Share

53

Penulis: Mustika Jenar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dengan susah payah Darto terus melaksanakan Sholat dengan sungguh-sungguh, dia mengingat pesan pak Ustad tadi, tubuhnya bergetar dan doyong ke kiri dan ke kanan, kadang terhuyung ke belakang dan juga kadang hampir tersungkur ke kedepan, kepalanya oleng-oleng, lidahnya seperti diplintir-plitntir, dengan pengucapan yang seperti anak cedal, tapi dia tahu, Tuhan juga tahu, bukan maksud dia melecehkan bacaan sholat, tapi karena kondisi yang dia sendiri tidak tahu kenapa terjadi seperti itu, dengan Teguh Darto bertahan, tubuhnya begitu terasa kesakitan, seperti ada bulu-bulu tubuh di cabuti, Bahkan ada sedikit pikiran terlintas bahwa ini hari terakhir dia hidup di Dunia, tekadnya dia harus menyelesaikan Sholatnya, Dia beartekad menjadi Imam yang terbaik bagi Istrinya bila diberikan panjang umur,  saat sujutd dan hendak bangun, kepalanya sperti tertindih sesuatu yang berat_sangat berat, dahi rasanya kena lem pada lantai, tidak bisa di angkat kepalanya, ada sebersit pikiran terlintas u

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 54

    Ninik sangat terkejut, Ternyata Darto meminumnya tanpa memerikasa suhunya, sehingga masih panas langsung di sosor saja, akhirnya disemburkan, lidahnya terasa kebas dan tebal, Ninik hendak menolong Darto, tapi justru aksinya mengejutkan Darto dan tumpahlah Minuman Wedang Jahe ke pangkuan Darto, Darto berlompatan karena kepanasan, sarung bagian Depan basah, dengan cepat dia angka-angkat dan kibas-kibaskan sarungnya, menjauh dari kulitnya karena merasa panas oleh suhunya, juga panas Jahenya mulai terasa dikulit, kalau dibiarkan bisa melepuh kulitnya, apalagi menyangkut area masa depannya, Darto spontan melepas Sarungnya, maksud hati mengurangi efek panas, “Aaaaaa” Ninik menutup matanya dengan kedua telapak tangannya, hatinya berdentum tak karuan Darto juga kaget dengan teriakan Ninik, dia akhirnya sadar bahwa dia melepas sarung di hadapan Ninik, dia segera berlari kearah kamar mandi, dan segera membasuh pahanya dan area yang terkena tumpahan, agar efek panas berku

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 55

    Wajah Darto semakin mendekat, Ninik semakin gemetar, semakin dekat...semakin dekat... Nafas Darto sudah terasa menyapu wajah Ninik, Ninik terpaku diam, matanya terpejam, dia pasrah menunggu apa yang akan dilakukan SuaminyaNafas Darto sudah memburu, dia terus merangsek mendekat pada Ninik, saat bibirnya sudah menempel di bibir Ninik“Tunggu Dulu!!” teriak NinikDarto yang Gai***nya sudah diubun-ubun kaget oleh teriakan Ninik, mata yang tadi sayu terbuka lebar, dia bengong dengan aksi Ninik, tapi Ninik tersenyum manis, ekspresi apa itu, Darto mengernyit,“Mas...Mas belum berdoa...”DEGGMeski suara Ninik yang lembut, membuat Darto kaget juga,“Oh_eh_ya, memang pakai Doa apa Dek?” tanaya Darto,Tentu saja dia bingung, dia kan tidak pernah mondok seperti Ninik, dan ngajipun Cuma ngaji di tetangga kampung ibunya tinggal, jadi tidak sampai mendalami syariat yang mendalamNinik Terseny

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 56

    Semua keluarga berkeliling lesehan di Ruang keluarga, ada aneka hidangan untuk sarapan, Ayah, Ibu dan juga kakak-kaka Ninik bersama pasangannya, juga keponakan-keponakan sudah berkumpul untuk sarapan, suaranya sangat riuh, bersenda gurau, mumpung lagi kumpul, mereka semua menikmati makan bersama keluarga besar, Ayah Ibu Ninik terlihat bahagia, melihat tingkah polah cucu-cucunyaSementara di dapur masih banyak orang yang bantu-bantu membersihkan sisa-sisa pesta kemarin, juga mengepak-ngepak barang-barang yang hendak dikemabalikan ke gudang milik kampung, karena barang-barang itu milik Kas Kampung, di pergunakan untuk keperluan warga termasuk hajatan seperti saat ini.Sura gaduh besi ditumpuk-tumpuk datang dari luar halaman, di mana beberapa orang sedang membongkar tenda,“Buk, Ninik dan suaminya kog belum keluar yah?” Kak Ayu nyeletuk ditengah mengunyah makanan,“Huss!” kamu kan juga begitu waktu kemantin baru,” sahut ib

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 57

    POV DARTO Aku sedikit kaget dengan kata-kata Kang Mansur, aku jadi tertarik juga mengamati Kucing itu, benar juga, kucing itu memandangku tajam, seperti ada sinyal atau gelombang yang tidak bisa dilihat tapi aku merasaka sesuatu itu, sejenak aku terpana dengan tingkah Kucing itu, Kucing Hitam, dengan matanya berkilau terkena cahaya lampu, ekornya naik tinggi, Kulihat Kang Mansur masih setia mengamati kucing itu, “Mas Darto, aku kog merinding ya, melihat Tingkah Kucing itu, memang ada apa dengan diri Mas, kog segitunya melihat sampean, lihat dia tidak bergeming” Kang Mansur berbisik padaku Aku memandang Kang Mansur, ekspresinya sedikit merasa seram “Iya kang aku, aku tidak tahu mengapa, aku juga jadi merinding Kang” Jaka yang sedari tadi fokus dengan Hand Phonnya, tapi juga mendengar kasak-kusuk dua pria di depannya ini, jadi ikutan penasaran, dia mengamati Kucing Hitam itu, benar juga, Kucing itu memandang tajam satu arah, tidak berked

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 58

    POV DARTO“Humairah aku hanya pergi sebentar, memeriksa Bengkel, kalau saja kamu boleh ikut, maka ikut saja” Ninik menggeleng manja dalam dekapanku“Cepat pulang yang Bi... kalau perkerjaanya sudah selesai,” tutur Ninik manja, tak disangka sisi lain dari seorang Ninik, manja sekali, tapi aku suka,Kalau sudah berdua begini serasa Dunia milik berdua yang lain Kontrak, hihihihiAku juga sangat candu dengan bau tubuh Ninik, rasanya ingin selalu menempel begini, apa memang yang pernah diceritakan anak-anak (Karyawan) benar adanya, masih kemantin baru mah gitu, tak mau pisah barang secentipun, entar kalau sudah punya anak, ceritanya akan beda... itu kan cerita anak-anak, kalau bagiku sendiri sih akan menyayangi Ninik dan ingin romantisan begini sampai maut memisahkan. Kueratkan dekapanku, terasa nyaman“Ayo Mas, sarapan dulu, ditunggu yang lain” Ninik tersadar, Ninik masih juga kadang memanggil Mas, dia masuk kamar ta

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 60

    POV DARTOAku terdiam dengan usulan Mayang, bagaimanapun rasa sayang juga kepada Mayang, dia telah membersamaiku selam satu tahun, masak aku setega itu mengusirnya, tapi kalau dibiarkan di rumah ini bagaimana dengan Istriku yang kini benar-benar menguasai seluruh cintaku, sedang dengan Mayang itu hanya sebatas hubungan simbiosis mutualisme, yaitu hubungan saling menguntungkan, walau ada sedikit rasa sayang, itu tak lebih karena seringnya bersama-sama, tapi sungguh aku hanya ingin menghabiskan hidupku dengan damai sampai ajal menjemput hanya dengan Ninik, tapi sungguh ada setitik juga di hati tempat untuk Mayang, makanya aku jadi bimbang,<Bang, aku kan nggak terlihat, aku rasa tidak mengapa istrimu tidak akan tahu keberadaanku, aku mohon Bang,>“Baiklah Mayang, aku setuju, tapi ku peringatkan dirimu, jangan sekali-kali buat ulah dan mengganggunya, aku akan tegas padamu atau siapapun yang mengganggunya akan berhadapan denganku, bagaimanapun dia Istrik

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 59

    “Mas,” Seru Mbok Nah, pemilik warung sebelah, memang di sekitaran Bengkel banyak warung berjejer, daerah sini disamping dekat dengan Masjid, juga dekat dengan pabrik Garmen, sehingga sangat ramai, kalau pada saat makan Siang, “Ya Mbok” jawabku kepada mbok Nah yang kini berdiri dihadapanku, nampak nafasnya masih ngos-ngosan, “Aduh Mas, Nikah gak undang-undang, Mbok kan juga pingin lihat Mas Dasrto Menikah toh...” tutur Mbok Nak masih dengan suara tersengal “Ah Mbok, maaf, mbok, bukannya tidak ingin menjak Mbok, tapi kan resepsinya di rumah Mertua, nggak enak kalau ngakakin orang terlalu banyak, maaf Mbok ya?” “Oh gitu, nggak apa-apa Mas, Oh ya...mana istrinya,?” tanya mbok Nah “Tidak ikut Mbok, dia belum boleh keluar rumah kata mertua” “eh, itu benar Mas, Kemantin baru itu dilarang keluyuran nanti di makan grandong” Aku hanya tersenyum, tidak menanggapi ocehan mbok Nah lagi, keburu sore nanti, “Maf Mbok, saya pamit, mau

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 61

    POV AuthorDarto terkaget, dia segera berlari ke arah suara, suaranya di bawah jendela kamar sepertinya, dia mendekat, dililhatnya dua Kucing gelut, dia jengkel sekali, mengagetkan saja, Kucing kalau mau kawin memang bikin bising, yang Betina sok-sokkan nggak mau, yang Jantan maksa, Kalau yang Jantan putus asa meninggalkan Betinanya, eeeh Betinanya yang gantaian ngejar si Jantan, aaaah dasar Kucing... Darto menggerutu sendirianHUS_HUSDarto menggesah kedua Kucing itu, dia tidak ingin tidur istrinya terganggu, nampaknya kedua Kucing itu tidak bergeming, bahkan kini saling berhadap-hadapan, dengan suara khas Kucing Honry, ““waduh rayuan si Jantan sudah mengena nih, wah jangan sampai kawin disini deh... emang Hotel... “ Darto memercikkan air, dan efektif, kedua Kucing itu lari,“Berdosa nggak yah, memutus tali silaturohmi begitu” terlintas dipikiran Darto begitu, hihihi dia terkekeh sendiri dengan pemikirann

Bab terbaru

  • BERCINTA DENGAN HANTU   182

    Mereka melihat di depan ada seorang nenek dengan berkebaya kuno dan memakai jarik, yang berjalan tenang menyeberang jalan. Yai Sepuh menyipitkan matanya mengamati orang itu, sedetik kemudian matanya melebar, dadanya berdebar-debar. "Mungkinkah dia,?” batin yai Sepuh "Mbok Rah! " "Rah! " Darto dan yai sepuh berseru bersamaan. Darto kaget dengan seruan yai sepuh, demikian juga yai sepuh terkejut dengan seruan Darto, sontak mereka saling memandang "Kamu mengenalnya nak Darto?" "Ysi Sepuh mengenalnya? " Darto dan yai sepuh saling bertanya bersamaan "Ingeh yai beliau ikut dirumah kami beberapa bulan, kamarnya yang kita temukan botol keramat itu yai" Darto menjelaskan sedangkan yai sepuh manggut-manggut, sambil mengelus-elus janggutnya, sedetik kemudian mereka saling bertatapan dengan mata membulat, "Kita harus menangkapnya!" teriak mereka Darto dan yai sepuh bersamaan, Tanpa komando mereka berdua segera melompat keluar dari mobil dan berlari mengejar orang yang di maksud, me

  • BERCINTA DENGAN HANTU   181

    “LEMPAR...,” suaranya melengking tinggi, tapi tertelan suara ombak yang menderu-deru, meski demikian ustad Reyhan yang memegang botol sangat sigap, segera dia melempar botol itu, tepat saat percikan air laut sudah menghantam bibir batu karang tempat mereka berpijak, ombak itu seperti makhluk laut yang sangat besar dan mengerikan “ALLAHUAKBAR...,” teriak guru dan murid itu bersamaan. SWING... CLUNG Botol itu terlempar tepat di tengah ceruk omba, yai Sepuh dan ustad yang lain berdiri kokoh di bibir tebing, sarung mereka berkibar kibar, di tengah suara ombak yang menderu-deru, masih dengan posisi yang sama ombak itu seakan hendak mencaplok mereka, puncak ombak itu bertahan di atas kepala mereka tapi seolah ada yang manahan, ustad Daru mengalunkan adzan dengan nada yang indah, sedangkan yang lain memejamkan mata dan mendengar dengan khidmat, tidak mempedulikan sekitar dimana alam seolah sedang bergejolak, “......LAA ILAAHA ILLALLAAH” ustad Danu menyelesaikan adzan dan segera menengadah

  • BERCINTA DENGAN HANTU   180

    "Botol itu, botol itu, botol itu," gagap ustad Reihan sambil jarinya menunjuk di tempat botol itu diletakkan,HA...!Semua orang dalam mobil itu tersentak, matanya membelalak, mulutnya melongo, Tak terkecuali Darto sangat terkejut, hatinnya sungguh tergetar, dia takut, kalau-kalau botol itu hilang, lalau terjatuh di tangan orang jahat, atau botol itu pecah lalu penghuninya bebas bergentayangan, dia jadi ngeri, bagaimana dengan nasibnya. ‘Astaghfirullahhaladzim, kalian itu diuji sedikit saja sudah melupakan Allah, kita pasrahkan dan minta sama Allah, ingat tak selembar daun jatuh tanpa seijin Allah, dan apabila botol itu benar-benar hilang, itu berarti memang seijin Allah, mari kita berdoa dan berikhtiar, tenangkan hati kalian, ayo kita cari dengan tenang, karena saat kita panik atau marah, setan menutup mata kita,” tutur yai Sepuh tenang dan bijak, ASTAGHFIRULLAHHAADZYM Seru semua orang itu bersamaan, kemudian dengan tanpa komando mereka semua mengatur nafas agar lebih tenang, “A

  • BERCINTA DENGAN HANTU   179

    DUARRRR ASTAGFIRULLAHAADZIM ... ALLAHUAKBAR seru semua penumpang mobil Mobil bergetar hebat, Darto yang memegang kemudi sampai tangannya terasa kesemutan, Spontan Darto menginjak rem, Ciiiiiiiiit BRUAKKK BRAK BRAK Darto dan semua penumpang saling berpandangan, mata mereka tampak terkejut, "Bagaimana ini Yai sepuh?" tanya Darto dengan suara bergetar, hatinya masih berdebar karena kaget, sedangkan penumpang yang lain hanya terdiam, semua nampak tegang, yah nampaknya sedang terjadi tabrakan beruntun, "Sabar dulu, kita diam dulu, anak-anakku, mari kita berdoa sama-sama, mohon petunjuk dan perlindungan sama Allah SWT, agar kita deberi jalan keluar yang terbaik" titah Yai sepuh pada semua yang ada dalam mobil, "Siap Yai, laksanakan dawuh" serempak para ustad murid Yai Sepuh menjawab, Yai sepuh segera melaksanakan sholat sunah dalam mobil, diikuti oleh para santrinya itu, tak terkecualli Darto, seusai sholat Yai Sepuh memanjatkan doa, suasana namapak hening dan mencekam, nyaris tid

  • BERCINTA DENGAN HANTU   178

    PRUANGSemua tersentakASTAGHFIRULLAHHAADZIMSeru mereka semua bersamaan dan menoleh kearah sumber suara, dan tanpa komando mereka semua menuju ke arah sumber suara itu, betapa terkejutnya mereka dengan apa yang, terjadiUstad Danu sedang terpaku melihat pecahan beling dengan kuah yang berserakan di lantai, sementara Susi berjongkok memunguti pecahan beling,“Ya ampun mbak Susi, kenapa, apa mbak Susi, kurang enak badan ...?” seru Ninik khawatir, ikutan jongkok, dia melihat wajah Susi pucat, bahkan dilihatnya tangannya bergetar,“Eh, oh, nggak mbak Ninik, sa ... sa ... sa ....” Susi gugup hingga sulit menyelesaikan kata-katanya.Dalam hati Susi sangat malu sekali dengan kejadian itu, tanpa mereka ketahui dalam hati Susi sangat merutuki kecerobohannya sendiri, hanya karena tadi tanpa sengaja berpapasan dengan ustad Danu yang keluar dari kamar kecil, dia jadi gugup, dadanya berdetak dengan kencang, entah masih shok dengan kejadian waktu adegan pusaka atau hal lain, yang jelas dia begitu

  • BERCINTA DENGAN HANTU   177

    Yai Sepuh melihat gelagat Darto, dia bisa memahami gestur Darto yang salah tingkah,“Hmm, baiklah, saya akan bicara berdua dengan nak Darto,” ujar Yai Sepuh, sontak membuat tim rukyah mengernyitkan dahi, tapi mereka sangat percaya Yai Sepuh punya perhitungan dan alasan sendiri,“Apakah kita bisa bicara berdua Nak Darto, bisa kita disiapkan kamar?” lanjut Yai Sepuh,“Baik Yai, mari ikut saya” ujar Darto, dia sedikit terkejut dengan manuver Yai sepuh, seolah tahu apa yang diresahkan olehnya,Segera Yai Sepuh mengikuti langkah Darto menuju mushola keluarga yang, dan segera menutup pintunya, kemudian mereka bersila berhadapan,“Dek Darto, aku tahu, kamu mengenal wanita dalam lukisan itu bukan?” tanya yai Sepuh lembut tanpa penekanan, dia ingin Darto terbuka dengan suka rela,“I_ya Yai ... “ jawab Darto gagap sambil menunduk, ada perasaan campur aduk, dia malu sekali mengingat masa gelap itu“Apa hubungannya denganmu?” cecar Yai Sepuh lagi, tetap dengan mode lembut.“saya, saya ... “ Darto

  • BERCINTA DENGAN HANTU   176

    Ustad Mamad terlihat menggerakkan tangannya ke arah kanvas, dengan mata tertutup ustad Mamad meraih cat dengan kuasnya, kemudian menyapukan kuas dengan gerakan yang cepat, gerakan mengambil cat lalu menyapukkan diatas kanvas terlihat seperti sedang menari-nari, sesekali ustad Mamad berhenti sejenak, kepalanya meleng-meleng, kemudian melanjutkan lagi lukisannya,Ustad Mamad terus saja beraksi, sketsa wajah sudah mulai nampak, walau belum selesai sepenuhnya, semua yang ada disitu sudah dapat menganalisa wajah itu, rambut setengah pirang, wajah oval dengan mata belok, bibir menawan, tinggal sentuhan terakhir gar lebih jelas siapa sosok itu, tiba-tiba ....UGH, AAAA, UGH, Usdat Mamad gerakannya terhenti, tangannya yang memegang kuas seakan ada yang menahannya, ustad Mamad berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tak terlihat itu, dia harus segera menyelesaikan tugasnya, tapi cengkeraman ghoib itu begitu kuat, Yai sepuh dan tim yang melihat itu tanpa komando, segera membentuk formasi mel

  • BERCINTA DENGAN HANTU   175

    AAAAAAAAAAAAA Susi yang masih dalam posisi terduduk karena tabrakan dengan ustad Reihan tadi berteriak kencang, kedua telapak tangannya menutup wajahnya dengan menunduk, Ustad Danu dan ustad Reihan menoleh kearah Susi, dengan sorot mata penuh tanya, "Mbak ... mbak kenapa?" tanya ustad Reihan pada Susi, "itu ... itu...." Susi masih menutup wajahnya menunjuk-nunjuk ustad Danu yang masih dengan posisi berdiri dan membentangkan kain sarung menampung botol itu, Sontak ustad Reihan melihat apa yang ditunjuk oleh Susi, seketika matanya membulat, BUAHHHHHHHHHH HHHHHHH HHHHHH Ustad Reihan tertawa terbahak-bahak, sampai memegang perutnya, dia tidak berkata-kata apapun, hanya jarinya menunjuk-nunjuk dengna tertawa terbahak. Ustad Danu penasaran dengan apa yang bikin ustad Reihan tertawa lepas dan terbahak-bahak seperti itu, matanya mengikuti apa yang ditunjuk oleh ustad Reihan dan Susi, seketika matanya membulat, wajahnya memerah, senyumnya kecil tersipu-sipu, segera dia berseimpuh denga

  • BERCINTA DENGAN HANTU   174

    Ustad Danu ikutan berjongkok dan melongok ke bawah ranjang, matanya seketika melebar, dan kemuidan menyipit untuk menajamkan penglihatannya, dilihatnya sebuah benda seperti botol kuno, dengan bodi botol bulat di bawah, kemudian lehernya panjang, dengan tutup seperti kain yang dibulatkan dan diikat seperti buntelan kecil untuk bisa menutup botol itu,Uastad Reihan segera meraih benda itu, setelah tergenggam oleh tangan, dia membawanya dengan hati-hati, kemudian benda itu di dekatkan kewajahnya, diamati benda unik itu, demikian juga dengan ustad Danu yang juga berjongkok dihadapannya ikut mengamati, wajah mereka berdua nampak serius, kening berkerut-kerut, nampak berpikir keras,Benda itu berbentuk botol dengan leher yang panjang, dan transparan, setelah diamati tidak tampak sesutatu yang aneh, tidak ada isinya, hanya sebuah botol kosong yang usang, tapi tidak bagi mereka, mereka tahu itu botol apa, fungsinya apa, tapi sayang ilmu mereka belum cukup untuk bisa mendeteksi, atau mengetah

DMCA.com Protection Status