Preman Fernando yang merupakan preman penguasa di Pasar Rakyat kota Valley itu menjadi ketakutan ketika mengetahui siapa identitas Dylan sebenarnya.Dia tidak menyangka bahwa pria yang tampak biasa di depannya adalah pemimpin baru dari Geng Kapak Naga yang ditakutinya.Tidak hanya itu saja, Tuan Axe Dragon yang menurutnya seorang ahli bela diri hebat namun tidak berarti apa-apa di depan pria ini."Ampuni kami tuan Dylan.""Kami tidak tahu kalau kamu adalah orang hebat.""Semua ini hanya salah paham saja di antara kita." kata preman pasar itu sambil menahan gemetar di kakinya.Wajahnya tampak menunduk karena ketakutan.Namun putranya, Danilo Fernando masih tidak memahami situasi.Menurutnya tidak ada seorangpun yang bisa mempermalukan ayahnya di daerah kekuasaannya ini."Apa yang kamu lakukan ayah?""Kenapa kamu malah menunduk di hadapan pria itu?" tanya Danilo Fernando keheranan.
Namun Dylan dengan cepat mendapat ketenangannya kembali, berbeda dengan Suzy yang pipinya berubah menjadi merah setelah mendengar kata 'Nyonya Dylan' itu padahal mereka belum menikah.Wanita itu menarik nafas panjang sebelum menghembuskannya dengan pelan seolah ingin meredakan suasana."Menurutku villa nomor 1 ini jauh lebih baik daripada nomor 10 itu. Tidak hanya tentang bentuk dan fasilitasnya saja yang lebih baik namun juga itu berlaku untuk investasi.""Tapi jika kamu mempunyai dana terbatas maka mengambil villa nomor 10 itu juga sudah menjadi pilihan yang bagus.""Itu adalah tempat yang sudah sangat baik di kota Valley ini." kata Suzy memberi pertimbangan dan saranDylan pun mengangguk paham dengan penjelasan wanita itu.Harus diakui bahwa Suzy tidak hanya cantik tapi juga mempunyai wawasan yang luas.Dylan juga mengagumi wanita itu dalam hal ini."Bagaimana Tuan Dylan?" "Lebih tertarik untuk
Lesley yang sebenarnya wanita berhati baik itu menatap Suzy dengan tatapan kasihan."Aku yakin David Fernandez masih mencintaimu hingga sekarang." tambahnya.Sebagai seorang sahabat, dia tidak ingin Suzy menjadi sengsara dengan menikahi pria miskin dan payah seperti Dylan.Namun Suzy hanya menggelengkan kepalanya, dia paham sahabatnya peduli namun hanya salah paham."Tidak, aku menyukai dia apa adanya." jawab Suzy sambil melirik calon suaminya itu."Aku tidak mencintai seseorang dari harta atau latar belakangnya." tambahnya menjelaskan.Dylan merasa tersentuh dengan kalimat wanita calon istrinya itu namun dia tetap dengan tenang menyembunyikan perasaannya.Lesley tampak berang dengan jawaban mereka, padahal sebagai teman ia menyarankan hal yang baik sahabatnya tersebut.Di matanya, Dylan tidak ada apa-apanya dibanding dengan pangeran David Hernandez."Kenapa kamu membanding-bandingkan aku dengan Da
Dylan melirik ke arah Suzy seolah meminta saran. Bagaimanapun juga dia tidak ingin membiarkan pria itu tetap berada di perusahaan Dragon Safety miliknya karena malah akan merugikan perusahaan itu di masa depan.Menurutnya John yang tidak segan-segan mengatakan ingin korupsi bisa menjadi bom waktu untuk perusahaannya.Suzy tampak diam saja seolah mengizinkan Dylan mengambil tindakan. Pria itu pun langsung mengambil handphone jadul dari sakunya.Tut....Tut...Tut....Beberapa detik kemudian,"Halo Tuan Dylan." suara seorang pria dari seberang telepon dengan nada hormat.Dylan sengaja menyalakan loudspeaker untuk menunjukkan bahwa itu adalah suara Axe."Halo Axe, aku ingin seorang manajer bernama John yang baru saja direkrut, dipecat sekarang juga." Dylan berkata dengan tenang.Tanpa menunggu respon dari seberang telepon, Dylan langsung mematikan panggilan di handphone jadul miliknya.
"Tentu saja aku bersedia, tuan Dylan." jawab John membulatkan tekad.Menurutnya dia hanya perlu bekerja sebagai cleaning service selama 2 tahun sebelum mendapatkan peluangnya kembali menjadi seorang manajer."Baiklah, itu adalah pilihan yang bagus." jawab Dylan singkat.Mereka semua melanjutkan makan malamnya hingga selesai, namun suasana di tempat itu berubah menjadi canggung.Setelah mengetahui identitas Dylan yang sebenarnya membuat Lesley dan pacarnya, John menjadi sungkan kepadanya.Makan malam pun selesai dengan cepat, setelah membayar semua makanan tersebut, Dylan dan Suzy meninggalkan mereka berdua.Dylan mengantar Suzy pulang ke rumahnya di salah satu kompleks perumahan yang ada di kota Valley."Terima kasih sudah mengantarku mencari tempat tinggal baru, Suzy." kata Dylan ketika berada di depan rumah wanita calon istrinya itu."Sama-sama Dylan.""Oh ya, apa kamu ingin mampir dulu? Mungkin
"Pengelola dari pelelangan Vista itu didukung oleh salah satu keluarga terkaya di kota Valley ini yaitu keluarga Hernandez. Bahkan jika kamu ingin hadiah doorprize nya maka kamu pasti akan melawan keluarga Hernandez itu." Axe memberi tahu."Kamu harus berhati-hati karena keluarga Hernandez didukung oleh Geng Black Tiger, geng itu jauh lebih kejam dariku." infonya singkat.Geng Black Tiger adalah geng paling ditakuti nomor 1 di kota Valley ini.Meskipun dia tahu bahwa Dylan memiliki kemampuan bela diri yang begitu hebat namun Axe tampak masih khawatir dengan keselamatan pimpinan barunya tersebut.Bahkan Geng Kapak Naga tidak pernah bisa mengalahkan kekejaman mereka yang terkenal sadis."Itu adalah informasi yang menarik, namun kamu tenang saja Axe.""Kamu tidak perlu khawatir karena aku ahlinya dalam hal seperti ini." Dylan sedikit tersenyum.Dia tampak penasaran dengan hasil pelelangan besok.Dylan pun sege
"Sombong sekali kamu!""Apa menurutmu kamu bisa membelikan tas branded Hermes untuk Suzy?"Di sana harganya minimal mencapai 100 juta rupiah." kata David Hernandez dengan nada mengejek.Dia tidak percaya bahwa pria yang tampak miskin itu mampu memberikan Suzy tas dengan harga selangit."Jika kamu nekat membelikannya satu buah saja maka mungkin kamu harus mengkreditnya selama 10 tahun dari gajimu." tambah David menghina.Namun Dylan dan Suzy tampak cuek lalu meninggalkan tempat itu menuju ke toko tas Hermes.Melihat pemandangan ini membuat David Hernandez merasa emosi.Dia memutuskan untuk mengikuti mereka dari belakang untuk memastikan apakah pria yang tampak miskin itu benar-benar mampu memberikan tas Hermes yang harganya mencapai ratusan juta rupiah untuk wanita pujaan hatinya.'Aku ingin melihat apa kamu benar-benar mampu membelikan tas branded untuk wanitaku itu.' gumam David dalam hatinya.Han
'Tentu saja aku sudah sampai di villa.' Dylan membalas pesan.'Sekarang sudah malam, lebih baik kamu beristirahat karena besok kita akan menghadiri acara penting Pelelangan Vista.' tambahnya mengirim pesan kembali.'Baiklah, jika seperti itu aku akan istirahat terlebih dulu.' 'Aku harap kamu juga istirahat.' balas Suzy lagi sambil mengirim emot love.Dylan pun hanya bisa membalas mengimbanginya.'Tentu saja.' balas pria itu sambil juga mengirim emot love kepada Suzy.Walaupun berada di tempat yang berbeda namun keduanya saling tertawa bahagia seolah sedang menikmati momen jatuh cinta.Beberapa saat kemudian, Suzy pun segera beristirahat sedangkan Dylan harus menerima laporan perkembangan perusahaan Sunrise oleh Azen.Mereka berdua tampak mengobrol di ruang tengah sambil menikmati secangkir kopi panas yang dibuat oleh sahabat sekaligus tangan kanannya itu."Apa kamu sedang tersenyum bahagia, Dylan?" tanya Azen penasaran."Siapa yang mengirim SMS di malam hari seperti ini hingga kamu b
Benn Backman segera menghindar dengan menggulingkan badannya ke kiri sejauh 3 meter.Dhuarrr...Tanah tempatnya berdiri sebelumnya itu segera meledak akibat teknik pukulan dari seorang Huang Do.Semua orang yang menyaksikan pertarungan itu tampak menatap kagum.Menurutnya tentu saja itu adalah kemampuan yang mengerikan dari seorang yang pernah belajar teknik kungfu Budha.Jika pukulan itu mengenai lawannya maka tentu saja dia akan segera hancur menjadi rempeyek seketika."Ini adalah ahli bela diri sejati.""Kekuatan yang benar-benar mengerikan." Kata para pendukungnya dengan tatapan kagum.Meskipun begitu tentu saja seorang Benn Backman bukanlah pria yang bodoh.Sebagai seorang pria yang memimpin gangster paling ditakuti nomor 3 di ibukota Vegas ini, tentu saja dia adalah pria yang cerdas.Menurutnya melawan orang dengan kekuatan mengerikan seperti Huang Do itu harus menggunakan strategi yang tepat.Tiap mencegah mengambil pistol khusus dari samping tubuhnya.Pistol itu terlihat unik
Pria dengan pedang besar di tangannya itu tentu saja hendak menang ke serangan itu, tapi sayang kecepatan pria itu terlalu tinggi.Srrtttt...Brukkkkkk...Pria itu pun segera jatuh ke tanah dengan goresan besar di dadanya yang membentuk huruf x.Darah pun mengalir deras keluar dari luka itu.Dia pun menyerah karena sudah tidak berdaya bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya.Pria itu segera dikeluarkan dari lapangan pertarungan."Aku adalah Steven Guard, salah satu gangster dari pinggiran Utara ibukota Vegas.""Aku datang ke sini untuk menang dan akan mengalahkan siapapun yang akan menjadi lawanku.""Jika masih ada yang berani melawanku maka majulah!" "Aku akan mencincang kalian hingga menjadi 1000 bagian." Kata Steven Guard dengan wajah angkuh.Dia memang bukan berasal dari sebuah gangster yang terkenal namun semua orang menyadari bahwa dia memiliki talenta yang harus diperhitungkan.Mendengar dan melihat kemampuan pria itu, beberapa peserta pun bahkan tampak mengurungkan niatnya un
Di padepokan beladiri Ilmu Langit itu tampak beberapa orang dengan pakaian rapi, beberapa diantaranya juga terlihat menggunakan pakaian mewah dengan banyak emas di sekujur tubuhnya.Dylan mulai menyadari bahwa turnamen antar gangster ini tidak hanya melibatkan para gangster saja namun juga melibatkan para elit yang berasal dari dunia bawah tanah ibukota Vegas ini.Di tengah tempat itu terdapat sebuah arena pertandingan dengan lokasi seluas 10 meter x 10 meter dengan dikelilingi oleh pagar tali.Lantai dari tempat itu juga sengaja berlantai tanah hingga atmosfer pertandingan beladiri terasa begitu kental.Setelah menunggu waktu yang cukup lama, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan badan tegap tiba-tiba masuk ke dalam arena pertandingan.Semua orang yang berada di tempat itu tampak menatap pria itu dengan tatapan kagum."Aku adalah Leon, pemimpin dari perguruan bela diri Ilmu Langit ini." Kata pria itu memperkenalkan diri dengan nada terdengar begitu berwibawa.Semua orang yang
Vrommmm..Mobil yang mereka kendarai tampak melaju dengan lincah melewati berbagai macam kemacetan yang ada di ibukota Vegas tersebut.Setelah melewati 1 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah padepokan beladiri yang bernama Ilmu Langit.Di sana terlihat mobil ramai berjejeran mulai dari mobil biasa hingga mobil paling mewah semuanya ada di tempat itu.Tentu saja tempat itu merupakan tempat diadakannya turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas ini."Ayo kita turun, Tuan Dylan." Kata King Lion."Tentu saja." Jawab Dylan dengan singkat.Namun ketika mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba saja handphone King Lion berdering menandakan seseorang sedang menghubunginya.Tring...Tring....Tring....'Siapa yang menghubungi ku disaat penting seperti ini?' gumam King Lion dalam hatinya sendiri.Tampak jelas wajah jengkel di pria itu pada orang yang menghubunginya karena mengganggu perhatiannya ketika berada di acara penting seperti ini.Dia pun dengan sigap mengangkat pangg
Dylan tampaknya sudah bersiap untuk mengikuti turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas itu. Dia berharap di sana dapat bertemu dengan Antonio Hernandez dan juga kerabat jauh dari keluarga tersembunyi Abraham seperti yang dikatakan oleh King Lion. "Suzy, aku mau keluar dulu dengan teman." "Sepertinya sedikit lama karena aku akan melihat sebuah sebuah turnamen gangster." "Aku ingin mengajakmu tapi sepertinya lebih baik kamu tidak terlibat dalam hal seperti ini." "Kamu tidak masalah kan?" Tanya Dylan salah sedang meminta izin. Mendengar itu, Suzy tampak hanya menganggukkan sedikit kepalanya. Terlihat jelas kepercayaan wajah wanita itu terhadap suaminya. "Tentu saja tidak apa-apa sayang." "Namun kamu harus berjanji akan pulang dalam keadaan baik-baik saja. "Aku akan menunggumu pulang untuk makan malam bersama." jawab Suzy. Meskipun begitu, terlihat jelas wajah Suzy sedikit cemberut. Dia bisa membayangkan akan bosan seharian di dalam hotel ini sendirian. O
Dylan menyadari bahwa SMS tadi hanyalah pengalihan untuk menjauhkan dirinya dari keluarga Dunn.Dia tahu target mereka sebenarnya adalah keluarga nomor satu di ibukota Vegas itu.Dylan pun segera berlari ke atas lantai tersebut lewat tangga agar lebih cepat."Ada apa ini?" tanya Dylan kepada Tuan Jhonny Dunn dan juga Livvy Dunn yang tampak syok di tempat itu."Aku tidak tahu, Dylan.""Tiba-tiba saja putriku ini pingsan.""Kaki dan tangannya tiba-tiba berubah menjadi begitu dingin hingga seperti.""Dia bahkan tidak bangun ketika aku meneriakinya." kata Livvy Dunn menjelaskan kronologinya.Terlihat jelas kekhawatiran di wajah wanita itu seolah khawatir Putri tunggalnya itu akan kenapa-napa.Seorang ibu mana yang tidak khawatir jika tiba-tiba putrinya mengalami hal yang mengerikan seperti ini, bahkan hampir semua ibu di dunia ini pasti juga akan merasakan hal yang sama.Mengetahui hal ini, Dylan segera memeriksa nafas dan hati Jennifer Dunn di bagian lehernya dengan cepat.Tk...Tk ..Tk
Dylan tampak sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu.Meskipun mereka semua adalah sekutu namun tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa alasan lain datang ke ibukota Vegas ini adalah untuk mengakhiri keluarga Hernandez yang merupakan salah satu keluarga terkaya di kota ini."Tentu saja kami hanya sedang honeymoon.""Kebetulan saja kami memilih kota ini." jawab Dylan singkat.Tuan Jhonny Dunn terlihat sedikit mengeryitkan matanya seolah menyadari bahwa itu hanyalah jawaban formalitas.Dia bahkan tidak akan menyerah sementara itu."Benarkah begitu, Dylan?""Apa hanya itu saja alasanmu datang ke kota ini?""Atau kamu memiliki musuh yang sedang kamu lancar?" Tanya orang nomor satu di ibukota Vegas itu kembali."Jika memang demikian maka katakan saja padaku.""Sebagai orang yang berada di pihak yang sama denganmu maka tentu saja aku mungkin dapat membantumu." tambah Tuan Jhonny menawari.Sebagai orang nomor satu di kota ini tentu saja dia bahkan dapat melakukan banyak hal.Dylan p
"Lebih baik kamu segera pergi dan jangan mengotori tempat ini, dasar pria sampah!" "Jika tidak maka aku akan menendangmu." kata security itu sambil menunjukkan badan kekarnya. Dylan tampak tenang seperti biasanya menyaksikan pemandangan ini. "Terserah saja apa katamu." jawab Dylan tenang tanpa emosi. "Jika kamu tidak percaya maka kamu bisa tanyakan langsung pada tuan Jhonny Dunn." tambah Dylan singkat. Namun tentu saja pria security itu tidak percaya sama sekali. "Tuan Jhonny Dunn?" "Maksudmu kamu diundang oleh orang nomor satu di ibukota Vegas ini?" "Aku mungkin masih sedikit percaya jika kamu datang ke tempat ini dengan menggunakan seluruh uang di tabungan mu seumur hidup namun kamu malah membuat alasan diundang oleh Tuan Jhonny Dunn?" "Apa menurutmu aku benar-benar bodoh?" "Bahkan orang bodoh pun tidak akan percaya dengan mulutmu itu." kata security itu dengan ekspresi wajah marah. "Aku saja tidak berani melakukannya namun pria sepertimu malah berani menggunakan namanya u
Juan yang merupakan agen properti profesional itu tampak menatap Dylan dengan tatapan aku seolah dia tidak yakin bahwa pria di depannya deal dengan transaksi ini.Menurutnya, Dylan bahkan tampak seperti pria biasa dan mungkin akan seperti calon pembeli sebelum-sebelumnya yang membatalkan membeli lahan ini setelah mengetahui fakta mengerikan di belakangnya."Baiklah Juan, aku tetap akan membeli tanah ini.""Harganya sudah 50 miliar kan?" tanya Dylan sambil mengkonfirmasi.Dia yang akan membangun kantor perusahaan Sun Group di ibukota Vegas ini tentu saja merasa beruntung bisa membeli tanah semurah ini.Harga normalnya saja bisa mencapai 100 miliar rupiah namun karena banyak peristiwa yang mengerikan maka harga tanah ini pun hanya setengah dari harga normalnya.Selain itu dia juga tidak perlu takut dengan kasus para pembeli sebelumnya yang selalu mati membeku seperti es.Kali ini saja dia bahkan sudah untung 50 miliar rupiah.Mendengar hal ini pun membuat agen properti Juan tampak terse