Hari ini Qyra diberi tugas oleh Calvin untuk menemani Meisie mencari pakaian sekaligus untuk mengambilkan setelan jas miliknya yang akan Calvin gunakan di pesta ulang tahun pernikahan orangtuanya.
"Paman!" Meisie melambaikan tangannya pada Kenneth yang baru saja tiba di butik langganan keluarga McVille.
"Hy, sayang." Kenneth mengecup pipi Meisie. "Ah, kau juga di sini rupanya." Kenneth beralih pada Qyra.
Qyra mendengus perlahan. Basa-basi Kenneth sangat buruk. Tentu saja ia berada di sana karena di manapun Meisie berada ia juga akan ada.
Manager toko mendekati Kenneth. "Tuan, mari saya tunjukan koleksi terbaru kami."
"Baik." Kenneth mulai mengikuti langkah wanita berseragam formal di depannya.
Di belakang Kenneth ada Qyra yang juga mengikuti karena Meisie dibawa serta oleh Kenneth. Kenneth jelas tahu bagaimana cara menahan Qyra agar tetap dekat dengannya.
Pesta ulang tahun pernikahan orangtua Calvin akan segera di mulai. Qyra telah menyelinap di sana beberapa jam lalu. Ia akan memberikan kejutan untuk semua orang yang datang di sana, terutama Calvin dan keluarganya.Ia juga sudah mengirim sesuatu pada Yuri. Qyra telah merencanakan segalanya dengan matang.Tamu undangan berangsur-angsur datang, mereka menyapa sang empunya acara.Orangtua Calvin terlihat sangat bahagia. Mereka mengenakan pakaian dengan warna senada. Delillah terlihat sudah berusia 55 tahun, tapi ia masih terlihat muda. Begitu juga dengan Moreno. Mereka tidak terlihat menua dari tahun ke tahun.Kenneth dan Calvin juga ikut menyambut kedatangan para tamu. Mereka mengobrol singkat lalu beralih pada tamu lainnya.Di pesta itu semua tamu terlihat seperti ingin memamerkan kekayaan mereka. Perhiasan serta pakaian mahal dan perintilannya menghiasi tubuh mereka. 
Yuri menerima pesan di surelnya. Matanya menatap nanar nama pengirim pesan. Ia tidak siap melihat apa yang ada di kotak masuknya.Ragu, Yuri mengarahkan kursornya, membuka email. Matanya terbelalak. Kedua tangannya mengepal kuat."Bajingan kau, Calvin!" Yuri tak bisa menahan emosinya. Wajahnya terlihat sangat merah. Ia tidak menyangka bahwa Calvin yang ia anggap sempurna untuk Aletta malah bermain gila dengan Briella.Yuri terduduk lemas di kursinya. Untuk sejenak pikirannya menjadi kosong. Ia tidak sanggup memikirkan bagaimana jadi Aletta ketika tahu bahwa suami dan adik tirinya memiliki hubungan terlarang.Calvin dan Briella sungguh kejam. Tidak hanya bermain di belakang Aletta, tapi mereka juga membunuh Aletta. Demi Tuhan, Yuri ingin sekali menghancurkan hidup Calvin dan Briella saat ini juga."Bagaimana bisa? Bagaimana bisa mereka sekejam itu pada Aletta?" Yuri tidak habis pi
Briella mengumpulkan wartawan di satu tempat. Ia memberikan klarifikasi yang jauh berbeda dari kenyataannya. Briella mengambil tindakan sendiri tanpa memberitahu Calvin.Ia mengatakan pada media bahwa di foto itu memang benar dirinya dan Calvin, tapi yang tertulis di artikel tidaklah benar. Ia dan Calvin tidak pernah menjalin hubungan di belakang Aletta. Kejadian itu hanya terjadi sekali, saat itu ia sedang ingin menghibur Calvin yang merasa kesepian karena kematian Aletta. Ia dan Calvim terbawa suasana hingga mereka melakukan sebuah kesalahan.Briella mengarang cerita yang menurutnya bisa menutupi kebenaran tentang hubungannya dengan Calvin.Selain itu, Briella juga meminta maaf dan merasa menyesal atas kesalahan yang sudah ia lakukan. Ia berharap semua orang akan memaafkannya.Wajah Briella terlihat begitu tulus ketika meminta maaf, hingga semua orang yang melihat mungkin akam tertipu oleh wajah se
"Kenapa tiba-tiba sekali?" Saat ini Calvin sedang memiliki banyak masalah, dan Qyra berniat mengundurkan diri. Lalu siapa yang akan mengurus Meisie? Briella tidak mungkin bisa, ibunya? Ibunya saat ini sedang sibuk mengurus sang ayah di rumah sakit. Kenneth? Adiknya memiliki pekerjaan. Sedang untuk mencari pekerja lain akan memakan waktu, ditambah Meisie mungkin akan kesulitan beradaptasi.Qyra terlihat menyesal. "Bibi saya sakit. Saya harus mengurusnya karena anak bibi saya saat ini sedang berada di luar negeri." Qyra membuat alasan yang menurutnya akan diterima oleh Calvin.Calvin menghela napas kasar. Ia tidak bisa memaksa Qyra untuk tinggal. "Baiklah jika seperti itu.""Terima kasih karena sudah memberikan saya kesempatan untuk bekerja di sini, saya permisi." Qyra menundukan kepalanya lalu keluar dari ruang kerja Calvin.Setelah dari ruang kerja Calvin, Qyra pergi ke kamar Meisie. Ia menatap
McVille Corp telah diakuisisi oleh siangan bisnis Calvin yang sudah sejak lama ingin menghancurkan Calvin.Kekalahan membuat Calvin mengurung dirinya di dalam ruang kerja. Ia berdiam diri di atas kursi kebesarannya sembari menutup matanya.Beberapa menit lalu Calvin membaca berita. Ia menjadi topik utama dalam beberapa surat kabar serta berita televisi. Entah itu skandalnya dengan Briella, ataupun tentang perusahaannya.Tok! Tok! Tok!Mata Calvin terbuka ketika ia mendengar suara ketukan. Arion masuk ke dalam ruangan dengan wajah datarnya seperti biasa."Ada apa?" tanya Calvin."Saya telah menemukan wanita yang Anda cari."Kemarahan dan kebencian dalam diri Calvin menguap keluar. Akhirnya hari ini datang juga. Wanita sialan itu sudah menghancurkan hidupnya. Dan lihat apa yang akan ia lakukan untuk membalas wanita itu.
Lebam memenuhi tubuh Qyra. Kondisinya setelah disiksa oleh orang-orang Calvin sungguh mengerikan. Sekujur tubuh Qyra terasa sakit, tapi Qyra telah mati rasa. Siksaan dari Calvin tidak membuatnya menunjukan kelemahannya. Qyra tidak akan membiarkan Calvin merasa puas.Bahkan jika ia harus mati hari ini, ia tidak akan membiarkan Calvin melihat air matanya. Ia bahkan tak akan memohon pada Calvin untuk sebuah pengampunan.Kebencian dan kemarahan membuat Qyra seperti tak mengenal rasa sakit. Ia menjadikan dendam yang ia miliki sebagai pegangan untuk bertahan dari siksaan Calvin.Apa yang Qyra lakukan membuat Calvin merasa kesal. Ia berharap Qyra akan menangis meraung meminta pengampunan. Akan tetapi, yang terjadi Qyra hanya diam. Bahkan mendengar jeritan Qyra merupakan hal yang mustahil.Calvin terpacu, ia memerintahkan Arion untuk menyiksa Qyra lebih menyakitkan. Namun, sekali lagi, Qyra tidak memberikan
Qyra menangis dalam tidurnya. Alam bawah sadarnya membawa ia kembali ke hari di mana ia ditenggelamkan ke laut oleh Calvin.Tubuh Qyra berkeringat dingin. Napasnya tercekat seolah saat ini ia berada di dalam air."Tolong! Tolong aku!" Qyra berteriak putus asa. Air matanya mengalir makin deras.Suara Qyra membuat Kenneth yang berada di dalam kamar itu mendekat ke arahnya."Mama, Papa, tolong Aletta. Aletta tidak bisa bernapas. Tolong Aletta."Ken mematung. Apakah baru saja ia mendengar Qyra menyebut dirinya sebagai Aletta?Ia kembali menghadapi sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal sehatnya. Beberapa hari lalu ia meyakinkan dirinya bahwa Qyra hanyalah peniru Aletta, tapi hari ini Qyra menyebut dirinya sebagai Aletta. Kegilaan macam apa yang sebenarnya terjadi saat ini?"Mama, Papa, Aletta tidak bisa berenang, tolong Aletta." Qyr
Setelah karirnya hancur, Briella tidak memiliki banyak kegiatan. Ia menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di kediamannya. Briella seperti kehilangan hidupnya. Cacian dan makian yang dilayangkan orang-orang padanya membuatnya merasa harga dirinya telah lenyap."Apa yang salah denganmu, Briella?" Kimmy duduk di kursi sebelah putrinya.Briella tak menanggapi ucapan ibunya. Ia hanya menyesap wine yang ada di tangannya."Hidupmu masih harus berjalan, Briella. Karirmu hancur bukan berarti hidupmu juga hancur." Kimmy menasehati putrinya. Saat ini ia kembali mengambil peran sebagai ibu Briella.Briella tersenyum kecut. Ia tidak memiliki sedikitpun kebanggaan lagi dalam hidupnya. Dunia telah mencatatnya sebagai penggoda suami orang. Gambaran dirinya yang selalu terlihat seperti malaikat kini berganti menjadi iblis betina yang licik dan tak tahu malu. Briella bahkan ingin sekali menenggelamkan diri