Share

HIKO KEMBALI

Penulis: SAVANA ALIFA
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-09 14:45:27

Sinar matahari mulai menyusup masuk melalui celah-celah balkon. Tapi sang penghuni kamar masih enggan keluar padahal sudah bangun sejak pagi-pagi buta.

Tadi malam tidurnya tak nyenyak, rasa gundah membuat perempuan itu terus membuka mata. Entah memikirkan apa, ia sendiri tak tahu kenapa ia segundah itu. Entah karena takut jika suaminya memasuki kamar, atau karena ia belum terbiasa kembali tidur di kamar itu.

Adalah Kei, perempuan yang tengah hamil muda itu sibuk melamun. Memikirkan bagaimana ia bisa menjalani kehamilannya di samping suaminya yang kejam. Namun suara pintu di ketuk membuat lamunannya buyar. Dengan sedikit malas ia beranjak untuk membuka pintu.

"Selamat pagi, Kei. Aku buatkan susu untukmu, minum ini dulu sambil nunggu sarapan siap," Arka menyodorkan segelas susu hamil pada istrinya. Senyum mengembang begitu manis dari bibirnya.

Melihat Kei tak juga mengambil susu yang ia sodorkan, ia pun kembali berkata, "Ini hanya susu hamil Kei, sekejam-kejamnya aku, aku tidak mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   NGIDAM

    "Aku permisi," ucap Arka. Beberapa menit menjadi penonton antara Hiko dan Kei, Arka gerah juga. Gak ingin tersulit emosi, lebih baik ia pergi. "Hiko, tolong temani Kei makan, dia belum sarapan. Kalau perlu, suapi dia agar makan dengan benar," Arka menghela nafas panjang lalu pergi dari kamar itu. Ia biarkan pintunya terbuka agar ia bisa menatap Kei dan Hiko meski dari kejauhan."Jangan dengarkan dia, dia terlalu berlebihan," kata Kei. Ia mengajak Hiko duduk di sofa."Itu karena dia menyayangi kamu Kei, kamu juga sedang hamil anaknya. Dia pasti ingin merawat mu," Ucap Hiko. Meski perasannya pada Kei tak berubah, ia juga tak mau membuat calon anak Kei kehilangan keutuhan keluarga.Hiko sempat berharap, setelah Kei dan Arka berpisah, ia bisa menjaga Kei dan menggantikan Arka di hati perempuan itu. Tapi rupanya takdir tak mengizinkan. Tuhan menghadirkan nyawa kecil di rahim Kei, mungkin itu pertanda bahwa Kei dan Arka tak boleh berpisah. Tuhan mengikat mereka kembali. Dan sebagai laki-lak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   BELANJA

    Sudah nyaris satu jam Arka dan Kei berkeliling, namun tak satu pun penjual rujak jambu kristal mereka temukan. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam, tapi Arka masih tak menyerah meski Kei sudah pasrah dan mengajaknya pulang."Kita pulang saja," ucap Kei. "Ini sudah malam, memang tidak mungkin ada penjual rujak malam-malam begini."Mulut bicara demikian, tapi lidahnya sudah tak sabar menginginkan makanan itu. Entah mengapa rasanya sudah di ujung lidah, mungkin ini yang di namakan ngidam, tak ada obat selain menemukan makanan yang di inginkan meski belum tentu makanan itu habis di makan. Karena terkadang hanya mencicipinya saja sudah cukup untuk wanita hamil, memang sedikit aneh. Tapi itu salah satu cara melatih tingkat kesabaran seorang suami."Jangan menyerah sayang, siapa tahu kita menemukannya," ucap Arka.Kata sayang yang terucap dari bibir pria itu membuat Kei mendelik, jika dulu ia sangat ingin mendengar pria itu memanggilnya sayang, entah mengapa sekarang ia merasa sebal. En

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   CEMBURU

    "Taraaaaa, sambal rujaknya jadi. Coba dulu, apa ada yang kurang?" Arka tersenyum saat Kei mengambil potongan jambu yang sebelumnya sudah ia siapkan. Berbekal sebuah video dari salah satu aplikasi andalannya, Arka mencoba membuat bumbu rujak. Demi Kei, ia bahkan rela menyentuh cobek yang bahkan ia baru tahu bentuknya.Kei mencoba bumbu rujak gula merah lebih dulu, karena Arka membuat dua macam bumbu rujak. Bumbu rujak gula merah dan bumbu rujak yang sama persis seperti di penjual rujak jambu kristal. "Enak?" Tanya Arka lagi.Kei terdiam sejenak, kemudian manggut-manggut, "Lumayan," jawabnya. Padahal rasanya memang enak, perpaduan gula merah, garam, cabai, asem jawa dan sedikit terasi sangat pas menurutnya. Ia tak menyangka Arka berhasil membuatnya."Yes, coba bumbu yang ini juga sayang," kata Arka. Ia menyodorkan bumbu kering di dalam mangkuk kecil pada Kei, perempuan itu pun mencobanya.Ajaib, rasanya juga enak. Tidak terlalu asin atau pedas. Sangat pas di lidah Kei. Apa karena rasan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   PENOLONG

    Malam sudah larut, lalu lalang kendaraan pun sudah berkurang. Di pinggir jalan yang di terangi cahaya remang-remang dari lampu jalan seorang gadis tengah berdiri tak tenang. Sudah beberapa kali mencoba menghentikan taksi untuk ia tumpangi, tapi sayang semua taksi berpenumpang.Adalah Starla, beberapa saat yang lalu, ia menemui dokter psikolognya untuk berkonsultasi tentang kesehatannya. Namun saat hendak pulang, hujan turun begitu lebat, ia mengurungkan niatnya untuk pulang. Karena hujan cukup lama, sudah larut begini ia baru bisa pulang. Sayangnya, ia tak membawa mobil sendiri karena mobilnya tengah di service."Astaga, kenapa begitu sulit mendapatkan taksi?" gumamnya. Hawa dingin dari sisa-sisa hujan membuatnya merinding dan memeluk dirinya sendiri. "Apa aku memberi tahu kakak saja? Tapi dia pasti sedang menjaga Kei," Starla terus bergumam, ia tak menyadari dua orang pria asing mendekat padanya."Kenapa wanita secantik kamu ada di pinggir jalan malam-malam begini?" Ucap salah satu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   RUMAH SAKIT

    Pagi-pagi sekali Hiko sudah berada di rumah Arka. Seperti yang Kei katakan kemarin sore, pagi ini ia akan memeriksakan kandungannya. Dan Hiko yang akan mengantar.Arka dan Kei tengah sarapan saat Hiko tiba."Hiko, sarapan lah dulu," kata Kei. Sedangkan Arka hanya diam.Sungguh, Arka sangat cemburu pada Hiko. Hiko yang bukan siapa-siapa Kei bisa menemani perempuan itu memeriksakan kandungan. Sedangkan dirinya? Suami sekaligus ayah anak yang Kei kandung, tapi tak di beri kesempatan melihat calon anaknya.Jika ia tak ingat betapa besar kesalahan yang sudah ia lakukan pada Kei, mungkin Arka akan mengamuk dan memaksa ikut menemani perempuan itu.Tapi lagi-lagi ia tak berdaya, dosa-dosa yang sudah ia lakukan pada istrinya membuat pria itu tak bisa berkutik. Bahkan untuk sekedar menunjukan kecemburuannya saja, ia merasa tak berhak."Aku sudah sarapan, Kei. Kamu yang harus makan banyak, supaya tetap sehat dan calon keponakan ku juga sehat," kata Hiko. Ia lalu mengambil buah apel, mengupasnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   PEMERIKSAAN

    "Kei, aku tunggu kamu di luar," kata Hiko saat Kei akan memasuki ruang pemeriksaan.Kei mengangguk, ia lalu memasuki ruangan itu. Mana mungkin juga ia meminta Hiko menemaninya ke dalam, meski Hiko sahabatnya, tapi ia tahu betul perasaan pria itu padanya. Ia tak mau terlalu memberi harapan pada pria itu.Untuk menerima tawarannya mengantar memeriksakan kandungan saja, Kei ragu. Tapi Hiko memaksa, pria itu tahu Kei tak mungkin mau di antar Arka. Apalagi Cio memintanya menemani Kei karena ia dan kedua orang tuanya tak bisa mengantar. Mereka pergi ke Bandung untuk menghadiri acara rekan bisnis mereka.Hiko tersenyum, lalu duduk di kursi tunggu. Helaan nafas panjang terdengar berhembus dari bibirnya, ia lalu berkata, "Tidak usah sembunyi lagi. Kemari lah!"Arka yang bersembunyi di balik tiang berdecak, ia kira ia berhasil bersembunyi, nyatanya Hiko tahu. Ia lalu menghampiri Hiko dan duduk di samping pria itu, "Apa Kei juga tahu aku disini?" "Mungkin. Kamu memang cerdas Arka, tapi kamu bod

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   GELISAH

    Cahaya matahari baru saja menyapa bumi, namun sejak pagi buta, seorang pria tampan yang perasaannya tengah resah sudah tampak terjaga.Beberapa kali mengusap wajahnya dengan gusar, saat terbayang wajah perempuan cantik yang beberapa hari lalu ia tolong dari gangguan beberapa preman."Ada apa denganku? Kenapa aku terus mengingatnya?" Perasaan bersalah menyusup begitu saja saat ia kembali mengingat kata-kata yang terlontar dari bibir perempuan itu. 'Seburuk itukah aku di matamu?'Adalah Cio, entah mengapa ia begitu resah karena merasa sikapnya sudah keterlaluan pada perempuan bernama Starla beberapa hari yang lalu. Perempuan itu memang sudah melakukan kesalahan di masa lalu, membuat sang adik menjadi korban balas dendam, tapi bukankah setiap manusia berhak mendapat kesempatan kedua?Raut sendu perempuan itu terus terbayang, menghantuinya setiap kali ia memejamkan mata. Cio bahkan tak berkonsentrasi dalam pekerjaannya. Ia ingin segera pulang ke ibu kota dan menemui Starla."Nak, sepertin

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   JANGAN BENTAK AKU!

    Kei menggeleng saat Arka hendak menyuapinya, ia sangat malas makan, karena selesai makan, ia pasti akan memuntahkannya kembali. Hal itu membuatnya lelah dan lemas."Makan sedikit saja, Kei. Demi anak kita," bujuk Arka. Keningnya berkerut, menatap Kei dengan tatapan iba dan memohon. Bukan hanya mencemaskan calon anaknya, Arka juga mencemaskan keadaan Kei. Jika terus seperti ini, ia takut Kei sakit."Aku tidak mau, apa kamu tidak dengar? Kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan, aku lelah. Percuma aku makan, ujung-ujungnya akan aku muntahkan lagi, jangan memaksaku!" Kei sedikit meninggikan suaranya. Moodnya sangat mudah berubah."Iya, aku memang tidak tahu apa yang kamu rasakan. Tapi aku menyayangimu, aku juga mencintaimu, aku tidak mau terjadi hal buruk denganmu dan anak kita. Karena itu aku memaksa. Bagiku, tidak ada yang lebih penting dari dirimu, aku benar-benar tidak mau terjadi sesuatu padamu dan calon anak kita. Tolong Kei, makanlah demi anak kita, dia membutuhkan nutrisi darimu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01

Bab terbaru

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   RINDU

    Sudah larut malam, tapi Kei belum juga bisa terlelap. Beberapa kali ia mengubah posisi tidur, miring ke kanan miring ke kiri, semuanya tak membuatnya nyaman.Entah mengapa perasannya mendadak tak karuan, pikirannya terus tertuju pada Arka yang beberapa jam yang lalu mengirimnya sebuah pesan, bahwa pria itu akan pulang larut malam. Entah ada apa, mungkin pekerjaannya sedang banyak, atau mungkin juga menghindari Kei karena Kei tak juga mau memberi jawaban atas permintaannya.Terbersit sebuah ide, "Apa aku harus melakukan itu?" gumamnya.Seperti ada sebuah dorongan, Kei pun bangkit dari pembaringan, lalu beranjak keluar kamar.Sepi, bahkan lampu di beberapa ruangan sudah padam, tapi Arka belum juga pulang. Kei tak tenang, tapi Kei enggan mengirim pria itu pesan untuk sekedar bertanya kapan pulang?Perempuan itu menghela nafas panjang, menguatkan tekad untuk melakukan ide yang beberapa saat lalu terbersit dalam benaknya.***Arka menghela nafas panjang saat melangkah memasuki rumah. Sebag

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   MEMAAFKAN

    Jam makan siang tiba, tapi Starla masih tak keluar dari kamarnya. Mungkin karena kakinya masih sakit, meski tak sesakit tadi sebelum Cio membantunya."Bi, Starla belum makan siang?" Tanya Kei yang baru saja tiba di ruang makan. "Belum nyonya, mungkin kakinya masih sakit," jawab Bi Inah.Kei menghela nafas panjang, tadi ia sempat mencurigai Starla. Kepercayaannya pada perempuan itu tak mudah untuk kembali seperti dulu, tapi sepertinya Starla memang tak berbohong, sesuai dengan yang Cio katakan tadi."Biar aku saja yang membawakannya makan siang bi, bibi tolong siapkan yah," kata Kei lagi. Mungkin ia harus meminta maaf pada Starla.Bi Inah mengangguk, "Baik Nyonya," jawabnya.Sembari menunggu makanan untuk Starla siap, Kei meminum jus alpukat kesukaannya, lalu menusuk buah melon yang sudah di potong kecil-kecil dengan garpu. Rasanya manis, Kei sangat menyukainya, apalagi buah melon itu mampu mengusir rasa mualnya ketika makan.Beberapa saat kemudian, nampan berisi makanan untuk Starla

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   KECURIGAAN KEI

    Starla menepis tangan Cio saat pria itu hendak memapahnya dan membantunya berjalan, “Aku bisa sendiri,” katanya dengan sedikit ketus.Cio mengerutkan dahinya, bukankah beberapa saat yang lalu sikap gadis itu sudah sedikit mencair? Atau karena ada hal urgent saja Starla mau bicara dengannya?“Kaki kamu terkilir, aku hanya ingin membantumu,” ucap Cio. Pria itu mengerutkan dahi saat Starla memanggil pak Bimo yang masih berbicara dengan petugas pemadam kebakaran yang berhasil menaklukan ular cobra di sana.“Pak, tolong banti saja ke sana,” Starla menunjuk sebuah bangku, kakinya benar-benar sakit, sepertinya ia harus beristirahat sebentar.Pak Bimo menatap Cio, ia tak mengerti dengan situasi antara Cio dan Starloa. Tapi taka da salahnya ia bertanya pada Cio lewat tatapan mata. Dan cio memberikan jawaban dengan gelengan kepala, Bimo yang mengerti pun menjawab, “Maaf bu, tapi tangan saya kotor. Tadi saya sempat memegang ular itu.”Cio bersorak dalam hati, Bimo bisa ia ajak berkompromi meski

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   SEPERTI ORANG GILA

    Cio mengambil payung dari jok belakang, ia buka lalu ia gunakan untuk memayunginya dan Starla. Membuat gadis itu memutar bola matanya dengan malas."Tidak perlu menggunakan payung, aku sudah terbiasa dengan panas," Starla menolak, ia menjauh dari Cio, tapi Cio tak menyerah dan kembali melindungi gadis itu dengan payung."Kalau tidak memakai payung, kepala kamu bisa pusing. Panasnya lagi terik, sudahlah, apa susahnya menurut?"Starla berdecak, tapi ia tak menolak lagi. Mungkin Cio salah meminum obat, kenapa pria itu menjadi sangat perhatian padanya? Biasanya Cio tak akan perduli apapun tentangnya, apalagi sejak kejadian di villa dulu, pria itu bersikap seperti tak mengenalnya.Dulu, ketika mereka bersahabat, Cio memang sangat perhatian, melindungi Starla seperti layaknya melindungi Kei. Tapi setelah kejadian di villa, Cio seperti orang asing. Apalagi Kei menjadi objek balas dendam Arka, Cio semakin membencinya.Lalu kenapa sekarang Cio kembali bersikap baik? Apa pria itu ingin menjalin

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   KARMA

    Beberapa saat berdiam diri di balik pintu sebuah ruangan, helaan nafas panjang terdengar berhembus dari mulutnya. Setelah benar-benar siap, tangannya terangkat mengetuk pintu di hadapannya."Masuk," sahutan dari dalam sana.Sekali lagi Starla menghela nafas panjang, kemudian ia hembuskan dengan sedikit kasar, jika bukan karena paksaan sang kakak, ia malas menemui Cio lagi. Bukan karena benci, tapi kata-kata pria itu seketika berputar begitu saja ketika ia melihat wajah Cio. Dan hal itu membuat hatinya kecewa."Selamat pagi pak."Suara itu membuat Cio sontak mengalihkan pandangan, tanpa ia sadari, bibirnya melengkung mengukir senyum, "Starla?" sapanya."Maaf pak, saya kesini ingin melakukan peninjauan proyek, apa Zifa bisa menemani saya?" Starla tak ingin berbasa-basi bicara, ia langsung membicarakan tujuannya datang kesana."Zifa?" ulang Cio, mungkin ia ingin mengatakan, KENAPA HARUS ZIFA? AKU ADA DI SINI!Starla mengangguk, "Kalau begitu, saya langsung ke ruangan Zifa saja. Permisi,

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   PERMINTAAN

    "Kenapa aku lagi kak? Kakak saja, aku sibuk," tolak Starla saat Arka kembali memintanya bertemu dengan Cio untuk meninjau proyek mereka."Kakak lebih sibuk darimu, ayolah Star, kakak akan memberikan tanggung jawab penuh untukmu di proyek ini. Bukankah ini jalan yang menguntungkan untuk karirmu? Ini proyek pertamamu, dan ini bukan proyek abal-abal, Star. Proyek besar loh, kalau kamu berhasil, kemampuan kamu akan di perhitungkan banyak lawan," Arka terus membujuk. Melihat perkembangan mental sang adik yang sudah sangat baik, ia ingin Starla juga bisa seperti dirinya, berdamai dengan masa lalu lalu hidup lebih tenang dan bahagia. "Kakak, aku tidak perduli dengan karirku, aku bekerja hanya untuk belajar dan juga membantumu. Jadi kakak saja yang pergi," tolak Starla lagi, ia enggan bertemu dengan Cio. "Tapi kamu sudah pintar, kamu tidak perlu belajar lagi. Kamu hanya perlu menunjukkan kemampuanmu pada semua orang. Star, kelak yang akan memegang perusahaan ini juga kamu, kamu harus mencar

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   KETAKUTAN

    "Aku sudah kenyang, Mas ..." Kei menghindar saat Arka hendak kembali menyuapinya, perutnya terasa penuh.Bagaimana tidak, satu suap nasi yang ia kunyah, akan di barengi dengan potongan buah melon juga. Ia benar-benar kekenyangan, belum lagi jus alpukat yang harus ia habiskan, Kei benar-benar tak sanggup lagi menelannya."Tinggal dua suap lagi sayang," Arka masih mencoba membujuk.Kei menggeleng, "Aku benar-benar tidak sanggup."Arka mengusap puncak kepala perempuan itu dengan lembut, "Ya sudah, aku ke bawah dulu. Aku juga mau ganti pakaian," ucapnya seraya mengambil nampan yang isinya nyaris tandas."Kamu tidak kembali ke kantor?" Arka menggeleng, "Aku di rumah saja, menjagamu dan anak kita. Tunggu sebentar, nanti aku kembali lagi," jawabnya.Kei hanya mengangguk sebagai jawaban. Sepeninggal Arka, Kei kembali merenung, sudah benarkah keputusannya memberi kesempatan kembali pada Arka?Pertanyaan yang sama yang terus berulang-ulang dalam hatinya, membuat kepalanya pusing dan ia memutus

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   MEMAAFKAN

    "Apa sudah lebih baik?" Tanya Arka, ia tersenyum saat Kei mengangguk, "Mungkin anak kita merindukan papanya," kata Arka lagi, ia kembali tersenyum meski Kei tak menjawabnya.Kei hendak bangun, dan Arka sigap membantunya. Pria itu menumpuk bantal di belakang punggung istrinya, agar perempuan itu duduk bersandar dengan nyaman."Terima kasih," lirih Kei. Ia memejamkan mata sejenak, bersyukur kini perutnya tak terasa sakit lagi."Jangan berterima kasih, apa pun yang yang aku lakukan untukmu, adalah kewajiban ku sebagai seorang suami. Aku senang bisa merawat mu dan anak kita. Dengan kamu tidak menolak ku saja, sudah cukup untukku. Karena aku tidak mau lagi berjauhan denganmu, apalagi kamu sedang mengandung anakku," jelas Arka, siapa tahu Kei menerimanya kembali setelah ini.Kei memalingkan wajahnya, entahlah, apa ia bisa seperti dulu lagi? Menerima pria itu dengan sepenuh hati setelah semua perbuatan yang pria itu lakukan padanya. Setelah merasakan rasa sakit yang teramat dalam karena ulah

  • BELENGGU DENDAM SUAMI KEJAM   KRAM

    Siang ini Kei hanya berbaring di atas ranjang, entah mengapa perutnya beberapa kali mengalami kram.Biasanya Arka akan pulang untuk memastikannya makan siang dengan benar, tapi siang ini pria itu tak menampakan batang hidungnya. Kei kesal, kenapa di saat ia membutuhkan pria itu, Arka tak pulang. Saat ia tak ingin berdekatan dengan Arka, Arka justru kerap memaksa dan terus berada di sampingnya. Itu lah alasan kenapa Kei bersikap ketus pada Arka saat pria itu mendekatinya. Selain karena kekecewaannya pada pria itu masih ada, ia juga kerap merasa kesal pada Arka tanpa sebab, mungkin bawaan bayi."Aw, kok sakit lagi sih? Apa aku harus menghubunginya? Tidak tidak tidak, nanti dia besar kepala," Kei terus bermonolog, sesekali tampak meringis menahan sakit."Hiko, apa aku menghubunginya saja?" Kei menggigit bibir bawahnya, menahan sakit yang kian terasa. Bersamaan dengan itu, pintu kamar di ketuk, Kei pun menyahut dengan suara berat, "Masuk!"Bi Inah memasuki kamar, membawa sebuah nampan y

DMCA.com Protection Status