Kami sampai di rumah Naomi ketika matahari hampir tenggelam. Lampu rumahnya masih belum dinyalakan, sehingga Naomi menjadi lebih dewasa. Dia bahkan turun dari mobil Daniel sebelum benar-benar berhenti.
Ketegangan itu membuatku ikut turun.
“Ada apa?” kataku sembari mengikutinya.
“Kei tidak pernah lupa menyalakan lampu,” katanya tegang.
Dia berjalan cepat ke pintu, sementara Daniel tertatih-tatih mengikuti kami. Aku terdiam, bau yang familier itu tercium samar. Sehingga aku segera berbalik.
“Panggil bantuan Daniel. Ambulan!”
Daniel mengerjap tegang, kemudian mengangguk dan kembali ke mobilnya. Dia meninggalkan ponselnya di sana. Naomi telah sampai di pintunya, tetapi aku menahan tangannya. Aku menggeleng. Wajahnya pucat, tangannya mulai gemetar, dia tahu apa yang mungkin saja terjadi.
Melihat kepanikan di mata Naomi, aku tidak bisa menahannya terlalu lama. Di dalam rumah, aku tidak bisa menggunakan pedang panjang ataupun
Luc baru menurunkanku ketika kami sampai di rumah Naomi. Sudah ada banyak sekali polisi dan ambulan yang datang. Begitupula para penonton penasaran dan aku bisa melihat beberapa wajah familier yang kulihat di sekolah. Berita lokal mencoba mencari keterangan dengan keras kepala dan mulai menyangkut pautkan pembakaran manusia yang menurut laporan pelakunya tidak ditemukan. Para petugas mencoba menghalau mereka dan memastikan mereka tetap berdiri di belakang garis polisi, tetapi mereka tetap kewalahan.Begitu kami sampai, salah satu petugas ambulan menghampiri kami dan memberikan selimut padaku. Rupanya tubuhku dipenuhi luka gores dan tampak menyedihkan di mata mereka. Terutama dengan baju penuh lumpur dan sepatu yang rusak. Di sisi lain, Luc menolak selimut itu. Dia tidak terlihat luka di mana pun dan cara berjalannya pun masih tegap, tidak tertatih-tatih sepertiku.“Berikan saja padanya, aku datang tepat waktu saat orang-orang itu melarikan diri,” k
Luc menceritakan kepergiannya beberapa hari terakhir setelah memastikan aku sudah mandi. Rupanya, dia mengejar orang itu ke Negeri Orang-orang mati. Para Malaikat Maut juga mulai bertanya-tanya tentang orang itu, karena mereka yakin lelaki itu adalah orang hidup. Oleh karena itulah kemampuannya untuk membuka gerbang negeri orang mati dan memanipulasi jiwa terasa sangat aneh.Para Malaikat maut sekarang sibuk mencari tahu tentang catatan makhluk sepertinya. Luc sendiri tidak yakin, selama eksistensinya, dia tidak pernah sekalipun bertemu dengan lelaki sepertinya. Dia mengetuk tangannya ke meja. Alisnya mengernyit dalam, terasa aneh ketika dia melakukannya karena Luc tidak pernah ke bingung itu terhadap sesuatu.“Mereka menyebutnya Penyusup,” katanya.”Penyusup itu mampu memisahkan jiwa, menjangkau negeri orang mati dan menggunakan sebilah potongan sabit kematian. Itu sangat aneh karena hanya malaikat mau yang mampu menggunakan sabit. Artemis sepertimu s
Aku menceritakan pertemuan dengan Penyusup dan Link yang dia pasang padaku. Luc segera memintaku melepas Link itu, tetapi aku menolak. Aku bisa menggunakan Link itu sebagai sarana mata-mata, meski dengan begitu Penyusup bisa melakukan sebaliknya.“Kau yakin bisa mengatasinya?” tanya Luc khawatir. “Link itu bisa merusak mentalmu perlahan. Itulah yang dia lakukan pada Lilia.” Dia menyentuh tanganku perlahan. Begitu berahti-hati hingga aku bisa merasakan kesungguhannya. “Aku tidak mau hal itu terjadi padamu juga.”“Luc,” gumamku lelah. “Hanya ini yang bisa kulakukan untuk menjaganya. Aku merasa dia mengetahui sesuatu.”Luc menatapku dalam-dalam. Aku tahu, dia tidak menyetujui rencanaku, tetapi juga tahu keputusanku masuk akal. Penyusup selalu melangkah lebih dulu dari kami dan setiap kami berhasil mengetahuinya, dia sudah lebih dulu pergi. Sekarang, ketika akhirnya dia m
Luc memaksa mobilku melewati jalan setapak yang basah karena embun, hingga terhenti oleh batang pohon besar yang tumbang. Ini bukan ide bagus, aku tahu, seharusnya aku menerima tawaran Daniel membawa Jeepnya, tetapi nasi sudah menjadi bubur. Bahkan bila, kami membawa Jeep Daniel, kita tidak akan bisa lewat.“Biar kucek, apakah aku bisa memindahkan itu,” kata Luc.Dia turun, kemudian berjalan ke pohon. Setelah memastikan sesuatu, dia menggeleng. Tangannya melambai, memintaku turun, sehingga aku menuruti permintaannya. Begitu sampai di tempatnya, aku disuguhkan pemandangan menyebalkan, berupa lumpur dan genangan, serta ilalang-ilalang.“Di sinilah akhir perjalanan mobil kita hari ini,” gerutuku sembari berkacak pinggang kesal. “Yah, ini tidak berarti kita tidak pernah bertemu situasi semacam ini.”Luc menoleh. “Kita akan berjalan mulai sekarang?”“Ya.”Rute yang kami lalui tidak sesul
Ketika kami sampai di rumah sakit, Daniel sudah menunggu di salah satu bangku tunggu unit gawat darurat. Ada Naomi juga di sana, wajahnya tegang, dan kemudian dari belakang kami, mobil polisi datang. Hanya ayah Daniel yang turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Wajahnya dipenuhi berbagai macam emosi. Antara marah, bingung, frustasi, semuanya. Mengingat semua yang terjadi di kotanya yang kecil, itu tidak mengherankan.Daniel mendatangi kami, begitu pula Naomi. Daniel berdiri di depanku memasang badan untuk ayahnya yang mengepal erat.“Mr. Steel,” panggilku sembari mengangguk. Berpura-pura tidak mengetahui kemarahannya.“Apa yang sebenarnya terjadi di sini, Scott?” geramnya. Wajahnya memerah karena amarah. “Semua baik-baik saja sebelum kau datang. Apa yang kau lakukan?”“Ini bukan salahnya!” bentak Daniel. “Dia mencoba untuk membantu.”Ayahnya tidak mendengar. Suara sambungan radio di dadanya
Aku menceritakan semua hal yang terjadi di kota ini. Sebagai gantinya, Sheriff Steel sedang berusaha tidak menatapku dengan pandangan bertanya apakah aku sudah gila. Aku menghargai usahanya, sungguh, tetapi usaha itu tidak cukup kuat untuk membuatku tidak tertawa geli. Setidaknya, beginilah orang dewasa ketika mereka mengtahui keberadaan makhluk supernatural yang selama ini mereka anggap mitos. Pengalaman dan pikiran rasionalnya mencoba menolak mati-matian, tetapi bukti ada di depan mata.Ketika cerita itu sampai pada para penduduk desa yang merupakan Manusia Serigala, Sheriff Steel tidak bisa menahan dirinya untuk merokok. Daniel melotot, tetapi Sheriff perlu nikotin untuk menjaga pikiran warasnya. Dia mengembuskan asap rokok ke langit-langit ruangan, ekspresiy yang tiba-tiba saja terlihat jauh lebih tua, dan sambungan walkie talkie yang terus bergemeresak.“Manusia Serigala. Rubah Api. Pemburu Magis Setengah Dewa. Hal gila ap
Semuanya berjalan baik. Patroli ditingkatkan, larangan resmi mengatakan migrasi serigala yang mengkhawatirkan. Rupanya sudah banyak warga kota yang melihat serigala berkeliaran dan aku mulai berpikir ini cukup mengkhawatirkan. Sepanjang makan malam itu, kami semua tegang oleh semua kemungkinan yang terjadi. Daniel menyusul tiga puluh menit setelahnya, wajahnya kusut setelah memberitahu eksistensi aslinya.“Kau baik-baik saja?” tanyaku.Daniel bimbang sejenak. “Kurasa begitu. Dad syok, tapi hanya itu.”“Kau memberi tahu sampai setelah itu, ya?”Aku tidak mampu membawa diriku mengucapkan ‘kematianmu’, tetapi Daniel memahami maksudku. Dia tersenyum dan duduk di sebelah Naomi yang hanya memutar pastanya. Kami semua tidak dalam kondisi terbaik untuk makan, tetapi bagaimana pun kami perlu makan. Daniel memesan minuman bersoda dan mengusap wajahnya kasar.“Iya,” jawabnya pada akhirnya setelah pel
Lolos lagi. Sialan.Aku membanting pintu mobil keras-keras. Luc yang mengemudi hanya bisa melihat. Lima hari dan bajingan-bajingan itu telah menculik setidaknya lima belas orang. Tidak ada pola, tidak ada waktu yang pasti, tidak tentu di mana. Mereka mengambil anak kecil, orang tua, pekerja yang baru pulang, anak sekolah yang baru pulang pesta, gelandangan mabuk. Semuanya. Mereka menculik anak kecil di taman pada sing bolong. Mereka menyerang anak sekolah di depan teman-teman mereka. Ketakutan semakin meraja lela. Polisi kewalahan oleh panggilan-panggilan telepon.Aku hampir gila.“Hyde!” panggil Luc. Dia turun dari mobil dan berjalan cepat menyusul. Luc menarik tanganku, hingga membuatku berbalik. Tiba-tiba saja aku sudah berada di dalam pelukannya. “Tenang, okay?”Luc mengetahui apa yang dilakukan Daniel lima hari lalu, tetapi tidak melakukan apa pun tentang itu. Sebagai gantinya, dia lebih sering dekat denganku, tidak takut lagi
Hydenia ditelan kekuatannya.“Sialan!”Luc harus menyelesaikan hal ini secepat mungkin, atau tidak ada waktu untuk menarik gadis itu kembali dari kegilaannya. Semakin lama orang itu hidup, semakin banyak penderitaan yang dimilikinya. Black Mist memakan penderitaan itu, mengembalikan trauma yang terkubur dalam, menjadikannya lemah, dan pada akhirnya membuat pemiliknya gila.Black Mist seharusnya tidak dimiliki manusia manapun, tetapi Hydenia memilikinya.Itu adalah alasan Luc bersamanya. Bukan hanya karena gadis itu pemberani dan sangat menarik, tetapi juga kekuatan gila yang mengendap di dasar tubuhnya. Sebuah pasir hitam yang mengerikan. Begitu melihatnya, Luc bisa melihat kengerian yang akan ditimbulkannya bila dia lepas kendali.Meski begitu, Hydenia adalah orang yang sangat menganggumkan. Kepercayaan dirinya. Caranya mengangkat kepala. Keanggunannya saat bertarung. Semua itu membuatnya terus berada di sebelahnya. Keinginan ‘ak
Sihir adalah sesuatu yang paling misterius. Akan tetapi, ada hal yang lebih misterius daripada sihir.Kekuatanku.Awalnya, aku adalah Pemburu Artemis biasa yang menggunakan senjata. Ibu mengajariku dengan baik, tetapi hanya sampai sana. Aku bukan pemilik sihir. Aku bukan pemburu yang mengagumkan. Akan tetapi, aku bukan orang naif.Aku membunuh dan membunuh bila diperlukan. Bahkan tanpa ragu. Aku pemberani dan tidak kenal takut. Aku tak peduli pada siapa yang ada dihadapanku. Sehingga aku bisa menantang malaikat maut dengan kata tak sopan tanpa takut mereka akan mencabut nyawaku.Karena mereka takkan melakukannya.Saat Luc kuberitahu alasannya, dia tertawa sangat keras. “Kau benar. Aku takkan membunuhmu. Kecuali apa yang ada di dalamku mulai membuat masalah.”Dulu, aku masih begitu muda dan bertanya, “Apa yang ada di dalamku?”“Pedang bermata dua. Sesuatu yang hebat. Sesuatu yang berbahaya.&r
Tubuhku terpelanting saat cakar Smith menghantam dengan kekuatan penuh.Kekuatannya terlalu besar untuk ditahan. Aku hanya mampu menghindarinya dan bila pedang dan cakar kami bertabrakan, aku pasti kalah. Pertama, aku harus menyelesaikan ini dengan kecepatan, jadi aku mengubah pedangku menjadi lebih kecil dan mudah digunakan. Pemikiran itu berjalan lurus ke tanganku, dan pedang panjang itu berubah menjadi belati.Smith menyerang lagi. Kali ini serangan itu berhasil kuhindari dan pohon di belakangku hancur sebagian. Cakar itu bahkan bisa menghancurkan sebagian pohon yang solid. Tenang, Hyde. Kau telah menghabiskan hidupmu dengan bertarung dan hanya hidup dengan bertarung. Melawan serigala seperti ini takkan ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya.Akan tetapi, aku tetap khawatir dengan Daniel. Semua rencana ini akan berhasil bila Daniel selamat, atau dibunuh saja. Sayangnya, aku tak tega melakukannya. Oleh karena itu, pilihan kami hanya satu menyelamatkannya dan
Orang-orang itu berteriak bersahut-sahutan. Aku tidak bisa memastikan mereka yang mengetahui penyergapan kami adalah hal baik atau buruk, tetapi yang paling penitng, aku bersyukur kami telah berpencar.Aku melemparkan pedang panjang untung Luc. Kami tidak ingin menggunakan sabitnya, jadi Luc selalu meminjam kekuatanku. Sementara aku mulai membidik dengan busur. Serigala-serigala itu terus bermunculan selagi kami mulai menyerbu ke tempat ritual.Tiga serigala kembali muncul dan pasti ada lebih banyak. Luc menapak tanah, kemudian dia menghilang. Dalam satu kedipan lelaki itu berada di belakang mereka, siap menebas, tetapi tampaknya mereka sudah mendapat pelatihan. Mereka tidak menolah, hanya langsung melompat pergi.Sang Penyusup pasti memberitahu mereka cara melawan malaikat maut.Malaikat Maut memiliki kecenderungan bertarung dengan teknik teleportasinya. Teknik itu hanya dimiliki oleh Malaikat maut, karena mereka menggunakan gerbang menuju negeri orang m
Air terjun. Pohon raksasa kembar. Jalan setapak. Mobil-mobil.Serena segera menyadari tempat apa yang kami bicarakan. Dua hari kemudian kami segera menyusun rencana. Serena sudah sembuh sepenuhnya, Kei telah sadar. Aku dan Luc masih belum mencapai kesepakatan untuk menceritakan kejadian sebenarnya, tapi kami telah berbaikan.“Kita akan bertarung bersama lagi,” katanya. Dia mencium tanganku perlahan. “Kita akan sama-sama keluar dari kekacauan ini.”Aku tertawa kecil. “Kau bahkan tidak bisa mati.”“Kehilanganmu sama saja mati bagiku.”Itu terdengar seperti lagi-lagi pernyataan cinta, tetapi Luc hanya tersenyum. Satu dari sedikit senyumnya yang tulus dan kami bersiap berangkat.Ada banyak ambulan yang siap masuk begitu kami selesai. Entah apa yang dikatakan Sheriff Steel, tetapi yang terpenting mereka akan di sana begitu kami menghentikan banyak manusia serigala.Di pertempuran, kematian ad
“Kau harus kembali jika sesuatu terjadi.”Itu adalah kali kelima, atau mungkin lebih, Luc mengatakannya. Dia menuntunku ke tempat tidur seolah aku adalah orang sakit, tetapi aku tidak tega menolaknya. Aku menyentuh lengan Luc.“Aku akan baik-baik saja,” kataku untuk kesekian kalinya.Naomi bergerak gelisah di pintu kamar dan Serena hanya bersungut-sungut. Mereka diberitahu tentang bahaya perjalanan Link itu, tetapi kami tahu itu adalah satu-satunya cara. Aku harus menemukan Daniel dan orang-orang itu secepat mungkin. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya. Bila mereka tiba-tiba saja memutuskan akan melakukan ritual itu sekarang, tidak ada yang bisa menyelamatkan Daniel lagi.Aku menarik napas perlahan dan mengeluarkannya dari hidung.Tangan Luc menggenggamku. Cukup erat, tetapi tidak menyakitkan. Ekspresinya masih menunjukkan ketidak terimaaan, tetapi aku cukup keras kepala untuk menolaknya.Aku merilekskan
“Kupikir aku sudah memintamu tidur.”Aku mendongak.Luc muncul dari ketiadaan di antara orang-orang yang memulai aktivitas pagi. Aku duduk di bangku taman dua jam belakangan. Di mulai dari matahari yang masih tersembunyi, orang-orang yang menyalakan lampu, polisi yang baru pulang—yang menyapaku karena sekarang sebagian besar polisi mengenalku—dan memintaku pulang, sampai matahari menyala di atas sana, mobil-mobil berlalu lalang di jalanan, anak sekolah dasar yang berjalan bersama menuju halte untuk menunggu bis jemputan.Taman yang sepi sekarang diisi oleh para Mama yang baru selesai melakukan pekerjaan rumahnya. Sekarang mereka sedang menjaga kebugaran mereka sendiri. Polisi penjaga baru diturunkan. Regu pencari menurunkan tim baru sementara tim sebelumnya beristirahat sebelum memulai pencarian nanti sore.Daniel belum ditemukan. Begitu pula lima belas orang lain. Satu-satunya yang kutahu hanyalah mereka sekarang masih hidup, seti
Nama itu telah membuktikan sesuatu. Siapa pun sang penyusup yang menyerang dan merencanakan semua masalah ini memiliki hubungan dengan masa laluku. Pertama, dia memberikan link dan dengan keras kepala menginginkanku menjadi bagiannya. Kedua, dia mengetahui tentang ibu. Sekarang, dia tahu nama asliku. Nama yang telah kulupakan dan tak pernah kusebutkan sejak berpisah dengan ibu.Pertanyaan berikutnya yang memenuhi kepalaku adalah siapa dia? Siapa orang itu dan bagaimana dia memiliki hubungan dengan ibu? Lebih spesikfik lagi dia itu apa?Luc terus memperhatikanku berjalan mondar-mandir. Serena hanya diam. Naomi masih melakukan pemeriksaan karena pertempurannya untuk mempertahankan Daniel. Sheriff melakukan pembatasan besar-besaran dan pencarian intensif. Sebentar lagi mungkin akan ada bantuan dari pemerintah pusat, tetapi mereka mungkin takkan membantu banyak.“Orang itu tahu tentangku,” gumamku. Aku memegangi kepala, rasanya seperti
Luc menghilang. Aku segera bangkit dan membangunkan Serena. Wanita itu mengerjap bingung dan segera waspada ketika melihat ekspresiku. Sheriff Steel mencoba menenangkan diri. Dia menceritakan kronologinya dengan lugas ketika aku kami berjalan turun.Sejak kami berpisah, rupanya Daniel dan Naomi kunjung kembali. Karena mereka khawatir, Sheriff Steel mengirim salah satu anak buahnya yang berpatroli untuk memberitahunya bila seseorang melihat Daniel. Sayangnya, yang mereka temukan adalah Naomi yang berlari di sepanjang jalan. Gadis itu ada di rumah sakit sekarang, mengalami luka ringan, tetapi dia bersaksi seseorang membawa Daniel. Yah, setidaknya kami tahu serigala lah yang dia maksud.Luc datang ketika kami sampai di mobil. Dia segera memerintah.“Tetaplah di tempatmu, pastikan tidak ada kekacauan lebih buruk di kota dan kami akan menyelamatkan anakmu,” perintahnya dengan gelombang pengaruh yang membuatku tercekik. Sheriff S