Share

Otw janda

Author: Atiexbhawell
last update Last Updated: 2023-07-04 19:27:56

"Assalamualaikum ... "

"Walaikumsalam ... Nah, Ibu datang,"

Indri mendekat dimana Bu Halimah tengah menggendong Zaki yang rewel dan segera mengambil alih sang anak dari gendongan neneknya.

"Anak sholeh kenapa, Sayang? Kangen sama Ibu, ya?" ujarnya sembari memeluk erat sang anak.

"Bangun tidur langsung nangis dia, Nduk," beritahu Bu Halimah pada Indri.

"Udah diperiksa dokternya belum, Mak?"

"Belum, kata perawat bakda zuhur karena dokternya ada operasi." terang Bu Halimah.

"Oh, syukurlah kalau gitu, Mak." Indri bernafas lega, dirinya bisa ikut mendampingi Zaki sewaktu diperiksa.

"Gimana, lancar?" tanya Bu Halimah saat melihat cucunya sudah tenang dipelukan ibunya.

"Alhamdulillah, Mak. Semuanya lancar, mungkin Senin besok sudah langsung putusan karena semua bukti sudah kuat." jelas Indri mengulas senyum.

Bu Halimah pun turut tersenyum tetapi matanya tak bisa berbohong bahwa ada kesedihan yang mendalam di hatinya. Ibu mana yang tak sedih, mendapati anak yang ia lahirkan dan besarkan meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   S A B

    "Selamat siang Adik Zaki, kita periksa dulu, ya," Sapa dokter Adit bersama seorang perawat asistennya masuk ke dalam ruang rawat Zaki. Kedatangannya menghentikan aktivitas bermain Zaki bersama Bagus yang masih berada di sana. Di ruangan itu ada pula Indri dan Bu Halimah yang setia menemani."Oke, pintar sekali," puji dokter Adit setelah selesai memeriksa Zaki."Hari ini boleh pulang, ya, Bu. Tetap perhatikan kondisi kebersihan botol susu maupun alat makannya, tapi yang paling utama tetap kondisi makanan yang masuk harus bersih. Jangan sampai kembung dalam 3 hari ke depan, karena nanti bisa kembali muntah. Jangan telat makan, karena bisa memicu demam." lanjutnya berpesan panjang, Indri mengangguk tanda paham.Dokter Adit tersenyum begitu manis kepada Indri, bahkan mengabaikan tatapan Bagus yang seolah tak suka."Dilihat dari sudut manapun dia secantik ini, calon janda meresahkan." gumam dokter Adit dalam hatinya. Lalu kembali tersenyum begitu manis."Pulangnya nunggu injeksi terakhir

    Last Updated : 2023-07-05
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Negoisasi

    Santi mengerjab perlahan sebelum kedua matanya terbuka secara sempurna, cahaya terang lambat laun menjadi semakin sempurna masuk dalam penglihatannya.Tubuhnya terasa remuk redam dengan nyeri di sekujur badan, kepalanya pening dan wajahnya seperti kebas. Ingatannya mencoba merangkai kembali apa yang terjadi padanya, sedetik kemudian air matanya jatuh tak tertahankan. Dalam hati meracau memanggil nama anak dan keluarganya.Tak ia hiraukan kondisi tubuhnya sendiri, ia perlahan bangkit dari tidur. Masih tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh polosnya, menelisik tubuh bagian depan. Bercak merah tanda kebuasan para lelaki yang menikmati tubuhnya tercetak jelas hampir memenuhi setiap inci kulit putihnya. Tak hanya tanda merah, tetapi juga lebam kebiruan yang kentara terlihat. Bukti bahwa para lelaki itu tak hanya menikmati tubuh moleknya sebagai pemuas hasrat namun juga sebagai samsak, meluapkan emosi di tengah gempuran hasrat bir*hi. Jika boleh ia memilih, ia lebih memilih mati daripada h

    Last Updated : 2023-07-06
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Sedang didoakan

    Menghela nafas besar, lalu membawa langkah semakin dekat menuju kamarnya dimana ada dua orang laki-laki yang ia kenali berada di sana. Dalam benaknya bertanya apakah kedua orang itu saling kenal? Atau justru sudah janjian hingga bisa sampai di sana bersamaan. Ia edarkan pandangan ke jalan, dimana mobil Anwar berada persis di belakang mobil Samsul, dari sana bisa ia tebak bahwa Samsul datang lebih dulu.Menyadari kedatangannya, kedua lelaki itu menoleh. Dan lagi-lagi secara bersamaan, sungguh kompak!"Indri!" sapa keduanya, setelahnya keduanya saling bersitatap karena terkejut.Indri semakin mendekat hingga jarak ketiganya kini kurang dari 1 meter saja."Loh, Pak Samsul kenal Indri?" tanya Anwar heran."Saya teman SMP Indri, kalau Pak Anwar sendiri?" tanya Samsul balik."Saya kakak ipar, mantan kakak ipar lebih tepatnya," sahut Anwar mengulas senyum sedangkan Samsul terkesiap kaget.Indri menghela nafas jengah, "kalau kalian kenal di mana?" tanya Indri yang kemudian membuat dua lelaki

    Last Updated : 2023-07-07
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Alumni SMA KARTIKA

    "Dia, wanita yang selalu aku inginkan. Wanita yang selalu aku sebut namanya dalam setiap sujud panjangku, tapi--" ia tatap mata sang ibu dalam-dalam ingin melihat bagaimana reaksinya."Tapi apa, Mas? Jangan buat Ibu penasaran terus, ah!" kejar sang ibu tak sabar."Tapi dia janda, Bu ... " "Hah?!"Sontak sang ibu terkejut. Melihat ekspresi sang ibu, sang anak menunduk kecewa. Berpikir bahwa apa yang ia takutkan benar akan terjadi, yaitu penolakan dari keluarganya karena status wanita pujaannya ternyata bukanlah seorang gadis. "Maksud, Mas, gimana? Yang jelas dong kalau kasih informasi, tu!" tanya sang ibu memaksa. Kepalang tanggung, akhirnya diceritakanlah sosok wanita itu."Namanya Indri, dia sekarang sedang dalam proses perceraian dengan mantan suaminya. Untuk alasannya kenapa? Aku sendiri belum tahu pasti. Dia bekerja di salah satu pabrik garmen di Ungaran, dia sosok pekerja keras karena ada satu anak yang harus dia perjuangkan masa depannya. Anaknya masih kecil, menurut informasi

    Last Updated : 2023-07-08
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Setyadanu Adimas Budianto

    Indri mematung di ambang pintu, jaraknya dengan para penghuni di dalam rumah itu kurang dari 2 meter saja. Ia terpaku menatap seorang laki-laki yang tengah menggendong putranya, lalu pandangannya beralih pada seorang wanita paruh baya yang nampak tenang duduk melantai bersama dengan mainan Zaki yang berserakan. Indri menelan ludahnya susah payah, entah kenapa perasaannya menjadi gugup tak menentu."Ma-maaf," kikuknya lalu melangkah masuk. Menyalami wanita paruh baya yang nampak anggun dan cantik itu. Lalu beralih pada lelaki yang bahkan masih terus menggoda Zaki."Pak Dokter--""Cantik sekali aslinya, pantesan anak Ibu tergila-gila," puji wanita paruh baya dengan hijab merah maroon itu sembari terkekeh. Perasaan Indri kian tak enak melihat reaksi Bapaknya yang duduk di sofa dan Emaknya yang baru bergabung kembali."Bu Riyanti bisa saja," kilah Bu Halimah malu-malu sedangkan Indri sudah semakin tak enak hati. Ia menatap dokter Adit yang nampak biasa saja padahal tidak mungkin dia tida

    Last Updated : 2023-07-09
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Dilema

    "Pelanggan baru, Sayang?" tanya laki-laki itu sembari merangkul pundak Ririn dan tersenyum penuh arti.Sontak Bagus meradang, ia bangkit berdiri dengan cepat dengan tatapan murka. Sedangkan, Ririn sudah pucat pasi. Tubuhnya menegang dan membeku di tempatnya.Baku hantam tak terelakan lagi, harga diri Bagus begitu terluka dengan ucapan si laki-laki. Ririn berteriak histeris, hingga membuat kegaduhan. Sang pemilik warung beserta karyawannya dan juga beberapa pengunjung datang melerai keduanya. Nafas Bagus naik turun, ia berhasil melesakkan dua bogem mentah ke wajah lelaki jangkung itu hingga nampak darah segar menetes dari sudut bibirnya. Alih-alih membalas, si lelaki jangkung justru terkekeh melihat kemarahan Bagus."Bro, emosimu takkan berguna kalau kau tahu siapa dia sebenarnya," ejeknya sembari melepaskan diri dari cekalan beberapa orang. Bagus hendak kembali menyerang tetapi Ririn dengan sigap memeluknya."Sudah, Yang, gak usah diladenin!" jeritnya menahan Bagus."Tapi dia menghi

    Last Updated : 2023-07-11
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Perkenalan keluarga

    "Mak, hari ini Bu Riyanti sama Danu minta ijin mau ajak Zaki jalan-jalan, menurut Emak gimana?" ujar Indri sesaat setelah selesai membantu Bu Halimah memasak untuk sarapan pagi ini."Emak gimana kamu saja, Nduk!" jawab Bu Halimah tidak berani memutuskan."Kamu sendiri bagaimana?" tanya Bu Halimah balik."Indri belum memutuskan, Mak. Coba nanti tanya Bapak dulu," ujarnya memutuskan.Tak lama kemudian bapak dan adiknya pulang dari shalat subuh di masjid, mereka bersiap sarapan sebelum mengerjakan rutinitas masing-masing. Sedangkan Zaki masih belum bangun."Pak, hari ini Bu Riyanti sama Danu ijin mau ajak Zaki jalan-jalan, menurut Bapak gimana?" tanya Indri sama persis seperti tadi."Lha kamunya gimana, Nduk?" jawab Pak Yatno bertanya balik pada Indri. Indri terdiam, dia ragu dan bimbang. Ia tatap kedua orang tuanya bergantian."Hatimu gimana, Nduk?" tanya Bu Halimah pelan."Belum tahu, Mak. Menurut Bapak dan Emak, Danu gimana?" tanya Indri ingin tahu tanggapan orang tuanya."Kamu gak ma

    Last Updated : 2023-07-12
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Calon istri

    "Danu, aku .... "Danu menanti dengan harap cemas akan keputusan Indri, besar harapannya Indri akan mengatakan menerima lamarannya sekarang juga. Namun, harapan dan angan indahnya harus hempas seketika kala Indri justru menggelengkan kepala pelan. Jika tak malu ia sudah menangis menjerit karena lagi-lagi ia ditolak oleh wanita yang selalu ia bawa dalam setiap doanya."Ind--""Dan, please, beri aku waktu untuk berpikir!" sela Indri menegaskan bahwa ia hanya butuh waktu, bukan berarti dia menolak lamaran Danu sekarang ini.Dua sejoli yang tengah sedikit berdebat itu rupanya menarik perhatian anggota keluarga yang lain hingga sontak semua pasang mata menatap ke arah mereka tanpa mereka sadari."Sampai kapan, Ind?" iba Danu yang mendadak menunduk. Meremas pelan jemari Indri yang masih dalam genggamannya."Aku masih belum yakin, Dan," sahut Indri ikut menunduk. Merasa bersalah sudah menghancurkan harapan Danu. Meski, dalam hati terdalamnya pun tak ingin mengatakan ini. Ingin sekali dia be

    Last Updated : 2023-07-13

Latest chapter

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Extra part 3

    Tiga tahun kemudian ..."Yeeeeyy ... Selamat ulang tahun kakak Zaki!"Seru semua orang yang menghadiri acara ulang tahun ke-5 dari putra Indri bernama Danindra Alzaki Maulana. Pesta meriah dengan tema Super Mario yang merupakan tokoh kartun favorit sang putra.Di samping kanan sang pemilik acara, ada sang bunda, Indri lengkap dengan Papa Danu dan adik kecilnya bernama Zivara Alzahira Maleakhi yang baru berusia 6 bulan. Di samping kiri ada ayah Bagus beserta Mama Via yang tengah mengandung calon adik keduanya yang masih 7 bulan dalam kandungan.Mereka semua berdiri di belakang sebuah kue besar dengan banyak lilin di sana. Aneka hadiah dan tumpukan kado pun tak luput memenuhi meja kanan dan kiri kue tersebut.Semua nampak gembira, tersenyum bahagia merayakan pertambahan usia Zaki sang putra mahkota. Semua kompak mengenakan busana bernuansa merah dan biru.Pesta meriah di salah satu restoran mewah di kawasan Ungaran selatan itu mengundang seluruh keluarga dari pihak ibu maupun ayahnya.

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Extra part 2

    Minggu berganti bulan, sudah hampir 5 bulan berlalu sejak pernikahan super mewah Indri dan Danu digelar. Bagus, semakin sadar diri bahwa dia harus menepi. Tak ada setitikpun harapan bisa kembali membersamai ibunda Zaki, sang mantan istri."Gus, kamu enggak mau buka hati untuk wanita lain?" tanya Santi pelan saat mereka usai makan malam."Untuk sekarang ini enggak, Mbak. Aku hanya mau fokus kerja, kita masih banyak kebutuhan terutama untuk kesembuhan Ibu." sahutnya pelan namun tegas."Iya, sih, tapi jangan lupakan kebahagiaan kamu sendiri, Gus. Mbak pun punya penghasilan walau hanya cukup untuk makan, jadi jangan kamu pikul sendiri beban keluarga ini," tukas Santi mencoba membujuk adik kesayangannya untuk mencari pendamping hidup.Bukan ia tak mau mengurus keperluan sang adik, tetapi ia sangat paham bahwa ada beberapa kebutuhan yang tidak bisa ia lakukan seperti selayaknya pasangan. Dan ia paham betul bahwa adiknya butuh pendamping hidup."Jujur aku takut, Mbak, ada rasa tidak percaya

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Extra part 1

    Di sebuah ruang gelap, lembab dan pengap, seorang lelaki terbaring nyaris tanpa alas. Sarung teramat lusuh yang telah lecek, kotoran bercampur nanah dan darah yang telah mengering menguarkan aroma yang membuat perut bergejolak. Jari jemari di kedua kakinya nyaris tak lagi tersisa akibat membusuk hingga terlepas satu persatu, tubuh yang tinggal tulang berbalut kulit saja membuatnya tak mampu menegakkan tubuhnya sekedar untuk duduk.Terlebih, rasa nyeri dan sakit luar biasa di area kemaluannya, yang terus membengkak dan mengeluarkan darah serta nanah yang tak henti menambah penderitaan di setiap hembusan nafasnya.Merintih, mengerang, menjerit lalu meratapi buruk nasibnya hingga ia sangat berharap bahwa kematian segera menjemputnya, tapi sayangnya sang malaikat maut seolah enggan mendekatinya. Membiarkannya mengalami kepedihan sampai kata taubat itu keluar dari mulutnya.Dialah, Edo. Sang penjahat kelam*n, sang predator, germ* dan entah sebutan apalagi yang pantas tersemat untuknya."D

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   SAH (ENDING)

    "Anakku, Setyadanu Adimas Budianto bin Rudi Budianto. Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya, Indri Kartika Sari binti Suyatno Martorejo. Dengan mas kawin seperangkat alat sholat, set perhiasan emas seberat 60 gram. Uang tunai senilai tiga puluh juta seratus dua puluh tiga ribu dan sebuah rumah lengkap dengan isinya dibayar tunai!""Saya terima nikah dan kawinnya Indri Kartika Sari binti Suyatno Martorejo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!""Sah!"Sah!"Alhamdulillah ... "Lantunan hamdalah menggema di ballroom The Wujil Resort and Convetions yang keluarga Danu sewa untuk mengadakan perhelatan mewah akad dan resepsi pernikahan Danu dan Indri. Usai kata sah terucap, Indri menangis haru. Meski ia sangat bahagia, tak dapat ia pungkiri ada rasa takut menelusup di relung batinnya yang terdalam. Kegagalan di masa lalu sedikit banyak memberinya rasa trauma dan ketakutan tersendiri dalam menjalani biduk rumah tangganya yang baru kelak. Akankah, dia berhasil sampai

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Pov Indri

    "Gimana persiapan kalian? Udah beres semua?" tanya Ibu Riyanti saat kami janjian makan siang bersama hari ini.Ini kali ke 4 kami ketemu lagi sejak terbukanya inisal SAB yang kukira Samsul kala itu. Mengingat Samsul, rasanya ingin sekali meremukkan kepalanya karena pernah melakukan kesalahan fatal padaku, tapi ya sudahlah lebih baik melupakan daripada terus membuat sakit hatiku.Pertemuan pertama kali dengan Bu Riyanti adalah saat ke rumah bersama Danu, ke dua saat perkenalan keluarga, ke tiga saat lamaran resmi dan kali ini finally persiapan pernikahan kami yang tinggal menghitung hari. Pancaran mata teduhnya, senyum hangatnya dan perlakuannya sama sekali tidak berubah. Malah semakin hangat saja kurasakan. Dengan demikian, ketakutan dan keraguanku semakin luruh tak bersisa. Karena jujur, aku sempat takut kalau-kalau keluarga Danu akan berubah seperti keluarga mantan padaku."Alhamdulillah sudah beres, Bu. Hanya tinggal futting terakhir 2 hari lagi, yang lainnya sudah beres semua." ja

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Santi kembali

    Santi termangu menatap rumah kontrakan Bagus, sang adik. Ada rasa ragu yang menyelinap di kalbu karena rasa malu dan rasa bersalah. Bayang perlakuannya pada istri adiknya di masa lalu melintas begitu saja, menghadirkan rasa sesak yang tiba-tiba menghantam dadanya.Rumah yang dulu selalu bersih dan rapi itu kini nampak tak terawat. Rumput liar sudah semakin nampak terlihat di sela-sela paving blok, daun rambutan kering berserakan di mana-mana membuat rumah ini nampak seperti rumah kosong. Hampir satu tahun ia menghilang, ia begitu banyak melewatkan kabar dari keluarganya. Dalam benaknya hanya satu, seperti apa putrinya sekarang? Terurus dengan baikkah atau justru sebaliknya? Bagaimana kondisi sang Ibu, masih seperti dulukah? Lalu, bagaimana dengan Bagus, adiknya? Sudah tahu akan belang istrinyakah? Atau justru mereka kini masih bersama?Berbagai tanya mengisi penuh kepalanya, hingga tanpa ia sadari ada dua orang tetangganya yang melintas di depan rumah Bagus, Ismi dan Nurul. Mereka me

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Karma tak salah alamat

    "Seriusan?" kejut Neti lagi, tanpa ia sadari senyumnya terbit begitu saja.Ari mengangguk meyakinkan karena selama dua bulan ini dia selalu bersama Bagus jadi dia tahu cerita hidup partnernya itu."Tapi harus sabar dulu, hatinya masih terluka dengan kelakuan mantan istri keduanya sampai dia kehilangan anak yang belum lahir ke dunia. Kalau yang mau ditemuinya nanti itu anak dari mantan istri pertamanya," papar Ari semakin membuat mata Neti terbelalak kaget."Maksudmu piye, to?" "Panjang ceritanya, Mbak, dan bukan hakku buat cerita urusan pribadi dia. Hanya, kalau Mbak Neti menyukainya, jangan perlihatkan dengan kentara tunggulah sampai luka hatinya sembuh." beritahu Ari lagi."Tapi--""Udah, yok berangkat!" ajak Bagus yang sudah kembali bergabung, memotong pertanyaan lanjutan dari mulut Neti pada Ari.Ketiganya lantas bergegas menuju mobil, sepanjang jalan dari Ungaran ke Ambarawa banyak diisi oleh obrolan hangat seperti biasa. Sesekali mereka tertawa dengan banyolan Ari yang mampu me

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Kecewanya Indri

    "Ka-kamu!""Sudah kuduga," ucap Indri dengan tatapan sinis yang sarat akan kekecewaan. Membuatnya menelan ludah susah payah, wajah tampannya mendadak pucat pasi."Kenapa?" tantang Indri maju satu langkah, sedang dia mundur satu langkah."Kenapa kamu lakukan ini padaku, Samsul Ali Bahrudin?" tanya Indri tanpa melepas tatapannya pada Samsul yang bergeming. Otaknya mendadak blank begitu berhadapan langsung dengan Indri yang menatapnya penuh dengan sorot kekecewaan. Sungguh, dari dulu ia selalu kalah dengan tatapan mata itu. Padahal dari awal dia merencanakan semua ini, ia sudah bertekad untuk mendapatkan Indri apapun caranya."Kamu menginginkanku, bukan? Sekarang ayok lakukanlah!" tantangnya dengan suara parau menahan tangis."Kau menjebakku dengan obat tidur agar kau bisa memperko**ku, bukan? Sekarang ayok lakukan dengan keadaan aku sadar sepenuhnya. Supaya aku semakin yakin, bahwa kamu adalah satu-satunya temanku yang paling pengecut dari ribuan temanku yang lainnya." tetes demi tetes

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Dalang dari kejadian

    Dalam keadaan yang seperti ini, semua indera dituntut untuk bekerja secara maksimal. Indri yang sedang pura-pura masuk dalam jeratan obat tidur memakai telinganya untuk mendeteksi keadaan sekitar. Setelah ia rasa aman karena tak mendengar pergerakan apapun, ia perlahan membuka matanya. Kosong,Ia edarkan pandangan ke sekeliling, dan hanya mendapati furniture kamar hotel. Tak ia lihat satupun manusia di dalam sana. Beringsut turun dari bed lalu melangkah pelan menuju jendela yang tertutup gorden.Menyibak sedikit dan lalu ia dapati satu orang laki-laki yang tadi berjaga sendirian. Entah ke mana dua rekannya, yang jelas ini memudahkannya melumpuhkan lawan.Dengan gerakan tanpa suara, ia kembali menjauh. Mencari di mana letak tasnya, dan sayangnya tak ia temukan di dalam kamar. Ia kembali menyibak gorden, lalu senyumnya mengembang saat melihat mobil calon suaminya terparkir manis di depan kamar seberang kamarnya ini meski berjarak agak jauh. Ia percaya bahwa saat ini Danu pun tengah men

DMCA.com Protection Status