Share

BAB 39. Keributan di Aula padepokan

“Biaya belajar silat di sini tidak murah. Kau lihat sendiri cantrik di sini sangat banyak, tentu menghidupi mereka perlu biaya yang tak sedikit,” Permana membuka suara setelah Juragan Karta mengutarakan maksudnya menitipkan Mbayang di perguruan segaran.

Mbayang gelisah, duduk mulai tak tenang mendengar penuturan Permana. Dia ingin sekali memotong pembicaraan pimpinan sementara padepokan ini. Dia sudah kehilangan minat belajar ilmu pada orang-orang terlihat picik dan mata duitan itu.

Berbeda dengan Mbayang, Juragan Karta yang sudah kenyang pengalaman lebih tenang menghadapinya. Dia juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Baginya, yang penting Mbayang menyingkir dulu dari rumah selain agar tidak terlibat asmara dengan Candrawati, juga menjaga agar Mbayang aman, dari tangan jahat istrinya. Sukur-sukur kalau Mbayang nantinya bisa menjadi pendekar yang sakti. soal biaya tak jadi soal baginya.

“Apakah ini cukup!” Juragan Karta mengahaturkan satu kantong besar uang perak pada Permana.

M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status