Home / Horor / BONEKA KEMATIAN / DARAH DI BONEKA

Share

DARAH DI BONEKA

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2025-03-13 13:02:33

"Kamu pergi saja,  Mas. Aku dan Soraya akan baik-baik saja. Lagi pula kan ada Mbok Inah juga,"kata Kalina kepada sang suami.

Wanita cantik itu amat sangat mengerti apa yang saat ini ada dalam pikiran Daru suaminya. Ia yakin jika saat ini Daru merasa bimbang antara meninggalkan keluarga atau bertugas. 

Akan tetapi wanita itu tahu sebagai istri seorang Komisaris Besar polisi dia harus selalu siap untuk membiarkan sang suami pergi demi melaksanakan tugasnya.

"Apakah kalian akan baik-baik saja jika aku ke rumah sakit sebentar? Rekanku baru saja meninggal dunia. Dan aku harus melihat bagaimana tadi Yudistira memberi kabar jika saat ini jenazah sedang dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi," kata Daru. 

Kalina menganggukkan kepalanya, "aku baik-baik saja. Seperti yang kamu lihat tidak ada apa-apa di rumah ini. Soal darah dan hal yang lainnya kita pikirkan saja nanti. Yang paling penting saat ini tidak ada orang lain selain aku Soraya dan Mbok Inah. Kamu tidak perlu khawatir. Jika ada apa-apa aku pasti akan langsung menelpon."

"Ya sudah kalau begitu. Sepertinya aku juga harus meningkatkan keamanan di rumah ini. Besok aku akan meminta beberapa anak buahku untuk menjaga rumah kita sekaligus juga mengantarkan kamu dan Soraya kemanapun kalian pergi," kata Daru.

Kalina hanya tersenyum dan menganggukan kepala. Ia tahu jika Daru memang sangat menyayanginya dan juga anak mereka. Lelaki itu tidak pernah mengabaikan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga meskipun dia sedang sibuk menyelesaikan kasus-kasus yang tengah dihadapinya. 

Apalagi saat ini Kalina tahu jika Darus sedang menghadapi kasus pembunuhan yang cukup rumit. 

Akhirnya Daru pun menguatkan hati dan kembali ke kamar tidur mereka untuk berganti pakaian. Sementara Kalina sendiri tidak tinggal diam. Dia ikut menyiapkan pakaian sang suami. 

"Soraya sudah tidur lagi?" Tanya Daru saat melihat sang istri membantunya berpakaian. 

Kalina menganggukkan kepala,  "Tadi, Mbok Inah sudah menggantikan baju dan juga membersihkan tempat tidur Soraya yang basah. Tumben ya ... Sudah lama anak kita tidak pernah mengompol di tempat tidur. Tapi, kenapa tiba-tiba dia mengompol lagi," ujarnya.

Daru mencium kening sang istri dan tersenyum sambil menjawab, "Mungkin, tadi dia terlalu banyak minum air es sebelum tidur. Anak itu kan suka sekali makan es krim."

Kalina mengerutkan dahinya lalu berkata, "Seharian ini, Soraya tidak ada makan es krim, Mas." 

"Ya sudahlah tidak usah terlalu dipikirkan. Namanya juga anak-anak. Ngompol sesekali itu biasa. Ya sudah, aku berangkat dulu. Yudistira sudah menungguku di rumah sakit."

"Baik. Jangan terlalu khawatir dengan kami. Aku akan menjaga Soraya. "

"Kunci pintu dan ingatkan Mbok Nah untuk selalu mengunci pintu gerbang. Kalau ada tamu yang tidak dikenal jangan dipersilahkan masuk apapun alasannya. Kalau tamu itu ngotot mau masuk, cepat telepon aku."

"Iya Mas, iya. Ya sudah, sana berangkat. Kasian anak buahku nanti terlalu lama menunggu," kata Kalina sambil menyonginkan senyum kepada sang suami. 

Daru menganggukkan kepala kemudian ia pun langsung melangkah keluar kamar. Sementara Kak Lina mengikuti sang suami sampai mobil yang dikendarai Daru menghilang dari tikungan rumah mereka. 

Wanita itu pun kembali masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu sesuai dengan pesan yang diberikan oleh sang suami. Dan saat ia berbalik, wanita itu hampir saja menjerit karena melihat Mbok Inah berdiri di belakangnya dengan rambut terurai.

"Aduh Mbok, bikin kaget aja. Untung saya ga punya penyakit jantung!" protes Kalina.

Mbok Inah hanya cengengesan lalu berkata, "Aneh ya Bu. Kok tiba-tiba di dapur dan di kamar mandi belakang itu banyak darah. Anehnya lagi, non Soraya ngompol tapi ...."

"Tapi?"

"Anu, Bu ... ngompol itu kan biasanya bau pesing. Ini tidak sama sekali. Lalu ... Ibu liat sendiri, deh." 

Mbok Inah pun secara spontan menarik tangan majikannya itu. Sementara Kak Lina hanya mengerutkan dahi sambil mengikuti langkah asisten rumah tangganya itu. 

Dan betapa terkejutnya Kalina saat melihat ada sedikit noda darah di sprei milik sang anak. 

"Darah?" 

"Iya Bu. Non Soraya itu kan masih kecil. Tidak mungkin kan kalau mengalami menstruasi. Tapi ini ada darah dan saya yakin sekali bukan darah nyamuk. Apa Ibu tidak merasa aneh?" tanya Mbok Inah.

Kalina menghela napas panjang lalu menghembuskan perlahan. Tanpa sengaja ia melihat boneka Bella yang diletakkan oleh Mbok indah di atas mesin cuci. Perlahan dipegangnya boneka itu, terasa basah di tangannya.

"Non Soraya minta supaya bonekanya dicuci Dan dikeringkan Bu. Tapi coba Ibu lihat ini,"ujar Mbok Inah saat melihat majikannya sedang memegang boneka Bella. 

Mbok Inah menunjukkan sesuatu yang ada pada tangan boneka berbentuk bayi cantik itu kepada Kalina. Dan saat melihatnya, Kalina membelalakkan matanya. 

"Kok, ada darah di tangan boneka ini, ya?" 

"Naah itu dia, Bu. Aneh sekali kan?" 

Kalina hanya menghela napas panjang. Tiba-tiba saja wanita itu teringat sesuatu dan segera berjalan menuju ke ruangan kerja sang suami diikuti oleh Mbok Inah yang merasa penasaran. 

"Ibu mau ngapain ke ruang kerja bapak?" Tanya Mbok Inah. 

"Saya baru ingat kalau rumah ini kan ada CCTV. Saya hanya mau lihat CCTV rumah ini. Tidak mungkin kan tiba-tiba saja ada darah di kamar mandi dan dapur," kata Kalina.

Wanita itu pun segera membuka laptop yang ada di ruangan itu dan memeriksa rekaman CCTV. Tapi, wanita itu harus dihadapkan kembali pada rasa kecewa. 

Mbok Inah yang melihat wajah majikannya itu sedih langsung memegang tangan Kalina.

"Kenapa, Bu?"

Kalina menggelengkan kepalanya, "CCTV tidak memperlihatkan apa-apa. Bahkan saya tidak melihat ada gerakan orang yang berjalan ke kamar mandi dan dapur Kita. Aneh sekali kan, Mbok? Kalau memang ada orang yang menyusup masuk pasti pintu rumah kita sudah rusak. Atau minimal jendela rumah kita ada yang pecah. Tapi ini tidak sama sekali. Dan CCTV pun tidak menunjukkan adanya kegiatan sejak jam sepuluh sampai dua belas malam tadi. Saya jadi bingung." 

"Apa cctv-nya tidak rusak,Bu?" tanya Mbok Inah. 

"Mbok lihat ke sini. Kalau cctv-nya rusak sekarang kita tidak bisa melihat Soraya dan juga diri kita sendiri. Di ruangan ini juga sudah dilengkapi oleh CCTV. Lihat ini kita sedang duduk terlihat di sini. Soraya tidur pun ada di CCTV.  Lihat ini di rumah cuci. Ada kan boneka Bella. Kalau cctv-nya rusak tidak mungkin bisa merekam semua ini, Mbok. Lagipula, Mas Daru itu orangnya sangat teliti. Dia pasti mengecek CCTV setiap satu bulan sekali. Kalo rusak, pasti dia tau," kata Kalina panjang lebar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • BONEKA KEMATIAN   PEMBUNUHAN LAGI

    Daru tiba di rumah sakit dari kejauhan tampak rekannya yang bernama Yudistira berlari kecil menyongsong kedatangannya."Bagaimana keadaan di TKP?"tanya Daru tanpa basa-basi. "TKP sudah dipasangi oleh garis kepolisian komandan. Saksi yang pertama menemukan jenazah sudah diperiksa juga.""Di mana Restu diketemukan?" tanya Daru. "Di apartemennya komandan. Orang yang pertama menemukannya adalah kekasihnya. Karena ponsel Restu tidak diangkat-angkat maka kekasihnya berinisiatif untuk datang ke apartemen. Lalu ketika dia masuk kondisi jenazah sudah ...."Yudistira tampak tidak meneruskan ucapannya. Sementara Daru yang sudah penasaran dengan kondisi jenazah langsung menarik tangan rekannya itu menuju ke kamar tempat dilakukannya autopsi.Daru dan Yudistira segera mendatangi dokter Anastasia di ruangannya. Di sana tampak seorang dokter cantik dengan tinggi dan berat badan ideal sedang duduk santai sambil mendengarkan lagu dan mengunyah sebatang coklat. Saat melihat kedatangan Daru dan Yudi

    Last Updated : 2025-03-13
  • BONEKA KEMATIAN   TIDAK ADA HANTU

    "Tidak ada hantu yang bisa membunuh manusia, Dan. Saya pribadi tidak percaya dengan hal-hal semacam itu. Apalagi penyebab kematian sudah pasti karena senjata tajam. Di pelakunya manusia seperti kita. Hanya saja ini kan tugas kalian sebagai seorang polisi untuk mengungkap bagaimana pembunuhan ini terjadi. Kalau saya sih hanya dokter forensik yang membantu kalian untuk menemukan bagaimana cara korban dibunuh dengan senjata apa hanya itu saja selebihnya ya kembali lagi kepada kalian selaku aparat kepolisian,"kata dokter Anastasia dengan tegas. Daru dan Yudistira tidak menjawab. Kedua polisi itu saling berpandangan sebelum akhirnya mengembuskan napas panjang. "Apa ada lagi yang kalian perlukan atau ingin ditanyakan kepada saya? Jika tidak ada saya akan melaporkan hasil lengkapnya dalam waktu dua kali dua puluh empat jam."Daru hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah lalu menjawab pertanyaan dokter Anastasia, "tidak dokter. Kami menunggu hasil autopsi saja,"ujar Romi mengakhiri tanya

    Last Updated : 2025-03-13
  • BONEKA KEMATIAN   KEHILANGAN

    Di tempat lain seorang gadis tanpa sedang menangis di dalam kamarnya. Gadis itu sama sekali tidak menyangka jika hari ini dia harus menyaksikan kematian kekasihnya."Harusnya gue nggak berantem sama dia. Restu udah bilang kalau hari ini dia tuh banyak kerjaan juga ada kasus yang harus ditangani tapi guenya yang egois. Seandainya aja tadi sore Gue ngikutin kata restu untuk pergi makan bareng dia dan nggak ngambil shift malam mungkin sekarang dia masih hidup.""Udahlah Mel. Jangan menyalahkan diri sendiri terus kayak gini. Gue tau banget kalau Restu itu cinta mati sama lo. Dan dia bakalan sedih kalau lihat pacarnya kayak gini."Amelia ... Gadis yang tak lain adalah calon istri dari IPTU Restu menoleh kepada sahabatnya yang bernama Dania. "Lo nggak ngerti gimana rasanya ada di posisi gue. Seandainya lo yang ngeliat Dimas meninggal dalam kondisi yang mengenaskan gimana perasaan lo? Restu itu meninggalnya nggak wajar! Ada orang yang bunuh dia!" Pekik Amelia dengan keras di sela Isak tangi

    Last Updated : 2025-04-19
  • BONEKA KEMATIAN   KEMATIAN

    “Arrrghhh! Ada mayat!”Malam itu, suasana yang sunyi dan sepi mendadak pecah karena jeritan seorang wanita. Wanita itu bekerja di toko yang ada di pusat perbelanjaan. Seperti biasa, wanita yang bernama Minah itu setiap malam harus membuang sampah di tempat pembuangan yang ada di samping toko bir setelah toko tutupGang sempit itu menghubungkan pusat perbelanjaan ke pasar besar. Tetapi, jika malam hari tentu saja sepi. Daru yang kebetulan sedang dinas malam langsung menuju ke TKP setelah menerima laporan penemuan mayat. Gang sempit yang biasanya sepi jika malam hari itu mendadak ramai dengan kerumunan orang-orang dan juga polisi. Tim INAFIS sudah datang dan sedang memeriksa korban saat Daru turun dari mobilnya.Saat melihat kedatangan Daru, salah seorang anak buahnya langsung mendekat.“Pak, saya sarankan lebih baik Anda tidak melihat jenazahnya.”Daru mengerutkan dahi. Sebagai kepala polisi yang sudah hampir 10 tahun menangani kasus kriminal tentu melihat mayat adalah hal yang biasa b

    Last Updated : 2025-03-13
  • BONEKA KEMATIAN   MALAM YANG ANEH

    Daru ingin sekali tidur, tetapi Soraya mengajaknya bermain. Gadis kecil itu memang sangat dekat dengannya. Beberapa kali lelaki itu menguap dan Kalina yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepala.Kalina pun mendekati ayah dan anak yang sedang asik bermain itu.“Aya, main sama Mama aja, yuk? Biar Papanya bisa tidur,” kata Kalina sambil tersenyum lembut pada sang putri. Namun, Soraya menggelengkan kepalanya, “Nggak mau, Ma. Aya mau mainnya sama papa.”“Tapi, kasian loh papa. Kan semalam papa dinas, baru pulang pagi. Kalau ga istirahat, nanti papa sakit,” kata Kalina lagi.“Nggak mau, Ma. Aku masih mau main sama Papa dan Bella juga. Kami kan lagi jamuan minum teh, Mama.”“Bella?” tanya Kalina sambil mengerutkan dahinya.Soraya menatap Kalina, “Iya Ma … ini loh Bella. Aku kasi nama boneka ini Bella,” jawabnya.Kalina hanya membulatkan bibirnya, ia menatap boneka yang berada dalam pelukan sang anak. Boneka itu memang sangat menggemaskan. Dengan mata biru, rambut panjang yang dikep

    Last Updated : 2025-03-13
  • BONEKA KEMATIAN   KEANEHAN YANG TERJADI

    Pada malam harinya, Daru baru saja selesai menidurkan anak perempuannya dan akan bersiap tidur. Tiba-tiba suara seperti gelas pecah dan sesuatu yang terjatuh terdengar dari dapur. Ia pun bergegas melangkah ke dapur untuk memeriksa.Ketika tiba di dapur, ia melihat alat-alat masak jatuh dan beberapa barang berserakan di lantai. Tampak Mbok Inah datang dengan tergopoh-gopoh.“Loh, ini kok berantakan, Pak?”“Saya juga ga tau Mbok. Ga mungkin kan kalo ada tikus.”Mbok Inah menggelengkan kepalanya, “Rasanya nggak mungkin, Pak. Bukankah minggu lalu Bapak sudah memeriksa semua lubang kecil yang ada di rumah ini supaya tikus dan serangga tidak bisa masuk."Daru menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Apa yang dikatakan oleh Mbok Inah ada benarnya juga. Setiap 3 bulan sekali ia selalu memeriksa lubang-lubang kecil yang ada di rumahnya supaya tikus atau serangga-serangga tidak bisa masuk ke dalam rumah. "Apa mungkin pencuri, Mbok?""Kalau itu saya nggak tahu, Pak. Loh, kok

    Last Updated : 2025-03-13

Latest chapter

  • BONEKA KEMATIAN   KEHILANGAN

    Di tempat lain seorang gadis tanpa sedang menangis di dalam kamarnya. Gadis itu sama sekali tidak menyangka jika hari ini dia harus menyaksikan kematian kekasihnya."Harusnya gue nggak berantem sama dia. Restu udah bilang kalau hari ini dia tuh banyak kerjaan juga ada kasus yang harus ditangani tapi guenya yang egois. Seandainya aja tadi sore Gue ngikutin kata restu untuk pergi makan bareng dia dan nggak ngambil shift malam mungkin sekarang dia masih hidup.""Udahlah Mel. Jangan menyalahkan diri sendiri terus kayak gini. Gue tau banget kalau Restu itu cinta mati sama lo. Dan dia bakalan sedih kalau lihat pacarnya kayak gini."Amelia ... Gadis yang tak lain adalah calon istri dari IPTU Restu menoleh kepada sahabatnya yang bernama Dania. "Lo nggak ngerti gimana rasanya ada di posisi gue. Seandainya lo yang ngeliat Dimas meninggal dalam kondisi yang mengenaskan gimana perasaan lo? Restu itu meninggalnya nggak wajar! Ada orang yang bunuh dia!" Pekik Amelia dengan keras di sela Isak tangi

  • BONEKA KEMATIAN   TIDAK ADA HANTU

    "Tidak ada hantu yang bisa membunuh manusia, Dan. Saya pribadi tidak percaya dengan hal-hal semacam itu. Apalagi penyebab kematian sudah pasti karena senjata tajam. Di pelakunya manusia seperti kita. Hanya saja ini kan tugas kalian sebagai seorang polisi untuk mengungkap bagaimana pembunuhan ini terjadi. Kalau saya sih hanya dokter forensik yang membantu kalian untuk menemukan bagaimana cara korban dibunuh dengan senjata apa hanya itu saja selebihnya ya kembali lagi kepada kalian selaku aparat kepolisian,"kata dokter Anastasia dengan tegas. Daru dan Yudistira tidak menjawab. Kedua polisi itu saling berpandangan sebelum akhirnya mengembuskan napas panjang. "Apa ada lagi yang kalian perlukan atau ingin ditanyakan kepada saya? Jika tidak ada saya akan melaporkan hasil lengkapnya dalam waktu dua kali dua puluh empat jam."Daru hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah lalu menjawab pertanyaan dokter Anastasia, "tidak dokter. Kami menunggu hasil autopsi saja,"ujar Romi mengakhiri tanya

  • BONEKA KEMATIAN   PEMBUNUHAN LAGI

    Daru tiba di rumah sakit dari kejauhan tampak rekannya yang bernama Yudistira berlari kecil menyongsong kedatangannya."Bagaimana keadaan di TKP?"tanya Daru tanpa basa-basi. "TKP sudah dipasangi oleh garis kepolisian komandan. Saksi yang pertama menemukan jenazah sudah diperiksa juga.""Di mana Restu diketemukan?" tanya Daru. "Di apartemennya komandan. Orang yang pertama menemukannya adalah kekasihnya. Karena ponsel Restu tidak diangkat-angkat maka kekasihnya berinisiatif untuk datang ke apartemen. Lalu ketika dia masuk kondisi jenazah sudah ...."Yudistira tampak tidak meneruskan ucapannya. Sementara Daru yang sudah penasaran dengan kondisi jenazah langsung menarik tangan rekannya itu menuju ke kamar tempat dilakukannya autopsi.Daru dan Yudistira segera mendatangi dokter Anastasia di ruangannya. Di sana tampak seorang dokter cantik dengan tinggi dan berat badan ideal sedang duduk santai sambil mendengarkan lagu dan mengunyah sebatang coklat. Saat melihat kedatangan Daru dan Yudi

  • BONEKA KEMATIAN   DARAH DI BONEKA

    "Kamu pergi saja, Mas. Aku dan Soraya akan baik-baik saja. Lagi pula kan ada Mbok Inah juga,"kata Kalina kepada sang suami.Wanita cantik itu amat sangat mengerti apa yang saat ini ada dalam pikiran Daru suaminya. Ia yakin jika saat ini Daru merasa bimbang antara meninggalkan keluarga atau bertugas. Akan tetapi wanita itu tahu sebagai istri seorang Komisaris Besar polisi dia harus selalu siap untuk membiarkan sang suami pergi demi melaksanakan tugasnya."Apakah kalian akan baik-baik saja jika aku ke rumah sakit sebentar? Rekanku baru saja meninggal dunia. Dan aku harus melihat bagaimana tadi Yudistira memberi kabar jika saat ini jenazah sedang dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi," kata Daru. Kalina menganggukkan kepalanya, "aku baik-baik saja. Seperti yang kamu lihat tidak ada apa-apa di rumah ini. Soal darah dan hal yang lainnya kita pikirkan saja nanti. Yang paling penting saat ini tidak ada orang lain selain aku Soraya dan Mbok Inah. Kamu tidak perlu khawatir. Jika ada apa-apa

  • BONEKA KEMATIAN   KEANEHAN YANG TERJADI

    Pada malam harinya, Daru baru saja selesai menidurkan anak perempuannya dan akan bersiap tidur. Tiba-tiba suara seperti gelas pecah dan sesuatu yang terjatuh terdengar dari dapur. Ia pun bergegas melangkah ke dapur untuk memeriksa.Ketika tiba di dapur, ia melihat alat-alat masak jatuh dan beberapa barang berserakan di lantai. Tampak Mbok Inah datang dengan tergopoh-gopoh.“Loh, ini kok berantakan, Pak?”“Saya juga ga tau Mbok. Ga mungkin kan kalo ada tikus.”Mbok Inah menggelengkan kepalanya, “Rasanya nggak mungkin, Pak. Bukankah minggu lalu Bapak sudah memeriksa semua lubang kecil yang ada di rumah ini supaya tikus dan serangga tidak bisa masuk."Daru menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Apa yang dikatakan oleh Mbok Inah ada benarnya juga. Setiap 3 bulan sekali ia selalu memeriksa lubang-lubang kecil yang ada di rumahnya supaya tikus atau serangga-serangga tidak bisa masuk ke dalam rumah. "Apa mungkin pencuri, Mbok?""Kalau itu saya nggak tahu, Pak. Loh, kok

  • BONEKA KEMATIAN   MALAM YANG ANEH

    Daru ingin sekali tidur, tetapi Soraya mengajaknya bermain. Gadis kecil itu memang sangat dekat dengannya. Beberapa kali lelaki itu menguap dan Kalina yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepala.Kalina pun mendekati ayah dan anak yang sedang asik bermain itu.“Aya, main sama Mama aja, yuk? Biar Papanya bisa tidur,” kata Kalina sambil tersenyum lembut pada sang putri. Namun, Soraya menggelengkan kepalanya, “Nggak mau, Ma. Aya mau mainnya sama papa.”“Tapi, kasian loh papa. Kan semalam papa dinas, baru pulang pagi. Kalau ga istirahat, nanti papa sakit,” kata Kalina lagi.“Nggak mau, Ma. Aku masih mau main sama Papa dan Bella juga. Kami kan lagi jamuan minum teh, Mama.”“Bella?” tanya Kalina sambil mengerutkan dahinya.Soraya menatap Kalina, “Iya Ma … ini loh Bella. Aku kasi nama boneka ini Bella,” jawabnya.Kalina hanya membulatkan bibirnya, ia menatap boneka yang berada dalam pelukan sang anak. Boneka itu memang sangat menggemaskan. Dengan mata biru, rambut panjang yang dikep

  • BONEKA KEMATIAN   KEMATIAN

    “Arrrghhh! Ada mayat!”Malam itu, suasana yang sunyi dan sepi mendadak pecah karena jeritan seorang wanita. Wanita itu bekerja di toko yang ada di pusat perbelanjaan. Seperti biasa, wanita yang bernama Minah itu setiap malam harus membuang sampah di tempat pembuangan yang ada di samping toko bir setelah toko tutupGang sempit itu menghubungkan pusat perbelanjaan ke pasar besar. Tetapi, jika malam hari tentu saja sepi. Daru yang kebetulan sedang dinas malam langsung menuju ke TKP setelah menerima laporan penemuan mayat. Gang sempit yang biasanya sepi jika malam hari itu mendadak ramai dengan kerumunan orang-orang dan juga polisi. Tim INAFIS sudah datang dan sedang memeriksa korban saat Daru turun dari mobilnya.Saat melihat kedatangan Daru, salah seorang anak buahnya langsung mendekat.“Pak, saya sarankan lebih baik Anda tidak melihat jenazahnya.”Daru mengerutkan dahi. Sebagai kepala polisi yang sudah hampir 10 tahun menangani kasus kriminal tentu melihat mayat adalah hal yang biasa b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status