Home / CEO / BENIH MAFIA MUDA / Capter 27. High heels di atas granit

Share

Capter 27. High heels di atas granit

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Capter 27. High heels di atas granit.

_____

"Tidak mungkin!" Hien Chan mengulangi . Kini sudah menangis.

Hien Chan sedih dan kebingungan. Dia merasa seperti berada di lorong yang kelam dan buntu. Tidak tahu harus berbuat apa untuk bisa keluar dari rumah ini.

'Bagamana? Apakah aku pasrah akan kembali menjadi korban penculikan?' Hien Chan menanyai batinnya. Apakah dia harus tetap bersembunyi di tempat ini? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya, membuatnya semakin gelisah. Bersama dengan kesedihannya yang sudah beranak pilu.

Hien Chan masih terduduk di bawah jendela kaca ini, seraya mencengkram erat gorden satin. Kemudian dengan tubuh lunglai kembali berusaha untuk berdiri dan melihat kembali ke arah klenteng. Namun tak lagi tampak pria-pria itu di sana. Hal itu justru membuatnya semakin panik luar biasa.

"Jangan-jangan??!" Hien Chan langsung mengucek matanya, menatap tajam ke arah luar jendela kaca. Dia kembali memastikan bahwasanya tak ditinggal di rumah ini sendiria
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 28 Akting Apik/kecurigaan

    Chapter 28 Akting Apik/ kecurigaan ___Hien Chan menajamkan pendengarannya, "Dasar keponakan tidak tahu diri!!" "Bu---" Jack yang mendengar ibunya ngelantur pun menyela, "Bu! Jangan bilang mabuk lagi?!" tebaknya, belum sadar dengan akting ibunya.Nyonya Xien tak peduli, justru nyerocos dengan geramnya, disertai tangis, "Aku sudah mempercayakan semuanya padanya! Aku akan menarik wasiatku!!""Bu. Apa-apaan??"Nyonya Xien mendesis, "Ibu berakting, tolol. Diam Jack." Setelah itu kembali mengumbar kesedihan dan kekecewaan. "Semenjak kecil kamu ku asuh. Ini balasamu?! Ya Tuhan, kirimkan satu saja orang yang tulus untukku!!""Oke. Oke." Setelah itu Jack diam. Sontak membuat Hien Chan merasakan sebuah rasa takut dan tidak percaya diri saat mendengar suara keras dari Nyonya Xien. Beliau mengulangi dan membuatnya menjadi lebih sedih. Padahal kesedihannya sendiri masih belum beranjak, mendengar suara keras dari perempuan yang meneduhkan tadi membuatnya gemetaran. Ditambah lagi pemilik ruma

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 29 Meninggalkan Istana Singa Betina

    Chapter 29 Meninggalkan Istana Singa Betina ____Nyonya Xien terlihat terkejut dengan pertanyaan dari Hien Chan. Dia menghampiri foto yang dilihat oleh Hien Chan dan mengelusnya dengan lembut. "Ya, dia adalah suamiku. Dia sudah tiada. Maka nama Lee tak ada yang mewarisi," jawab Nyonya Xien dengan suara sedih. Hien Chan dapat merasakan kesedihan yang mendalam dari wanita tua di depannya. Tampak Hien Chan menggembungkan pipinya, otaknya sudah mengarah pada Jack Lee, pemilik nama yang menodainya. Bahkan hangatnya susu masih seolah membekas kala mengalir lamban di dinding rahimnya. Mata nyonya Xien memerah, lalu mengisut untuk mengambil tissue, disana perempuan itu dengan lekas mengambil obat tetes mata, "Apa mata Anda bermasalah?" tanya Hien Chan."Iya. Mataku bermasalah semenjak menangisi kepergiannya." Nyonya Xien membenarkan dengan isak tersulut.Tentu saja membuat Hien Chan merasa berdosa, lalu meminta maaf karena telah mengorek luka kering. Kemudian dengan lekas mengucapkan bela

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 01 Berita Mengejutkan

    Novel by Bang JM (Jenar Moksa)BENIH MAFIA MUDA ---------------------------Chapter 01 Berita Mengejutkan!----Ting!Ketika layar handphone menyala seorang pria berkulit putih, bermata sipit itu langsung menoleh , lalu buru-buru menyambar. Pria tersebut bernama Jack Lee, dan langsung menggeser layar handphone yang tadi tergeletak begitu saja di atas ranjangnya.[Bos Jack. Rupanya benar dugaanmu. Aku melihat pacarmu memasuki clab] Membaca pesan masuk barusan, Jack terlihat langsung mengurutkan dahinya. Kemudian pria bermata sipit, dan masih mengenakan setelan jas rapih itu mengetik pesan balasan, [Paman Ming. Pastikan kamu tidak salah orang]Jack menatap geram ke arah luar jendela sebuah apartemen di sudut kota China , tempatnya berdiri sekarang. Sembari menunggu pesan balasan dari Paman Ming.Tidak lama berselang pesan balasan dari Paman Ming pun masuk, [Tidak Bos Jack. Mana mungkin aku salah. Dia memakai gaun hadiah darimu]Membaca pesan tersebut Jack terlihat menelan ludah dengan

  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 02 Target Ke Kota Zhenzhou

    Chapter 02 Target Ke Kota Zhenzhou_______Asisten Liu menganggukkan kepalanya, "Oke! Oke! Baiklah. Aku percaya,' kata asisten Liu, meskipun dalam hati sangat khawatir. Karena tidak biasanya, Jack meminum minuman beralkohol dengan jumlah banyak.Tak lama berselang, Jack nyerocos, "Benar kata dunia! Hahaha ! Alkohol bisa menghilangkan semua beban! Hahaha!!" cerocos dan tawa Jack itu terdengar tak terkontrol.Jelas terlihat Jack sudah sangat mabuk berat. Bahkan meracau sembari berjalan ke sembarang arah, dan sempoyongan. Sementara lima orang bodyguard pun berusaha melindungi Jack. Hingga nada panggilan telepon seluler cukup keras dari arah handphone milik Jack yang tergeletak di atas meja. Asisten Liu melongokkan kepalanya, berusaha membaca siapa yang melakukan panggilan.Namun, asisten Liu tak berani menyentuh benda mahal tersebut, dan tak juga berani memberitahukan pada Jack.Asisten Liu memilih mundur, dan tak lama berselang , giliran handphone dalam saku asisten Liu yang justru ber

  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 03 Setelah Satu Nyawa

    Chapter 03 Setelah Satu Nyawa _______Mobil BMW hitam terus melaju dengan kecepatan tinggi. Jack menginjak pedal gas, tak tanggung-tanggung, ditemani tuntunan musik keras.Jack tidak sabar untuk sampai ke kota Zhenzhou. Tampaknya Jack tak berkeberatan dengan keputusan Paman Ming, yang membawa Nona Wang Yihan ke tempat berbeda. Padahal tadi dirinya menunggu di apartemen.Tanpa sepengetahuan Jack , Paman Ming mendapatkan kabar dari Nyonya Xien ibunya Jack. Itulah sebabnya merubah rencana seperti yang diminta oleh Jack. Nyonya Xien ibunya cuma jarang-jarang saja bertandang ke apartemen Jack. Dan ketika akan bertandang selalu memberikan kabar pada Paman Ming.Dan sosok Jack yang semenjak kecil dekat dengan Paman Ming pun sudah menerka, atas keputusan perubahan tempat. Itulah sebabnya patuh - patuh saja pada pria paruh baya tersebut. Dengan sangat antusias, Jack menelusuri jalanan sepi, menuju kota Zhenzhou. Disela kefokusan mengemudi , tiba-tiba Jack mencibir, "Dipikir asisten Liu, aku

  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 04 Salah Target

    Chapter 04 Salah Target ------------------Para anak buah Paman Ming pun langsung masuk ke mobilnya masing-masing. Ada empat mobil mewah mengekor di belakang mobil yang ditumpangi oleh Paman Ming.Terhitung ada lima mobil melaju dengan kecepatan penuh meninggalkan klub malam tersebut. Empat mobil itu mengawal Paman Ming, mereka siap siaga dengan pistol di tangan, mengantisipasi sesuatu yang terjadi pada mobil yang membawa target. Mereka menjaganya dengan ekstra. Jangan sampai kepergian mereka dari klub malam tersebut dikuntit oleh musuh. Target Jack adalah Nona Wang Yihan. Dia adalah anak kepala gangster. Sementara Paman Ming justru tak mengetahui bila yang dibawa olehnya bukanlah Nona Wang Yihan.Selama menempuh perjalanan Hien tak sadarkan diri. Padahal perjalanan menuju ke kota Zhenzhou cukuplah lama. Pengaruh obat bius itu membuatnya benar-benar bak mayat hidup.Hingga tubuh Hien pun terdorong kiri dan kanan karena mobil melaju dengan kecepatan luar biasa. Tak bisa dipungk

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 05 Bersama Pria Asing

    Chapter 05 Bersama Pria Asing_______Dengan sangat pelan Jack membaringkan tubuh ramping perempuan yang terkulai lemah di pundaknya. Lalu Jack membuka tali yang mengikat kedua kaki mulus dan jenjang perempuan tersebut. Perempuan itu masih belum juga sadarkan diri, dari efek obat bius yang Paman Ming dan anak buahnya berikan saat membekap lalu menutup kepalanya.Jack terlihat melepaskan kancing kemeja putihnya, pada bagian atas. Kemudian merenggangkan otot-otot tubuhnya. Sebelum akhirnya mendekat ke tepi ranjang, untuk melepaskan ikatan tali pada tangan perempuan tersebut. Jack melakukannya di tengah kamar yang gelap. Sementara itu. Perempuan tersebut hanya terkulai begitu saja, "Uhhh ...." rintihnya, tapi dilakukannya dalam keadaan tak sadar.Jack langsung membuka kantong kain hitam yang menutupi kepala perempuan tersebut. Dan dilemparkannya ke sembarang arah kantong hitam, yang membungkus wajah perempuan tersebut semenjak tadi. "Uhhh ---" keluh perempuan itu lagi, kini tub

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 06 Ranjang Bergoyang

    ⛔Chapter 06 Ranjang Bergoyang ________Jack tidak menghiraukan permintaan Hien. Baginya perempuan di depannya itu adalah nona Wang Yihan. Jadi wajar bila saat ini mendapatkan hukuman darinya. Selama ini ia sudah terlampau sabar. Bahkan membiarkan harga dirinya terinjak-injak. Ia rela demi seorang Wang Yihan."Ja-ja-jangan mendekat!" tekan Hien, kali ini ia memberanikan diri , bahkan sanggup menekan dada bidang di depannya. Agar tetap menjaga jarak.Plak!!Namun satu tamparan telak menyingkirkan tangan Hien. "Auhkh!!" Hien merintih, sembari memegangi pergelangan tangannya yang terasa seperti patah. Sembari meringis ia melakukan gerakan sedemikian rupa, memastikan tak ada cidera dialaminya. Akibat tamparan telak tadi. Jack tidak peduli seberapa Hien memasang wajah ketakutan, atas sikapnya. Ia terus mendekati Hien , hingga tak berjarak. Otomatis membuat tubuh Hien tertahan pada tepi ranjang. "Jangan ...." rintih Hien . Untuk yang sekian puluh kalinya. Ia mencondongkan tubuhnya ke bela

Latest chapter

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 29 Meninggalkan Istana Singa Betina

    Chapter 29 Meninggalkan Istana Singa Betina ____Nyonya Xien terlihat terkejut dengan pertanyaan dari Hien Chan. Dia menghampiri foto yang dilihat oleh Hien Chan dan mengelusnya dengan lembut. "Ya, dia adalah suamiku. Dia sudah tiada. Maka nama Lee tak ada yang mewarisi," jawab Nyonya Xien dengan suara sedih. Hien Chan dapat merasakan kesedihan yang mendalam dari wanita tua di depannya. Tampak Hien Chan menggembungkan pipinya, otaknya sudah mengarah pada Jack Lee, pemilik nama yang menodainya. Bahkan hangatnya susu masih seolah membekas kala mengalir lamban di dinding rahimnya. Mata nyonya Xien memerah, lalu mengisut untuk mengambil tissue, disana perempuan itu dengan lekas mengambil obat tetes mata, "Apa mata Anda bermasalah?" tanya Hien Chan."Iya. Mataku bermasalah semenjak menangisi kepergiannya." Nyonya Xien membenarkan dengan isak tersulut.Tentu saja membuat Hien Chan merasa berdosa, lalu meminta maaf karena telah mengorek luka kering. Kemudian dengan lekas mengucapkan bela

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 28 Akting Apik/kecurigaan

    Chapter 28 Akting Apik/ kecurigaan ___Hien Chan menajamkan pendengarannya, "Dasar keponakan tidak tahu diri!!" "Bu---" Jack yang mendengar ibunya ngelantur pun menyela, "Bu! Jangan bilang mabuk lagi?!" tebaknya, belum sadar dengan akting ibunya.Nyonya Xien tak peduli, justru nyerocos dengan geramnya, disertai tangis, "Aku sudah mempercayakan semuanya padanya! Aku akan menarik wasiatku!!""Bu. Apa-apaan??"Nyonya Xien mendesis, "Ibu berakting, tolol. Diam Jack." Setelah itu kembali mengumbar kesedihan dan kekecewaan. "Semenjak kecil kamu ku asuh. Ini balasamu?! Ya Tuhan, kirimkan satu saja orang yang tulus untukku!!""Oke. Oke." Setelah itu Jack diam. Sontak membuat Hien Chan merasakan sebuah rasa takut dan tidak percaya diri saat mendengar suara keras dari Nyonya Xien. Beliau mengulangi dan membuatnya menjadi lebih sedih. Padahal kesedihannya sendiri masih belum beranjak, mendengar suara keras dari perempuan yang meneduhkan tadi membuatnya gemetaran. Ditambah lagi pemilik ruma

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 27. High heels di atas granit

    Capter 27. High heels di atas granit._____"Tidak mungkin!" Hien Chan mengulangi . Kini sudah menangis. Hien Chan sedih dan kebingungan. Dia merasa seperti berada di lorong yang kelam dan buntu. Tidak tahu harus berbuat apa untuk bisa keluar dari rumah ini. 'Bagamana? Apakah aku pasrah akan kembali menjadi korban penculikan?' Hien Chan menanyai batinnya. Apakah dia harus tetap bersembunyi di tempat ini? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya, membuatnya semakin gelisah. Bersama dengan kesedihannya yang sudah beranak pilu.Hien Chan masih terduduk di bawah jendela kaca ini, seraya mencengkram erat gorden satin. Kemudian dengan tubuh lunglai kembali berusaha untuk berdiri dan melihat kembali ke arah klenteng. Namun tak lagi tampak pria-pria itu di sana. Hal itu justru membuatnya semakin panik luar biasa."Jangan-jangan??!" Hien Chan langsung mengucek matanya, menatap tajam ke arah luar jendela kaca. Dia kembali memastikan bahwasanya tak ditinggal di rumah ini sendiria

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 26. Ketika menerima kenyataan.

    Capter 26. Ketika menerima kenyataan.____"Ke-kenapa? Ah, maksudku--" Nyonya Xien mengalihkan pandangannya, perempuan itu teringat bahwasanya tadi keceplosan. Terlanjur mengaku bahwa rumah ini sepi . Dan hanya dirinya seorang. Namun. Dengan tiba-tiba, perasaan grogi dan canggung muncul pada Hien Chan. Ia merasa tidak sopan telah menanyakan hal yang seharusnya sudah dipahami olehnya.'Ah. Jangan-jangan putra nyonya ini sudah meninggal dunia. Ya Tuhan, aku telah membuatnya sedih.' Hien Chan langsung membatin.Namun Nyonya Xien hanya tersenyum kecut, mencoba memainkan ekspresi dan berakting sebaik mungkin. Dia bisa merasakan kesedihan atas rasa ketidaksopanan Hien Chan. Kemudian Nyonya Xien pun segera menjawab, "Ya, aku memiliki seorang putra. Tapi sayangnya dia sudah meninggal dunia."'Ya Tuhan. Jangan sampai putraku menyusul Michael Lee. Jack harus memberiku cucu. Pewaris kekuasaan ku kelak.' Di sela menjawab tadi , Nyonya Xien berbicara dalam hatinya. Dia meralat kebohongannya

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 25. Mendadak ngereplay.

    Capter 25. Mendadak ngereplay.____Tanpa disadari oleh Nyonya Xien bahwa pertanyaan itu tadi membuat kembalinya traumatis akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh putranya itu. Rasa traumanya mendadak muncul. Padahal susah payah Hien Chan mencoba tak mengingatnya di sini. Tak bisa dipungkiri olehnya tadi sangat senang, ada orang kaya yang masih berbaik hati padannya. Namun sayangnya. Tanpa lagi mampu Hien Chan untuk menahan. Sekarang otaknya otomatis ngereplay, semua kejadian yang dilakukan oleh Jack . Padahal seharusnya hal itu akan dilakukannya secara sakral , setelah hubungan cintanya resmi di depan para dewa. Menjadi pasangan suami istri dengan sang tunangan. Mirisnya, nasibnya masih saja selalu sial! Kini ekspresi Hien Chan mendadak berubah, atas pertanyaan tadi. Binar pada manik hazel yang tadi terlihat jauh lebih bahagia, kini kembali murung. Lapisan jernih pun nampak siap menggelinding pada sudut mata Hien Chan."Apa aku menyakiti hatimu dengan pertanyaanku?? "Hien Chan menggel

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 24 Mendadak ambyar

    Capter 24 Mendadak ambyar_____Sangking terkejutnya Hien Chan langsung mengucek matanya . Ketika melihat pemilik rumah ini. Dia adalah Nyonya Xien, yang sudah dengan dandanan seperti Nyonya rumah biasanya. Stylish-nya sangat jauh berbeda, tapi tak lantas membuatnya terlihat seperti perempuan biasa."Nyonya----" Bibi Hio beserta para asisten lainnya langsung menoleh. Lalu serempak membungkukkan badan. Tapi--- mereka tak melanjutkan ucapan, karena teringat akan perkataan Nyonya rumah ini, sebelum Hien Chan sadarkan diri.Memang. Nyonya Xien--- sudah memberitahukan pada Bibi Hio, untuk tak berlaku hormat seperti biasanya, jika Nona Hien Chan sudah sadarkan diri. Dan asisten rumah tangga itu pun paham. Mereka sudah ditrining. Tapi tetap saja terlihat kaku. Dan itupun dilihat oleh Hien Chan.Saat melihat gadis malang itu kebingungan. Nyonya Xien pun langsung memerintahkan para asisten rumah tangganya untuk mempersiapkan makanan."Ta-tapi . Nona ini belum memesan makanan pada k

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 23. Ini bukanlah mimpi.

    Capter 23. Ini bukanlah mimpi._____"Huff---" Nyonya Xien bernapas lega. Ketika tidak ada sosok yang dinanti olehnya keluar. Rupanya itu hanya kekhawatirannya yang berlebihan saja. Hingga hendle itu seperti dimainkan. Namun, kembali Nyonya Xien tersentak ketika daun pintu itu sedikit terbuka. Tapi tak berapa lama justru membuat Nyonya Xien mendesis, "Huufff. Sialan." Meong! Meong! Meong! 'Ada-ada saja,' batin Nyonya Xien yang terlihat grogi. Meskipun sudah mempersiapkan diri sematang mungkin. Untuk akting yang natural. Kemudian Nyonya Xien pun menyambut kedatangan kucing jenis anggora kesayangannya."Diam." Nyonya Xien membisik pada kucing, lalu buru-buru meninggalkan area itu, karena takut Nona Hien Chan terganggu oleh suara kucing miliknya yang terus mengeong seakan ingin mempertanyakan, siapa gerangan yang berada di dalam kamar itu , karena masih asing untuknya.Sementara itu di dalam kamar yang hangat tersebut.Hien Chan masih meringkuk dibawah selimut tebal yang

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 22. Saat Itu

    Capter 22Saat Itu ______Nona Hien Chan terkulai dan terus meracau, dengan kata-kata serupa. Membuat beberapa kali anak buah Paman Ming harus menoleh ke belakang. Meskipun tadi sudah diancam oleh Paman Ming , agar tidak memperhatikan, atau mata mereka akan dicongkel . Namun , racau yang keluar dari mulut Hien Chan membuat mereka khawatir , bilamana perempuan cantik itu akan sadarkan dan, lalu berontak.Namun kekhawatiran anak buah Paman Ming tidak terjadi . Karena hingga mobil memasuki gerbang , perempuan cantik itu tak kunjung terlihat sadarkan diri. Masih dengan tubuh menggigil dan meracau. Akibat kesedihan yang sangat mendalam. Atas kehilangan semuanya, mendadak."Aku tidak membohongimu.""Pao. Aku tidak seperti yang kamu pikirkan.""Jack. Kamu telah menghancurkan hidupku." ****Setelah kejadian naas itu. Nona Hien Chan memutuskan untuk kembali ke pemukiman kumuh itu. Ada satu rumah yang dituju olehnya. Memang Nona Hien Chan benar-benar berada di pemukiman kumuh ini.

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 21 Target Dalam Kamar

    Capter 21. Target Dalam Kamar _____Paman Ming memilih menunggu di samping pintu dan sesekali melongokkan kepalanya, mengamati sekitarnya . Meskipun tidak mungkin ada orang yang berani keluar, mengingat cuaca sangat ekstrem . Jika tak biasa, bisa saja muntah darah. Tapi Paman Ming tetap berjaga-jaga.Namun, beberapa saat kemudian, 'Siapa yang keluar di tengah badai seperti ini??' Paman Ming bicara sendiri , tapi hanya dalam batin. Benar saja , setelah Paman Ming membulatkan matanya , mencoba menelaah apa yang dilihatnya . Benar! Ada orang yang berani keluar dari dalam rumah. Namun Paman Ming terdiam. Dan memilih menutup daun pintu, ketika seseorang dibalik mantel itu sebentar akan melintasi tempatnya berdiri. Dengan sangat hati-hati Paman Ming menutup daun pintu.Kemudian Paman Ming buru-buru menyusul para anak buahnya yang masuk ke dalam kamar .Sesampainya, Paman Ming mengarahkan satu jarinya. Saat para anak buahnya langsung menoleh, "Hussszzzt ...." Agar tak ada keributan yang dit

DMCA.com Protection Status