisa sedikit lega meskipun dirinya merasa jahat untuk itu. Mama Mayang yang tiba tiga hari yang lalu tidak bisa langsung bertemu dengan Sita. Tiba di bandara, mama Mayang langsung dilarikan ke rumah sakit. Mendadak penyakit mamanya itu kambuh entah apa penyebabnya. Andra sudah bertemu dengan sang mama. Tapi tidak dengan Sarah. Tentu saja karena alasan pura pura. Andra menjelaskan jika Sarah terlalu berisiko keluar rumah mengingat belum genap empat puluh hari selepas bersalin. Mama Mayang percaya. Andra menarik nafas sangat dalam kemudian mengembuskan secara perlahan. Kini dia duduk di tepi ranjang. Andra menyadari, jika pernikahan diam diam yang dia lakukan dengan Gita mengantar

    Last Updated : 2024-01-26

Latest chapter

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Meminta Hak

    Sebagai wanita sekaligus sebagai istri. Sarah paham apa yang harus dia lakukan. Termasuk kapan dirinya meninggalkan rumah itu. Untuk saat ini. Sarah menahan diri. Karena perceraian itu masih rencana dan usul dari pak Herlambang. Andaikan Andra, mengucapkan kata talak. Maka Sarah akan keluar dari rumah itu. Dan Sarah menunggu kata talak itu. Sarah sudah siap pergi. Meskipun tidak tahu apa yang terjadi nanti. Tapi Sarah percaya. Pak Burhan akan bisa sembuh dan dirinya juga bisa menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Setelah makan bersama dengan bibi Inah. Sarah menghubungi Alex. Dia ingin kembali bekerja di laundry milik laki laki itu. Ternyata, keberuntungan berpihak pada Sarah. Dengan senang hati, Alex menerima dirinya kembali bekerja di laundry itu. Bahkan Alex menaikkan gajinya.Rasanya Sarah menjadi manusia yang paling beruntung. Kebaikan Alex membuat Sarah melupakan penderitaannya selama ini. Solusi untuk dirinya bisa menyelesaikan pendidikan sudah didapat. Kini, Sarah memiki

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Kalau Bisa secepatnya

    Tak sadar, Andra menggelengkan kepalanya. Dia menikahi Sarah karena terpaksa. Menyiksa batinnya kemudian berencana menceraikan setelah mendapatkan perusahaan sang kakek. Kini sudah jelas, jika Andra tidak lagi mempunyai harapan untuk mewarisi perusahaan kakeknya. Ditambah dengan perintah pak Herlambang untuk menceraikan Sarah. "Papa selalu bertindak sesuka hati. Papa menginginkan Sarah menjadi menantu kalian kan?. Sudah aku turuti. Tapi pernahkah kalian berpikir jika aku tersiksa berpisah dari wanita yang aku cinta?.Andra membela diri. Dia tidak ingin pak Herlambang menilai jika pernikahannya dengan Gita adalah kesalahan. Apalagi wanita itu sudah tidak ada lagi. Bugh bughPak Herlambang kembali mendaratkan tinjunya di tubuh Andra. "Asal kamu tahu, Andra. Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak anaknya. Kami tidak memberikan restu pada Gita. Karena bukan dia yang terbaik untukmu.""Asal papa tahu. Gita meninggal karena tekanan batin juga. Dia merasa menantu yang tidak

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Ceraikan Sarah

    Sinar matahari yang masuk lewat ventilasi menyilaukan mata Andra. Perlahan, laki laki itu mengucek matanya. Jarum jam yang menunjuk ke angka delapan tidak membuat dia langsung bergerak. Hari ini, adalah hari Minggu. Sejenak dia bisa bersantai dari rutinitas kerja dan juga dari masalah yang saat ini.Ya, Andra bisa sedikit lega meskipun dirinya merasa jahat untuk itu. Mama Mayang yang tiba tiga hari yang lalu tidak bisa langsung bertemu dengan Sita. Tiba di bandara, mama Mayang langsung dilarikan ke rumah sakit. Mendadak penyakit mamanya itu kambuh entah apa penyebabnya. Andra sudah bertemu dengan sang mama. Tapi tidak dengan Sarah. Tentu saja karena alasan pura pura. Andra menjelaskan jika Sarah terlalu berisiko keluar rumah mengingat belum genap empat puluh hari selepas bersalin. Mama Mayang percaya. Andra menarik nafas sangat dalam kemudian mengembuskan secara perlahan. Kini dia duduk di tepi ranjang. Andra menyadari, jika pernikahan diam diam yang dia lakukan dengan Gita mengantar

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Bertemu Di Kafe

    "Nak, jadilah istri dan menantu yang baik. Berbakti lah kepada suamimu. Ayah masih hidup karena kebaikan suamimu. Adik adik mu juga bisa sekolah karena kebaikan suamimu. Lakukan kewajibanmu sebagai istri dengan baik."Di dalam mobil, Sarah selalu teringat dengan nasehat ayahnya. Nasehat ayahnya mengingatkan Sarah bahwa dirinya bukan istri yang baik. Bukan tidak ingin. Tapi Andra yang tidak memberikan kesempatan sama sekali. Sekarang, Andra sudah mengajak dirinya berteman. Akankah Sarah memanfaatkan tiga bulan menjadi istri yang baik?. Sedangkan yang diinginkan Andra dari dirinya adalah kerjasama untuk membohongi kedua mertuanya terkait Sita dan kehidupan rumah tangga mereka. Berkali kali, Sarah menghela nafas panjang. Dan setiap itu terjadi. Andra akan menoleh kepada dirinya. Sejak keluar dari ruang perawatan pak Burhan. Andra dan Sarah tidak terlibat pembicaraan apapun. Keduanya sibuk dengan pemikiran masing-masing. Sarah baru mengetahui jika ternyata Andra bukan hanya menanggung

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Mengunjungi Pak Burhan

    Ajakan berteman dari Andra membuat Sarah berpikir keras. Bisa saja, dirinya langsung mengiyakan atau menolak. Sarah memikirkan dampak dari keputusan yang akan dia buat. Jika menolak tentu saja akan membuat interaksi diantara mereka semakin kaku. Dan jika itu terjadi, pernikahan mereka yang tak normal akan cepat tercium oleh mama Mayang. Entah apa yang terjadi dengan Andra atau pak Burhan jika kenyataan yang sesungguhnya diketahui oleh kedua mertuanya. Sarah bisa saja langsung mengiyakan ajak pertemanan itu. Itu artinya, Sarah sudah siap menjalankan sandiwara seperti yang diinginkan oleh Andra. Yang menjadi beban di hati Sarah. Apakah dirinya siap berinteraksi dengan Andra layaknya sebagai teman sementara sikap sikap Andra masih membekas di hatinya. "Aku tahu aku salah, Sarah. Aku menyadarinya. Kamu pasti sulit memaafkan aku apalagi berteman. Aku tidak meminta lama. Cukup tiga bulan ini saja sebelum kita bercerai nantinya. Jika perceraian itu tiba aku akan memberikan hak hak kamu nan

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Minta Maaf

    "Arghh."Andra menyugar rambutnya frustasi. Ternyata rencana yang bersarang di otaknya tidak sesuai dengan kenyataan. Dia berpikir jika dengan uang semuanya menjadi mudah. Ternyata tidak seperti itu. Sarah tidak bisa disogok dengan kartu ATM. Entah bagaimana jika mama Mayang tiba di rumah itu nanti. Pasti, mama Mayang curiga jika Sarah tidak dinafkahi secara layak. Sarah terlalu sederhana menjadi istri calon pewaris perusahaan seperti dirinya. Pakaiannya tidak ada yang modis. Wajahnya juga tidak pernah tersentuh skincare. Andra baru sadar, ternyata menikah diam diam itu sangat rumit. Andaikan dirinya bisa menahan diri. Mungkin pikirannya tidak serumit saat ini. Dan bisa saja, Gita masih hidup. Andra berpikir keras supaya bisa terhindar dari masalah rumit itu. Seketika dia tersadar akan sikap arogan terhadap Sarah. Andra juga mengingat satu persatu sikap buruknya selama pernikahan ini. Andra menarik nafas, sudut hatinya merasa sedikit bersalah. Akankah dia minta maaf?.Pikiran itu

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Penolakan 2

    Andra menatap Sarah dengan tatapan yang sulit diartikan. Andra semakin tidak bisa menebak jalan pikiran Sarah. Dia berpikir jika Sarah akan senang hati menerima apa yang dia tawarkan. Perkiraannya salah. Tanpa keraguan, Sarah menolak. "Kalau tidak ada yang dibicarakan lagi. Aku pamit," kata Sarah. Sarah hendak beranjak dari duduknya tapi tangan Andra menjangkau tangan Sarah. "Duduk dulu Sarah. Saya belum selesai berbicara."Sarah kembali duduk. Sekarang, Sarah yang menatap Andra yang terlihat sedikit gelisah. "Ini pegang. Pakai untuk kebutuhan mu. Nomor sandinya tanggal pernikahanku dengan Gita."Sarah hanya melirik ke arah kartu tipis yang disodorkan oleh Andra ke hadapannya. Kartu ATM itu hanya dipandang sekilas oleh Sarah. Kemudian wanita itu mengulurkan tangannya menggeser kartu itu ke hadapan Andra."Baby sitter tidak difasilitasi dengan kartu ATM pak. Tidak perlu seperti ini. Cukup berikan gaji sebagai baby sitter.""Sarah, aku memberikan ini karena kamu istriku bukan karena

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Penolakan Sarah

    "Cup, cup. Tuan putrinya sudah wangi."Sarah mencium wajah bayi yang baru mandi itu. Wangi khas bayi tercium di ruangan itu. Pagi ini, giliran Sarah yang menjaga bayi itu. Tadi malam, rekannya Nia yang berjaga semalaman."Saatnya minum susu."Sarah berkata seakan akan bayi itu sudah mengerti. Di tangannya sudah ada dot bayi. Meletakkan dot itu di nakas kemudian Sarah mengambil bayi itu dari boks bayi. Gerakannya sudah agak lincah. Tidak Kaku lagi saat pertama kali belajar mengurus bayi."Ayo minum, biar cepat besar."Lagi lagi Sarah mengajak bayi itu berbicara. Botol susu yang tadinya ada di nakas kini sudah berpindah ke mulut sang bayi. Mungkin karena kelaparan, bayi itu terlihat sangat lahap minum susu.Gita, Sita. Sarah menyebut nama bayi itu dan ibu kandungnya dalam hati. Nama yang sangat mirip hanya huruf awalnya yang berbeda. Tapi kini, keluarga Andra mengetahui jika bayi itu adalah bayinya. Mengingat akte lahir Sita. Sarah merasakan amarahnya kembali muncul. Bisa bisanya, Andra

  • Baby Sitter Untuk Bayi Maduku   Perasaan Andra

    Andra mematung memperhatikan Sarah. Dari cara makannya. Andra dapat menyimpulkan jika Sarah kelaparan. Kejadian tadi pagi terlintas di pikirannya dimana mie instant milik Sarah tercecer di lantai. "Mungkinkah dia kelaparan?.Pertanyaan itu terlintas di pikiran Andra. Seketika, Andra tersadar. Sepanjang pernikahan mereka. Sarah tidak pernah mendapatkan nafkah lahir dari dirinya.Andra keluar dari kamar Sarah. Dia kembali ke ruang tamu. Pak Herlambang masih di sana tanpa bayi di pangkuannya."Seharusnya sebagai suami. Kamu bisa memberikan pengertian pada Sarah untuk menjaga kesehatannya.""Ya pa."Andra sengaja menjawab singkat. Karena kebohongannya. Andra merasa tidak nyaman dengan kehadiran pak Herlambang. Andra takut jika gerak geriknya di rumah itu menimbulkan kecurigaan. Apalagi dirinya dan Sarah menempati kamar yang berbeda. Pak Herlambang menghela nafas panjang. Dan Andra dapat melihat jika ada sesuatu yang mengganjal di hati papanya. "Seharusnya kamu tak membuat surprise sepe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status