Awalnya Terpaksa Akhirnya Terjerat
Bab 8 (Reunian)Mengenakan pakaian berwarna dusty pink, Fira benar-benar terlihat sangat cantik. Usai memoleskan make up tipis ke wajah cantiknya. Ia berusaha memindai lagi penampilannya malam ini."Ma,akunya udah cantik belum?" Berjalan kearah ruang tamu di mana kedua orang tuanya berada sambil berlenggak lenggok bak seorang model seksi padahal busana yang ia pakai tertutup.
Papa Fira hanya menggeleng melihat tingkah putri bungsunya itu.
"Kamu mau ngapain?" protes Sarah yang melihat sang anak mau mencopot sepatunya itu."Aku ganti aja ya Ma, ini tinggi banget ntar lo aku jatuh gimana?" protes Fira sambil memperhatikan sepatunya."Gak usah sayang, kamu udah cantik sepatu itu juga udah cocok sama baju kamu."
"Ma, aku takut jatuh nih kalau pakai ini," cicit Fira memohon." Makanya nanti kalau jalan hati-hati, jangan pecicilan biar gak jatuh," balas Sarah menyindir Fira.Tak berapa lama kemudian terdengar suara kendaraan berhenti di depan rumah Fira. Akhirnya orang yang ditunggunya datang juga. Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Dino dan Fira bergegas pergi ke tempat reunian itu."Kita naik motor nih?" ucap Fira yang cukup keberatan karena pakaian yang ia kenakan karena cukup ribet.
Melihat raut wajah Fira yang mendadak sedih Dino jadi kecewa.
"Gue kan gak punya mobil gak kayak mantanmu si Bagus itu yang mau mobil apa aja tinggal tunjuk." Dino menyindir karena merasa direndahkan.
"Kok lo jadi tersinggung gitu, gue kan cuma nanya?" balas Fira sengit.
"Ya kita naik motor lah . yang ada didepan lo sekarang apa motor kan,kalau yang ada didepan lo sekarang helikopter ya kita naik helikopter," sungut Dino tak mau kalah. "Kok lo jadi nyolot sih, kayak cewek baru PMS tau."Dan begitulah mereka yang harusnya segera pergi ke acara reuni malah main drama saling adu mulut seperti biasa.
"Kok belum berangkat, ada yang ketinggalan ya?"
Entah dari mana datangnya Sarah tiba-tiba ada di samping sepasang anak manusia yang tidak pernah akur itu."Itu Tante, Fira tadi katanya mau benerin riasannya dulu," jawab Dino ngasal.
"Iya Ma aku takut malu-maluin nanti," ucap Fira sambil melotot tajam pada Dino."Anak mama udah cantik banget kok, iyakan nak Dino?" Menunjukkan wajah putrinya pada Dino."Iya Tante, Fira memang sudah cantik gak usah dandan juga cantik, apalagi kalau dandan kayak gini , Dino jadi makin jatuh cinta deh."Mendengar gombalan Dino, Fira hanya memutar bola matanya malas. Dan menjulurkan lidahnya pada Dino, tanpa sepengetahuan sang Mama.
Tiba ditempat diadakannya reuni SMA Dino, Fira sangat canggung, bagaimana tidak gadis itu sama sekali tidak mengenal siapapun kecuali pemuda fi sampingnya itu.
"Lo mau kemana?" Fira bertanya pada Dino yang berdiri dari kursi tempat mereka duduk bersama.
"Gue mau kesana bentar gabung sama temen-temen gue," balas Dino sambil menunjuk kearah beberapa temannya yang tampak asyik berbincang-bincang." Ntar gue ambilin lo minum sekalian . Lo disini aja aja kemana mana," tambahnya lagi."Jangan lama-lama ya cepetan!" oerintah Fira pada Dino, yang langsung dianggukki oleh pemuda itu sebelum melenggang pergi menuju sekumpulan cowok dan cewek di meja sebelah barat.
Fira mengambil benda pipih didalam tasnya, setelah menyala ternyata ada pesan masuk dari mamanya, yang memintanya untuk membeli makanan saat pulang nanti.
"Fira kamu disini juga, kamu datang dengan siapa sayang?" ucap seseorang yang baru masuk pada Fira.Degggg ...!!!!Jantung Fira serasa mau melompat dari tempatnya mendengar suara itu. Gadis berumaur dua puluh tiga tahun yang sedang asyik dengan HP nya itu mendongak, bertemu pandang dengan mata yang selalu ia kagumi dan ia rindukan."Kenapa aku bisa lupa kalau Dino dan mas Bagus satu sekolah sih," gumam Fira dalam hati.
Bagus mendekat duduk di kursi bekas Dino tadi. Kemudian menggeser kursi agar semakin dekat dengan Fira."Sayang aku minta maaf soal sikap Mama kemarin ya,
Kamu jangan giniin aku dong aku benar-benar gak sanggup jauh dari kamu."Fira Masih terdiam bingung harus bersikap bagaimana. Sementara Dino mulai mendekat agar bisa menguping percakapan mereka tak lupa membawa minuman yang Fira pesan.
Bagus menggenggam tangan mantan kekasihnya itu,, dibawahnya kedua tangan orang yang masih ia cintai itu dibibirnya. Diciumnya tangan Fira berkali kali, Sangat kelihatan sekali bahwa Bagus sangat merindukan gadis didepannya."Minggu kemarin aku main kerumah kamu sayang, tapi kamu gak ada. Malah kata Mama kamu, kamu sudah tunangan sayang. Bercandanya bener-bener kelewatan banget sumpah gak lucu banget kan Sayang."
Bagus kaget menyadari sesuatu, ia melihat cincin di jari manis Fira." Katakan ini bohong kan, ini cuma akal-akalan orang tua kamu aja kan?" tanya Bagus pada gadis didekatnya.
Fira hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,"Ini bener kok Mas, aku memang sudah tunangan."
"Gak boleh kamu itu milik ku sayang," teriak Bagus bahkan teman teman sudah mulai berbisik ingin tau.
Fira menarik kasar tangan nya yang di pegang Bagus karena pemuda tajir itu, ingin mencopot paksa cincin tunangannya.
Fira mendekat ke arah Dino dan menarik cowok itu kehadapan Bagus. Sedangkan Dino hanya pasrah dia menurut dengan apa yang gadis itu lakukan."Aku datang bareng Mas Dino kita juga udah tunangan." Sontak apa yang Fira katakan mengagetkan Bagus dan seluruh teman reuni diacara itu.
"Aku gak percaya bisa aja kan kalian hanya pura-pura, kamu itu milikku sampai kapanpun tetap jadi milikku.Fira mengerjap kenapa mantan kekasihnya itu sangat percaya diri. Meski Fira masih sangat menyayangi Bagus, namun ia harus melakukan ini Fira bertekad kuat untuk melupakan Bagus,agar harga dirinya tidak diinjak-injak oleh keluarga Bagus. " Kita memang udah tunangan ya kan mas," ucap Fira pada Dino lembut ia bahkan melilitkan tangan Dino di pinggangnya, mungkin supaya lebih menyakinkan pikir Fira.Dino mengangguk membenarkan ucapan Fira, toh memang mereka berdua sudah resmi bertunangan."Dulu gue bener bener kagum sama Bagus dan sekarang gue gak bakal sia-siakan kesempatan baik ini. Kapan lagi gue bisa menang sama Bagus cowok paling kaya yang digilai cewek satu sekolah." batin Dino yakin.
Fira tersenyum manis pada Dino tangannya sibuk membetulkan rambut Dino yang sedikit berantakan, kemudian Dino membalas dengan mencium kening Fira
"Kita saling mencintai jadi jangan ganggu hubungan kita ya! kamu mending cari saja cewek yang kaya dan pantes bersanding sama kamu," ucap Fira ketus pada Bagus. Namun gadis berhijab maroon itu tak berani menatap wajah Bagus takut ketahuan bohongnya.Tiba-tiba Bagus maju menarik kerah kemeja Dino dan memukuli dengan emosi, Dino yang tidak siap jatuh tersungkur dan langsung bangkit untuk membalas pukulan Bagus. Semua anggota reuni menjadi panik dan berusaha melerai pertikaian antara Bagus dan Dino.
Setelah suasana lebih kondusif acara reuni pun dilanjutkan kembali. Bagus ditemani beberapa temannya yang sedang menghiburnya. Sedangkan Dino sedang dibantu Fira mengobati lukanya, yang tentu saja dengan bumbu-bumbu cinta berbalut akting."Mana yang sakit Mas?" tanya Fira pada Dino namun matanya melirik Bagus."Sini sakit banget sayang tadi Bagus mukulnya kenceng banget," balas Dino yang mulai menjiwai peran aktingnya."Sini ya mas" menunjuk ujung bibir Dino yang nampak sedikit membiru. Dan mulai mengobatinya dengan obat merah. Mungkin karena melirik cowok tajir yang membuat wajah Dino bonyok Fira jadi lebih bertenaga mengusap luka Dino."Buset ni anak kenceng banget ngobatinnya, bukannya sembuh gini mah jadi tambah parah," umpat Dino dalam hati.
"Sayang kalau kamu cium luka ini pasti langsung sembuh kan diobatin pake cinta." Fira melotot tak percaya mendengar ucapan Dino
"Dasar cowok gila" batinnya."Mau ya sayang biar cepat sembuh ya_ ya_ ya" Dino tersenyum jail pada Fira. Akhirnya Fira menurut dan mencium pipi Dino sekilas."Kalau gak ada mas Bagus beneran udah gue tonjok lo" bisik Fira ketelinga Dino.
"Emang enak gue kerjain, balas Dino yang juga berbisik.Sementara diseberang sana muka Bagus memerah dia benar-benar cemburu melihat Dino dan Fira. Bagus tak menyangka kalau mantanya itu bakal melupakannya secepat itu. Bagus menyerah dan pergi dari tempat itu. Dia benar-benar muak melihat sang mantan mesra dengan pria lain.
Mungkin orang-orang yang datang ketempat reuni itu menyangka kalau Dino dan Fira benar-benar pasangan yang sangat serasi. Mereka tidak tau saja kalau dibiarkan berduaan mereka akan khilaf. Bukan melakukan hal yang tidak senonoh tapi mereka akan sibuk berdebat.
Fira hanya bisa memeluk erat tubuh sang calon suami karena Dino memacu motornya dengan kecepatan tinggi setelah tadi mendapat telepon dari bapaknya yang mengabarkan kalau ibunya dibawa kerumah sakit dan sedang kritis. Fira tak banyak bertanya ia tahu Dino sedang sangat kalut.Lari secepat mungkin menuju ruangan ibu Nurul. Fira benar-benar kesulitan mengimbangi langkah lebar kaki Dino. Tiba di depan ruangan ibu Nurul, Dino langsung memberondong pertanyaan pada keluarganya Yang sedang berada disana.
"Kanapa ibu bisa kritis sih pak?" tanya Dino pada sang
bapak yang ada di sana. " Ibu tadi jatuh dari kamar mandi Nak, mungkin terpeleset atau apa bapak juga bingung kejadiannya cepat banget." Bapak Dino menjawab tampak wajah pria paruh baya itu yang hanya bisa bersedih.Dino masuk kedalam ruang perawatan sang ibu, sedang Fira ia duduki disamping pak Rahman dan menanyakan kondisi ibu Nurul yang katanya masih kritis. Beberapa saat kemudian terlihat Risma, keluar dari kamar rawat inap Bu Nurul. Mungkin wanita hamil itu bergantian dengan sang adik.
Fira berdiri dan mempersilahkan calon kakak iparnya untuk duduk dikursi yang tadi ia diduduki.
" Papanya intan mana pak ?" tanya Risma pada sang bapak.
"Lagi kekantin nak beli minuman mungkin."
"Mbak gimana kondisi ibu?" Fira bertanya lirih pada wanita hamil itu.
"Ibu masih kritis dek, kita doakan ibu ya semoga cepat melewati masa kritis nya." Fira mengangguk yakin menyetujuinya.Fira memandang iba sosok paruh baya dihadapannya, ia sangat sedih melihat ibu Nurul orang yang amat menyayanginya tak berdaya seperti itu."Cepat sadar ya Bu Fira sayang banget sama ibu," gumam Fira lirih di telinga Bu Nurul.
******"Maaf ya gara-gara ibu sakit kamu jadi pulang kemalaman," ucap Dino usai turun dari motornya setelah sampai di depan rumah Fira.
" Gak papa gue maklum kok namanya juga musibah. Makasih ya soal yang tadi."
" Makasih buat?"
"Soal mas Bagus." Dino tersenyum jadi ingat kejadian di acara tadi
"Iya lo nyante aja, btw salamin buat om sama Tante ya bilangin gue minta maaf karena gak bisa mampir."
"Lo langsung ke rumah sakit? "
"Gue mau pulang dulu bentar terus nanti balik kerumah sakit lagi."
" Ya udah Kamu hati-hati ya!"
"Makasih ya"
Fira melambaikan tangan pada Dino, yang di balas dengan senyuman dan anggukan kepala Dino dengan senyum mengembang ia masuk ke dalam rumah."
"Mana makanan pesenan mama Nduk? Jangan bilang kamu lupa loh." Fira hanya nyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Bener kan lupa. Kamu emang kebiasaan," protes Sarah galak.
"Dengerin dulu cerita aku mah, tadi itu kita buru buru karena Bu Nurul masuk rumah sakit, aku jadi lupa."
"Bu Nurul masuk rumah sakit kenapa Nduk, tadi siang masih telpon nan kok sama Mama." Sarah terlihat kaget begitu pula dengan papanya .
"Katanya sih jatuh di kamar mandi Ma,Fira juga kurang tau gimana sebabnya tadi kata bapak Rahman sama mbk Risma sih gitu."
"Besok kita jenguk kesana ya mah, sekalian ngasih support buat keluarga mereka yang sedang kena musibah" ucap papa Fira pada sang istri
"Iya pah besok pagi-pagi mama mau masak buat dibawa sekalian kesana deh, kamu ikut kan nduk?" Bertanya pada sang putri sang sudah nampak kelelahan.
"Iya Ma, Pa, besok Fira ikut kok. Aku kekamar dulu ya capek. Aku mau cepat-cepat tidur," ucap f6ira sambil beranjak dari duduknya. Menghampiri dan mencium pipi kedua orangtuanya itu. "Kamu jangan lupa bersih-bersih dulu ya nduk""Siap kanjeng ratu" balas Fira mulai kabur kekemarnya sebelum bantal sofa melayang ke kepalanya.
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 9 (Kejutan)Libur adalah hari kebebasan begitu menurut Fira, gadis yang dari tadi hanya rebahan dengan bubbu boneka sapi warna coklat kesayangannya. Hingga suara gedoran pintu kamarnya membuat dia terganggu dan terpaksa membuka pintu kamarnya."Ngapain sih Ma pagi-pagi udah ganggu aja?" Fira menggerutu saat melihat mamanya sedang berdiri didepan pintu kamar tidur nya." Pagi, ini siang Fira," teriak Sarah mulai murka."Anak perawan kok jam segini baru bangun gimana kata orang," tambahnya galak."Udah Mama tenang aja, anak Mama yang paling cantik ini kan udah di keep sama anak temen papa. Mama tinggal pilih bayarnya mau sistem transfer atau COD," ucap Fira ngawur dan berhasil Mendapat hadiah pukulan kemoceng di kepalanya dari Sarah."Kamu udah bangun kok masih ngelindur sih, ngomong ngawur aja."Fira menarik tangan mamanya untuk duduk di a
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 10 (Malam Pertama)Setelah sampai di rumah Dino, Fira langsung membersihkan diri. Tubuh dan hatinya benar-benar sangat lelah. Sedangkan Dino hanya mengantarkan Fira sampai rumah. Kemudian langsung pamit untuk menjemput sang keponakan.Fira mengamati cincin kawin nya dengan Dino yang melingkar dijari manisnya."Sekarang aku udah jadi milik orang, aku udah nikah. Udah gak boleh haha hihi gak jelas tapi lumayanlah ada yang nafkahin kalau mau beli apa-apa tinggal minta," ucapnya meyakinkan dirinya sendiri.Karena tidak ada kegiatan Fira memutuskan untuk pergi ke dapur, kulkas dan melihat ada beberapa bahan makanan dan memutuskan untuk memasak saja."Kamu lagi masak apa, wangi banget kelihatannya enak tuh."Fira terlonjak kaget mendengar suara Dino yang entah datang dari mana tiba-tiba langsung berada disampingnya."Bisa gak sih mas jangan ngagetin kalau jantun
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 11 ( Salah tingkah )Tiba di rumah sakit Dino dan Fira kaget sekaligus senang melihat sedang berkemas memasukan beberapa pakaian sang ibu ke dalam tas, sedangkan ibu Nurul sudah terlihat segar duduk di atas kursi roda.Setelah berbincang-bincang dengan Risma, Dino perlahan mendekati sang ibu yang terlihat sedang bercengkrama dengan sang istri yang tadi langsung menghampiri ibunya."Sudah enakkan Bu?"''Udah Nak , ibu udah ngerasa sehat banget sekarang ni buktinya bentar lagi ibu udah boleh pulang, itu semua berkat istri kamu." melirik Fira yang berada di sebelahnya."Bapak dimana Mbak, kok gak kelihatan?" tanya Dino pelan pada Risma yang sudah selasai berkemas."Bapak lagi ngurus administrasi Din, kalian habis ngapain aja kok baru kesini sudah jam berapa ini?""Hush... pertanyaan kamu ini loh Ris, kasian kan sama Fira mukanya ja
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 12 ( Ada rasa )Sudah genap sepuluh hari Dino dan Fira resmi menjadi pasangan suami istri, hubungan keduanya kini mulai ada perkembangan, tidak pernah ada lagi saling cek cok tidak penting diantara mereka. Meski tidak seperti pasangan pengantin baru pada umumnya, tapi hubungan mereka sudah bisa dibilang membaik.Sinar matahari yang menyilaukan menerobos jandela dan membangunkan Fira dari tidur nyenyaknya. hari ini hari Minggu, otomatis gadis itu libur. Namun, baru membuka matanya ia tersadar kalau saat ini ia tidak tidur di kamarnya. Fira yang terkejut langsung bangun dengan terburu-buru. Dino yang menyadari gerakan cepat istrinya itu mengusik tidurnya."Kami ngapain sih pagi-pagi udah heboh banget, gangguin aku tidur?" Dino berkata sembari memeluk gulingnya kembali"Maaf Mas, aku bangun kesiangan, gak enak aku sama ibu.""Udah kamu tenang aja, ibu juga baka
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 13 ( Menerima 2 )Fira menerima panggilan telepon dari Seseorang di seberang sana, kemudian langsung menekan tombol speaker agar orang tuanya juga mendengar apa yang akan mereka bicarakan."Mas kapan pulang, betah banget disana, Papa sama Mama kangen tuh kayanya," ucap Fira pada orang disambungaan telepon."Oh jadi yang yang kangen cuma Papa sama Mama aja nih, kamu nya enggak, padahal nih ya, aku mau kasih hadiah buat adik aku yang paling bawel, tapi karena kamu gak kangen? ya udah gak jadi aja," balas Lukman kakak kandung Fira diseberang sana."Ya kangen banget lah Mas, jangan jadi kakak yang durhaka deh, cepat pulang ya mas!""Maaf ya Fir, mungkin mas belum bisa pulang dulu, soalnya disini masih ada kerjaan yang belum selesai, nanti kalau tugas mas udah kelar, aku janji secepatnya pulang kok."Fira cemberut, hatinya seakan diremas kuat, hanya ingin bertemu Lukman kakak
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 14 ( Ngambek )Fira membolak-balik majalah di tangannya dengankasar, kedua netra perempuan cantik itu, tak lepas melirik Dino yang nampak sedang asyik berbincang dengan gadis seksi berbaju sangat ketat bernama Siska, karyawan di toko milik keluarga Dino.Hati Fira seperti disiram bara api, tubuhnya menegang kedua matanya tiba-tiba mengembun tak bisa ia kontrol. Fira terbakar api cemburu apalagi Siska sedari tadi menempel terus pada Dino.Setelah selesai dengan mengecek beberapa stok yang kosong ,Dino segera menghampiri istrinya. Fira yang melihat suaminua melangkah mendekatinya langsung menghapus air matanya. Karena tak ingin suaminya tahu bahwa dia tengah menangis.'Yang, didekat lampu merah sana ada yang jualan seblak, kamu mau coba gak?"Fira hanya menggeleng lemah, selera makannya benar-benar sudah hilang s
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 15 ( Tamu Tak Diundang )Dino menatap cemas pintu kamar mandi didepannya,sudah lima menit berlalu namun sang istri tak kunjung menampakkan wajahnya. Kenapa menunggu sedemikian menyebalkan seperti ini. Masih menerka-nerka sebenarnya apa yang dilakukan istrinya didalam sana, kenapa lama sekali.Jemari Dino mengetuk-ngetuk pelan pahanya sendiri, hingga suara pintu kamar mandi yang terbuka bagaikan oase digurun pasir untuk Dino."Gimana hasilnya Sayang?"Setelah menelisik raut wajah istrinya yang muram nyaris menumpahkan cairan bening dikedua sudut matanya, Dino jadi menyesal, kenapa tadi dia semangat sekali bertanya hasil tes dari cairan urin pagi milik istrinya itu.Fira menggelengkan lemah tak bertenaga, kemudian menyerahkan benda pipih yang baru saja ia gunakan yang terlihat bergaris satu itu pada sang suami. Kemudian ia menerus
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 16 ( Awal Prahara)Fira masih mendengarkan dengan seksama , masih kepo dengan apa yang sebenarnya mereka perdebatkan. Fira tak ingin mengambil kesimpulan sendiri, yang malah merugikannya."Pokoknya saya minta pertanggungjawaban dari Dino, kalau tidak, saya bisa laporkan kasus ini pada polisi, atau saya bikin viral di Internet," ucap wanita paruh baya dengan emosi yang meluap-luap."Gak aku gak mau Tante, aku sudah punya istri," Dino menjawab tegas."Kamu boleh benci sama aku Din, tapi anak yang ada dalam kandungan aku itu anak kamu, darah daging kamu sendiri, dulu kita lakuin itu bersama, kenapa kamu tidak mau tanggung jawab dengan apa yang sudah kamu perbuat," ucap wanita cantik di hadapan Dino dengan penuh berderai air mata.Fira menutup mulutnya sendiri, kemudian mundur beberapa langkah mendengar ucapan wanita hamil yang kemarin sempat menanyakan Dino.Hingga tubuhnya
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 25 ( Petunjuk )Dino berlari terburu-buru menuju sebuah kedai bakso di pinggir jalan ya sudah lumayan sepi, setelah masuk Dino melihat hanya ada tiga orang di dalamnya, dua orang lawan jenis duduk berjejer di bangku sebelah kanan, sedangkan satu lagi seorang wanita duduk sendirian di sebelah kiri. Kedua kakinya kemudian melangkah dan duduk di samping wanita yang dari tadi melamun."Ya ampun Mas Dino dari mana aja, udah ditungguin juga dari dua jam yang lalu," sambar Maya pada orang yang baru saja mendudukkan diri di sebelah Fira itu."Lain kali kalau nggak bisa nepatin, ngak usah pakai janji-janjian segala, lihat aju tuh muka Fira udah kusut kayak gitu, kayak jemuran Bu Saodah yang udah seminggu nggak disetrika dan dibiarkan menggunung di keranjang, lecek, kusut, apek banget dari tadi, aku aja sampai takut Mas ngeliatnya," tambah Maya lagi.Dino menatap sedih wanita di sebelahnya yang engga
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 24 ( Bertemu Detektif )"Mas, kalau ternyata aku nggak bisa hamil gimana ?" lirih pelan Fira pada Dino dengan mata berkaca-kaca."Kok kamu jadi pesimis gitu sih, aku yakin kok, apa kamu meragukan kemampuan aku, mau aku buktikan sekarang ," jawab Dino dengan tatapan mesumnya.Fira mencubit pelan perut Dino, " Kamu beneran ngeselin tau? Aku serius bukan bercanda. Terus misalkan anak yang ada di dalam perut mbak Dewi itu beneran anak kamu gimana? Apa kamu akun ninggalin aku dan menerima mbak Dewi seutuhnya?""Kamu gak boleh bicara kayak gitu, aku gak suka."Dino membingkai wajah Fira dengan kedua tangannya, bagaimanapun pria itu juga resah, sejak kedatangan Dewi kerumahnya hatinya selalu gamang."Yang, sini dulu dengerin aku dulu, jangan seenaknya membuat kesimpulan sendiri." Menepuk kedua pelan kedua kakinya, agar Fira segera naik ke pangkuannya.
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 23 ( Penyelidikan Dimulai )"Menantu ibu ini mau pada kemana sih? Kok jam segini udah pada cantik banget," tanya ibu Nurul pada Fira dan juga Dewi yang kini sedang menyiapkan sarapan di meja makan."Kita mau jalan-jalan Bu, terus mau lanjut ke salon nanti kalau sempat," jawab Fira sembari meletakkan Lima piring yang dia bawa ke atas meja."Apa ibu mau ikut sekalian," tambahnya lagi agar ibu mertua itu tidak curiga, karena yang mengetahui rencana ini hanya dirinya dan Dino."Kalu ke salon ibu ngak mau ah, soalnya suka ngantuk." Bu Nurul menjawab sambil terkekeh pelan.Tak lama berselang dua orang laki-laki penghuni rumah itu sudah ikut bergabung dengan mereka diatas meja makan berbentuk bundar itu.Pak Rahman kemudian duduk, lalu mengambil sepiring nasi goreng buatan istrinya. Sedangkan putranya Dino, yang saat ini terlihat sangat segar, dia
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 22 ( Sedikit Hati Nurani Fira )Seminggu telah berlalu, kini Dewi sudah diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya di rumah sakit.Malam ini Fira terbangun dari tidur nyenyaknya, karena merasakan lapar, "Padahal tadi sudah makan banyak, kenapa sekarang laper banget sih?" gumamnya dalam hati. Disingkirkannya tangan kekar suaminya yang tengah memeluknya dari belakang, kemudian melangkah pelan agar tidak membangunkan tidur manis Dino.Duduk bersila di atas karpet tebal di ruang TV, Fira memasukan beberapa biskuit sekaligus kedalam mulutnya, entah karena apa, belakangan ini wanita itu mudah sekali terasa lapar.Braaaaak___kkTerdengar suara benda jatuh dari arah dapur, Fira terlonjak kaget, tangannya gemetar seketika, jantungnya berdegup kencang. Fira takut setengah mati, "Suara apa itu, aduh Mama tolongin aku! tapi jangan-jangan itu maling, masak iya ka
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 21 ( Ide )Fira menatap nanar pemandangan di dalam ruangan yang saat ini Dewi tempati, air matanya luruh seketika, sudut dalam hatinya seperti terhunus samurai yang tajam, tulang dalam tubuhnya mendadak melemas, jika tidak berpegang pada tembok di sampingnya wanita itu mungkin sudah roboh.Meski semua ini adalah ide darinya, namun menjalaninya tak semudah membalikkan telapak tangan, dia tetap sakit hati, melihat Dino mengelus perut buncit Dewi dengan lembut sambil tersenyum manis.Ibu Nurul yang baru saja mengambil dompetnya yang sempat tertinggal di dalam taksi, ikut menatap pandangan menantu kesayangannya, Beliau terkesiap melihat kedekatan Dino dan Dewi saat ini." Kamu sabar dulu ya Nduk, biar nanti Dino , ibu yang kasih tau" ucap ibu Nurul berusaha menghibur Fira sambil mengelus punggung menantunya itu.Fira berusaha mengendalikan perasaannya sendiri,
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 20 ( Berdamai )Fira menjatuhkan bobot tubuhnya di lantai dapur, duduk jongkok kemudian menenggelamkan kepalanya di antara lipatan kakinya. Fira berusaha menahan tangisnya yang sudah nyaris keluar. Bahu Fira berguncang, hanya isakan kecil yang terdengar sangat memilukan. Dia cemburu, sangat cemburu, hanya dengan melihat tatapan mata sepasang suami-isteri di meja makan tadi saja hatinya sudah sehancur ini.Kemudian Dino datang menghampiri istrinya, memeluk erat bahu Fira yang nampak terguncang hebat." Maaf Sayang kalau tadi aku sempet nyakitin kamu, kamu jangan kayak gini dong!""Aku gak papa kok Mas, aku ngerti bagaimanapun jugakan Dewi istri kamu juga. Udah sana kamu lanjutin makan kamu lagi!""Aku gak mau makan, kalau kamu juga gak makan!""Tapi aku masih kenyang Mas, tadi sempet ngemil tadi"D
Awalnya Terpaksa Akhirnya Terjerat Bab 19 ( Pamer Pada Istri Muda ) Dewi masih menyaksikan adegan panas di depannya, wanita yang sedang hamil itu melihat sendiri bagaimana Dino melumat lembut bibir Fira, tangan Dino memeluk posesif pinggang ramping kakak madunys itu,sementara Fira, hanya menginginkan arus permainan lidah Dino yang selalu memabukkan dirinya. "Ehheeemm!! " Karena sudah tak tahan dengan adegan didepannya, Dewi berdehem keras supaya Dino dan Fira juga menyadari keberadaannya. "Ngapain sih kamu disini? kalau mau masuk, masuk aja, gak usah gangguin kita," ucap Dino pada Dewi tanpa sedikitpun menoleh, karena sedang membersihkan bekas ciumannya di bibir Fira. Dewi akhirnya meninggalkan mereka berdua dengan perasaan dongkol, kemudian ia masuk dalam kamar kemudian menutup pintu dengan sangat keras. Sepeninggal Dewi, Fira dan Dino melakukan toss kemenangan, setidaknya rencana pertama mereka h
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 18 ( Menikah Lagi )Berada dalam satu ruangan dalam keadaan mabuk, Dino dan Dewi saling meracau tidak jelas. Dewi bahkan berkali-kali memukuli tubuh Dino kemudian, secara tidak sadar Dewi mulai membenamkan bibir pada bibir Dino, Dino yang dalam pengaruh alkohol mengira orang yang sedang melumat bibirnya itu adalah Risa kekasihnya, mulanya Dino tak membalas namun, karena hawa panas mulai merasuki tubuhnya Dino mulai membalas permainan Dewi dengan rakus dan posesif, kemudian menggiring tubuh sintal nan seksi Dewi keatas ranjang, akhinya mereka melakukan kesalahan dan kebodohan yang selalu Dino sesalkan sepanjang hidupnya.#Flasback off#Fira masih terdiam ketika Dino mengakhiri ceritanya.Wanita yang kini ditinggalkan merantau keluar pulau oleh semua anggota keluarganya itu bingung, ia kembali menimbang keputusan apa yang akan ia ambol kedepannya."Mas, aku mohon kamu harus
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 17 (Kenyataan Pahit )Akhirnya Dino pun mengajak Fira untuk makan malam di sebuah restoran khas makanan Sunda. Meskipun sedih dan bercampur kesal Fira mampu menghabiskan makanannya dengan bersih tanpa sisa. Ternyata apa yang orang katakan itu benat adanya, kalau hati kita sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, selera makan kita pun jadi meningkat.Dino tersenyum singkat ketika melirik Fira makan dengan sangat lahapnya. Namun, jauh dalam lubuk hatinya sangat sakit, menghadapi kenyataan yang akan segara ia hadapi."Habis ini kita kerumah sakit sebentar ya, ibu mau ketemu sama kamu!"Tiba-tiba saja Fira tersedak hingga minuman yang ia minum sedikit tumpah." Kamu pelan-pelan dong minumnya!"Fira hanya melirik sengit pada Dino, seraya berkata,"Emang siapa yang sakit, cewek yang lagi hamil anak kamu itu ya?" Fira berucap sengit dan n