Home / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 114 - PENGAJUAN PERCERAIAN

Share

BAB 114 - PENGAJUAN PERCERAIAN

last update Last Updated: 2025-01-03 12:55:11

Beberapa hari kemudian.

Viola terlihat gusar, ia mendengar kabar jika Arthur belum menemukan Bianca. Bahkan Bianca tidak menghubunginya sama sekali. Kemarin saat Viola bertemu dengan Caroline, Caroline mengatakan jika Steven membantu untuk menemukan Bianca.

Viola tidak habis pikir, kenapa Bianca tidak menguhubungi dirinya ataupun Caroline. Bahkan ponselnya pun sudah lama tidak aktif. Sungguh jika sampai terjadi sesuatu pada Bianca, maka Viola orang pertama yang akan memberi pelajaran untuk Arthur dan mantan kekasihnya yang kurang ajar itu. Beraninya mengusik kehidupan rumah tangga sahabatnya.

Hari ini Viola akan mengunjungi perusahaan Richo. Ia mendengar Richo pun membantu Steven untuk mencari Bianca. Ia tidak menyangka Bianca membayar orang untuk menghapus namanya dalam daftar penerbangan.

Kini Viola sudah tiba di perusahaan milik Richo. Jika bukan karena sahabat baiknya, dia tidak akan mau bertemu dengan Richo lagi. Viola berjalan masuk ke dalam lobby perusahaan dan menuju recep
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Arthur&Bianca   BAB 115 - BIANCA AKAN SELALU MENJADI MILIKKU

    "Tapi tuan, ada hal penting yang harus saya sampaikan." ucap Alvin yang mulai gugup, ia sangat takut dengan tatapan tajam dari tuannya ini."Ada apa? cepat jangan membuang waktu ku." tukas Arthur, dingin, Ia tidak ingin berlama-lama, Ia harus segera menemui istrinya."Tuan Gustaf pengacara keluarga Nyonya Bianca menghubungi pengacara anda tuan, saat ini Nyonya Bianca sudah mengajukan perceraian," kata Alvin yang tidak berani menatap tuannya.Wajah Arthur memucat, ia bahkan tidak sanggup berkata-kata. Mendengar ucapan dari Alvin, perasaan yang ia alami kini ketakutan kehilangan istri dan anaknya. "Kau jangan bercanda Alvin," tukas Arthur, dingin dengan sorot mata tajam. "Saya tidak bercanda tuan, Nyonya Bianca sudah meminta pengacaranya untuk mengurus perceraian dengan anda." jawab Alvin, ia masih menundukan kepalanya tidak berani menatap tuannya. "Tidak! sampai mati aku tidak akan pernah bercerai dengan Bianca!" teriak Arthur kencang."Katakan pada Gustaf, jika dia masih ingin menj

    Last Updated : 2025-01-03
  • Arthur&Bianca   BAB 116 - I FOUND YOU

    Auckland, New Zealand. Pukul sepuluh pagi, Arthur sudah tiba di Auckland, New Zealand. Arthur sudah meminta Alvin untuk segera menyewa mobil berserta dengan supir saat mereka berada di Auckland. Tidak lama kemudian supir pun sudah menjemput Arthur, kemudian Arthur duduk di kursi penumpang, sedangakan Alvin duduk di kursi depan. "Alvin. apa kau sudah tahu dimana istri ku tinggal selama di Auckland?" tanya Arthur sambil menoleh ke arah luar. "Sudah tuan, nyonya menginap di The Rees Hotel, Luxury Apartements & Lakeside Residences." jawab Alvin dari kursi depan. "Berapa lama lagi kita akan tiba di sana?" tanya Arthur kembali, ia sudah tidak sabar bertemu dengan istrinya. Ia sudah tidak sabar untuk menjelaskan semua kesalah pahaman ini. "Sekitar tiga puluh menit lagi kita akan sampai tuan," jawab Alvin. "Good, Aku sudah lama sekali tidak ke Auckland, bahkan terakhir aku datang karena pertemuan bisnis dengan salah satu pengusaha asal New Zealand. Itu pun sudah sangat lama. Kini aku ke

    Last Updated : 2025-01-03
  • Arthur&Bianca   BAB 117 - PENOLAKAN BIANCA

    Viola bediri di depan Richo. Ia masih terlihat gusar, karena Richo masih belum memberitahukan dimana Bianca sahabatnya. "Richo, aku tidak memiliki banyak waktu dengan mu. Aku sudah ke perusahaan mu sejak kemarin dan hari ini aku harus datang lagi. Katakan kemana Bianca pergi?" tanya Vioala yang sudah tidak sabar. Ia lelah harus kembali ke perusahaan Richo. "Anggap saja, kau sedang mengunjuingi ku." balas Richo sambil menatap macbooknya, ia tidak menoleh sama sekali ke arah Viola. "Cepatlah katakan dimana Bianca. Dia itu sahabat ku satu-satunya. Aku selalu cemas memikirkannya." seru Viola, ia meremas rambutnya dan terus mondar mandir di ruang kerja Richo. "Aku rasa Arthur sudah menemukan Bianca. Kau tenanglah, Biarkan Arthur menyelesaikan masalahnya," kata Richo dengan suara dingin dan tanpa menoleh ke arah Viola. "Tapi aku berhak tahu keberadaan sahabat ku. Jika Arthur melukai sahabat ku lagi, maka aku akan segera menjemput Bianca." balas Viola. Ia memang sudah merencanakan ini.

    Last Updated : 2025-01-03
  • Arthur&Bianca   BAB 118 - HANYA MENGUTAMAKAN BIANCA

    "Clarissa, hentikan sayang kau bisa melukai diri mu nak," ucap Pauline yang tengah menenangkan putrinya."Lebih baik aku pergi saja ma, aku tidak sanggup. Arthur pergi dari ku ma." ucap Clarissa lirih, tangan kanannya memegang pecahan kaca yang dia percahkan dari vas bunga."Tidak nak, mama tidak punya siapa pun. Mama berjanji, mama akan memberikan apapun pada mu sayang. Jangan tinggalkan mama sendiri sayang." ucap Pauline yang panik."Aku tidak bisa hidup, jika tidak ada Arthur ma. Kenapa wanita itu bisa mengambil Arthur? apa kelebihannya dari pada ku ma? aku bahkan lahir dari keluarga yang melebihi dirinya. Dia hanya seoranag designer, aku melebihinya ma. Aku memiliki segalanya." seru Clarissa, air matanya terus membasahi pipinya. "Sayang, terkadang cinta muncul bukan dari seberapa cantiknya diri kita sayang. Banyak kisah seorang pangeran yang mencintai seorang gadis biasa. Mama rasa kamu harus mneyerah dengan perasaan mu pada Arthur. Kau bisa mendapatkan pria yang jauh lebih hebat

    Last Updated : 2025-01-03
  • Arthur&Bianca   BAB 119 - PENJELASAN ALVIN

    Sinar matahari pagi membangunkan Bianca, perlahan Bianca mulai membuka matanya. Ia mengambil ponselnya di atas nakas, ia melihat kini sudah pukul tujuh pagi. Ia langsung bangun dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dua puluh menit kemudian, Bianca sudah selesai membersihkan diri. Ia memakai mini dress berwarna putih lengan pendek dan sepatu flat shoes yang kemarin dia beli. Ia sudah tidak lagi menggunakan high heels. Mungkin jika ada acara tertentu dia akan memilih menggunakan wedges. Itu pun jika memang di perlukan, jika tidak ia memilih menggunakan flat shoes. Kemudian, Bianca berjalan keluar kamar. Ia memilih untuk breakfast di tempat breakfast dari pada harus di kamar. Setibanya ia di tempat breakfast ia melihat Tasya yang duduk di sudut kanan. Ia mengambil sarapannya dan kemudian berjalan ke arah Tasya dan Bianca memilih duduk berhadapan dengan Tasya. "Bianca, bagaimana kabar mu?" tanya Tasya sambil tersenyum saat melihat Bianca duduk di hadapannya. "Ak

    Last Updated : 2025-01-03
  • Arthur&Bianca   BAB 120 - PERJUANGAN ARTHUR I

    Bianca duduk di tepi ranjang sambil membaca majalah fashion. Ia merasakan jenuh, selaama di New Zealand, ia memang sudah lama tidak mendesign. Terkadang ada customer yang memaksanya. Bianca pun hanya mendesign untuk customernya jika customernya benar-benar mendesak dirinya. Itu pun hanya satu atau dua gaun saja. Bianca mengambil ponselnya di atas nakas, ia melihat kini sudah pukul delapan malam. Entah kenapa Bianca ingin sekali keluar di malam hari. Kemudian Bianca mengganti pakaiannya dengan celana panjang dan atasan yang juah lebih tertutup. Rambut di ikat asal, dengan polesan make up yang sangat tipis. Tanpa polesan make up pun Bianca sudah terlihat sangat cantik. Bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, bibir merah ranumnya. Kulit putih dan halus memperlengkap keindahan dirinya. "Lebih baik aku ke Auckland night market" gumam Bianca. Auckland night market adaalah salah satu pasar malam terbesar di Auckland. Saat di New York, Bianca memang tidak pernah mendatangi night market

    Last Updated : 2025-01-03
  • Arthur&Bianca   BAB 121 - PERJUANGAN ARTHUR II

    Saat tiba di kamar Arthur, Arthur langsung menurunkan Bianca. Dengan cepat ia langsung mengunci kamarnya agar Bianca tidak bisa melarikan diri lagi. "Aku ingin kembali ke kamar ku Arthur! menyingkirlah!" seru Bianca yang berusaha untuk pergi, namun Arthur tetap berdiri di hadapan Bianca, ia menghalangi Bianca agar tidak bisa pergi. "Kau akan pergi meninggalkan kamar ini, jika kau mendengarkan penjelasan ku. Aku sudah tidak bisa lagi menunggu. Aku tidak ingin membuat mu salah paham Bianca." tukas Arthur dengan suara lemah. Ia sudah tidak bisa lagi menunggu, ia harus segera memberitahukan semuanya."Tidak ada lagi yang perlu di jelaskan! aku sudah tahu semuanya! lebih baik kau kembali ke New York. aku sudah meminta pengacara ku untuk mempercepat perceraian kita." seru Bianca dengan tenang. Ia berusaha tidak emosi. "Bukan kah aku sudah memberitahu mu? jika aku tidak akan pernah melepaskan mu dari genggaman ku. Sejauh mana kau berlari, aku akan tetap bisa menemukan mu. Sejauh mana kau

    Last Updated : 2025-01-04
  • Arthur&Bianca   BAB 122 - SECOND CHANCE

    Hingga kemudian Bianca mengalungkan tangannya di leher Arhur. Arthur tersentak dengan Bianca yang memeluknya. Dengan cepat Arthur balik memeluk Bianca dan menarik Bianca ke pangkuannya.Perlahan tangis Bianca mulai berhenti di dalam pelukan Arthur."Aku mencintai mu Arthur." ucap Bianca dengan suara lemah, kini Bianca berada di pelukan Arthur."Aku lebih mencintai mu Bianca, aku berjanji tidak akan pernah melukai mu." ucap Arthur serak, ia terus memeluk Bianca dengan erat. Ia mencium aroma tubuh istrinya yang sudah lama ia rindukan.Bianca semakin memperat pelukannya. Bohong jika dia tidak merindukan pria ini. Bianca sangat merindukan suaminya. Merindukan pelukan yang selalu membuatnya nyaman. "Aku merindukan mu, merindukan diri mu yang berada di pelukan ku. Aku sangat merindukan mu Bianca." bisik Arthur, kemudian ia terus mengecupi leher Bianca. "Jika suatu saat kau menutupi sesuatu dari ku, maka aku akan benar-benar meninggalkan mu." ucap Bianca, lalu Arthur menarik dagu Bianca me

    Last Updated : 2025-01-04

Latest chapter

  • Arthur&Bianca   BAB 240 - MERASA BERSALAH

    Satu minggu kemudian...Bianca tengah duduk di sofa sembari menyusui Nathan. Bianca tersenyum melihat bayi mungilnya. Wajahnya sungguh mirip dengan Justin saat Justin masih bayi. Bianca mengusap pelan pipi Nathan. Kini hidupanya benar-benar sempurna. Memiliki suami yang mencintainya dan memiliki dua putra yang sangat tampan. Suara dering ponsel terdengar, Bianca mengambil ponselnya dengan tangan kanannya. Tangan Kiri Bianca tengah menopang kepala Nathan yang masih menyusu padanya. Bianca menatap ke layar ponsel, tertera nama Irina di layar ponselnya. Kening Bianca berkerut dalam ketika melihat nama Irina. Tidak biasanya Irina menghubungi dirinya. Tanpa menunggu lama, Bianca mengusap tombol hijau untuk menerima panggilan. Sebelum kemudian, Bianca meletakan ponselnya di telinganya. "Irina?" sapa Bianca saat panggilan terhubung. "Bianca? Kau masih menyimpan nomorku?" tanya Irina dari seberang line. "Tentu Irina, aku masih menyimpannya. Apa kabar Irina?" "Aku baik, bagaimana denganmu

  • Arthur&Bianca   BAB 239 - NEVER GIVE UP

    Beberapa bulan kemudian.. Di ruang operasi, Arthur terus berada di samping Bianca. Bayi dalam kandungan Bianca, tidak dalam posisi yang tepat. Hingga akhirnya dokter menyarankan untuk Bianca kembali operasi caesar. Arthur terus mengecupi kening Bianca saat dokter melakukan proses operasi. Sudut mata Bianca mengeluarkan air mata haru, dia kembali bisa melahirkan buah cintanya dengan Arthur. Oeee...Oee.... Sura tangis bayi pecah di ruang operasi. Air mata Bianca menetes ketika mendengar bayinya menangis. Arthur mengecup kening istrinya. Mata Arthur tidak mampu lagi menahan, air matanya menetes saat mendengar suara bayi. "Terima kasih sayang," bisik Arhur. "Bayi laki-laki," ucap sang dokter. Tidak perduli apa jenis kelaminya, terpenting bagi Bianca dan Arthur anaknya lahir dengan selamat. Kehamilan yang kedua ini, Bianca memang sengaja tidak memeriksa jenis kelamin bayinya. "Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Me

  • Arthur&Bianca   BAB 238 - NOT ALL GETTING THE HAPPINESS

    Viola duduk di tepi ranjang, menatap Richo yang masih terus menutup matanya. Dokter memang mengatakan peluru tidak mengenai jantung Richo, tapi hingga detik ini Richo masih juga belum sadar. Beberapa hari ini, Viola menjalani harinya begitu berat. Viola merasa kehilangan sosok Richo yang setiap hari selalu mengganggunya. Viola menyentuh tangan Richo, mengelus pelan."Richo, kapan kau bangun? Aku merindukan mu Richo..." air mata Viola tidak mampu lagi tertahan. Dia sungguh merindukan kekasihnya itu. Rasanya beberapa hari tanpa Richo dia benar-benar merasakan tidak lagi bernyawa. "Selama ini aku selalu menutupi perasaan ku. Aku menyukai cara mu yang tidak pernah menyerah mendapatkan ku. Aku sungguh menyukai setiap cara mu Richo. Kau tidak pernah lelah mengejar ku. Bahkan berkali-kali aku mengusir mu dari kehidupan ku, kau tetap meminta ku menjadi wanita mu. Andai waktu bisa di putar, sudah sejak awal aku menerima mu." "Masa lalu mu memang membuat ku ragu menerima mu. Tapi percayalah,

  • Arthur&Bianca   BAB 237 - MEMBERI PEMBALASAN

    Beberapa hari kemudian... Altov turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam rumah tempat dimana dia menyembunyikan Clarissa. Altov masih mengurung Clarissa sebelum menjebloskannya ke dalam penjara. Sebenarnya Arthur tidak setuju dengan apa yang di rencanakan Altov, tapi Altov memiliki alasan tersendiri mengurung Clarissa. Tidak hanya Clarissa, tapi Jesslyn yang turut membantu Clarissa juga di kurung oleh Altov. Alasannya karena permintaan dari Viola. Saat itu ketika Viola mendengar Jesslyn sudah berhasil di tangkap oleh Altov, Viola meminta waktu sebentar sebelum menjebloskan Jesslyn ke penjara. "Tuan," sapa Christian saat Altov melangkah masuk ke dalam. "Dimana Clarissa?" tanya Altov dingin. "Masih berada di kamarnya tuan," jawab Christin. Altov mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Tempat dimana Clarissa di kurung. Setiap kali Altov bertemu dengan Clarissa, dia merasa dirinya tidak berguna. Harusnya sejak awal Altov menyeret paksa Clarissa meningg

  • Arthur&Bianca   BAB 236 - MENANGKAP PELAKU

    Arthur dan Drake kini pergi ke tempat persembunyian Clarissa. Alvin sudah memberikan informasi saat ini Clarissa dan Jessly dalam perlindungan Jasson Steele. Itu artinya Arthur sendiri yang harus turun tangan. Tidak hanya Arthur, tapi Drake juga turun tangan. Drake ingin langsung berhadapan dengan Jasson. Jika sampai Jasson mempersulit, maka tidak ada pilihan lain bagi Drake untuk melakukan tindakan kekerasan. Mobil Arthur telah tiba di sebuah rumah yang jauh dari Manhattan. Arthur tahu, Jasson memang sengaja menyembunyikan Clarissa di tempat ini. Arthur dan Drake turun dari mobil. Beberapa pengawal Arthur dan Drake berada di belakang. Arthur tersenyum melihat penjagaan ketat demi menyelamatkan Clarissa. Tapi Arthur tidak perduli sedikit pun. Arthur dan Drake tetap melangkah masuk ke dalam. Langkah Arthu terhenti ketika pengawal Jasson menghadang dirnya. Alrthur tersenyum sinis menatap para pengawal Jasson yang menghalanginya. Rupanya Jasson memang berniat untuk melawan dirinya. Sun

  • Arthur&Bianca   BAB 235 - PELAKU SEBENARNYA

    Perlahan Bianca mulai membuka matanya, dia menatap ruangan putih. Bianca menoleh dan melihat ada Arthur dan Paula yang berjaga di sisinya. Mereka sama-sama tersenyum saat Bianca sudah membuka matanya. "Bianca? Kau mendengar ku?" Arthur mengelus dengan lembut pipi Bianca. "Arthur kenapa aku di sini?" Bianca mengerutkan keningnya. Dia berusaha mengingat kenapa dirinya berada di rumah sakit. Namun, ketika Bianca mengingat sesuatu. Ingatan di kepalanya begitu jelas tentang Tasya, Richo dan Ella yang tergeletak dengan berlumuran darah. Wajah Bianca langsung memucat, saat dia mengingat semuanya. "Arthur? Bagaimana keadaan Tasya? Richo dan Ella bagaimana?" Bianca semakin panik, kepalanya semakin sakit dan memberat."Ssst, jangan pikirkan itu Bianca. Aku yakin mereka akan selamat," Arthur membawa tangannya mengusap lembut perut istrinya. "Aku minta pada mu, jangan memikirkan hal berat, Dokter mengatakan kandungan mu lemah. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kita." Sebelumnya dokter

  • Arthur&Bianca   BAB 234 - KEKACAUAN

    Bianca menatap cermin, kini tubuhnya sudah terbalut dengan gaun berwarna gold dengan model atas kemben. Hari ini adalah ulang tahun putranya, Justin. Bianca masih tidak menyangka usia Justin sudah satu tahun. Perjuangan yang Bianca hadapi dulu saat melahirkan putranya itu, tidak pernah bisa terlupakan. Beruntung Tuhan masih melindungi dirinya dan putra kesayangannya. Arthur yang melangkah masuk ke dalam kamar, dia menatap istrinya sudah terbalut dengan gaun yang membuat istrinya terlihat sangat cantik dan seksi. Arthur mendekat, dia langsung memeluk Bianca dari belakang. Memberikan kecupan di tenguk leher. hingga ke pundak mulus milik istrinya itu. "Kenapa kau selalu cantik hem?" bisik Arthur di sela-sela kecupannya. Bianca tersenyum, lalu membalikan tubuhnya menatap lekat wajah suaminya. Bianca mengelus lembut rahang Arthur. "Dan kau selalu tampan."Arthur mengeratkan pelukannya. "Aku rasanya tidak ingin keluar kamar. Aku ingin terus di sini bersama mu." "Kau ini bagaimana! Putra

  • Arthur&Bianca   BAB 233 - SADNESS OR HAPPINESS?

    Viola menyandarkan punggungnya di sofa. Sejak kejadian dirinya bertengkar dengan ayahnya, Viola lebih menyendiri. Daisy ibunya kini sudah mengetahui semuanya. Viola sengaja mengatakan langsung pada Daisy. Viola tidak ingin Daisy terus tertipu pada Carlos yang memberikan sebuah cinta palsu. Selama ini Carlos selalu menunjukan peran ayah yang terlihat begitu sempurna. Tapi kenyataan yang Viola dapatkan ayahnya sendiri berusaha mengahancurkan kehidupannya. Richo melangkah masuk ke dalam rumah, dia menatap Viola tengah melamun. Richo langsung berjalan mendekat ke arah Viola, dan langsung duduk di samping kekasihnya itu. "Kau sedang memikirkan apa?" tegur Richo yang membuat Viola menghentikan lamunannya. Viola mengalihkan pandangannya dan menatap Richo yang duduk di sampingnya. "Kau sudah pulang? Maaf aku tidak menyadari kau datang." "Ada yang kau pikirkan?" Richo kembali bertanya, dia menatap wajah kekasihnya terlihat begitu muram. "Tidak ada," jawab Viola yang berbohong. Dia tidak i

  • Arthur&Bianca   BAB 232 - BERTEMU CARLOS

    Hari ini hari dimana Viola meminta Richo menemani dirinya untuk bertemu dengan ayahnya. Viola sengaja meminta Richo untuk menemani dirinya. Viola ingin tahu apa reaksi dari ayahnya setelah dia mengetahui semuanya. "Apa kau yakin ingin bertemu dengan ayah mu?" tanya Richo yang kini berada di depan mobil. Sebelum masuk, dia kembali memastikan pada Viola. Viola mengangguk. "Kita harus menemuinya. Aku ingin langsung melihat tindakan apa yang dia ambil setelah melihat kita berdua." "Allright, dengan senang hari aku bertemu dengan calon mertua ku." Richo masuk ke dalam mobil. Begitu pun dengan Viola. Kemudian Richo mulai melanjukan mobilnya meninggalkan halaman parkir mansionnya. "Apa kau sudah tahu dimana rumah ayah ku yang baru?" Viola membuka suara ketika Richo tengah fokus melajukan mobil. "Lebih tepatnya itu adalah rumah lama ayah mu. Rumah itu tempat tinggal ayah mu dan Aria. Aku rasa Jesslyn juga berada di sana. Karena tadi aku meminta assistant ku dan melihat apartemen Jesslyn

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status