Dylan tampak penasaran dengan geng nomor satu yang paling ditakuti di kota Valley ini."Geng nomor 1 di kota ini adalah Geng Black Tiger, nyaris tidak ada yang berani macam-macam dengan mereka." jawab Azen.Namun Dylan tidak ingin memikirkan hal lain terlebih dulu."Aku akan mengatasi Geng Kapak Naga karena mencari masalah denganku." kata Dylan."Baiklah, namun aku akan menemanimu kemanapun kamu pergi." "Aku siap untuk bertarung bersamamu meskipun kemampuan bela diri ku tidak hebat sepertimu, Dylan." kata Azen dengan mantap."Tentu saja kamu boleh ikut tapi kamu di belakang." Dylan memperbolehkan.Mereka berdua segera bergegas membereskan rumah mess itu dari pecahan kaca jendela yang berantakan di lantai.Setelah semuanya selesai mereka pun beristirahat sebelum makan malam pada pukul 19.00 malam.Waktu menunjukkan pukul 20.30 dan mereka siap untuk berangkat ke gudang blok M kota Valley.Keduanya sepakat untuk menggunakan mobil milik Azen yang berwarna hitam sekaligus untuk berkamufla
Suasana di ruangan itu kembali menjadi menegangkan ketika Dylan mencoba memprovokasi mereka.Meskipun begitu, pria paruh baya yang bernama Axe dragon itu malah tidak tampak marah sama sekali.Dia malah terbahak-bahak dengan keberanian pria muda di depannya itu."Hahahaha...""Kamu sungguh menarik anak muda.""Sudah sangat lama tidak ada orang yang berani sombong di depanku." ekspresi Axe Dragon tertawa tapi menyeramkan.Aura membunuh sangat terasa darinya."Aku adalah pria yang mendapat julukan sebagai Raja Senjata Kapak dari kota Valley.""Dengan kapakku ini, aku telah membunuh ratusan musuh dalam berbagai perang antar geng." kata Axe Dragon menunjukkan prestasinya dengan sedikit sombong.Memang benar bahwa seorang raja senjata pasti memiliki kemampuan bertempur jauh di atas manusia normal."Terus kenapa jika kamu adalah Raja Senjata Kapak?" tanya Dylan tetap dengan sikap cuek."Karena kamu telah mengalahkan putraku dan orang kepercayaanku maka berarti kamu telah menantang Geng Kapak
Gerakan Axe Dragon semakin lama memang semakin cepat dan kuat, namun Dylan tetap berhasil menghindarinya dengan santai seolah serangan itu hanya seperti serangan anak-anak.Menyadari serangannya sia-sia membuat pria paruh baya itu berhenti menyerang beberapa saat kemudian."Bagaimana mungkin kamu bisa menghindari semua seranganku dengan mudah seperti itu anak muda?" "Di mana kamu mempelajari ilmu bela diri seperti itu?" tanya Axe sedikit penasaran.Dylan hanya sedikit tersenyum mendengar pertanyaan itu.Tidak mungkin dia mengatakan bahwa dia adalah pelatih dari perguruan beladiri tersembunyi Super Fast yang begitu disegani di negara Moonland ini."Aku hanya belajar otodidak." kata Dylan dengan santai."Sepertinya kamu memang memiliki rahasia, anak muda. Namun itu semua tidak akan berguna di hadapanku.""Selain itu aku tidak peduli lagi dari mana kamu belajar ilmu bela diri. Dengan beberapa teknik andalanku maka aku akan mematahkan beberapa tulang di tubuhmu dan menjadikanmu sebagai m
Dylan hanya sedikit tersenyum dengan sikap tenangnya."Baiklah jika itu keinginanmu, aku tidak akan keberatan untuk menjatuhkanmu." kata Dylan dengan santai."Menarik, kita lihat apa kamu bisa mengalahkanku atau kamu memilih menghindari jurus andalanku ini.""Selama aku menguasai jurus ini, hanya ada satu orang yang bisa menghindarinya yaitu pimpinan gyeng Black Tiger." ucap Axe percaya diri.Dia memasang kuda-kuda sedikit jongkok dan memejamkan matanya sebentar.Pria paruh baya itu pun menarik nafas dalam sebanyak tiga kali dan menghembuskannya dengan pelan.Wajahnya sedikit menunduk dengan menatap tajam ke arah Dylan seolah sedang mengunci target.Aura membunuh terasa sangat kuat dari pria itu.Bahkan Jack dan Bane yang melihat posisi Axe Dragon seperti ini tampak tersenyum kegirangan."Ini adalah posisi ultimate jurus andalan pimpinan Axe. Dylan pasti akan mati dengan serangan ini." kata Jack dengan bangga."Tidak ada seorangpun yang bisa bertahan dengan serangan ini, bahkan jika p
Axe Dragon hampir mengenal semua teknik beladiri yang ada di Negara Mondland ini namun entah kenapa dia merasa asing dengan teknik beladiri Dylan.Jika seperti itu maka hanya ada satu kesimpulannya bahwa pria itu berasal dari perguruan beladiri tersembunyi.Tatapan matanya sedikit ngeri ketika menyadari hal itu. Menurutnya seluruh Geng Kapak Naga ini pasti akan rata tanah jika pria itu menginginkannya.Axe Dragon menghentikan serangan bukan untuk menyelamatkan Dylan, tapi malah untuk menyelamatkan anak buahnya."Bantu aku untuk duduk." kata Axe Dragon.Dengan tertatih-tatih, pria itu dibantu Jack dan Bane untuk duduk di kursinya.Melihat kejadian ini membuat Bane terlihat bingung dengan sikap ayahnya."Kenapa kamu menghentikan kami menyerang pria itu?""Mungkin saja dia hebat dalam bela diri namun tidak mungkin pria itu dapat mengalahkan seluruh orang yang berada di tempat ini kan ayah?" tanya Bane ragu."Berilah kami perintah untuk maju maka kami akan membunuh pria kurang ajar itu da
Perasaan deg-degan yang dialami Dylan ini telah muncul pertama kali sejak bertemu dengan Suzy di Mall Hera, namun pria itu pandai menyembunyikannya.Suzy Davidson adalah seorang wanita berusia 25 tahun. Kulit badannya yang putih bersih serta memiliki wajah cantik alami dan juga memiliki sopan santun membuat pria manapun akan jatuh cinta seketika jika menatap matanya.Dia tampak berbeda dengan wanita kota kebanyakan.Dengan kombinasi pakaian berwarna hijau membuatnya tampak seperti bidadari yang turun dari kahyangan."Oh iya, terima kasih." jawab Dylan dengan gelagapan.Dia tidak menyangka akan dibuatkan kopi padahal tidak meminta. Pria itu bahkan tidak tahu apakah ini adalah inisiatif Suzy sendiri atau suruhan dari ayahnya."Taruh saja di meja sini." tambah dilan.Setelah menaruh kopi di meja Dylan, Suzy pun duduk di kursi sekretaris yang juga berada di ruangan itu.Bagaimanapun juga, wanita itu merasa harus bersikap profesional karena dia adalah asistennya.Suzy menyadari bahwa seben
Suasana di halaman perusahaan Sunrise itu tiba-tiba berubah menjadi menegangkan.Tuan Davidson bahkan tidak percaya bahwa Tuan Axe akan mematahkan tangan mereka semua jika tidak mendapatkan kata maaf darinya.Bahkan cerita dalam novel horor saja tidak seseram ini."Baiklah, kami telah memaafkanmu." kata Tuan Davidson meredakan suasana."Terima kasih atas kebaikan hati kalian." jawab Axe dengan wajah lega.Segera setelah itu, Axe Dragon baru mulai berani bangkit dari sikap berlututnya."Sebenarnya apa yang terjadi denganmu Tuan Axe?""Kenapa kamu berubah 180 derajat hingga seperti ini?" tanya Tuan Davidson penasaran.Axe pun melirik Dylan sebelum menjawab dengan sedikit menundukkan kepalanya.Terlihat sedikit ketakutan di wajah pria paruh baya itu.Biasanya di manapun di Kota Valley ini, dia selalu mendongakkan kepalanya bersikap penuh kuasa namun setelah ditaklukan oleh Dylan tadi malam membuat pria itu bersikap sangat hormat."Hal itu karena kami sekarang punya pemilik baru.""Dia ad
Dylan yang tidak siap hanya bisa melepaskan kaos oblong itu dari tangannya.Dia menatap pemuda angkuh itu dengan tatapan tajam seolah tidak percaya kebersamaan pertama dengan Suzy akan diganggu oleh pemuda tengil ini."Apa maksudmu dengan hal ini?""Bukankah kamu sudah lihat bahwa aku telah memilihnya duluan?" tanya Dylan masuk akal.Namun pemuda angkuh itu hanya tersenyum sombong."Apa kamu tidak tahu aku?""Aku adalah Danilo Fernando, putra dari Tuan Fernando, penguasa Pasar Rakyat kota Valley ini." "Ayahku adalah premannya tempat ini.""Jika aku berkata bahwa ini milikku maka tidak ada orang lain yang bisa memilikinya." tambah pemuda itu dengan angkuh.Dylan merasa tidak enak hati dengan Suzy karena saat kencan pertamanya malah mendapat insiden seperti ini."Memangnya kenapa jika kamu putranya Fernando?" "Lebih baik kamu segera mengembalikan kaos itu, jika tidak maka kamu hanya akan menyesal." kata Dylan dengan tenang seolah tidak ingin membuat keributan.Dylan ingin memberikan t
Benn Backman segera menghindar dengan menggulingkan badannya ke kiri sejauh 3 meter.Dhuarrr...Tanah tempatnya berdiri sebelumnya itu segera meledak akibat teknik pukulan dari seorang Huang Do.Semua orang yang menyaksikan pertarungan itu tampak menatap kagum.Menurutnya tentu saja itu adalah kemampuan yang mengerikan dari seorang yang pernah belajar teknik kungfu Budha.Jika pukulan itu mengenai lawannya maka tentu saja dia akan segera hancur menjadi rempeyek seketika."Ini adalah ahli bela diri sejati.""Kekuatan yang benar-benar mengerikan." Kata para pendukungnya dengan tatapan kagum.Meskipun begitu tentu saja seorang Benn Backman bukanlah pria yang bodoh.Sebagai seorang pria yang memimpin gangster paling ditakuti nomor 3 di ibukota Vegas ini, tentu saja dia adalah pria yang cerdas.Menurutnya melawan orang dengan kekuatan mengerikan seperti Huang Do itu harus menggunakan strategi yang tepat.Tiap mencegah mengambil pistol khusus dari samping tubuhnya.Pistol itu terlihat unik
Pria dengan pedang besar di tangannya itu tentu saja hendak menang ke serangan itu, tapi sayang kecepatan pria itu terlalu tinggi.Srrtttt...Brukkkkkk...Pria itu pun segera jatuh ke tanah dengan goresan besar di dadanya yang membentuk huruf x.Darah pun mengalir deras keluar dari luka itu.Dia pun menyerah karena sudah tidak berdaya bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya.Pria itu segera dikeluarkan dari lapangan pertarungan."Aku adalah Steven Guard, salah satu gangster dari pinggiran Utara ibukota Vegas.""Aku datang ke sini untuk menang dan akan mengalahkan siapapun yang akan menjadi lawanku.""Jika masih ada yang berani melawanku maka majulah!" "Aku akan mencincang kalian hingga menjadi 1000 bagian." Kata Steven Guard dengan wajah angkuh.Dia memang bukan berasal dari sebuah gangster yang terkenal namun semua orang menyadari bahwa dia memiliki talenta yang harus diperhitungkan.Mendengar dan melihat kemampuan pria itu, beberapa peserta pun bahkan tampak mengurungkan niatnya un
Di padepokan beladiri Ilmu Langit itu tampak beberapa orang dengan pakaian rapi, beberapa diantaranya juga terlihat menggunakan pakaian mewah dengan banyak emas di sekujur tubuhnya.Dylan mulai menyadari bahwa turnamen antar gangster ini tidak hanya melibatkan para gangster saja namun juga melibatkan para elit yang berasal dari dunia bawah tanah ibukota Vegas ini.Di tengah tempat itu terdapat sebuah arena pertandingan dengan lokasi seluas 10 meter x 10 meter dengan dikelilingi oleh pagar tali.Lantai dari tempat itu juga sengaja berlantai tanah hingga atmosfer pertandingan beladiri terasa begitu kental.Setelah menunggu waktu yang cukup lama, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan badan tegap tiba-tiba masuk ke dalam arena pertandingan.Semua orang yang berada di tempat itu tampak menatap pria itu dengan tatapan kagum."Aku adalah Leon, pemimpin dari perguruan bela diri Ilmu Langit ini." Kata pria itu memperkenalkan diri dengan nada terdengar begitu berwibawa.Semua orang yang
Vrommmm..Mobil yang mereka kendarai tampak melaju dengan lincah melewati berbagai macam kemacetan yang ada di ibukota Vegas tersebut.Setelah melewati 1 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah padepokan beladiri yang bernama Ilmu Langit.Di sana terlihat mobil ramai berjejeran mulai dari mobil biasa hingga mobil paling mewah semuanya ada di tempat itu.Tentu saja tempat itu merupakan tempat diadakannya turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas ini."Ayo kita turun, Tuan Dylan." Kata King Lion."Tentu saja." Jawab Dylan dengan singkat.Namun ketika mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba saja handphone King Lion berdering menandakan seseorang sedang menghubunginya.Tring...Tring....Tring....'Siapa yang menghubungi ku disaat penting seperti ini?' gumam King Lion dalam hatinya sendiri.Tampak jelas wajah jengkel di pria itu pada orang yang menghubunginya karena mengganggu perhatiannya ketika berada di acara penting seperti ini.Dia pun dengan sigap mengangkat pangg
Dylan tampaknya sudah bersiap untuk mengikuti turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas itu. Dia berharap di sana dapat bertemu dengan Antonio Hernandez dan juga kerabat jauh dari keluarga tersembunyi Abraham seperti yang dikatakan oleh King Lion. "Suzy, aku mau keluar dulu dengan teman." "Sepertinya sedikit lama karena aku akan melihat sebuah sebuah turnamen gangster." "Aku ingin mengajakmu tapi sepertinya lebih baik kamu tidak terlibat dalam hal seperti ini." "Kamu tidak masalah kan?" Tanya Dylan salah sedang meminta izin. Mendengar itu, Suzy tampak hanya menganggukkan sedikit kepalanya. Terlihat jelas kepercayaan wajah wanita itu terhadap suaminya. "Tentu saja tidak apa-apa sayang." "Namun kamu harus berjanji akan pulang dalam keadaan baik-baik saja. "Aku akan menunggumu pulang untuk makan malam bersama." jawab Suzy. Meskipun begitu, terlihat jelas wajah Suzy sedikit cemberut. Dia bisa membayangkan akan bosan seharian di dalam hotel ini sendirian. O
Dylan menyadari bahwa SMS tadi hanyalah pengalihan untuk menjauhkan dirinya dari keluarga Dunn.Dia tahu target mereka sebenarnya adalah keluarga nomor satu di ibukota Vegas itu.Dylan pun segera berlari ke atas lantai tersebut lewat tangga agar lebih cepat."Ada apa ini?" tanya Dylan kepada Tuan Jhonny Dunn dan juga Livvy Dunn yang tampak syok di tempat itu."Aku tidak tahu, Dylan.""Tiba-tiba saja putriku ini pingsan.""Kaki dan tangannya tiba-tiba berubah menjadi begitu dingin hingga seperti.""Dia bahkan tidak bangun ketika aku meneriakinya." kata Livvy Dunn menjelaskan kronologinya.Terlihat jelas kekhawatiran di wajah wanita itu seolah khawatir Putri tunggalnya itu akan kenapa-napa.Seorang ibu mana yang tidak khawatir jika tiba-tiba putrinya mengalami hal yang mengerikan seperti ini, bahkan hampir semua ibu di dunia ini pasti juga akan merasakan hal yang sama.Mengetahui hal ini, Dylan segera memeriksa nafas dan hati Jennifer Dunn di bagian lehernya dengan cepat.Tk...Tk ..Tk
Dylan tampak sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu.Meskipun mereka semua adalah sekutu namun tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa alasan lain datang ke ibukota Vegas ini adalah untuk mengakhiri keluarga Hernandez yang merupakan salah satu keluarga terkaya di kota ini."Tentu saja kami hanya sedang honeymoon.""Kebetulan saja kami memilih kota ini." jawab Dylan singkat.Tuan Jhonny Dunn terlihat sedikit mengeryitkan matanya seolah menyadari bahwa itu hanyalah jawaban formalitas.Dia bahkan tidak akan menyerah sementara itu."Benarkah begitu, Dylan?""Apa hanya itu saja alasanmu datang ke kota ini?""Atau kamu memiliki musuh yang sedang kamu lancar?" Tanya orang nomor satu di ibukota Vegas itu kembali."Jika memang demikian maka katakan saja padaku.""Sebagai orang yang berada di pihak yang sama denganmu maka tentu saja aku mungkin dapat membantumu." tambah Tuan Jhonny menawari.Sebagai orang nomor satu di kota ini tentu saja dia bahkan dapat melakukan banyak hal.Dylan p
"Lebih baik kamu segera pergi dan jangan mengotori tempat ini, dasar pria sampah!" "Jika tidak maka aku akan menendangmu." kata security itu sambil menunjukkan badan kekarnya. Dylan tampak tenang seperti biasanya menyaksikan pemandangan ini. "Terserah saja apa katamu." jawab Dylan tenang tanpa emosi. "Jika kamu tidak percaya maka kamu bisa tanyakan langsung pada tuan Jhonny Dunn." tambah Dylan singkat. Namun tentu saja pria security itu tidak percaya sama sekali. "Tuan Jhonny Dunn?" "Maksudmu kamu diundang oleh orang nomor satu di ibukota Vegas ini?" "Aku mungkin masih sedikit percaya jika kamu datang ke tempat ini dengan menggunakan seluruh uang di tabungan mu seumur hidup namun kamu malah membuat alasan diundang oleh Tuan Jhonny Dunn?" "Apa menurutmu aku benar-benar bodoh?" "Bahkan orang bodoh pun tidak akan percaya dengan mulutmu itu." kata security itu dengan ekspresi wajah marah. "Aku saja tidak berani melakukannya namun pria sepertimu malah berani menggunakan namanya u
Juan yang merupakan agen properti profesional itu tampak menatap Dylan dengan tatapan aku seolah dia tidak yakin bahwa pria di depannya deal dengan transaksi ini.Menurutnya, Dylan bahkan tampak seperti pria biasa dan mungkin akan seperti calon pembeli sebelum-sebelumnya yang membatalkan membeli lahan ini setelah mengetahui fakta mengerikan di belakangnya."Baiklah Juan, aku tetap akan membeli tanah ini.""Harganya sudah 50 miliar kan?" tanya Dylan sambil mengkonfirmasi.Dia yang akan membangun kantor perusahaan Sun Group di ibukota Vegas ini tentu saja merasa beruntung bisa membeli tanah semurah ini.Harga normalnya saja bisa mencapai 100 miliar rupiah namun karena banyak peristiwa yang mengerikan maka harga tanah ini pun hanya setengah dari harga normalnya.Selain itu dia juga tidak perlu takut dengan kasus para pembeli sebelumnya yang selalu mati membeku seperti es.Kali ini saja dia bahkan sudah untung 50 miliar rupiah.Mendengar hal ini pun membuat agen properti Juan tampak terse