Share

39

Penulis: mapoeri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-26 15:30:08

Akhir pekan berlalu dengan begitu saja. Tikta dengan pikiran-pikirannya setelah tanpa sengaja melihat Gata bersama Catur di restoran yang sama dengannya, serta Nina yang tengah merasa bersalah karena menghapus pesan di ponsel Tikta.

Keduanya sibuk dengan perasaan bersalah masing-masing sambil membereskan kamar bayi Ragnala.

Di dominasi warna krem, nuansa kamar bayi itu terasa lembut dan menenangkan. Tikta mengganti lampunya dengan lampu yang lebih redup, menyambungkan lampu tidur ke stop kontak dan mencobanya. Sedangkan Nina sehabis mencuci baju-baju bayi itu, menyusunnya dengan rapi ke dalam lemari. Mereka membeli beberapa diffuser yang aman untuk bayi, memasang kamera CCTV serta baby monitor.

Masih ada dua bulan lagi, tapi keduanya sudah mempersiapkan semuanya dengan rapi.

“Alat steril botol susu bakalan datang hari ini ya Ta, tolong nanti kalau ambil mobil kabari satpam.” Kata Nina, dia tengah berada di kamar merapikan rambutnya yang panjan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ayah dari Anakku Ternyata   40

    Sejak datang ke kantor Nina menghabiskan waktunya di dalam, setelah rapat kecil dengan Kumara dan Julie dia sibuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan Julie pisahkan untuk produksi besar. Produksi besar biasanya dikerjakan di tempat konveksi milik mereka. Kualitasnya tidak menurun hanya saja semuanya dikerjakan dengan menggunakan mesin. Biasanya beberapa perusahaan meminta mereka untuk membuat seragam pekerja yang eksklusif. Dua partai ini meminta butik Ekawira mengerjakan seragam baru karyawan mereka. Project ini bagian Nina. Untuk sementara dia tidak mengambil project one on one dikarenakan dia hanya punya waktu satu bulan sebelum akhirnya cuti juga project one on one biasanya harus mengerjakan satu gaun atau tuksedo maupun jas dengan tangan mereka sendiri. Dia sudah tidak sanggup. Bahkan untuk berjongkok saja dia sudah tidak bisa. Tikta biasanya membantunya untuk memakaikan sepatu atau kaus kaki meskipun awalnya dia merasa tidak enak dan begitu cang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Ayah dari Anakku Ternyata   41

    Setelah melihat perlakuan Tikta pada Nina, Julie bertanya-tanya apakah pria itu juga mengalami hal yang sama. Jatuh cinta pada Nina.Tidak bisa dipungkiri bagi mata Julie apa yang Tikta lakukan bukan sekedar perlakuan yang dilebih-lebihkan atau dibuat-buat. Pria itu memperlakukan Nina dengan baik, menjemput wanita itu setelah pulang kerja, dan selalu memberikan yang paling bagus untuk wanita itu.Dia selalu dengan wajah bangga memperkenalkan Nina pada banyak orang termasuk kolega-koleganya. Itu yang lihat tempo hari di hari pernikahan mereka.“Apa mungkin karena pak Tikta itu baik ya?” Kumara menimpali, mereka kini sedang berada di toko aksesoris. Sibuk memilih payet dan beberapa aksesoris lainnya untuk gaun dan kebaya pesanan.Nina pulang ke kantor setelah makan siang, sedangkan mereka menuju toko aksesoris.“Tikta baik sama semua orang gitu maksud kamu?” Julie melengkapi pertanyaan Kumara yang mendadak itu.Kumara mengangguk.“Ada benarnya sih, cuma ya seharusnya dia mikir kalau per

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Ayah dari Anakku Ternyata   42

    Tikta pergi setelah memakaikan sepatu yang dia beli kepada wanita itu. Di kantor isi kepalanya penuh dengan Nina yang memakai heels tinggi, dia tahu wanita itu sudah begitu susah payah hanya untuk menggaruk kakinya apalagi harus memakai heels tinggi dalam jangka waktu lama.Beruntung wanita itu juga ada di restoran yang sama dengannya.Dia masuk ke dalam ruang VVIP, mengecek ponselnya. Suara langkah mendekat berikut dengan suara pintu di geser terdengar, Tikta mendongak dan mendapati pria itu ada di pintu.Pria putih, tinggi dengan bahu yang lebar. Rambutnya berwarna coklat muda, agak gondrong sekarang, mengenakan coverall jeans dan sepatu kets putih. Dia bahkan terlihat tampan dari terakhir Tikta bertemu dengannya.Setengah tahun lalu.“Hi Ta, sudah nunggu lama ya?” Katanya sambil tersenyum lebar, bibirnya yang berwarna merah muda dan tebal di bawah itu terlihat begitu indah. Dia duduk di depan Tikta dan mengecek menu. “Mau makan dulu atau gimana?” Dia menatap Tikta, bersikap seolah

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Ayah dari Anakku Ternyata   43

    Nina masih menatap sepatu kets yang tengah dia kenakan. Tidak menyangka kalau Tikta membelikan sepatu itu untuk dia kenakan sebagai pengganti heels, lebih tidak menyangka lagi karena Tikta juga memiliki janji temu dengan koleganya disana.Perlakuan Tikta pada Nina terkadang membuat wanita itu salah tingkah, lama-lama Nina bisa merasa salah paham kalau-kalau mungkin pria itu diam-diam menyukainya.Dia sudah berusaha keras untuk menghiraukan segala rasa yang muncul selama mereka bersama. Nina selalu berharap dia bisa melihat Tikta seperti dia melihat Catur. Teman baik, seorang kakak yang bisa diandalkan.Tapi tidak, dia tidak bisa mengendalikan perasaannya yang setiap kali ada Tikta berloncatan tidak karuan.Dia kini sudah terbiasa ketika bangun pagi dan wajah Tikta begitu dekat dengannya karena pria itu tidur dengan tidak beraturan. Kadang dia juga menemukan Tikta ada di dalam selimutnya. Dia sudah sangat terbiasa ketika sedang melakukan sesuatu di dalam kamar dan Tikta masuk tanpa per

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Ayah dari Anakku Ternyata   44

    Nina melambaikan tangannya pada mobil hitam yang sudah menunggu di depan kantor, Tikta seperti biasa keluar dari dalam mobil mengambil kunci-kunci di tangan Nina dan membantu wanita itu untuk mengunci semua pintu butik.Mereka masuk ke dalam mobil.“Kamu beres rapat jam berapa tadi?” Tanya Nina dengan suara yang ceria, dia mengenakan sabuk pengaman dan duduk menyandar dengan nyaman.Tikta tidak langsung menjawab, dia memakai sabuk pengaman dan perlahan menjalankan mobilnya.“Gak lama kok, bukan rapat yang begitu penting.” Katanya dengan senyum, dia tidak bisa mengatakan dan jujur pada Nina kalau tadi Gata menemuinya. Entah kenapa dia merasa takut dan juga merasa bersalah jika harus mengatakan hal itu pada Nina.“Oh, kamu pergi ke restoran Jepang aku kira itu rapat penting. Biasanya butikku ke restoran Jepang kalau rapatnya benar-benar penting.”Tikta tertawa, tawa yang tidak benar-benar dia keluarkan karena kalimat Nina lucu. Dia benar-benar salah tingkah sekarang, entah kenapa perasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Ayah dari Anakku Ternyata   45

    Tur, kayaknya akhir pekan lo gak bisa kesini. Gue lupa kalau sudah ada janji, kantornya Tikta ngadain Family Gathering. Sorry ya! 23.12PMCatur membaca pesan yang baru saja masuk ke aplikasi pesan di ponselnya, pesan dari Nina yang mengabarkan kalau mereka tidak bisa bertemu di akhir pekan.Dia melemparkan ponsel itu sembarangan, sudah tidak berminat bahkan untuk membalas pesannya. Pikirannya masih menerawang kemana dia dan Julie mengobrol di taman belakang butik.Nina tertarik pada Tikta.Apa yang membuat wanita itu akhirnya tertarik pada Tikta? Sikapnya?Seingat Catur dia selalu memperlakukan Nina bahkan lebih dari yang Tikta lakukan pada wanita itu. Lalu apa yang membuat Nina tertarik?“Kenapa lagi?” Suara Gata membuat Catur membuka matanya, dia mengganti posisinya di kursi kecil dekat jendela yang tengah dia duduki.Gata membawa piring berisi pasta yang tadi dia pesan di aplikasi pesan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Ayah dari Anakku Ternyata   46

    Nina menatap beberapa orang yang ada di depannya, mereka tersenyum dengan lebar menyambut kedatangan bersama si suami Tikta Sahasika. Orang-orang dengan baju berwarna selaras itu berkelompok menjadi beberapa bagian bersama keluarganya.Ya, Nina sedang berkumpul di depan kantor bersama dengan karyawan-karyawan di divisi Tikta. Hanya ada lima belas orang, tapi mereka menyewa empat bus karena satu keluarga membawa banyak anggota keluarga lain.“Pak, orang keuangan ngeluh karena ini secara tiba-tiba dan gak ada di anggaran pengeluaran tahun ini.” Sekretaris Tikta mengekor pria itu yang baru saja turun dari ruangannya, selesai mengganti baju dengan baju sama yang dikenakan oleh para karyawannya.“Bilang sama orang keuangan, gak perlu dimasukin ke anggaran pengeluaran. Ini gak ada hubungannya sama kantor, ini acara pribadi saya. Terus juga satu karyawan tolong kasih satu kartu untuk makan dan beli camilan bersama keluarga mereka, nominalnya sudah saya tuliskan di pesan kemarin. Kartu tap ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Ayah dari Anakku Ternyata   47

    Remo baru saja sampai di sebuah restoran mewah di tengah kota. Waktu menunjukkan pukul dua belas siang, dia tidak terlambat juga tidak terlalu cepat datang, wanita tua itu mengenakkan baju terusan yang rapi dan sedikit formal.Dia masuk bersama dengan sekretarisnya, Erika. Wanita muda itu mendahuluinya dan menarik pintu agar Remo masuk, dia mendekati salah satu pelayan.“No 14 bu..” Katanya dengan suara pelan.Suasana restoran private itu sedikit ramai, beberapa orang sibuk dengan diri mereka sendiri. Restoran mewah yang terkenal untuk bertemu dengan beberapa kolega.Remo masuk dan mendapati orang yang ingin di temuinya sudah berada disana. Pria itu memakai setelan jas rapi, wajah yang tidak asing baginya.“Sudah datang bu..” Gata menyapa, berdiri dan sedikit menundukkan kepalanya.Remo masuk dan duduk di depan Gata, sedangkan Erika pergi keluar. Dia bertugas memesan makanan dan minuman, serta memberikan privasi untuk keduanya.Remo duduk, menyimpan tas tangan yang sedari tadi dia baw

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF - PAVITA [END]

    Aku mencintai keluargaku.Namun ketika tahu kalau papa kami bukanlah orangtua kandung abang, aku sedikit bingung untuk bereaksi apa. Ada kalanya abang bilang kalau dia dan papa tidak begitu mirip, saat itu aku pikir dia terlalu berpikiran negatif karena omongan orang lain mengenai betapa tidak miripnya mereka kerap kali terdengar.“Kamu sudah dengar sendiri, papa bukan orangtua kandungku.”“Tapi, papa tetaplah orangtua kita.”“Orangtuamu.” Katanya menatapku dengan penuh rasa sedih.Aku tahu betapa memiliki seorang ayah adalah harapan terbesar kami, patah hatinya kurasakan meskipun dia tidak bilang dengan terus terang. Tatapan mata penuh kesedihan itu sudah bisa menjadi jawaban bagaimana pada akhirnya dia harus mengiyakan ucapan orang-orang mengenai betapa beda dia dan papa.Dan, pada dasarnya, mereka memang berbeda.“Abang masih marah?” Tanya Ibu ketika melihatku turun dari lantai dua, matanya terlihat bengkak dan suaranya agak serak. Di depan ibu yang tengah duduk di kursi meja makan

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF - RAGNALA TIKTA [2]

    “Ga..” Papa memelukku ketika ibu menyampaikan kabar duka tentang kepergian ayah padaku. Ibu sudah menangis dengan begitu histeris, Pavita memeluknya berusaha menenangkan.Papa kemudian membawa kami pulang ke Indonesia, dimana ayah akan dikebumikan. Tidak ada siapapun disana selain kami sebagai keluarganya, hanya ada rasa kesepian yang berat. Tangis yang keluar hanya muncul dari ibu dan juga sahabatnya, tante Julie. Selain itu aku hanya menatap tubuh ayah yang sudah kaku.Ketika pemakaman sudah berakhir, ibu dibawa kembali ke kamar hotel oleh Pavita. Sedangkan aku dan papa masih berdiam diri di depan makam ayah.“Ucapkan salam terakhirmu.” Kata papa sambil mengelus punggungku.“Kenapa dia meninggalkanku?”Papa menoleh, tahu benar kalau aku tidak tengah mencari jawaban atas pertanyaan yang baru saja kulontarkan. Aku tidak menginginkan jawaban.“Aku bahkan belum mengenalnya dengan baik.”Dan sejurus kemudian airmataku mulai meleleh, tangisku pecah.Ayah menghela napasnya, seperti tahu in

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF- RAGNALA TIKTA [1]

    “Itu papa?” Tanyaku pada ibu yang kemudian mengangguk pelan sambil menggendong adikku, Pavita.Aku ingat benar momen itu, momen dimana orang yang selama ini aku pikir tidak pernah ada di hidup kami kemudian muncul dengan senyum lebar. Segala kecanggungannya begitu terasa di setiap ujung jari yang merangkul aku dan adikku dengan erat.Selama hanya ada kami bertiga, ibu selalu menghindari pertanyaanku mengenai sosok seorang ayah. Ada kalanya, keperluan sekolah membuatku bertanya apakah aku memiliki seorang ayah yang nantinya akan ibu jawab dengan isakan tangis atau hanya anggukan.Tidak ada penjelasan sampai ia kemudian mulai menyinggung bahwa beberapa orang memiliki ayah lebih dari satu orang. Aku yang masih terlalu kecil tidak begitu mengerti hingga akhirnya menyadari kalau yang ibu maksud beberapa anak memiliki dua orang ayah salah satunya adalah diriku.Pertemuan dengan papa begitu canggung, Pavita sampai tidak berani mendekat karena masih belum terbiasa dan merasa bahwa pria di dep

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF - RAGNALA CATUR [2]

    “Hi, aku ayah kamu. Catur Rangga.”Aku masih begitu mengingat bagaimana akhirnya kami bertemu. Catur Rangga adalah ayah biologisku. Orang yang terlihat biasa saja, tingginya mungkin sekitar seratus tujuh puluh senti sekian, kulitnya seputih susu persis denganku.Ketika aku melihat wajahnya, aku baru mengerti.Ah, itulah kenapa orang-orang bilang aku tidak mirip dengan Pavita karena pada dasarnya aku mirip dengan orang ini. Hampir sembilan puluh persen fitur wajahku benar-benar mirip dengannya.Dia menyondorkan tangannya dengan canggung ketika pada akhirnya aku menyambut uluran tangan itu dan menjabatnya, tangannya berkeringat dan dingin. Aku rasa bukan hanya aku yang merasa gugup.Aku duduk di depannya, kami memilih meja berkursi dua berhadapan di pojok sebuah coffee shop. Papa mengantarku dengan mobil dan tengah menungguku di ujung jalan, dia bilang tidak akan ikut dan hanya ingin membuatku menikmati waktu bersama ayah biologisku.Pria itu masih menunduk di depanku, aku bisa mengerti

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF - RAGNALA CATUR [1]

    Ketika aku mulai tumbuh remaja, ibu selalu bicara mengenai ayah. Bahwa di dunia ini ada beberapa anak yang memiliki dua ayah.“Ada yang punya ayah secara biologis, ada juga yang tidak.”“Maksudnya bagaimana bu?” Tanyaku kala itu ketika ibu tiba-tiba bicara mengenai hal yang baru saja dia ucapkan, kami tengah berada di dalam mobil.Sore sudah menjelang, langit berwarna jingga dan hanya ada kami berdua di parkiran daycare adikku.“Ya, ada yang kita panggil ayah namun bukan orang yang memberi kita kehidupan. Tapi dia adalah sosok yang menjelma sebagai ayah yang kita tahu sebagai anak. Ada juga seorang ayah yang memberikan kita kehidupan dan mungkin karena satu hal dia tidak menjadi sosok yang kita tahu.”Kalimat ibu begitu rumit, aku yang masih kecil tidak mengerti.Pembahasan itu berakhir begitu saja ketika adikku datang dan masuk ke dalam mobil dengan senyum lebar di wajahnya.Pembahasan ibu mengenai

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF - CATUR GATA

    Catur menatap pria di depannya, pria yang selama beberapa bulan terakhir menghantuinya. Pria itu menuntut banyak hal dari Catur termasuk memaksanya untuk ‘membawa’ kembali Nina.“Gue sudah bilang gue gak akan diem aja, lo ngerti maksud gue gak?” Gata melotot, wajahnya terlihat begitu merah karena emosi sudah mencapai puncaknya. Dia berjalan kesana kemari di depan Catur yang masih duduk dengan rokok di sela jarinya.Pria itu sudah berkali-kali datang menemui Catur, ketika dia datang ke warehouse dan Catur mencoba untuk menggertak serta mengancamnya pria itu malah semakin menjadi-jadi ketimbang takut akan hal itu.“Bisa berhenti obsesi sama Tikta gak sih lo?” Catur menghisap rokoknya disela perkataannya, berusaha untuk tetap tenang juga menghadapi pria di depannya yang semakin lama dia yakini sebagai seorang dengan gangguan jiwa.Gata menghentikan langkahnya, dengan penuh kedramatisan dia menoleh pada Catur. Pria itu suda

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF - KUMARA [END]

    “Kamu yakin mau menunda?”Pria itu bertanya dengan wajah yang terlihat khawatir. Ferdi, dia suami Kumara.Keduanya bertemu di butik EKAWIRA. Ferdi adalah salah satu klien terbaik butik itu, dia seorang pengusaha yang cukup tersohor. Namun keduanya memutuskan untuk menyembunyikan hubungan mereka.Selain karena peraturan butik untuk tidak menjalin hubungan dengan klien, juga karena Ferdi sudah dikenal oleh publik karena usahanya.“Iya, aku masih punya tanggung jawab di butik..” Jawab Kumara, dia menunduk. Pernikahan mereka baru berjalan beberapa bulan ketika Nina memutuskan untuk pergi meninggalkan Indonesia dan melahirkan di Jepang.Tepatnya pagi ini, Kumara mendapat panggilan dari Julie untuk rapat.Wanita itu menjelaskan mengapa rapat itu diadakan, Nina juga hadir secara online.“Semalam gue sudah ngobrol sama Julie dan gue rasa sekarang gue harus bilang juga ke lo.” Katanya pada Kumara yang membeku, dia menoleh pada Julie.“Jadi, apartemen itu sebagai hadiah pernikahan gue.” Nina me

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF - JULIE [END]

    “Ma, boleh gak?” Ini sudah kesekian kalinya Kiran merengek pada Julie. Mata itu memancarkan belas kasihan yang ingin sekali Julie hindari.CHARAKA KIRAN YOGASWARA.Sudah delapan tahun berceraian itu berakhir, meninggalkan luka menganga yang begitu besar di dada Julie. Bahkan belum mengering meskipun orang bilang waktu akan menyembuhkan segalanya.Lukanya belum juga sembuh.Usia Kiran memasuki usia remaja sekarang, lima belas tahun. Dia tumbuh seperti ayahnya, bagaimana dia bersikap, menanggapi persoalan, namun tentu saja dia jauh lebih manis dari ayahnya.“Ya gak mungkin dong nak mama ngizinin kamu magang di butik EKAWIRA? Lagian kamu masih anak SMP ngapain nyoba kerja?”Kiran cemberut sekarang, mengaduk mie instan yang lagi-lagi hasil rengekannya karena sudah dua bulan tidak memakannya.“Kiran mau belajar kerja ma, nanti setelah lulus sekolah biar gak kaget!”Julie menggeleng, mengibas-ngibaskan tangannya tanda bahwa dia tidak menyutujui hal itu.“Pergi sekolah sejauh mungkin, nanti

  • Ayah dari Anakku Ternyata   SPIN OFF - JULIE

    Julie tidak pernah absen mendatangi Catur, dia tidak pernah sekalipun mengurangi jatah kesempatan untuk menjenguk pria itu. Semenjak pria itu menyerahkan diri hingga sampai akhirnya dia keluar penjara, Julie selalu ada untuknya.Tentu saja, sama dengan Nina kebenciannya pada Catur begitu besar. Kecewa dan benci jadi satu sehingga dia bahkan tidak tahu mengapa masih dengan sadar mengunjungi pria itu, menengok dan mengecek keadaannya.Julie sadar, mereka sudah terlalu lama bersama.Nina melakukannya juga, meskipun wanita itu membenci Catur namun perasaan peduli tidak bisa dihilangkan begitu saja.“Tidak ada sanak saudara sama sekali?” Tanya salah seorang polisi ketika pengadilan berakhir, penahanan Catur telah diputuskan. Dia akan dipenjara selama kurang lebih dua puluh tahun.Waktu yang cukup panjang untuk menebus semua kesalahannya.“Tidak ada pak, selama disini saya sebagai walinya.” Julie berhadapan dengan salah satu petugas yang membawa semua barang-barang pribadi Catur.Petugas it

DMCA.com Protection Status