Anita sudah tiba dirumahnya Dinda memapahnya ke dalam kamar, rumah peninggalan ayahnya memang tidak terlalu besar tapi nyaman untuk ditempati, sejak ayah Anita dan Dinda meninggal rumah itu ditempati oleh Anita, karena Dinda sudah memiliki rumah bersama suaminya Heru. Heru dan Dinda hidup berkecukupan, dindalah yang menanggung biaya pengobatan ayahnya dulu dan juga sekolah Anita.
"kak, apa Kaka sudah tahu apa yang sekarang bisa kita lakukan""sudah, kamu sudah siap mendengar rencana Kaka?"Anita mengangguk tanda setuju dengan Dinda."Anita, Kaka punya rencana besar, ini satu-satunya cara agar kamu bisa terhindar dari aib mengerikan itu, dengarkan baik-baik""Kaka, akan pura-pura hamil pada Mas Heru, usia kehamilan akan mba kurangi satu bulan, jadi nanti ketika mba lahiran, mas Heru gak akan curiga, dia mengira satu bulan lagi kaka melahirkan, jadi Kaka akan mensetting seolah, Kaka tidak sengaja dan melahirkan anak tidak sesuai Hari perkiraan Lahir, kakak sudah pikirkan ini dengan matang dan rencana kepergian mas Heru untuk bekerja semuanya sudah mba atur dengan baik, gimana?" Dinda begitu semangat mengatakan rencananya.bak disambar petir Anita sama sekali tidak menyangka rencana yang dilontarkan kakanya bukan rencana yang menguntungkan baginya, ini artinya dia akan kehilangan bayinya saat bayinya lahir nanti."tapi kak, semua orang akan tahu Nita hamil, apalagi Anita harus berhenti sekolah kan? ""mba akan kesekolah kamu dan bilang kamu akan pindah sekolah ke Yogyakarta, dan mas Heru mba akan bilang ke mas Heru kamu ikut dengan Bu Ami ke Yogyakarta untuk sekolah disana, Bu Ami cukup dekat dengan keluarga kita karena dia satu-satunya sahabat ibumu yang paling baik. jadi pasti mas Heru akan mengerti, semua kebutuhan kamu, makanan dan minuman semuanya akan mba sediakan. jadi kamu hanya perlu diam di dalam rumah dan jangan pernah keluar dari pintu sejengkal pun, paham?" Dinda merentet rencananya pada Anita.Anita masih mematung, tidak menyangka nasib buruk menimpanya, atas dosa yang Ia lakukan bersama Andre kini ia harus menanggungnya sendirian, kenapa cuma Andre yang mati pikirnya, kenapa tidak aku saja, Anita mulai melamunkan hal-hal yang tidak seharusnya."Anita, jawab lah, lagipula Mas Heru pernah bilang dia akan pindah kerja ke luar negeri, bukankah itu bagus, berarti anak ini tidak akan menjadi aibmu"Anita kemudian menghempaskan tubuhnya di kasur kecil miliknya, Ia hanya pasrah dengan keadaanya sekarang, Ia berharap bisa menghentikan semuanya namun, takdir berkata lain atas hidupnya yang kini snagat rumit tanpa Andre."terserah Kaka saja.." Anita menjawab dengan sangat lemas, Ia merasa kini kemanapun langkah yang dituju tidak pernah menguntungkan baginya. jadi Ia memilih berdiam saja, dan menjalani semuanya dengan ikhlas."Yasudah kalau begitu Kaka akan segera menelepon mas Heru, sebelumnya Kaka minta tolong kamu ke kamar mandi dan isi tespek ini, ayolah Nit, tidak akan sempurna kalau hanya omongan saja, ya Nita, Cantikk kaka akan memberikan kejutan pada mas Heru dengan kehamilan ini, Kaka sudah bisa bayangkan betapa bahagianya mas Heru kalau tau Kaka hamil" rengek Dinda saat itu, terlihat berbeda raut Dinda, amarah yang kemarin memuncak berubah menjadi manis dan baik.Anita bangun dari tidurnya lalu mengambil tiga tes kehamilan yang dipegang Dinda. Ia segera memasuki kemar mandi, air mata jatuh menghujani pipinya, Ia merasa kini Ia tidak berguna sebagai manusia, apalagi sebagai ibu bagi anak dirahimnya, sehingga Ia terpaksa seolah sebagai rahim pengganti bagi kalanya Dinda yang memang sudah divonis tidak dapat memiliki keturunan. Kenapa Anita percaya Dinda Akan membantunya, kalau ternyata bantuan yang dimaksud Dinda adalah bantuan seperti ini, bahwa Dinda akan meminta anaknya untuk menjadi miliknya, Dinda akan mengatur sebuah drama besar yang sebetulnya tidak menguntungkan Anita sama sekali, Anita pasrah dan mengisi tes kehamilan yang diberikan Dinda dengan sampel urinnya, garis dua terlihat dalam tespek itu, ia lalu keluar dari kamar mandi.dengan wajah yang masih sembab dia menyerahkan Alat tes kehamilan itu pada Dinda. Dinda mengambilnya dengan sangat ceria, raut wajah Dinda begitu bahagia, dia akhirnya bisa mempunyai kesempatan memiliki bayi, dan ini akan menyelamatkan rumah tangganya bersama Heru, perjodohan Heru yang menghantuinya selama ini akan berakhir begitu saja, dan kini dialah pemenangnya, Heru akan sangat mencintainya, ini semua adalah akhir yang sempurna untuk Dinda."Anita mulai hari ini sembunyikan perutmu itu, ingat janganlah keluar rumah sama sekali sampai kau melahirkan, Kaka akan belajar bagaimana cara persalinan mulai sekarang, supaya nanti bisa membantumu bersalin, sehingga tidak ada satupun yang tahu tentang ini semua, lalu satu lagi Anita Kaka mohon jangan beritahu drama ini pada siapapun juga, cukup kita berdua yang tahu" Dinda berkata pada Anita yang tengah mematung karena masih tidak percaya dengan drama yang dibuat Dinda akan seperti ini. Dinda memeluk Anita dengan sangat bahagia. Anita masih mematung, sulit rasanya menerima keadaan yang memojokkannya, andai Andre tidak meninggalkan dirinya mungkin hari ini ia akan sangat bahagia karena akan segera menjadi pengantin dari laki-laki yang paling dicintainya."Kak, lakukanlah apa yang Kaka suka, aku akan mengikutinya. " Anita membisik dalam pelukan Dinda, Dinda tersenyum dengan lebar senang bukan main dengan apa yang dikatakan oleh Anita."Bagus, nanti Kaka akan datang kesini setiap hari makanan dan nutrisi kehamilan akan Kaka siapkan setiap harinya, kamu tenang saja. kalau kamu butuh apa pakaian, make up apapun yang kamu mau cukup SMS saja Kaka, Kaka akan menyiapkan semuanya, smeua yang terbaik untuk kamu akan Kaka belikan. Kaka mohon jagalah bayi ini dengan baik Anita, biarkan dia tumbuh menjadi anak yang hebat, Kaka akan memberikan smeua hidup Kaka untuknya, Kaka akan sangat menyayangi anak ini" suara Dinda dengan penuh keceriaan, ini menandakan Ia tidak main-main dengan drama besar yang akan dibuatnya."karena anak dirahimku akan menyelamatkan rumah tangga Kaka bukan? " Anita yang mematung tiba-tiba mengatakan sesuatu yang tidak terduga.Dinda mulai menekuk wajahnya, dia tersentak dengan perkataan Anita."aku menolongku dan kamu mencoba mengolok-olok aku Nita? kamu berusaha mengingatkan betapa tidak berdayanya aku sebagai perempuan? merasa suci dengan ini semua?" Dinda sedikit terpancing amarah akibat perkataan Anita."aku tidak menghinamu, aku hanya menebaknya, aku tahu Kaka akan memilih hal paling beresiko ini karena Kaka butuh bayi ini, tapi tenang saja kak jangan takut, aku tidak akan bicara pada siapapun mulai detik ini""cukup,,, aku tidak mau membahas hal bodoh seperti ini, Kaka akan datang besok dengan stok makanan dan pakaian hamil untukmu, tolong janganlah kemana-mana"" terserah Kaka saja"kibasan bayangan masa lalu terus menghantuiku aku merunut setiap kejadian perih yang aku alami, banyak luka dan duka yang terus mempermainkan nasibku yang sangat Malang ini, aku kadang tersiksa, kadang menangis, kadang tertawa semua seakan menjadi warna yang sedang aku jalani, kini aku yakini hidupku baik-baik saja, apalagi dengan banyaknya kehidupan baik yang aku jalani sekarang aku cukup tenang, tidak ada yang tahu aku, masa laluku atau kesakitan ku, semuanya aku nikmati, noda yang aku toreh tidak pernah menunjukkan bentuknya lagi ,sejak aku menjadi seorang cleaning servis disini."Nit, bagus Lo padahal baju-baju bikinan kamu, kamu sejak kapan bisa jahit toh?" tanya Santi padaku saat aku memberikan baju pesanannya untuk dipakai di kondangan adiknya Minggu depan."Waktu itu aku sempat dilarang keluar rumah sama Kak Dinda, seharian aku bete, jadi aku iseng-iseng bongkar lemari dan Jahitin baju-baju, eh taunya aku merasa senang dan bisa bikin banyak banget baju, bikin baju jadi kesehar
'huh, gimana ini, ko deg degan sekali, hatiku benar-benar ga karuan gini melihat anak magang itu, kenapa ini? laki-laki itu mengingatkanku pada Andre, wajah yang sangat mirip, bagaimana setelah bertahun-tahun aku baru merasakan getaran seperti ini' bisik Anita dalam hatinya, ya terus melamun memikirkan anak magang itu."Awas naksir Lo ta" Santi membuyarkan lamunan Anita, bagaimana tidak, Anita terlihat sangat berubah setiap kali bertemu dengan Harry, dan Anita sendiri tidak biasa menafsirkan perasaan seperti apa yang dirasakannya pada Harry, bila cinta ia sudah berumur dan tidak pantas Jatuh Cinta, dan ia juga tahu usianya dan Harry terpaut sangat jauh, lalu perasaan apa yang saat ini ia rasakan, dadanya selalu bergemuruh, ia seperti merasakan getaran luar biasa setiap ia bertemu dengan Harry, ini adalah perasaan luar biasa, bahkan lebih dahsyat dari cintanya pada Andre dulu."San, dia mirip sama cinta pertamaku, cuman versi lebih ganteng aja. ya wajahnya lebih bersih terawat, dan seti
"Aku ga akan pake kamu lagi, anggap ini terakhir kali"suara seorang lelaki, di sebuah kamar remang-remang malam itu."maksud Mas apa ya, ko gitu bilangnya" Anita menjawab dengan terkaget."Anita, ini dunia malam, dunia hiburan, kamu tau kalau dalam suasana seperti ini, pasti orang datang untuk melihat wanita muda, yang menggoda, dan masih ranum-ranumnya""tapi pak, saya sudah bekerja disini 10 tahun, dan saya tidak pernah mengecewakan para client, saya selalu melayani mereka dengan baik""masalahnya kamarmu sudah diganti oleh Susi yang baru Dateng usianya juga baru 18, kalau ada yang kesini terus suruh milih Susi atau kamu udah jelas pasti milih Susi, mana ada laki laki yang mau dengan pelacur galak, tidak mau ciuman, tidak mau keluarin disana disini, tidak mau menggunakan mulut kamu buat makan itu client, jadi mending kamu cari kerjaan lain, atau kamu jadi pelacur online lewat aplikasi M****t banyak tuh yang Dateng" seolah tanpa bersalah laki-laki tua itu mengatakannya pada Anita."S
"semuanya perkenalkan ini Anita, Anita Kartini, mulai sekarang dia adalah pimpinan di perusahaan ini, Apapun yang Anita minta, ucapkan dan perbuat harus kalian ikuti, smeuanya paham?" Ayah Andre Pa Gatot dengan tegas mengatakan itu pada semua staff dan karyawan tetap di perusahaan Tekstil miliknya. semua seolah memandangk Anita dengan penuh tanda tanya. selama ini mereka mengira pa Gatot sudah tidak punya siapa-siapa, beberapa berbisik mengatakan bahwa Anita mungkin simpanan Pa Gatot."Anita ini ruanganmu, nikmatilah" ucap Pa Gatot pada Anita, Anita memeriksa mejanya semua berkas dan dokumen yang ada di mejanya sama sekali tidak Ia mengerti, bagaimana cara ia memahami ilmu manajemen, ilmu marketing sampai bisnis ketika ia bahkan tidak menyelesaikan sekolahnya. Anita mulai mengerut kening merasa tidak sanggup dengan beban itu."Pak Gatot, saya rasa saya perlu asisten yang bisa menjelaskan saya dan membimbing saya untuk ini semua""tentu, kamu punya, namanya Furqan, dia sangat pandai me
sejak perusahaan pak Gatot diurus Anita, perusahaan itu banyak kemajuan, Anita siang dan malam bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Pak Gatot memuji semua kerja keras Anita, dan ia merasa kini hidupnya lebih bermakna lagi. "kamu luar biasa nak, kau buat perusahaan ini hidup lagi, setelah kepergian Sonya aku merasa seperti perusahaan ini sudah mati tapi berkatmu semuanya hidup kembali."Pak Gatot sambil membaca berkas yang diberikan Anita tersenyum bangga menyaksikan progres Anita yang cukup signifikan."ini semua kerjasama team Pak, saya merekrut team baru dan menempatkan Furqan sebagai pimpinan team itu""Furqan?"" iya pak, Asisten pribadi bapak, yang pak Gatot minta sebagai asistenku, aku tahu dia memiliki potensi yang sangat besar diperusahaan ini, jadi aku menempatkannya di bagian inti." Anita dengan bangga menjelaskan apa yang telah dilakukan teamnya, pak Gatot tersenyum dan menyukai hasil kerja Anita." saya memang tidak salah menempatkan kamu diperusahaan ini A
"Maaf Pak, saya rasa anda salah orang, dan jujur saya sangat tersinggung dengan perkataan anda, saya adalah seorang direktur, dan saya bisa menuntut Anda saat ini" ujar Anita dengan nada marah." kamu marah semakin cantik, tunggu sebentar saya perlihatkan sesuatu" laki-laki itu membuka handphonenya dan memperlihatkan foto-foto seksi seorang perempuan dan itu adalah Anita ketika dia menjadi seorang pelacur di club' empire, wajah perempuan itu sangat jelas adalah Anita, dan belum lagi beberapa pose Anita bersama lelaki tua itu tanpa busana, Anita baru ingat itu ketika Ia sangat mabuk dan tertidur setelah melayani seorang lelaki tua, dan Anita tidak pernah mengingat siapa pelangganya." bagaimana? bagus dan seksi kan foto-fotonya, jujur saya kecewa karena berulangkali saya ke Empire dan tidak pernah bertemu dengan kamu, tapi saat ini saya sangat gembira bisa melihat kamu dengan kondisi yang jauh lebih seksi lagi. "laki-laki tua itu mencoba memegang tubuh Anita yang sontak membuat Anita r
"Anita, berat rasanya untukku sendirian lagi menjalankan bisnis ini, bersama denganmu aku merasa seakan hidup lagi, namun kamu benar jika aku mempertahankan kamu ada ribuan orang yang akan kehilangan penghasilannya. jadi aku mengizinkanmu untuk membuat keputusan" Pak Gatot dengan berat hati menerima keputusan Anita yang meninggalkan perusahaannya." terimalah ini, untuk memulai hidup barumu nak" pak Gatot menyerahkan sebuah cek kosong untuk Anita, dengan penuh ketulusan lelaki tua itu memberikan cek itu kepada Anita." tidak pak, saya tidak mau menerima apapun dari bapak, bekerja dan membantu bapak disini sudah cukup membuat saya merasa dianggap sebagai seorang manusia, saya tidak bisa menerima lebih dari itu"" saya mohon terimalah nak, kau bisa memulai usaha baru dengan uang ini, aku tidak mau kau kembali kehidupan lamamu" pak Herman berusaha keras untuk membujuk Anita." tidak Pak, tidak bisa, saya berjanji saya tidak akan pernah kembali kepada kehidupan lama saya, saya terpaksa dul
Anita melihat ke cermin, ada luka yang kembali menganga, ia tidak pernah merasa sehina ini ketika ia menjajakan diri dulu, namun kini luka dan sakit yang ia rasakan sangat perih, sehingga ia menangis dalam diam, dadanya seakan panas dan sesak, Anita menatap dalam ke cermin banyak sekali pertanyaan yang ingin ia tanyakan, tentang bagaimana hidupnya begitu hancur dan hatinya yang begitu patah, akankah ia sanggup melanjutkan hari ini, tanpa ada belas kasih untuknya, semua yang ia cintai hancur didepan matanya, semua yang dia inginkan rubuh didalam dadanya, kenapa tuhan begitu kejam pada seorang gadis yang bahkan tidak tahu apa kesalahannya, Ia tidak mengerti kenapa tuhan merenggut semua kebahagiaannya, seakan tanpa ampun terus memaksa gadis malang ini menoreh luka, bayangan Andre sekelebat hadir. Aah Andre pikirnya lelaki pengecut yang memilih mati daripada bertanggung jawab atas perbuatan biadabnya, segelintir perasaan benci mulai menguak, entah kenapa pikiran buruk terus meracuninya seo
Pagi sangat cerah di tempat kediaman Furqon Anita menuju ke bawah di sana seluruh pelayan sudah menyiapkan makanan untuk disantapnya pagi itu." Pagi bu silahkan sarapan, semuanya sudah kami siapkan, Ibu mau sarapan apa pagi ini ?""Oh tidak Saya sedang mencari suami saya dia sudah pergi?"" seperti biasa pagi-pagi sekali Bapak sudah berangkat bu" Anita mendumal dalam hati Bagaimana mungkin Furqon sudah melanjutkan aktivitasnya padahal ini masih momen pernikahan mereka, rasanya sangat mungkin kalau seandainya Furqon itu mengambil cuti untuk menikmati waktu bersama dengannya namun Anita kembali untuk bersikap seolah memang semuanya tidak terjadi apa-apa."Baiklah mungkin Bapak memang sibuk, Oh ya Apa kalian sudah sarapan juga? Aku tidak terbiasa kalau sarapan dilihat oleh banyak orang seperti ini kalau misalkan Kalian mau sarapan bersama, aku juga akan sarapan, ayo duduklah semuanya""Maaf Bu kami tidak terbiasa untuk makan bersama dengan tuan rumah dan Lagi Pak Furqan melarang kami m
Anita telah memakai Gaun kedua, kini Ia memakai pakaian pernikahan berwarna merah, sangat cantik sekali, rambutnya Hair do dan bermahkota silver, membuat wanita itu tampak cantik.Anita menghampiri Furqan, dan Furqan yang sudah menggunakan tuksedo hitam sudah menunggu dengan gagah dan tampan, pernikahan itu private namun sangat Meriah sekali, alunan musik dinyanyikan oleh para Pemusik yang tadi di restoran. Furqan benar benar telah memikirkan detail acara ini dengan baik dan diluar dugaan. suasana dikapal itu ramai sekali. dan semua tertawa dan bersenang senang, Bu Ratna dan Andini tampak bahagia disana, mereka menikmati hidangan pesta dengan sumringah. Santi melambai padanya, dan dia mendekati Harry. anita ikut senang melihat mereka berdua."Kau cemburu melihat Santi dan Harry?""Aku? tidak kenapa berkata begitu?""Harry bilang dia pernah menggodamu, dan mengantarkan kamu pulang sesekali""oh dia sungguh bocor untuk seorang lelaki""tidak apa, aku yang memenangkanmu" Furqan memegan
"Astaga Furqan, sejak kapan kau disini, bukankah kau pulang semalam?""Tadi subuh, aku menunggumu bangun""Oh ya, masa? aku tidak mendengarmu sama sekali ""karena kau tidur terlalu lelah sayang, Ikutilah denganku""Aku belum Mandi lagipula ini kaos tidurku, kumal seperti pembantu""hmmm... ikut saja, aku sudah terlalu lama menunggumu, jadi ikut saja sekarang"" Tapi Fur..." Furqan tidak memperdulikan rengekan Anita, dia terus menarik tangan gadis itu dan menyeretnya ke mobil.sepanjang jalan Anita menyembunyikan wajahnya dibalik kerah kaosnya, Ia malu pada Furqan tapi furqan malah semakin Gemas dibuatnya."Anita, kita sudah sampai, ayo turun""kemana, Fur?"Anita dan Furqan masuk ke sebuah beuaty treatment ternama, dia masuk dan langsung disambut oleh para pelayan disana."buat dia cantik sekali, aku akan menjemputnya dua Jam lagi, pilihkan pakaian terbaik kalian, aku akan membeli sesuatu dulu"pelayan langsung mempersiapkan Anita untuk masuk ke beberapa treatment, dimulai dari Mandi
"Furqan?""tidak usah basa basi, aku kesini karena ingin bertanya hal penting padamu"Pak Gatot masih mematuhi tidak percaya Furqan menghampirinya dikediamannya."ada perlu apa seorang big bos raksasa kemari, kali ini kau akan mengambil Pujo? kau tertarik pada perusahaan keluargaku sendiri?""tidak usah panjang lebar, aku ingin bertanya, apakah Anita pernah tidur bersamamu? jawab Ku dengan jujur?""Kali ini kau ingin tau tentang Anita? apa kalian punya hubungan istimewa?""cukup basa basinya Pa tolong jawab aku, benarkah Anita tidak melakukannya malam itu? membayangkan saja sudah membuatku Jiji"" Kau pasti mulai mencintai Anita, dan saat kau akan menyentuh wanita itu kau membayangkan aku bukan? Tidak Furqan, aku tidak tidur dengannya, dia menangis memohon untuk tidak melakukan apa-apa padanya, akhirnya aku menurut setelah dia bilang andre akan sedih dengan semua ini. lalu aku bertanya panjang padanya, dia terpaksa melakukan itu karena rumah orangtuanya dijual kakaknya, dia meminjam ua
"sayang, siapa Dinda?"" Dinda adalah kakakku, Fur anak Andre masih Hidup, dia dibawa Dinda, aku akan ceritakan semuanya, dinda menikah Dengan Heru, Heru ini pengusaha yang cukup sukses, dan Dinda sangat mencintai Heru karena dinda belum pernah mencintai siapapun sebelumnya benar benar perawan ting ting yang mendapatkan pangerannya, Tapi Dinda sakit, rahimnya diangkat, Heru megancam akan meninggalkannya jika Ia tidak hamil juga, karena orangtua Heru ingin cucu segera, Heru anak satu sayunya artinya hanya dari Heru mereka mengharapkan lahirnya Cucu, Dinda stres berat sering meminum pil dan tempramen padaku, suatu hari aku Hamil anak Andre, namun Andre meninggal, kehamilanku dimanfaatkan oleh Dinda, dia pura pura Hamil pada Heru karena Heru akan berangkat kekalimantan, Dinda merawatku, sampai waktu lahir tiba, Dinda yang pernah belajar kesehatan membantu persalinanku, dia benar benar menyiapkan semuanya, setelah bayinya lahir Dinda membawa bayi itu ke rumahnya dan Heru, lalu Ia menelpo
Mentari masuk disela-sela gorden, aku merasakan hangat sekali. "Astaghfirullah, jam berapa ini? " Anita terkejut terbangun dan mendapati sudah pukul 10 pagi, dia lihat Furqan sudah tidak ada di tepat tidurnya,"aww sakit, ternyata ini bukan mimpi, aku benar-benar berada di rumah Furqan yang megah, aku harus segera bersiap" ucap anita dalam hati sambil mencubit tangannya, Ia mandi dan bergegas turun ke bawah, di bawah beberapa pelayan yang sedang bekerja langsung berdiri tegap saat Anita turun." Tolong bersikaplah biasa, kalian lakukan saja yang tadi kalian lakukan, aku mau ke dapur,sebelah sana kan?" tanya Anita pada salah satu Pelayan disana.pelayan tersebut mengangguk dan mempersilahkan Anita untuk ke dapur." apa perlu ku antar Bu?" tanya seorang pelayan pada Anita yang berlalu ke Dapur." tidak usah, aku bisa sendiri, aku ingin jalan-jalan sedikit disini, kau lakukanlah pekerjaanmu" jawab aita dengan senyuman kepada para pelayan itu, mereka mengangguk dan melanjutkan pekerjaann
*** Sebuah bangunan begitu megah terpampang ketika memasuki kawasan real estate, kanan kiri rumah itu begitu mewah, dan ditengah ada bangunan yang sangat besar dan megah, Anita seolah tidak percaya Furqan yang Ia kenal beberapa tahun silam kini memiliki banyak kekayaan yang begitu Indah. Megah dan sangat Luar Biasa."Fur, ini rumamu?""Rumah kita""Kau sekaya ini sekarang, apa tidak kesepian seperti ini,?""kesepian tapi aku fikir kau sudah meninggal, jadi aku tinggal disini dengan mengenangmu."Anita masih tidak percaya, bagaimana bisa Ia dicintai lelaki sehebat ini. Namun melihat laki laki tampan itu menyetir memasuki rumahnya membuat Anita tersipu , dan bersyukur karena ini semua adalah penantian panjang, kebahagiaan ini panjang, penderitaan bertubi tubi dan akhirnya Ia menemukan Istana indah, dengan pangeran tampan didalamnya, kisah si kaya dan si miskin, kisah pangera dan Putri, Iya inilah Anita, kini ia sedang menikmati indahnya kehidupan bersama lelaki yang begitu Ia Cintai, Fu
*** "Hai sayang..."Sebuah suara lembut dan berwibawa tanpa suara pintu dibuka tiba-tiba berdiri dengan gagah, tanpa balutan Jas mahal, kemeja branded dan sepatu kinclong, laki laki tampan itu datang dengan pakaian santai celana training dan kaos yang masih baru tampaknya, tapi sungguh Furqan terlihat seperti artis Korea yang sangat Tampan dan elegan, Anita terpana beberapa saat melihat kekasih hatinya itu tiba, dia tidak bisa berkata apa apa selain takjub dan bahagia."kenapa diam, kaget ya, ini aku bawa makanan untukmu, kau pasti belum makan, Ada Nasi, buah buahan, roti, dessert, semuanya disini, mau makan apa sayangku" sayang, sebuah kata yang tidak terpikirkan akan diucapkan laki laki padanya, Anita begitu berdebar bahagia, rasanya ingin meloncat dan terbang seketika." aku mau kamu, itu sudah cukup" " mulai nakal ya,,, "" tidak, aku bicara jujur"" kan aku disini, memang mau dimakan pula?"" heem... gemas rasanya, ingin sekali memakan kamu." " Jangan dong, nanti kamu mau menik
*** "Ini rumahmu?"Tanya Furqan pada Anita yang baru membuka kunci sebuah pintu rumah tua dan sudah banyak kerusakan dibanyak tempat." kenapa Tuan Askara? Apakah rumahnya sejelek yang punyanya ya" Jawab Anita mencoba mendapat reaksi Furqan." By the way ini bukan rumahku, ini kontrakan, harganya murah jadi gajiku bisa ku tabung untuk makan dan keperluan"" Kau bekerja sebelumnya, dimana?"" Aku Office Girl atau cleaning service di perusahaan Adi tirta" " kamu serius? kamu sedang bercanda kan?"" serius, ini aku punya fotoku bersama Santi, temanku disana" Anita membuka ponselnya dan memperlihatkan fotonya dengan Santi.Furqan tertawa dan tidak percaya mantan atasannya pernah menjadi cleaning service." Aku bisa Jamin, banyak yang menggodamu saat kau membersihkan kantor itu"Anita membayangkan sekilas pernah Ia digoda beberapa pria di kantor itu, terutama laki laki bocah tengil bernama Harry yang merupakan anak Magang di perusahaan Aditirta keponakan Aditirta yang sekolah di luar nege